Perkembangannya di Indonesia
Asuransi adalah pertanggungan atau perjanjian antara dua belah pihak. Sejarah asuransi
memiliki hubungan erat dengan masyarakat yang sangat panjang dan terus berkembang
hingga saat ini.
Dalam sistem asuransi, pihak pertama diwajibkan untuk membayar iuran. Iuran ini biasa
disebut dengan premi asuransi, seperti premi asuransi kesehatan, premi asuransi jiwa, ataupun
premi asuransi mobil.
Sementara pihak kedua diwajibkan untuk memberi jaminan sepenuhnya kepada pihak pertama
apabila terjadi terjadi sesuatu yang buruk pada peserta maupun obyek yang diasuransikan.
Asuransi juga berdiri berdasarkan dua dasar kemanusiaan, yaitu kebersamaan (Mutuality) dan
kebebasan (Freedom).
Kebersamaan dalam asuransi yang dimaksud adalah menjaga satu sama lain dari risiko yang
bersifat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Industri asuransi akan selalu berkembang dari masa ke masa. Setiap perusahaan asuransi
tersebut juga diharapkan selalu mengutamakan kepentingan bersama demi perlindungan
terhadap berbagai risiko.
Sedangkan kebebasan dalam asuransi adalah setiap orang berhak untuk mengungkapkan apa
yang mereka butuhkan dalam jangka waktu ke depan.
Jika kita memicu dua pilar tersebut, fungsi asuransi akan terus berjalan tanpa hambatan. Lalu,
bagaimana sejarah asuransi di dunia dan sejarah asuransi di Indonesia dari zaman dahulu
hingga sekarang?
Yang mana jaminan yang diberikan adalah perlindungan risiko barang hilang di tengah laut
atau dirampok.
Catatan sejarah asuransi pada sebelum Masehi ini sudah terekam pada suatu dokumen yang
bernama Kode Hammurabi pada tahun 1750 SM.
Dokumen tersebut menjelaskan metode penjaminan asuransi untuk pertama kali terhadap
barang dagangan mereka. Pada saat itu pula, penjamin barang tersebut masih diserahkan
kepada pihak notaris.
Selama zaman kuno mulai berevolusi, jenis-jenis asuransi semakin dikembangkan oleh
bangsawan Romawi dan Yunani.
Di antaranya adalah asuransi kesehatan dan jiwa. Inisiasi ini sudah diadakan dari tahun 600
SM.
Yang mana konsepnya berupa santunan kepada anggota keluarga apabila ada yang meninggal
dunia. Contoh, santunan berupa biaya pemakaman.
Pada saat itu sudah mulai memasuki masa para penjelajah melakukan eksplorasi ke berbagai
belahan dunia.
Premi asuransi yang dibayarkan pun dibedakan berdasarkan keunikan risiko yang diajukan
setiap orang.
Pedro de Santarém adalah orang pertama yang mencetak literasi tentang masalah-masalah
asuransi pada tahun 1552.
Catatan ini semakin dikembangkan hingga berakhirnya masa Renaissance di Eropa. Sejarah
asuransi beserta jenisnya pun ikut berkembang dengan sistem yang lebih canggih.
Meskipun demikian, sejarah asuransi di Benua Eropa pada masa itu masih menerapkan
metode lama.
Masyarakat di sana masih melakukan tradisi bayar premi asuransi sebagai santunan pada
anggota keluarga yang meninggal serta biaya pemakaman.
Peristiwa tersebut memakan korban 30 ribu jiwa. Pada saat yang sama, munculah sejarah
asuransi kebakaran sebagai jenis asuransi modern pada abad ke-17.
Kemunculan asuransi kebakaran diikuti pula dengan inisiasi oleh seorang warga Inggris
bernama Nicholas Barbon.
Tokoh asuransi ini mulai membangun bisnis asuransi yang melibatkan para petugas pemadam
kebakaran yang direkrut secara sukarela.
Perkembangan bisnis asuransi ini pulalah yang melahirkan sejarah asuransi lainnya yaitu
lahirnya perusahaan asuransi pertama di dunia.
Didirikan pada tahun 1688, perusahaan tersebut muncul dari sebuah kedai kopi kecil yang
bernama Edward Lloyd’s yang namanya dipakai sebagai nama perusahaan asuransi pertama di
dunia.
Perusahaan asuransi itu menawarkan produk asuransi dagang yang melindungi pergerakan
ekspor dan impor kapal kargo melalui jalur laut.
Sistem jaminan asuransi ini tergolong sangat sederhana karena selama kapal yang mengangkut
barang dagang tersebut tidak terjadi apa-apa, pihak kapal tetap mendapatkan uang premi
mereka.
Sementara itu di benua lain, misalnya Amerika Serikat, perusahaan asuransi pertama yang
dibangun pada saat itu adalah Philadelphia Contributionship for the Insurance of Houses from
Loss by Fire.
Perusahaan ini didirikan Presiden Amerika Serikat pada saat itu, yaitu Benjamin Franklin
beserta beberapa rekannya pada tahun 1752.
Para kontributor akan menolak pemberian klaim asuransi yang diajukan oleh nasabah jika
rumah yang dibangun tidak sesuai dengan standar bangunan yang sangat ketat.
Hingga saat ini, perusahaan asuransi penanggulangan kebakaran ini masih aktif hingga saat ini.
Produk tersebut adalah asuransi perjalanan pertama di dunia. Inisiasi ini dimulai dari James
Batterson yang menyatakan bahwa risiko bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.
Akan tetapi asuransi perjalanan ini hanya diperuntukkan untuk kelas I dan II saja. Jadi ada
batasan khusus antara orang yang mampu menaiki pesawat dan dianggap sangat eksklusif.
Memasuki abad ke-20, sejarah asuransi semakin berkembang lebih pesat dan semakin
dibutuhkan oleh masyarakat dunia, terutama pasca Perang Dunia I dan II.
Pasca Perang Dunia II, dunia sedang memasuki fase baby boom atau yang disebut juga ledakan
penduduk.
Di Amerika Serikat, semua pasangan suami istri mendapatkan perlindungan asuransi dengan
persentase mencapai 90 persen.
Meskipun ekonomi anjlok secara drastis, ada beberapa perusahaan asuransi kembali bangkit
dan mengembangkan produk-produk asuransi mereka, seperti:
Allianz
Manulife
Cigna.
Negara pertama yang paling sering dituju adalah Tiongkok dan Hong Kong sebagai pusat
ekspansi pertama.
Perusahaan asuransi Internasional ini membuat banyak sekali terobosan produk yang cukup
unik dan sangat dibutuhkan masyarakat.
Misalnya, asuransi kendaraan pribadi (roda dua dan empat), asuransi gigi, dan asuransi anak
yatim piatu.
Kemudian PT AXA dari Perancis pertama kali membuat terobosan paket asuransi untuk
golongan korporat.
Mereka bekerja sama dengan perusahaan lokal dan multinasional lewat perlindungan jiwa dan
kesehatan karyawan perusahaan tersebut.
Hingga saat ini, banyak sekali perusahaan asuransi yang telah melakukan akuisisi atau joint
venture (pembelian saham) dengan perusahaan lokal di berbagai negara.
Cara ini cukup memudahkan perusahaan Internasional tersebut melebarkan syarat di industri
asuransi masing-masing negara.
Sejarah asuransi di Indonesia pun hampir mirip dengan negara-negara lain. Namun bukan
berarti di Tanah Air tak ada perusahaan asuransi asli Indonesia.
Justru beberapa nama seperti PT Asuransi Sinar Mas di Indonesia membuktikan bahwa
asuransi lokal juga berjaya.
Oh ya, perkembangan asuransi sendiri terdiri dari tiga pilar utama yaitu Kurs Mata Uang
(currency), Urbanisasi (urbanization) dan Perkembangan Teori Aktuaria (Development of
Actuarial Theory).
Orang yang pertama kali membeli polis asuransi jiwa adalah William Gybbons yang membayar
80 Poundsterling untuk mendapat pengganti sebesar 400 Poundsterling apabila dalam waktu 1
tahun dia meninggal akibat wabah penyakit yang menyerang kota London setiap lima tahun
sekali.
Kabar tersebut kemudian menarik banyak orang dan pelaku industri untuk bergiat di industri
asuransi jiwa. Hingga pada tahun 1603, Pemerintah Kota London menerbitkan Bill of Mortality
yang menjadi dasar tarif asuransi jiwa.
Tahun 1706: Beroperasi perusahaan asuransi jiwa pertama The Amicable of London.
Tahun 1762: Muncul lagi perusahaan asuransi jiwa modern The Equitable of London
yang mengeluarkan polis asuransi seumur hidup dengan premi tahunan yang flat.
Tahun 1862: Tercatat telah berdiri 500 perusahaan asuransi jiwa di Inggris dan terus
berkembang ke berbagai negeri termasuk Amerika Serikat.
Seperti perjalanan asuransi umum di Indonesia, begitu juga yang terjadi pada asuransi jiwa di
Indonesia yang muncul pada masa penjajahan Belanda dan Jepang. Itulah kenapa terjadi
perubahan setiap masanya.