Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN

(PERUSAHAAN ASURANSI )

DISUSUN OLEH KELOMPOK V

ROSWITA C. MASU

RUT ELISABETH METKONO

RYAN M. SERAN MAUK

VANES UMBU NEKA KAWANGU

VERYLYANNY ARYUDITHA

SEMESTER : 2C / D3 ADMINISTRASI BISNIS

POLITEKNIK NEGERI KUPANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa oleh karena nya
kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul mengenai “PERUSAHAAN
ASURANSI”. Makalah ini menggunakan ragam bahasa yang sederhana dengan
tujuan penyusunan makalah ini dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca
namun demikian tentunya masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
yang membaca demi penyempurnaan isi makalah ini.

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................i


DAFTAR ISI .......................................................................................................ii

A. PENGERTIAN PERUSAHAAN ASURANSI……………………….......

B. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ASURANSI……………………...


 Sejarah Asuransi Sebelum Masehi (Tahun 3000 – 2000 SM)
 Perkembangan Asuransi Pada Abad ke-14
 Sejarah Asuransi Berkembang di Inggris Dari Aktivitas Ekspor-Impor
 Kebakaran di London Sebagai Penanda Perkembangan Asuransi
Modern
 Lahirnya Perusahaan Asuransi Pertama di Dunia
 Perkembangan Asuransi Paska Perang Dunia
 Sejarah Asuransi di Indonesia
 Asuransi Modern Masa Kini di Indonesia

C. JENIS –JENIS PERUSAHAN ASURANSI………………………………


- Perusahaan Asuransi di Indonesia

D. KEUNTUNGAN PERUSAHAAN ASURANSI……………………………

E. PRINSIP-PRINSIP DALAM PERUSAHAAN ASURANSI……………...

F. JENIS-JENIS RESIKO ASURANSI DAN CARA MENGELOLA


YANG TEPAT……………………………………………………………….

G. PRODUK ASURANSI YANG MENANGGUNG BERBAGAI JENIS


RESIKO………………………………………………….…………….......
– Kriteria Risiko yang Mendapatkan Perlindungan dari Perusahaan
Asuransi
A. Pengertian Perusahaan Asuransi

Perusahaan asuransi adalah lembaga keuangan yang menyediakan beragam pilihan asuransi
untuk melindungi orang maupun perusahaan dari kerugian finansial dan mendapatkan imbal
balik berupa pembayaran premi.

Asuransi adalah perjanjian perlindungan risiko antara perusahaan asuransi dengan pemegang
polis. Bisa dikatakan perusahaan asuransi adalah pihak penanggung risiko dan pemegang polis
atau nasabah adalah pihak tertanggung.

Dalam transaksi antara kedua pihak, tertanggung membayarkan premi guna mendapatkan premi
tersebut dalam bentuk penggantian rugi atau biaya atas apa yang diasuransikan, semisal mobil,
rumah atau kesehatan. 

B. Sejarah dan Perkembangan Asuransi

 Sejarah Asuransi Sebelum Masehi (Tahun 3000 – 2000 SM)

Asuransi yang telah menjadi sistem untuk mengalihkan risiko, ternyata sudah dipakai oleh para
saudagar dan pedagang Cina maupun Babylonia (Irak) sejak zaman sebelum masehi. Dulunya,
para pedagang yang menghuni di sekitaran lembah sungai Euphrat dan Tigris ini memanfaatkan
kapal sebagai metode pengiriman barang. Saat itu, para masyarakat Babylonia ternyata sudah
canggih dalam menerapkan jaminan dalam berdagang ataupun usaha. Sehingga sudah menjadi
hal umum untuk para saudagar atau kreditur memberikan pinjaman sejumlah uang dengan
memberikan kapal dan sejumlah uang sebagai jaminannya. Pemilik kapal (peminjam uang)
nantinya akan dianggap bebas dari hutang saat mengetahui bahwa kapalnya tersebut selamat
dalam melakukan ekspedisi. Dalam artian, kapal yang dijadikan jaminan itu dibebaskan dan baru
dapat dicabut statusnya sebagai jaminan. Kemudian, sejumlah uang yang dibayarkan tersebut
ternyata berfungsi sebagai premi yang harus dibayarkan atas sejumlah uang atau modal yang
diterima.

 Perkembangan Asuransi Pada Abad ke-14

Selanjutnya, di tahun 1347, asuransi mulai berkembang di Genoa dengan kemunculan polis
pertama asuransi pada jenis asuransi maritim. Saat itu sudah memasuki masa para penjelajah
melakukan eksplorasi ke berbagai belahan dunia. Premi asuransi yang telah dibayarkan pun
dibedakan berdasarkan keunikan risiko yang diajukan oleh setiap orang. Sebagai informasi,
Pedro de Santarém merupakan orang pertama yang mencetak literasi tentang masalah-masalah
asuransi pada tahun 1552. Hingga akhirnya, catatan-catatan ini terus dikembangkan pada masa
Renaissance di Eropa. Sejarah asuransi beserta jenisnya pun juga ikut berkembang dengan sistem
yang lebih canggih. sejarah asuransi di Benua Eropa pada masa itu masih menerapkan sistem
asuransi lama. Pasalnya, masyarakat di sana masih melakukan tradisi bayar premi asuransi
sebagai santunan pada anggota keluarga yang meninggal serta biaya pemakaman.

 Sejarah Asuransi Berkembang di Inggris Dari Aktivitas Ekspor-Impor

Kemudian, pada tahun 1600 akhir, asuransi juga sudah berkembang di London saat kerajaan
Inggris memulai aktivitas ekspor-impor dengan daerah-daerah koloninya.Waktu itu, sudah ada
bursa resmi milik kerajaan Inggris yang dikenal dengan Lloyd of London. Bermula dari itu,
praktik underwriting mulai terjadi yang mana Lloyd of London ini memiliki fungsi sebagai
jembatan bagi para saudagar dan pemilik modal untuk mendapatkan perlindungan asuransi.
Sekitar 50 tahun kemudian, ada seorang berasal dari Perancis bernama Blaise Pascal menemukan
kalkulator probabilitas dan tabel aktuaria pertama yang sampai saat ini masih digunakan untuk
menghitung tarif asuransi.

 Kebakaran di London Sebagai Penanda Perkembangan Asuransi Modern

Di tahun 1666 London juga telah muncul produk asuransi kebakaran dan asuransi jiwa. Hal ini
dikarenakan adanya peristiwa kebakaran yang menghancurkan sekitar 14 ribu bangunan dan
wabah yang juga melanda London sebelum kebakaran hebat tersebut. Asuransi kebakaran
tersebut dibuat oleh kelompok penjamin emisi yang sejak lama sudah menangani asuransi
pelayaran. Lalu, muncullah yang namanya asuransi jiwa.Sekitar beberapa dasawarsa setelah
kejadian itu asuransi menjadi hangat dibicarakn dan banyak diminati oleh masyarakat Eropa
serta Amerika terutama setelah terjadinya revolusi industri yang mana teknologi sudah
mengambil alih tangan manusia untuk sebagian pekerjaan.

 Lahirnya Perusahaan Asuransi Pertama di Dunia

Asuransi juga mulai berkembang pada tahun-tahun berikutnya di negara Inggris. Tepatnya di
London, berdiri perusahaan asuransi pertama di dunia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1688.
Mulanya perusahaan asuransi ini muncul dari sebuah kedai kopi kecil bernama Edward Lloyd’s
yang namanya dipakai sebagai nama perusahaan asuransi pertama di dunia. Perusahaan asuransi
itu memberikan penawaran sebuah produk asuransi dagang yang memberikan perlindungan
terhadap pergerakan ekspor dan impor kapal kargo melalui jalur laut. Untuk sistem jaminan
asuransi ini tergolong sangat sederhana sebab selama kapal yang mengangkut barang dagang
tersebut tidak terjadi apa-apa, pihak kapal tetap mendapatkan uang premi mereka.

Sementara itu di benua lain, misalnya Amerika Serikat, perusahaan asuransi pertama yang
dibangun pada saat itu bernama Philadelphia Contributionship for the Insurance of Houses from
Loss by Fire. Perusahaan ini didirikan oleh Presiden Amerika Serikat yang saat itu sedang
menjabat, yaitu Benjamin Franklin beserta beberapa rekannya pada tahun 1752. Selain itu,
sistem asuransi ini adalah para kontributor akan menolak pemberian klaim asuransi yang
diajukan oleh nasabah jika rumah yang dibangun tidak sesuai dengan standar bangunan yang
sangat ketat. Sampai detik ini, perusahaan asuransi penanggulangan kebakaran ini masih aktif.

 Perkembangan Asuransi Paska Perang Dunia

Munculnya Wright Bersaudara, penemu pesawat terbang pertama di dunia menjadikan pionir
terhadap terobosan produk baru. Produk ini adalah asuransi perjalanan pertama di dunia. Ide ini
dimulai dari James Batterson yang menyatakan bahwa risiko bisa terjadi kapan saja dan di mana
saja. Namun, asuransi perjalanan ini hanya dikhususkan untuk kelas I dan II saja. Dalam artian,
ada batasan khusus antara orang yang mampu menaiki pesawat dan dianggap istimewa atau
ekslusif.

Kemudian pada abad ke-20, sejarah asuransi semakin berkembang dan banyak dibutuhkan oleh
masyarakat di dunia, terutama pasca Perang Dunia I dan II. Pada pasca Perang Dunia II, dunia
sedang memasuki fase baby boom atau yang disebut juga dengan ledakan penduduk. Perlu
diketahui, di Amerika Serikat, semua pasangan suami istri mendapatkan perlindungan asuransi
dengan persentase mencapai 90 persen. Meski perekonomian saat itu mengalami penurunan yang
cukup drastis, namun ada beberapa perusahaan asuransi yang kembali bangkit dan
mengembangkan produk-produk asuransi mereka, seperti: Allianz, Manulife dan Cigna

Perusahaan-perusahaan ini terus melakukan perkembangan di negara masing-masing dengan


waktu yang terbilang lama dan mereka juga berani melakukan ekspansi pertama secara
Internasional. Negara pertama yang menjadi tujuannya adalah Tiongkok dan Hong Kong sebagai
pusat ekspansi pertama.Perusahaan asuransi Internasional ini memiliki banyak sekali terobosan
produk yang cukup unik dan sangat dibutuhkan masyarakat. Contohnya saja, asuransi kendaraan
pribadi (roda dua dan empat), asuransi kesehatan gigi, dan asuransi anak yatim piatu.

Kemudian, PT AXA Indonesia dari Perancis pertama kali membuat terobosan paket asuransi
khusus untuk golongan korporat. Mereka melakukan kerja sama dengan perusahaan lokal dan
multinasional lewat perlindungan jiwa dan kesehatan karyawan perusahaan tersebut. Hingga saat
ini, banyak sekali perusahaan asuransi yang telah melakukan akuisisi atau joint venture
(pembelian saham) dengan perusahaan lokal di berbagai negara. Cara ini ternyata cukup
memudahkan perusahaan Internasional tersebut melebarkan syarat di industri asuransi masing-
masing negara.Sejarah asuransi di Indonesia pun juga hampir mirip dengan negara-negara lain.
Hanya saja,di Indonesia tak ada perusahaan asuransi asli Indonesia. Justru beberapa nama seperti
PT Asuransi Sinar Mas di Indonesia membuktikan bahwa asuransi lokal juga bisa berkembang
dan tak kalah saing dengan asuransi internasional. Sebagai informasi, perkembangan asuransi
sendiri terdiri dari tiga pilar utama yaitu Kurs Mata Uang (currency), Urbanisasi (urbanization)
dan Perkembangan Teori Aktuaria (Development of Actuarial Theory).
 Sejarah Asuransi di Indonesia

1. Asuransi Pada Masa Pendudukan Belanda

Awalnya, asuransi memang berkembang pesat di negara-negara Eropa. Oleh sebab itu, asuransi
yang ada di Indonesia juga merupakan bawaan oleh orang Belanda sekitar tahun 1800-an.Beda
halnya dengan di negara-negara Eropa, perusahaan asuransi yang didirikan oleh Belanda di
Indonesia diutamakan untuk orang-orang tertentu khususnya kaum elit dan orang Belanda
sendiri. Sebab asuransi tersebut hanya ditujukan untuk menunjang kepentingan perdagangan dan
bisnis mereka. Di tahun1845, Belanda mendirikan sebuah perusahaan asuransi di Indonesia yang
diberi nama Nederlandsh Indisch Leven Verzekering En Liefrente Maatschappij (NILMIY).
Perusahaan ini jika dilihat secara administrasi menggunakan sistem indukannya yang ada di
Belanda yaitu De Nederlanden Van.Saat itu, produk dari perusahaan asuransi ini juga masih
sangat terbatas antara lain hanya ada proteksi terhadap risiko kebakaran dan pengangkutan.
Selain itu, asuransi juga belum dapat diberlakukan untuk kaum pribumi sebab masih ada
monopoli yang dijalankan oleh negara-negara berkepentingan seperti Inggris dan Prancis.

Setelah peristiwa Perang Dunia II yang terkenal dengan dampaknya yang cukup dahsyat tersebut
ternyata juga memberikan dampak pada perusahaan asuransi milik Belanda di Indonesia. Tak
sedikit perusahaan asuransi yang rugi dan bangkrut. Akhirnya, setelah perang dunia kedua
selesai, yang saat itu di Indonesia juga sedang mempersiapkan diri untuk merdeka, disinilah awal
mula babak baru sejarah asuransi di Indonesia.

2. Asuransi Pada Masa Pendudukan Jepang

Selanjutnya, pemerintah kolonial Belanda mendirikan perusahaan asuransi kerugian di sektor


perdagangan dan perkebunan yang bernama Bataviasche Zee End Brand Asrantie Maatschappij
di 1843. Asuransi ini hanya memberikan proteksi terhadap segala risiko yang diakibatkan oleh
kebakaran dan risiko pengangkutan komoditas. Kemudian di tahun 1853 disusul dengan
berdirinya perusahaan asuransi kerugian yang bernama N.V. Assurantie Mij Nederlansche Lloyd
dan asuransi kerugian Assurantie Mij Langeyeld Schroeder dan Assurantie Mij Blom van der Aa.

Tak sampai situ, N.V. Assurantie Mij Nederlansche Llyod juga membuka anak cabang yang
berfokus untuk menanggung resiko akibat kebakaran pada tahun 1916 tepatnya pada tanggal 1
September. Anak perusahaan asuransi ini diberi nama Indische Lloyd yang sampai sekarang
namanya masih bisa kita dengar yaitu PT. Lloyd Indonesia. Itulah awal mula asuransi kebakaran
pertama kali di Indonesia.

Kemudian, setelah masa penjajahan Jepang, perekonomian di Indonesia sangat kacau balau
hingga banyak perusahaan yang bangkrut. Tak bisa dipungkiri, perusahaan-perusahaan asuransi
juga banyak yang gulung tikar. Namun, satu-satunya perusahaan asuransi yang selamat dari
kondisi ekonomi buruk tersebut adalah O.L Mij Boemi Poetera. Karena namanya masih berbau
Belanda, dan orang Jepang tidak menyukai hal itu maka perusahaan tersebut pada masa
penjajahan Jepang diganti menjadi Perseroan Tanggoeng Djiwa Boemi Poetera (PTD Boemi
Poetera).

PTD Boemi Poetera, yang saat ini kita lebih mengenalnya sebagai perusahaan asuransi Bumi
Putera, memiliki reputasi yang cukup bagus sehingga banyak orang yang hingga sekarang masih
memilihnya sebagai perusahaan asuransi pilihan.

Pada masa penjajahan asuransi dan ekonomi di Indonesia masih dijalankan berdasarkan prinsip
monopoli, oleh sebab itu hanya orang-orang Eropa yang bisa menikmati proteksi asuransi.
Sementara penduduk lokal Indonesia tidak bisa mendapatkan manfaatnya.

3. Asuransi Pada Masa Paska Kemerdekaan Indonesia

Pasca kemerdekaan Indonesia, asuransi mulai berkembang pesat dan sudah dapat dirasakan oleh
masyarakat pribumi. Hingga akhirnya, asuransi milik Belanda yang bernama Nederlandsh
Indisch Leven Verzekering En Liefrente Maatschappij (NILMIY) diambil alih oleh pemerintah
Indonesia dan diganti dengan PT. Asuransi Jiwasraya. Setelah itu diikuti oleh Asuransi Jiwa
Boemi Poetra pada tahun 1912.

Dengan adanya peristiwa penting yaitu nasionalisasi perusahaan Belanda menjadi perusahaan
milik pemerintah Indonesia, ternyata pasca kemerdekaan juga terjadi penggabungan-
penggabungan asuransi yang ada di wilayah Indonesia. Contohnya adalah penggabungan PT
Asuransi Bendasraya dan PT. Umum Internasional Underwriters menjadi PT Asuransi Jasa
Indonesia atau yang sekarang lebih akrab dengan Asuransi Jasindo.Tak hanya itu, demi
kesejahteraan masyarakat pemerintah Indonesia membuat perusahaan-perusahaan baru yang
bergerak di bidang asuransi seperti Asuransi Jasa Rahardja (yang lebih berfokus pada risiko
lakalantas), Perum Taspen (asuransi dan tabungan pegawai negeri), Perum Asabri (asuransi
untuk AKABRI), dan Jamsostek (asuransi tenaga kerja perusahaan swasta). Akhirnya di tahun
80an, telah banyak perusahaan-perusahaan asuransi yang berdiri di Indonesia seperti Allianz,
CIGNA, AIA Financial, dan lain sebagainya.

 Asuransi Modern Masa Kini di Indonesia

Di tahun 1980-an merupakan awal mula munculnya asuransi-asuransi modern di Indonesia.


Beberapa diantaranya yang masih terkenal hingga saat ini antara lain, AIA Financial, Allianz,
CIGNA, Avrist AXA Mandiri, Asuransi Sinar Mas, dan Prudential. Asuransi-asuransi ini sudah
tidak lagi berfokus pada satu perlindungan saja melainkan banyak sekali produk asuransi yang
mulai ditawarkan. Bahkan beberapa asuransi tersebut tidak hanya menawarkan asuransi saja,
tetapi juga menawarkan produk investasi. Sekarang sudah ada 2 jaminan kesehatan masyarakat
yang di bangunoleh pemerintah pada 2014 yaitu BPJS dan BPJS Ketenagakerjaan.
C. Jenis-jenis Perusahaan Asuransi

1) Asuransi Jiwa yaitu :

- Term Life:
Asuransi jiwa ini akan memberi perlindungan dalam jangka waktu 1,5 atau 10 tahun. Walaupun
nilai pertanggungan produk asuransi jiwa ini jauh lebih besar, uang premi hangus di akhir
periode.

- Whole Life:
Perlindungan asuransi jiwa ini seumur hidup, tetapi preminya lebih mahal. Jika pemegang polis
tidak meninggal selama masa kontrak, maka uang pertanggungan dapat di klaim namun
jumlahnya tidak sebesar produk asuransi jiwa term life.

– Unit Link:
Unit Link merupakan asuransi yang tergolong jenis asuransi nontradisional. Pengertian dari unit
link adalah produk asuransi yang mengombinasikan asuransi dan produk investasi. Jadi,
ibaratnya dana nasabah dipecah dan dimasukkan ke dalam dua keranjang, sebagian masuk
keranjang premi asuransi untuk perlindungan dan sebagian lagi disetorkan oleh perusahaan
asuransi ke manajer investasi agar dikelola sebagai investasi. Keputusan penempatan investasi
sepenuhnya ada di tangan nasabah.

2) Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan merupakan produk asuransi yang menangani masalah kesehatan tertanggung
karena suatu penyakit serta menanggung biaya proses perawatan. Umumnya, penyebab sakit
tertanggung yang biayanya dapat ditanggung oleh perusahaan asuransi adalah cedera, cacat,
sakit, penyakit kritis, hingga kematian karena kecelakaan.
Pada umumnya perusahaan-perusahaan dengan skala menengah sampai besar sudah memberikan
asuransi kesehatan kepada setiap karyawannya. Tetapi sebagai karyawan sangat disarankan
untuk menambah asuransi kesehatan agar lebih terlindungi.

3) Asuransi Pendidikan
Tiap orang tua pastinya tak mau pendidikan anaknya putus ditengah jalan. Apalagi saat ini biaya
pendidikan pasti meningkat tiap tahunnya. Kesadaran akan hal tersebut membuat asuransi
pendidikan saat ini banyak diminati. Asuransi pendidikan saat ini dikombinasikan dengan
asuransi jiwa. Asuransi pendidikan bisa menjadi solusi bagi rencana para orang tua untuk
meringankan tingginya biaya pendidikan.
4) Asuransi Dana Hari Tua
Asuransi dana hari tua atau pensiun secara produk saat ini banyak yang di kombinasikan dengan
produk asuransi jiwa. Tujuan dari asuransi ini adalah untuk melindungi kecukupan finansial
seseorang ketika sudah tidak produktif lagi. Mudahnya, Asuransi ini membantu kita dalam
mengumpulkan dana pensiun. Ketika masa pensiun datang, kita bisa mendapatkan jumlah
pensiun reguler. Bila terjadi kasus kematian, keluarga tertanggung dapat mengklaim uang
pertanggungan.

5) Asuransi Umum
Asuransi umum menawarkan kompensasi finansial atas kerugian selain kematian. Asuransi ini
mengasuransikan segalanya selain dari kehidupan manusia, seperti rumah, mobil, sepeda,
kesehatan, perjalanan dan lain-lain. Sederhananya, asuransi umum menawarkan perlindungan
finansial untuk semua aset tertanggung terhadap kehilangan, kerusakan, pencurian dan kewajiban
lainnya.
Asuransi umum sendiri punya bebera jenis dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan kita sebagai
nasabah, antara lain:
– Asuransi Kesehatan
– Asuransi Properti
– Asuransi Rumah
– Asuransi Kebakaran
– Asuransi Kendaraan
– Asuransi Perjalanan
– Asuransi Pekerja
– Asuransi Sosial

Contoh perusahaan asuransi di Indonesia:

1. PT. Reasuransi Indonesia Utama

Dalam pembahasan reasuransi, perusahaan asuransi adalah lembaga yang menjamin pemenuhan
risiko dari tertanggung melalui perusahaan asuransi pihak pertama.

Perusahaan reasuransi di Indonesia yang dibentuk oleh Kementerian Keuangan, Kementerian


BUMN serta OJK merupakan hasil penggabungan dari perusahaan reasuransi sebelumnya.
Perusahaan bernama PT. Reasuransi Indonesia Utama adalah hasil dari proses tersebut.

Melalui anak usahanya, perusahaan reasuransi ini merambah bukan hanya reasuransi
konvensional, tetapi juga reasuransi syariah.
2. BPJS Ketenagakerjaan

BPJS Ketenagakerjaan adalah perusahaan pemerintah yang bertanggungjawab kepada presiden


guna melaksanakan sistem jaminan sosial.  BPJS Ketenagakerjaan bertugas melindungi pekerja
dari risiko-risiko sosial dan ekonomi dari adanya hubungan kerja.

D. Keuntungan Perusahaan Asuransi

1) Menaikkan Premi

Pertama, adalah dengan menarik lebih banyak uang dari nasabah dengan cara menaikkan premi.
Jumlah premi ini kemudian yang akan diputar di berbagai instrumen investasi. Perusahaan
tersebut punya trik sendiri agar tak terlihat menaikkan premi, salah satunya adalah dengan
membuat jenis asuransi berdasarkan tingkatan premi.pada sebuah industri asuransi untuk satu
produk proteksi jiwa saja biasanya terbagi kedalam tiga atau jenis. Misalnya asuransi jiwa untuk
perlindungan satu keluarga, individu atau anak pengklasifikasian ini akan memaksa nasabah
untuk memilih premi yang mampu melindungi seluruh orang terdekat, dalam hal ini adalah
keluarga.Tentunya harga premi untuk satu keluarga ini amat besar, sehingga biaya administrasi
yang dibebankan lumayan tinggi. Industri asuransi dapat mengambil untung dari celah ini.

2) Menawarkan Premi Kelompok

Trik lain industri asuransi mendapat keuntungan adalah dengan menawarkan premi kelompok
dalam jumlah besar dan premi lebih murah, dibanding pembelian asuransi secara
individu.Biasanya praktek semacam ini ditawarkan ke berbagai perusahaan dengan karyawan
ratusan.Sehingga perusahaan bisa mendapatkan premi yang lebih murah untuk para pekerjanya,
namun berharap mendapatkan manfaat besar. Premi kelompok juga bisa menjadi pembeli jangka
panjang, sehingga perusahaan asuransi bisa mendapatkan laba pasti untuk beberapa tahun.Salah
satu asuransi dengan premi kelompok adalah asuransi FWD untuk karyawan dan asuransi
kesehatan karyawan dari AIA Financial Indonesia.

3) Menciptakan Insurance Float

Insurance float adalah selisih antara premi yang dikumpulkan oleh perusahaan asuransi dengan
klaim yang harus dibayarkan pada nasabah. Mirip seperti laba, namun jika laba perusahaan
dihitung tahunan, float dihitung setiap bulan. Float ini kemudian akan dimanfaatkan untuk
sejumlah investasi sektor lain demi mencapai keuntungan tambahan. Industri asuransi bisa
mendapatkan keuntungan besar berkali lipat dengan skema insurance float ini.Namun klaim yang
dijanjikan kepada nasabah tidak ditambah. Artinya nasabah tidak mendapatkan keuntungan dari
hasil premi yang merek bayar setiap bulan.
4) Investasi ke Produk Keuangan

Perusahaan asuransi “meminjam” uang premi yang disetor para nasabahnya untuk kemudian
diinvestasikan ke berbagai produk keuangan seperti saham, retail, sukuk dan obligasi. Praktik
meminjam uang nasabah ini tentu sangat menguntungkan. Karena industri asuransi dapat
menghindari “bunga”, yang biasa diterapkan perbankan kepada para debiturnya. Namun tentunya
hal tersebut harus dibalas dengan manfaat sepadan yakni klaim yang tidak berbelit dan sesuai
perjanjian.Selain itu perusahaan asuransi yang masuk ke investasi keuangan besar, wajib
memiliki likuiditas yang memadai dan nilai aset jangka panjang.

E. Prinsip dalam Perusahaan Asuransi

1.   Insurable Interest 

Prinsip ini menjelaskan bahwa seseorang diberikan hak untuk mengasuransikan sesuatu karena
terdapat hubungan keluarga atau ekonomi yang mendasarinya. Hak ini otomatis timbul setelah
adanya perjanjian yang sering disebut Polis dan telah memiliki dasar hukum.m Sebagai Contoh
adalah Anda bisa mengasuransikan bisnis sendiri atau orang-orang berhubungan dengan bisnis
seperti karyawan.

2.   Utmost Good Faith

Maksudnya adalah, dalam proses membeli produk asuransi, baik Tertanggung (nasabah) maupun
Penanggung (perusahaan asuransi) harus menyampaikan informasi dengan terbuka, rinci, dan
jujur. Misalnya, Tertanggung harus menjawab dengan jujur beberapa pertanyaan
pada screening risiko sebelum membuat kesepakatan, seperti penyakit bawaan, aktivitas
merokok, pengalaman dirawat di rumah sakit, dan lain-lain. Hal ini juga berlaku untuk
Penanggung, di mana perusahaan asuransi harus menyampaikan detail produk dan tidak
menutup-nutupi informasi yang harus diketahui Tertanggung.

3.   Indemnity

Indemnity sering juga disebut sebagai prinsip ganti rugi. Perusahaan asuransi selaku Penanggung
harus memberikan ganti rugi kepada Tertanggung sesuai dengan kesepakatan pada perjanjian
atau polis. Kemudian, nilai tanggungan harus sesuai dengan nilai klaim yang sudah diajukan
tanpa pengurangan atau penambahan nilai. 
4.   Subrogation

Subrogasi berkaitan dengan kondisi di mana kerugian yang dialami Tertanggung disebabkan
oleh pihak ketiga (orang lain). Jika melihat pada pasal 1365 KUH Perdata, pihak ketiga yang
bersalah harus mengganti kerugian Tertanggung. Dalam asuransi, subrogasi mengharuskan
Tertanggung memilih salah satu dari sumber pengganti kerugian, yaitu Penanggung atau pihak
ketiga. Tertanggung tidak boleh memilih dari keduanya, karena Tertanggung akan mendapat
penggantian melampaui yang semestinya.Lain halnya jika Tertanggung tidak mendapat ganti
rugi secara penuh dari pihak ketiga, maka Tertanggung dapat meminta hak ganti rugi sesuai
dengan selisih yang ada kepada Penanggung.Demikian pula apabila Tertanggung sudah
mendapat penggantian dari Penanggung, maka Tertanggung tidak boleh menuntut pihak ketiga.

5.   Contribution 

Dalam prinsip ini, pihak asuransi memiliki hak untuk mengajak Penanggung lainnya untuk
menanggung kerugian Tertanggung. Misalnya, Pak Andi dirawat di ICU selama 7 hari dan
memakan biaya hingga 200 juta rupiah. Tagihan perawatan Pak Andi di-cover oleh asuransi
BCD sebesar 90 juta. Jika pak Andi memiliki Polis asuransi lain, yaitu asuransi EFG, maka
asuransi EFG hanya perlu membayar sisa tagihan yaitu sebesar 110 juta rupiah.

6.   Proximate Cause 

Prinsip asuransi yang terakhir adalah prinsip kausa proksimal, di mana setiap kerugian yang
terjadi pasti ada penyebabnya. Mengacu prinsip ini, Penanggung hanya akan mengganti kerugian
Tertanggung apabila suatu peristiwa diakibatkan oleh penyebab yang diatur dalam polis

F. Jenis-jenis Risiko Asuransi dan Cara Mengelola yang Tepat

Secara umum risiko asuransi adalah keadaan yang tidak pasti ketika suatu hal yang tidak
diinginkan terjadi dan bisa menimbulkan suatu kerugian. Sementara manajemen risiko
merupakan proses pengelolaan risiko yang mana mencakup identifikasi, evaluasi, sampai
pengendalian risiko itu sendiri. Sedangkan asuransi adalah sistem atau tindakan perlindungan
yang berkaitan dengan finansial atas terjadinya hal-hal tidak terduga seperti kerusakan,
kehilangan, sampai kematian. Perlindungan berupa ganti rugi tentunya atas persetujuan
perusahaan yang menyediakan produk asuransi dan konsumen yang membeli produk asuransi.

 Klasifikasi Risiko dalam Asuransi

1. Risiko murni (Pure Risk)

Risiko asuransi murni adalah risiko yang bila terjadi pasti menimbulkan kerugian dan apabila
tidak terjadi, maka tidak akan menimbulkan kerugian maupun tidak akan menimbulkan
keuntungan. Dalam pengertian risiko murni kerugian pasti terjadi seperti kebakaran, kecelakaan,
bangkrut dan lain sebagainya.

2. Risiko spekulatif (speculative risk)

Risiko spekulatif adalah risiko yang memiliki dua kemungkinan bila peristiwa yang dianggap
risiko itu benar-benar terjadi, berbanding terbalik dengan risiko murni. Contohnya saat
berinvestasi saham di bursa efek, proses investasi itu akan menimbulkan risiko spekulatif yakni
ada kemungkinan untung secara finansial dan di lain sisi ada risiko kerugian.

3. Risiko khusus (particular risk)

Risiko selanjutnya ada risiko khusus yang dampak maupun penyebabnya hanya mempengaruhi
lingkungan lokal (pribadi) baik secara kualitas maupun kuantitas. Misalnya pengangguran
ataupun seorang pencuri. Saat seseorang mencuri, risiko yang ditimbulkan hanya mempengaruhi
individu itu.

4. Risiko fundamental (fundamental risk)

Kebalikan dari risiko sebelumnya, risiko fundamental bisa menimbulkan dampak yang sangat
luas. Terdapat faktor atau pihak tertentu yang menyebabkan risiko ini seperti kebijakan
pemerintah, bencana alam, dan lain sebagainya.

5. Risiko individu (individual risk)

Risiko individu merupakan berbagai macam kemungkinan yang terjadi dalam kehidupan sehari-
hari dan bisa mempengaruhi kapasitas finansial seseorang, harta kekayaannya maupun risiko
tanggung-jawab. Individual risk terbagi menjadi beberapa kelompok seperti personal
risk, property risk dan liability risk. Personal risk kerap dikaitkan dengan pengaruh suatu hal atau
kemungkinan-kemungkinan yang secara langsung bisa berdampak pada keadaan finansial
seseorang. Contoh risiko asuransi pribadi adalah kehilangan pekerjaan, cacat fisik, meninggal
dunia, dan lain sebagainya.

6. Risiko harta (property risk)

Risiko harta berkaitan dengan kepemilikan suatu benda akibat pencurian, kehilangan, ataupun
kerusakan. Risiko harta memiliki dua jenis yakni kerugian secara langsung (direct losses) dan
kerugian tak langsung (consequential).

7. Risiko tanggung gugat (liability risk)

Terakhir, ada risiko tanggung-jawab yang harus kamu berikan kepada pihak lain. Simpelnya,
risiko ini membuatmu menanggung kerugian orang lain akibat ulah atau hal yang kamu lakukan.
Contohnya dalam dalam peristiwa kecelakaan, saat kamu menabrak orang lain, inilah yang
disebut dengan risiko tanggung-gugat (liability risk).
G. Produk Asuransi yang Menanggung Berbagai Jenis Risiko

1. Asuransi kesehatan

Asuransi kesehatan menanggung objek risiko berupa biaya kesehatan. Karena itu, asuransi
kesehatan menjadi solusi atas risiko murni, risiko khusus, dan risiko individu. Sebab itu, asuransi
ini akan memberikan uang penggantian atas biaya perawatan medis di rumah sakit bila kamu
jatuh sakit.

2. Asuransi jiwa

Asuransi lain yang tidak kalah penting, adalah asuransi jiwa yang menanggung nilai ekonomi
hidup seseorang. Contohnya, seseorang yang berpenghasilan Rp10 juta akan membuatnya
keluarganya kehilangan manfaat penghasilan itu bila dia meninggal. Bentuk kompensasi
dari asuransi jiwa berupa santunan tunai untuk menggantikan penghasilan orang itu sehingga
keluarganya bisa melanjutkan hidup dengan layak.

3. Asuransi mobil

Tidak hanya manusia, kendaraan juga memiliki asuransi untuk menanggung kerugian ringan


seperti lecet, baret, sampai kerusakan total seperti pencurian dan terperosok. Karena tingginya
angka kriminalitas di ibukota, asuransi kendaraan seperti asuransi mobil layak dijadikan
pertimbangan untuk kamu miliki.

4. Asuransi melahirkan

Asuransi melahirkan merupakan bagian dari asuransi kesehatan. Berbagai jenis risiko yang


ditanggung meliputi biaya melahirkan, keguguran, perawatan pra dan pasca melahirkan, sampai
meninggalnya ibu dan/atau janin. Asuransi melahirkan menjadi solusi atas risiko murni dan
risiko khusus yang mungkin saja terjadi di masa mendatang.

5. Asuransi pendidikan

Asuransi pendidikan adalah bagian dari asuransi jiwa. Simpelnya, bila terjadi risiko cacat total
tetap atau meninggal dunia pada peserta, asuransi pendidikan akan memberikan santunan berupa
pertanggungan biaya sekolah anak anak yang ditinggalkan. Layaknya asuransi jiwa, asuransi
pendidikan bisa jadi solusi untuk menghadapi jenis risiko khusus dan risiko individual. Terlebih,
bila asuransi itu dikaitkan dengan investasi atau unit link sehingga bisa mengatasi risiko
spekulatif untuk biaya pendidikan di masa yang akan datang.

6. Asuransi properti

Asuransi properti memberikan pertanggungan bila terjadi kerugian pada properti pemegang
polis. Contohnya biaya ganti rugi atas rumah tinggal yang kebanjiran, terbakar, dan lain
sebagainya. Bahkan beberapa perusahaan juga memberikan manfaat asuransi properti seperti
biaya akomodasi tempat tinggal sementara. Karenanya, asuransi properti amat penting untuk
dimiliki guna mengatasi risiko individual, risiko harta, risiko murni, risiko khusus, risiko sampai
risiko tanggung gugat.

7. Asuransi proyek

Risiko tanggung gugat amat mungkin terjadi saat mengerjakan suatu proyek. Untuk itulah
asuransi proyek berguna untuk meminimalisir dampak risiko tanggung gugat selama masa
pengerjaan suatu konstruksi atau proyek. Manfaat risiko ini juga mencakup tanggung jawab
hukum terhadap pihak ketiga, kerusakan alat berat, kecelakaan kerja dan lain sejenisnya.

Kriteria Risiko yang Mendapatkan Perlindungan dari Perusahaan Asuransi

Dari banyak risiko yang ada, ternyata tidak semuanya ditanggung oleh perusahaan asuransi.
Pasalnya perusahaan asuransi juga memikirkan keuntungan beserta kerugian dalam berbisnis.
Jadi ada beberapa kriteria risiko yang masuk ke dalam produk asuransi yakni:

 Risiko harus terjadi karena ketidaksengajaan dan tidak bisa diprediksi


 Risiko yang bisa ditanggung harus bersifat umum terjadi dan homogen
 Dampak dari risiko itu bisa dinilai secara finansial atau dengan uang
 Harus ada objek yang diasuransikan atau yang dipertanggungkan misalnya sakit,
kerugian, harta benda, dan lain sebagainya

Obyek yang diasuransikan tidak bertentangan dengan kepentingan umum dan aturan yang
berlaku. Contohnya narkoba tidak bisa dijadikan sebagai obyek asuransiPremi yang dibebankan
kepada pemegang polis harus sesuai dengan tingkat risiko yang diasuransikan.

Anda mungkin juga menyukai