HUKUM ASURANSI
NIM : 21310004
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang masih memberikan kesehatan dan
kesempatannya kepada kita semua, terutama kepada saya sebagai penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Hukum
Asuransi.
1
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar...............................................................................................…. 1
Daftar Isi........................................................................................................…. 2
Bab I..............................................................................................................…. 3
Pendahuluan...................................................................................…………… 3
Bab II.............................................................................................................… 6
Bab III............................................................................................................… 9
Kesimpulan...........................................................................................…….… 9
Daftar Pustaka......................................................................................………. 10
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
tertanggung.Penanggung dengan menerima premi memberikan pembayaran, tanpa menyebutkan
kepada orang yang ditunjuk sebagai penikmatnya.
Perasuransian adalah istilah hukum (legal term) yang dipakai dalam perundang-undangan
dan perusahaan peasuransian.Istilah perasuransian berasal kata “asuransi” yang berarti
pertanggungan atau perlindungan atas suatu objek dari ancaman bahaya yang menimbulkan
kerugian.Dalam pengertian “perasuransian” selalu meliputi dua jenis kegiatan, yaitu usaha
asuransi dan usaha penunjang usaha asuransi.Perusahaan perasuransian selalu meliputi
perusahaan asuransi dan penunjang asuransi.
Pengertian Asuransi bila di tinjau dari segi hukum merupakan asuransi atau
pertanggungan adalah perjanjian antara 2 (dua) pihak atau lebih dimana pihak tertanggung
mengikat diri kepada penanggung, dengan menerima premi-premi Asuransi untuk memberi
penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang di
harapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan di derita
tertanggung karena suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberi pembayaran atas
meninggal atau hidupnya seseorang yang di pertanggungkan.Kata asuransi berasal dari bahasa
Inggris, insurance, dan secara aspek hukum telah dituangkan dalam Kitab Undang Hukum
Dagang (KUHD) pasal 246, “Asuransi adalah suatu perjanjian dimana seseorang penanggung
mengikatkan diri kepada seorang tertanggung dengan menerima suatu premi, untuk memberikan
penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang taktentu.”
. Selain dalam KUHD pasal 246, juga dalam Undang – undang asuransi No. 2 tahun 1992
pasal 1 disebutkan Äsuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,
dimana pihak penanggung mengikat diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi
untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian,kerusakan, atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin
akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan
suatu peristiwa pembayaran yang didasarkan atas meninggalnya atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan.
Pengertian lain, seperti dari Wirjono Prodjodikoro dalam bukunya Hukum asuransi di
Indonesia memberi pengertian asuransi sebagai berikut : “suatu persetujuan dimana pihak yang
menjamin berjanji kepada pihak yang dijamin, untuk menerima sejumlah uang premi sebagai
pengganti kerugian, yang mungkin akan diderita oleh yang dijamin, karena akibat dari suatu
peristiwa yang belum jelas”.
Robert I. Mehr dan Emerson Cammack, dalam bukunyaPrinciples of Insurance
menyatakan bahwa suatu pengalihan risiko (transfer of risk) disebut asuransi.
D.S. Hansell, dalam bukunya Elements of Insurance menyatakan bahwa asuransi selalu
berkaitan dengan risiko (Insurance is to do with risk)
Dalam asuransi konvensional perusahaan asuransi disebut Penanggung, sedangkan orang
yang membeli produk Asuransi disebut Tertanggung atau Pemegang Polis, Tertanggung
membayar sejumlah uang yang disebut premi untuk membeli produk yang disediakan oleh
perusahaan asuransi . Premi asuransi yang dibayarkan oleh Tertanggung menjadi pendapatan
perusahaan Asuransi, dengan kata lain terjadi perpindahan kepemilikan dana premi dari
Tertanggung kepada Perusahaan Asuransi. Bila Tertanggung mengalami risiko sesuai dengan
yang tertuang dalam kontrak asuransi, maka Perusahaan Asuransi harus membayar sejumlah
dana yang disebut Uang Pertanggungan kepada Tertangggung atau yang berhak menerimanya.
Sebaliknya bila sampai akhir masa kontrak Tertanggung tidak mengalami risiko yang
4
diperjanjikan maka kontrak Asuransi berakhir maka semua hak dan kewajiban kedua belah pihak
berakhir. Dari proses diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi perpindahan risiko financial yang
dalam istilah asuransi disebut dengan transfer of risk dari Tertanggung kepada Penanggung.
Contoh, ketika seseorang membeli polis asuransi kebakaran untuk rumah tinggal dia akan
membayar uang (premi) yang telah ditentukan oleh perusahaan asuransi, disaat yang sama
perusahaan asuransi akan menanggung risiko finansial bila terjadi kebakaran atas rumah tinggal
tersebut. Contoh lain dalam asuransi jiwa, ketika seseorang membeli asuransi kematian (term
insuransce) dengan jangka waktu perjanjian 5 (lima) tahun dengan uang pertanggungan 100 juta
rupiah, maka dia harus membayar premi yang telah ditentukan oleh perusahaan asuransi (misal
500 ribu rupiah) per tahun, artinya bila tertanggung meninggal dunia dalam masa perjanjian
diatas, maka ahli waris atau orang yang ditunjuk akan memperoleh uang dari perusahaan
asuransi sebesar 100 juta, namun bila peserta hidup sampai akhir masa perjanjian maka dia tidak
akan memperoleh apapun. Ditinjau dari sudut syariah, contoh transaksi yang terjadi diatas dapat
dikategorikan sebagai akad tabaduli (pertukaran atau jual beli), namun cacat karena ada unsur
gharar (ketidakjelasan), yaitu tidak jelas kapan pemegang polis akan mendapatkan uang
pertanggungan karena dikaitkan dengan musibah seseorang (bisa tahun pertama, kedua atau tidak
sama sekali karena masih hidup di akhir masa perjanjian).
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2.3 Jenis Asuransi
Jenis asuransi dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Asuransi kebakaran
Asuransi kebakaran ialah asuransi yang mempertanggungkan kerugian akibat kebakaran
yang terjadi di daratan.Kalau suatu bangunan telah diasuransikan terhadap bencana kebakaran,
maka dicantumkan dalam perjanjian.
2. Asuransi pengangkutan
Asuransi pengangkutan adalah asuransi yang mempertanggungkan kemungkinan resiko
terhadap pengangkutan barang.
Asuransi pengangkutan dapat dibagi menjadi:
a. Asuransi pengangkutan darat - sungai
b. Asuransi pengangkutan laut
c. Asuransi pengangkutan udara
3. Asuransi jiwa
Persetujuan antara kedua pihak, yang di dalamnya tercantum pihak mana yang berjanji
akan membayar premi dan pihak lain yang berjanji akan membayar sejumlah uang yang telah
ditentukan jika seseorang tertanggung meninggal atau selambat-lambatnya pada waktu yang
ditentukan. Asuransi jiwa adalah perjanjian antara perusahaan asuransi dengan konsumen yang
menyatakan bahwa perusahaan asuransi akan memberikan santunan sejumlah dana apabila
konsumen meninggal dunia, atau ditanggung sampai masa tertentu. Dengan adanya asuransi jiwa
ini, maka keluarga yang ditinggalkan merasa aman dari segi keuangan, walaupun ini tidak
diharap-harap.
Pangsa pasar asuransi jiwa di negara kita sangat potensial. Tahun 2001 sudah ada 10,71%
penduduk yang menjadi konsumen asuransi jiwa, sebagaimana diungkapkan oleh AAJI =
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia.
Asuransi jiwa terdiri atas dua macam yaitu:
a. Asuransi modal, pada asuransi ini telah tercantum dalam polis bahwa bila telah tiba saatnya
(meninggal/habis masa asuransi) maka ganti rugi akan dibayar sekaligus.
b. Asuransi nafkah hidup, di sini ganti rugi dibayarkan secara berkala selama yang
dipertanggungkan masih hidup.
4. Asuransi kredit
Mempertanggungkan kemungkinan resiko pemberian kredit kepada orang lain. Dalam hal
ini asuransi hanya mengganti kerugian setinggi-tingginya 75% dari kerugian.Di negara kita
pernah ada LJKK (Lembaga Jaminan Kredit Koperasi) yang memberi jaminan kepada Bank,
terhadap pinjaman koperasi.
5. Asuransi kecurian
Yang termasuk dalam asuransi kecurian ini harus disebutkan satu persatu barang yang
diasuransikan itu. Apabila terjadi resiko, maka barang-barang tersebut akan diganti.
6. Asuransi perusahaan
Pertanggungan kerugian ini menyangkut perusahaan yang dirugikan oleh suatu sebab
yang dapat menghentikan/menghambat kegiatan perusahaan.Ganti kerugiannya biasanya
didasarkan kepada keuntungan kotor yang terlepas karena terhentinya kegiatan perusahaan
tersebut.
7
7. Asuransi mobil
Resiko yang dipertanggungkan dalam asuransi kendaraan bermotor ini antara lain:
kerugian atau kerusakan kendaraan yang disebabkan oleh tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir
dijalan, oleh sebab apapun juga, karena perbuatan jahat orang lain, pencurian, kebakaran,
sambaran petir, juga termasuk kerugian karena adanya uru hara, dan total lost dari kendaraan.
8. Asuransi terhadap tanggung jawab karena hokum
Asuransi yang dilakukan untuk menjaga kalau-kalau kita berbuat kesalahan yang dapat
merugikan seseorang atau harta benda seseorang.
9. Asuransi tenaga kerja (Astek)
Asuransi tenaga kerja yaitu usaha asuransi yang dibentuk oleh pemerintah untuk
menanggung resiko yang menimpa tenaga kerja diperusahaan/pabrik.Dengan jasa asuransi ini
para pengusaha dan masyarakat umumnya dapat mengurangi/meringankan malapetaka.Selain itu
dengan asuransi diharapkan perlindungan ekonomi, finansial dengan menyediakan fasilitas yang
dapat membantu kepentingan orang banyak.
8
BAB III
KESIMPULAN
Banyak masyarakat yang kurang memahai arti dari asuransi.Jasa yang diberikan oleh
perusahaan asuransi adalah berupa proteksi akibat berbagai risiko yang mungkin terjadi. Akan
tetapi sekarang ini dengan semakin berkembangnya produk asuransi serta kerja sama perusahaan
asuransi dengan perusahaan di sektor lain seperti perbankan dan sekuritas, maka pengertian
asuransi menjadi lebih luas bukan hanya sebagai sarana proteksi, tetapi juga sebagai tempat
berinvestasi.
Perusahaan asuransi adalah jenis perusahaan yang menjalankan usaha asuransi. Usaha
asuransi adalah usaha jasa keuangan yang dengan menghimpun dana masyarakat melalui
pengumpulan premi asuransi memberikan perlindungan kepada anggota masyarakat pemakai
jasa asuransi terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena suatu peristiwa yang tidak pasti
atau terhadap hidup atau meninggalnya seseorang.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://jojogaolsh.wordpress.com/makalah-asuransi/
http://www.anneahira.com/makalah-asuransi.htm
http://www.scribd.com/search?query=makalah+asuransi
10