Jadi, pada dasarnya, kedua zaman ini menunjukkan bagaimana konsep premi dan
penanggungan risiko muncul dalam konteks berbeda, tetapi dengan prinsip dasar yang sama,
yaitu pembayaran premi dalam pertukaran untuk perlindungan atau bantuan dalam mengatasi
risiko tertentu. Konsep-konsep ini kemudian berkembang menjadi dasar bagi sistem asuransi
modern yang kita kenal saat ini (merupakan awal dari perkembangan konsep asuransi
modern dan prinsip-prinsip yang terkait dengan perlindungan finansial).
b. Abad Pertengahan
Di Inggris - Perkumpulan "Glide": Di Inggris, terdapat pembentukan perkumpulan
yang dikenal sebagai "glide." Glide ini berfungsi untuk memberikan kompensasi
kepada anggotanya jika rumah mereka mengalami kebakaran. Anggota glide
membayar kontribusi, dan jika salah satu anggota mengalami kebakaran rumah, glide
akan memberikan sejumlah uang dari dana yang terkumpul dari anggota-anggota
lainnya. Ini menciptakan konsep awal dari apa yang kemudian menjadi asuransi
kebakaran.
Di Eropa - Asuransi Kerugian Laut: Di Eropa, perkembangan asuransi kerugian lebih
khusus berkaitan dengan perdagangan melalui laut. Perdagangan maritim berkembang
pesat, tetapi juga membawa banyak risiko. Pedagang-pedagang mulai mencari cara
untuk mengatasi kemungkinan kerugian yang dapat terjadi selama perjalanan laut.
Inilah awal perkembangan asuransi kerugian laut, yang menjadi penting karena bahaya
yang terkait dengan perdagangan melalui laut.
Dua konsep ini mencerminkan perkembangan awal dari asuransi kerugian dalam
konteks kebakaran dan risiko-risiko yang muncul dalam perdagangan laut. Konsep ini
kemudian berkembang menjadi sistem asuransi modern yang lebih kompleks yang kita kenal
saat ini.
i. Perkembangan Ilmu dan Teknologi: Pada abad ke-20, perkembangan ilmu dan
teknologi yang pesat berdampak pada pertumbuhan industri asuransi. Ini terutama
berdampak positif pada asuransi untuk perlindungan terhadap risiko terkait barang,
jiwa, dan kecelakaan.
ii. Perusahaan Besar: Pertumbuhan perusahaan-perusahaan besar yang memerlukan
perlindungan asuransi juga berlangsung pesat. Perusahaan-perusahaan ini
membutuhkan perlindungan terhadap risiko seperti kerugian keuangan, kebakaran, dan
kecelakaan kerja.
e. Perkembangan di Indonesia:
Di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Bab Kesembilan pasal 246
dijelaskan tentang pengertian Asuransi yaitu:
“Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian ,dengan mana seorang penanggung
mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk
memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang di harapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang
tidak tentu.”
Berdasarkan defini tersebut, dapat dipahami bahwa asuransi mengandung 4 unsur, yaitu :
Pihak tertanggung (insured) yang berjanji untuk membayar uang premi kepada pihak
penanggung, sekaligus atau berangsur-angsur;
Pihak penanggung (insure) yang berjanji untuk membayar sejumlah uang (santunan)
kepada pihak tertanggung, sekaligus atau secara berangsurangsur apabila terjadi sesuatu
yang mengandung unsur tak tertentu;
Suatu peristiwa (accident) yang tak tertentu (tidak diketahui sebelumnya);
Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami kerugian karena peristiwa yang tak
tertentu.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, "Asuransi adalah perjanjian di mana pihak tertanggung
membayar premi kepada pihak penanggung sebagai jaminan pembayaran dalam situasi ketika
terjadi peristiwa yang tidak pasti yang dapat menyebabkan kerugian."