0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan22 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas sejarah hukum asuransi dari zaman kuno hingga masa kini di Indonesia.
2. Dibahas pula unsur-unsur asuransi yang meliputi pihak-pihak, objek, dan peristiwa asuransi serta prinsip-prinsipnya.
3. Tujuan asuransi bagi tertanggung adalah pengalihan risiko dan pembayaran ganti rugi, sedangkan bagi perus
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas sejarah hukum asuransi dari zaman kuno hingga masa kini di Indonesia.
2. Dibahas pula unsur-unsur asuransi yang meliputi pihak-pihak, objek, dan peristiwa asuransi serta prinsip-prinsipnya.
3. Tujuan asuransi bagi tertanggung adalah pengalihan risiko dan pembayaran ganti rugi, sedangkan bagi perus
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas sejarah hukum asuransi dari zaman kuno hingga masa kini di Indonesia.
2. Dibahas pula unsur-unsur asuransi yang meliputi pihak-pihak, objek, dan peristiwa asuransi serta prinsip-prinsipnya.
3. Tujuan asuransi bagi tertanggung adalah pengalihan risiko dan pembayaran ganti rugi, sedangkan bagi perus
Asuransi dalam perkembangannya di dunia, sudah ada sebelum
Masehi, dan ilmu serta metodenya telah berkembang sampai dengan sekarang. Zaman Sebelum Masehi Ketika Alexandre The Great menyampaikan kepada ajudannya untuk menemukan sumber dana kepada para pemilik pekerja/budak pada masa itu. Zaman Yunani, Ketika masyarakat diberikan kebebasan untuk membeli piutang kepada Pemerintah, dimana sebagai gantinya pemerintah memeberikan bunga yang berlangsung seumur hidup. Asuransi di abad pertengahan Inggris, dimana perkumulan orang muncul dengan nama “Glide” yang memiliki iuran untuk digunakan kepada tiap anggota kelompok yang mengalami kemalangan yang mirip dengan konsep asuransi. Konsep ini kemudian beredar ke negara-negara lain seperti Denmark, Jerman dan negara eropa lain Asuransi di abad setelah pertengahan 1347, Genoa Italia 1380, Portugal 1583, Asuransi Jiwa muncul di Inggris Abad ke 17 dengan asuransi Laut seperti Amerika Asuransi di Indonesia Pertama kali muncul di tahun 1816 dengan kemunculan Semarang Sea, dan perusahaan lainnya seperti Java Sea, Arjoeno, Veritas dan Merkurius 1912 Bumi Putera (asuransi jiwa) muncul di Magelang, diinisiasi oleh M.NG. Dwijosedjowo Asuransi setelah kemerdekaan Setelah kemerdekaan, pemerintah Indonesia melakukan naturalisasi atas perusahaan asuransi, seperti: NV Asuransi Maatstapij De Nederlanden menjadi umum Internasional Underwriters Tahun 1972, mengubah entitas inggris menjadi Bendas Raya yang kemudian menjadi cikal bakal Asuransi Jasa Indonesia Asuransi Jiwa Menaturalisasi Nederlandisch Indische Heverzekering en Lijvrete Maatschappj (NILLMIJ) tahun 1858 menjadi Asuransi Jiwa 1953, kemudian PT. REASURANSI UMUM INDONESIA (INDORE) muncul di Indonesia Munculnya Dewan Asuransi Indonesia (DAI) Tanggal 25-30 November 1956, para pegiat asuransi mengadakan Kongres Asuransi Nasional, untuk menghilangkan nilai-nilai colonial dalam asuransi yang ada di Indonesia, yang kemudian menghasilkan DAI 1965, SK Menteri Urusan Funds dan Forces mengeluarkan SK No. 2 Tahun 1965, yang mengamanatkan agar Indonesia memiliki organisasi sejenis asuransi dimana organisasi ini beranggotakan Perusahaan Lokal dan Perusahaan Asing menjadi Anggota Luar Biasa. II. Pengertian Asuransi Asuransi (Verzekering) yang berarti pertanggungan. Prof R Sukardono, asuransi terdiri dari Verzekeraar yang artinya penanggung, dan Verzekerde atau tertanggung.
Prof Wirjono Prodjosikoro, Asuransi adalah serapan dari
Assurantie (Belanda), Penjamin untuk Penanggung, dan Terjamin untuk Tertanggung. III. Unsur-unsur Asuransi/Pertanggungan
a. Pihak-Pihak. Dari Pasal 246 KUHD dan UU No. 40 Tahun 2014, maka Pihaknya, adalah Penanggung (Perusahaan Asuransi) dan Tertanggung (Pemegang Polis)
Penanggung adalah Penerima Premi
Tertanggung adalah Pembayar Premi dan penerimaganti rugi atas suatu kehilangan Unsur-unsur Asuransi/Pertanggungan b. Status Pihak Penanggung harus berstatus Perusahaan Badan Hukum berupa PT, Perusahaan Perseroan atau Koperasi
Tertanggung dapat berstatus perseorangan, dan harus merupakan
pemiliki atau pihak berkepentingan atas harta yang diasuransikan Unsur-unsur Asuransi/Pertanggungan c. Objek Asuransi Benda, Hak atau kepentingan yang melekat pada benda dan sejumlah uang yang disebut premi Unsur-unsur Asuransi/Pertanggungan d. Peristiwa Asuransi Peristiwa tidak pasti yang mengancam benda asuransi dan syarat- syarat yang berlaku di dalam asuransi. (Harus sesuai dengan syarat- syarat Perjanjian) IV. Prinsip-prinsip Asuransi Insurable Interest Utmost Goodfaith Indemnity Proximate Couse Subrogation Contribution V. HUBUNGAN PASAL 1774 BW DAN PASAL 246 KUHD Menurut Pasal 1774 KUH Perdata, “Suatu persetujuan untung– untungan (kansovereenkomst) adalah suatu perbuatan yang hasilnya, mengenai untung ruginya, baik bagi semua pihak maupun bagi sementara pihak, bergantung kepada suatu kejadian yang belum tentu” VI. TUJUAN ASURANSI a. Bagi Tertanggung Pengalihan risiko Pembayaran Ganti Kerugian Pembayaran Santunan Kesejahteraan anggota Mengurangi kerugian yang dialami dan menghindari kerugian yang lebih luas. TUJUAN ASURANSI b. Pihak Perusahaan Asuransi Memberikan dorongan ke arah perkembangan perekonomian yang lebih maju. Menghilangkan keragu-raguan bagi usahawan dalam menjalankan usaha atau pekerjaan Menjamin penanaman modal para investor Memperoleh hasil berupa premi atas imbalan jasa yang diberikan. VII. MANFAAT ASURANSI Riegel dan Miller dalam Insurance Principles and Practices, asuransi merupakan instrumen hukum yang penting di dunia modern karena memili faedah sebagai berikut : 1. Memberikan keamanan bagi masyarakat dan perusahaan-perusahaan. Karena barang barang yang ada dapat tergantikan apabila mengalami kerugian yang menimpanya atau sebuah keluarga yang terjamin secara ekonomis setelah kematian seseorang (misalnya kepala keluarga). 2. Efesiensi perusahaan dapat dipertahankan karena dengan jalan pertanggungan risiko dapat dikurangi. 3. Penarikan biaya akan dilakukan seadil mungkin. 4. Asuransi merupakan dasar pemberian kredit. 5. Asuransi merupakan alat penabung dan sumber pendapatan VIII. FUNGSI ASURANSI a. Fungsi utama asuransi antara lain: Pemindahan resiko Pengumpulan dana Premi yang seimbang
b. Fungsi sekunder asuransi antara lain
Merangsang pertumbuhan usaha Keamanan, sehingga tertanggung bisa berkonsentrasi pada usahanya Pencegahan kerugian (loss prevention) dengan mengidentifikasi resiko potensial FUNGSI ASURANSI c. Fungsi tambahan asuransi antara lain Sebagai sumber dana masyarakat yaitu perusahaan asuransi menginvestasikan premi yang terkumpul melalui instrumen keuangan Invisible earnings yaitu pendapatan bagi perusahaan asuransi dari komisi reasuransi