Anda di halaman 1dari 28

SEJARAH

ASURANSI
Sejak dikenal awal mula hingga
perkembangannya saat ini
Apa itu asuransi ???
Asuransi adalah pertanggungan atau perjanjian antara dua belah pihak.
Sejarah asuransi memiliki hubungan erat dengan masyarakat yang
sangat panjang dan terus berkembang hingga saat ini.

Dalam sistem asuransi, pihak pertama diwajibkan untuk membayar


iuran. Iuran ini biasa disebut dengan premi asuransi, seperti premi
asuransi kesehatan, premi asuransi jiwa, ataupun premi asuransi mobil.

Sementara pihak kedua diwajibkan untuk memberi jaminan sepenuhnya


kepada pihak pertama apabila terjadi terjadi sesuatu yang buruk pada
peserta maupun obyek yang diasuransikan.
Asuransi juga berdiri berdasarkan dua dasar kemanusiaan, yaitu
kebersamaan (Mutuality) dan kebebasan (Freedom).

Kebersamaan dalam asuransi yang dimaksud adalah menjaga satu


sama lain dari risiko yang bersifat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Perkembangan Industri Asuransi
Industri asuransi akan selalu berkembang dari masa ke masa. Setiap
perusahaan asuransi tersebut juga diharapkan selalu mengutamakan
kepentingan bersama demi perlindungan terhadap berbagai risiko.

Sedangkan kebebasan dalam asuransi adalah setiap orang berhak untuk


mengungkapkan apa yang mereka butuhkan dalam jangka waktu ke
depan.

Dalam hal ini, setiap perusahaan asuransi berhak memberikan


kebebasan kepada nasabahnya tentang kebutuhan yang diinginkan oleh
setiap nasabah.

Jika kita memicu dua pilar tersebut, fungsi asuransi akan terus berjalan
tanpa hambatan. Lalu, bagaimana sejarah asuransi di dunia dan sejarah
asuransi di Indonesia dari zaman dahulu hingga sekarang?
Sejarah asuransi sebelum masehi

Sejarah asuransi dimulai melalui bidang perdagangan antara pedagang Babilonia


dan Tiongkok.
Jenis asuransi yang mereka gunakan pada saat itu dikhususkan pada barang
dagangan mereka.
Yang mana jaminan yang diberikan adalah perlindungan risiko barang hilang di
tengah laut atau dirampok.
Catatan sejarah asuransi pada sebelum Masehi ini sudah terekam pada
suatu dokumen yang bernama Kode Hammurabi pada tahun 1750 SM.

Dokumen tersebut menjelaskan metode penjaminan asuransi untuk


pertama kali terhadap barang dagangan mereka.

Pada saat itu pula, penjamin barang tersebut masih diserahkan kepada
pihak notaris.

Selama zaman kuno mulai berevolusi, jenis-jenis asuransi semakin


dikembangkan oleh bangsawan Romawi dan Yunani.

Di antaranya adalah asuransi kesehatan dan jiwa. Inisiasi ini sudah


diadakan dari tahun 600 SM.

Yang mana konsepnya berupa santunan kepada anggota keluarga


apabila ada yang meninggal dunia. Contoh, santunan berupa biaya
pemakaman.
Perkembangan sejarah asuransi abad ke-14

Pada tahun 1347, sejarah asuransi mulai


berkembang di Genoa dengan munculnya polis
pertama asuransi pada jenis asuransi maritim.

Pada saat itu sudah mulai memasuki masa para


penjelajah melakukan eksplorasi ke berbagai
belahan dunia.

Premi asuransi yang dibayarkan pun dibedakan


berdasarkan keunikan risiko yang diajukan
setiap orang.

Pedro de Santarém adalah orang pertama yang


mencetak literasi tentang masalah-masalah
asuransi pada tahun 1552.
Catatan ini semakin dikembangkan
hingga berakhirnya masa
Renaissance di Eropa. Sejarah
asuransi beserta jenisnya pun ikut
berkembang dengan sistem yang
lebih canggih.

Meskipun demikian, sejarah asuransi


di Benua Eropa pada masa itu masih
menerapkan metode lama.

Masyarakat di sana masih


melakukan tradisi bayar premi
asuransi sebagai santunan pada
anggota keluarga yang meninggal
serta biaya pemakaman.
Memasuki masa modern, asuransi semakin beragam

Sejarah asuransi mulai memasuki masa modern ketika London mengalami peristiwa
kebakaran terbesar (atau disebut juga The Great Fire of London) pada tahun 1666.

Peristiwa tersebut memakan korban 30 ribu jiwa. Pada saat yang sama, munculah
sejarah asuransi kebakaran sebagai jenis asuransi modern pada abad ke-17.

Kemunculan asuransi kebakaran diikuti pula dengan inisiasi oleh seorang warga
Inggris bernama Nicholas Barbon.

Tokoh asuransi ini mulai membangun bisnis asuransi yang melibatkan para petugas
pemadam kebakaran yang direkrut secara sukarela.
Lahirnya perusahaan asuransi pertama di dunia

Sejarah asuransi yang berkembang pada tahun-


tahun berikutnya terjadi di negara Inggris.
Tepatnya di London, berdiri perusahaan asuransi
pertama di dunia yang menjadi tonggak sejarah
munculnya asuransi.

Didirikan pada tahun 1688, perusahaan tersebut


muncul dari sebuah kedai kopi kecil yang
bernama Edward Lloyd’s yang namanya dipakai
sebagai nama perusahaan asuransi pertama di
dunia.

Perusahaan asuransi itu menawarkan produk


asuransi dagang yang melindungi pergerakan
ekspor dan impor kapal kargo melalui jalur laut.
Sistem jaminan asuransi ini tergolong sangat
sederhana karena selama kapal yang
mengangkut barang dagang tersebut tidak
terjadi apa-apa, pihak kapal tetap mendapatkan
uang premi mereka.
Sementara itu di benua lain, misalnya Amerika
Serikat, perusahaan asuransi pertama yang
dibangun pada saat itu adalah Philadelphia
Contributionship for the Insurance of Houses from
Loss by Fire.

Perusahaan ini didirikan Presiden Amerika Serikat


pada saat itu, yaitu Benjamin Franklin beserta
beberapa rekannya pada tahun 1752.

Para kontributor akan menolak pemberian klaim


asuransi yang diajukan oleh nasabah jika rumah
yang dibangun tidak sesuai dengan standar
bangunan yang sangat ketat.

Hingga saat ini, perusahaan asuransi


penanggulangan kebakaran ini masih aktif hingga
saat ini.
Perkembangan asuransi abad ke-20

Berkat Wright Bersaudara, penemu pesawat terbang


pertama di dunia, munculah terobosan produk baru.

Produk tersebut adalah asuransi perjalanan pertama


di dunia. Inisiasi ini dimulai dari James Batterson
yang menyatakan bahwa risiko bisa terjadi kapan
saja dan di mana saja.

Akan tetapi asuransi perjalanan ini hanya


diperuntukkan untuk kelas I dan II saja. Jadi ada
batasan khusus antara orang yang mampu menaiki
pesawat dan dianggap sangat eksklusif.

Memasuki abad ke-20, sejarah asuransi semakin


berkembang lebih pesat dan semakin dibutuhkan
oleh masyarakat dunia, terutama pasca Perang Dunia
I dan II.
Pasca Perang Dunia II, dunia sedang memasuki fase
baby boom atau yang disebut juga ledakan
penduduk.

Di Amerika Serikat, semua pasangan suami istri


mendapatkan perlindungan asuransi dengan
persentase mencapai 90 persen.

Meskipun ekonomi anjlok secara drastis, ada


beberapa perusahaan asuransi kembali bangkit dan
mengembangkan produk-produk asuransi mereka,
seperti:

Allianz
Manulife
Cigna.
Perusahaan-perusahaan ini berkembang di negara masing-masing dengan waktu
cukup lama dan mereka berani melakukan ekspansi pertama secara
Internasional. Negara pertama yang paling sering dituju adalah Tiongkok dan
Hong Kong sebagai pusat ekspansi pertama.

Perusahaan asuransi Internasional ini membuat banyak sekali terobosan produk


yang cukup unik dan sangat dibutuhkan masyarakat.

Misalnya, asuransi kendaraan pribadi (roda dua dan empat), asuransi kesehatan
gigi, dan asuransi anak yatim piatu.

Kemudian PT AXA dari Perancis pertama kali membuat terobosan paket asuransi
untuk golongan korporat.

Mereka bekerja sama dengan perusahaan lokal dan multinasional lewat


perlindungan jiwa dan kesehatan karyawan perusahaan tersebut.
Hingga saat ini, banyak sekali perusahaan asuransi yang telah melakukan akuisisi
atau joint venture (pembelian saham) dengan perusahaan lokal di berbagai
negara.

Cara ini cukup memudahkan perusahaan Internasional tersebut melebarkan


syarat di industri asuransi masing-masing negara.

Sejarah asuransi di Indonesia pun hampir mirip dengan negara-negara lain.


Namun bukan berarti di Tanah Air tak ada perusahaan asuransi asli Indonesia.
Justru beberapa nama seperti PT Asuransi Sinar Mas di Indonesia membuktikan
bahwa asuransi lokal juga berjaya.

Oh ya, perkembangan asuransi sendiri terdiri dari tiga pilar utama yaitu Kurs
Mata Uang (currency), Urbanisasi (urbanization) dan Perkembangan Teori
Aktuaria (Development of Actuarial Theory).
Sejarah asuransi di Indonesia
Asuransi yang pertama kali dikenal di Indonesia adalah produk
asuransi umum. Awal mulanya dibawa orang-orang Belanda yang
datang ke Indonesia pada masa kolonial. Berikut sejarah
perkembangan asuransi di Indonesia.
1853: Pertama kali per

1853: Pertama kali perusahaan asuransi kerugian


beroperasi di Indonesia dikenal dengan Bataviasche
Zee End Brand Assurantie Maatschappij. Kala itu
sektor yang dilindungi adalah sektor perkebunan
dan perdagangan.
1912: Berdiri asuransi jiwa pertama bernama Boemi
Poetra 1912
1942-1945: Bisnis asuransi sempat terhenti karena
terjadi revolusi fisik di Indonesia.
1950: Perusahaan asuransi kembali menggeliat
sejalan dengan bergeraknya perekonomian
Indonesia. Perusahaan asuransi yang sempat
dibekukan mulai kembali dibuka dan berkembang
menjadi enam perusahaan asuransi, yakni PNAK
Djasa Raharja yang bergerak dalam bidang sosial,
PNAK Djasa Samoedra bergerak di asuransi marine,
dan PNAK Djasa Aneka bergerak di asuransi
kebakaran dan aneka Selanjutnya, ketiga
perusahaan tersebut melebur menjadi satu dan
disebut dengan Perusahaan Negara Asuransi
Bendasraya yang bergerak di asuransi kerugian.
1964: Berdirinya Perum Taspen yang merupakan
menyelenggarakan tabungan dan asuransi untuk
pegawai negeri.
1971: Berdirinya PT Asabri (Persero) yang mengelola
tabungan pensiun dan asuransi untuk tentara dan
polisi Indonesia.
1977: Berdirinya Perum Astek atau yang dikenal
dengan Asuransi Sosial Tenaga Kerja yang
memberikan perlindungan asuransi kecelakaan
tenaga kerja perusahaan swasta.
1992: Lahirlah undang-undang khusus mengenai
usaha perasuransian selanjutnya dikeluarkan
Peraturan Pemerintah.
1993: Keluarlah Surat Keputusan Menteri Keuangan yang
mengatur rinci langkah-langkah usaha perasuransian.
1998: Usai krisis moneter, jumlah perusahaan
asuransi jiwa bertambah. Indonesia dinilai memiliki
potensi besar untuk pasar asuransi jiwa dan umum.
2014: Beroperasinya BPJS Kesehatan dari
sebelumnya adalah PT Askes. BPJS Kesehatan
memberikan jaminan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia terkait fasilitas kesehatan.
Sejarah asuransi jiwa
Pertama kali asuransi jiwa muncul pada tahun 1583 – 1603
di London.
Orang yang pertama kali membeli polis asuransi jiwa
adalah William Gybbons yang membayar 80 Poundsterling
untuk mendapat pengganti sebesar 400 Poundsterling
apabila dalam waktu 1 tahun dia meninggal akibat wabah
penyakit yang menyerang kota London setiap lima tahun
sekali.
Kabar tersebut kemudian menarik banyak orang dan
pelaku industri untuk bergiat di industri asuransi jiwa.
Hingga pada tahun 1603, Pemerintah Kota London
menerbitkan Bill of Mortality yang menjadi dasar tarif
asuransi jiwa.
Selanjutnya, industri asuransi jiwa semakin berkembang.
Berikut ini perkembangannya.
Tahun 1706: Beroperasi perusahaan asuransi jiwa pertama
The Amicable of London.
Tahun 1762: Muncul lagi perusahaan asuransi jiwa modern
The Equitable of London yang mengeluarkan polis asuransi
seumur hidup dengan premi tahunan yang flat.
Tahun 1862: Tercatat telah berdiri 500 perusahaan asuransi
jiwa di Inggris dan terus berkembang ke berbagai negeri
termasuk Amerika Serikat.
Sejarah asuransi di Indonesia pada masa
pendudukan Belanda
Muncul karena terjadinya migrasi usaha
asuransi dari Belanda yang dibawa para
intelektual negara tersebut ke Indonesia.
Fungsinya untuk menjamin kehidupan mereka.
Maka dari itu, bisa dibilang sejarah asuransi di
Indonesia berasal dari negara Belanda. Berikut
ini daftar perusahaan asuransi Belanda di
Indonesia.
N.V. Levensverzekering Maatschappij van de
Nederlanden van 1845.
N.V. Levensverzekering Maatschappij NILLMIJ van
1859.
Onderlinge Levensverzekering genootschap de
Olveh van 1879.
Selanjutnya, perusahaan asuransi jiwa pribumi
pertama lahir, yaitu Boemi Poetra.
Sejarah asuransi di Indonesia pada masa pendudukan Jepang
Setelah Belanda angkat kaki dari Indonesia, banyak sejumlah usaha yang
gulung tikar. Imbasnya juga terjadi pada perusahaan asuransi NILLMIJ.
Namun, kondisi perekonomian kembali menggeliat dan kondisi keuangan
NILLMJI berangsur-angsur bangkit.
Sejarah asuransi di Indonesia usai merdeka

Selanjutnya bermunculan sejumlah


perusahaan asuransi swasta nasional selain
Boemi Poetra, antara lain:
PT Asuransi Jiwasraya,
Imam Adi pada tahun 1961,
Djaminan tahun 1962,
Sukma Sedjati (1962), dan
Affan pada tahun 1964.
Kemudian terjadi peleburan perusahaan
asuransi jiwa milik Belanda menjadi PT
Asuransi Djiwasraya di Jakarta yang lanjut
pada tahun 1988 berubah menjadi PT
Asuransi Jiwasraya (Persero) yang
merupakan perusahaan asuransi jiwa di
Indonesia dan BUMN yang bergerak di
bidang asuransi jiwa.
Sejarah asuransi syariah di dunia

Selain asuransi konvesional, kini ada juga asuransi syariah. Yakni asuransi yang
beroperasi dengan menggunakan syariat Islam. Sejarah perkembangan asuransi di
Indonesia juga tak luput dari kemunculan jenis asuransi ini.

Konsep asuransi sebenarnya sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW, saat itu dikenal
sebagai Aqilah yang berarti asabah yang menunjukkan hubungan ayah dengan
pembunuh.

Maksudnya, jika ada salah satu anggota suku yang terbunuh oleh anggota suku yang
lain, maka pewaris korban akan dibayar dengan sejumlah uang darah yang disebut
diyat.

Diyat berfungsi sebagai kompensasi dari saudara terdekat dari pembunuh, yang
disebut dengan Aqilah. Aqilah ini harus membayar uang darah atas nama pembunuh.

Jika ditilik, konsep ini hampir sama seperti praktik pembayaran premi asuransi.
Sedangkan kompensasi yang dibayarkan Aqilah hampir sama dengan nilai
pertanggungan dalam praktik asuransi di masa modern kini.
Secara sederhana, Aqilah merupakan
bentuk perlindungan keuangan untuk
pewaris atas kematian yang tidak
diharapkan dari korban.

Dilansir dari laman OJK, Rasulullah SAW


kemudian menerima sistem Aqilah ini
dan mewajibkannya selama periode
khalifah Umar bin Khattab, sebagaimana
tertuang dalam HR Bukhari dari Abu
Hurairah Ra.

Sistem pembayaran diyat tetap


dipertahankan karena dianggap mampu
mengurangi pertumpahan darah dan
menggantikan tanggung jawab individu
jadi tanggung jawab bersama, serta
mengembangkan semangat kerja sama
dan persaudaraan.
Sejarah asuransi syariah pada tahun 1970-an

Faisal Islamic Bank of Sudan pada tahun 1979 mendirikan perusahaan asuransi
syariah pertama di dunia, yakni Islamic Insurance Co. Ltd. di Sudan dan Islamic
Insurance Co. Ltd. di Arab Saudi.

Dari dua perusahaan tersebut perkembangan asuransi syariah di dunia dimulai.


Perusahaan asuransi syariah tersebut terbilang sukses dengan mengoperasikan
asuransi menggunakan syariat Islam dan menghindari unsur-unsur yang
diharamkan di dalam Islam.

Sehingga menginspirasi munculnya asuransi syariah di negara-negara lain, seperti


Swiss, Luxemburg, Bahamas, dan Bahrain di tahun 1983.

Setelah itu, barulah asuransi syariah merambah ke Asia. Pertama kali Malaysia
memperkenalkan asuransi jiwa syariah bernama Takaful Malaysia di tahun 1985,
yang kemudian diikuti oleh negara lainnya seperi Brunei, Singapura, dan juga
Indonesia.
Sejarah asuransi syariah di Indonesia

Sejarah berdirinya asuransi syariah di Indonesia dimulai oleh perusahaan Takaful Indonesia
pada tahun 1994. Asuransi Takaful menjadi perintis perkembangan asuransi syariah di
Indonesia.

Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatur tentang asuransi
syariah di Indonesia dalam fatwa nomor 21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi
Syariah.

Yang menjadi perbedaan asuransi syariah dan asuransi konvensional adalah prinsip-prinsip
yang digunakan, antara lain:

Keadilan (adil)
Dapat dipercaya (amanah)
Keseimbangan (tazawun)
Kemaslahatan (maslahah)
Keuniversalan (syumul)
Tidak mengandung unsur: ketidakpastian (gharar), perjudian (maysir), bunga (riba),
penganiayaan (zhulm), suap (risywah), maksiat, dan objek haram.

Kini asuransi syariah sudah berkembang untuk seluruh lapisan masyarakat dan tidak hanya
untuk yang beragama muslim saja.
Sejarah asuransi kendaraan bermotor

Kota London menjadi kota pertama di dunia yang memberikan fasilitas asuransi untuk mesin.
Berikut perkembangan sejarah asuransi kendaraan bermotor.

Tahun 1896: Kendaraan yang diasuransikan adalah mesin kereta api.


Tahun 1898: Muncul asuransi kendaraan bermotor atau yang dikenal dengan Law Accident
Insurance Society.
Tahun 1914 usai Perang Dunia I: Angka kecelakaan di jalan raya semakin meningkat yang
kemudian membuat kebutuhan baru untuk menanggung risiko kerugian kendaraan
bermotor.
Tahun 1974: Munculnya Road Trafic Act yang sejalan dengan keputusan Masyarakat
Ekonomi Eropa yang menetapkan semua polis asuransi kendaraan bermotor. Ini sejalan
dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat berasuransi.

Demikian informasi tentang sejarah asuransi di Indonesia dan dunia. Dengan mengenal
sejarah asuransi semoga membuat kamu semakin yakin tentang pengelolaan dan
penghimpunan dana nasabah untuk kebaikan ke depan.
ontrol of your
ke c tim
Ta e!

Anda mungkin juga menyukai