Dengan berjalannya waktu, maka perjualan sampai ke luar negeri sehingga semakin
cukup memakan waktu. Para penjual ini bekerja berdasarkan presentase keuntungan
dari perjalanan dagang mereka. Mereka dipercaya membawa barang-barang
kepunyaan majikan mereka.
Majikan ini tentu saja meminta suatu jamina untuk meyakinkan mereka bahwa para
penjual itu akan kembali dengan membawa laba dan tidak akan melarikan diri.
Demikianlah para penjual itu menjadikan harta mereka sendiri sebagai jaminan bahwa
mereka tidak akan menipu majika mereka.
Tetapi tidak semua daerah yang mereka lalui adalah daerah yang aman, adakalanya
barang-barang dan uang kepunyaan majikan mereka di rampas pada saat perjalanan
sehingga para penjual kembali dengan tangan hampa dan harta mereka yang dijadikan
jaminan disita oleh majikan mereka. Pengorbanan ini jelas tidak adil dan
menimbulkan protes dari para penjual sehingga lahirnya perubahan pengaturan
perjanjian.
Dengan system baru ini, majikan dan penjual membagi rata keuntungan yang
diperoleh dari perjalanan dagang itu. Tetapi, jika terjadi pencurian atau perampokan
maka itu bukanlah kesalahan para penjual maka harta penjual tidak akan dista oleh
majikan. Jadi, sebagian dari usaha itu dipindahkan atau dikisarkan dari para penjual ke
majikannya. Pemindahan atau pengisaran risiko yang merupakan slah satu ciri-ciri
inilah yang merupakan benih asuransi harta.
Konsep seperti ini dapat kita jumpai di yunani. Apabila seorang pelepas uang yunani
memberikan pinjaman kepada pemilik kapal untuk membiayai suatu pelayaran . maka
kapal itu dijadikan jaminan atau agunan. Akan tetapi, pinjaman ini batal apabila kapal
gagal kembali pulang. Pada hakekatnya, pemberi pinjaman mengasuransikan kapal
untuk jumlah pinjaman tersebut, karena besarnya resiko usaha tersebut. Maka tingkat
bunga yang dipinjam lebih tinggi dari yang biasa. Perbedaan antara tingkat yang
dibayar peminjam dengan tingkat bunga normal inilah yang sekarang disebut premi
asuransi.
Suatu contoh, mengenai mengatasi masalah risiko yang terjadi pada zaman purba
adalah ketika para saudagar china mengirimkan banyak jumlah barang dengan perahu
melalui sungai karena cara inilah yang paling cocok untuk pengangkutan besar-
besaran. Beberapa sungai itu sangat berbahaya dilalui, tidak jarang perahu dan
muatannya hilang. Karena hal itu, maka pemilik barang memikul seluruh beban
kerugian sendiri.
Akhirnya timbul ide untuk melakukan penyebaran risiko, yaitu dengan mengirim
barang tidak hanya di satu perahu saja tetapi membaginya di antara sejumlah perahu.
Jadi, jika tejadi sesuatu seperti perahunya tenggelam maka beban kerugian tidak
hanya dipikul satu orang saja melainkam bersama-sama. Asuransi modern juga
menggunakan prinsip penyebaran risiko yang sama
Perintis asuransi jiwa dan kesehatan modern juga dijumpai di Yunani dan Romawi
kuno. Di Yunani terdapat kelompok-kelompok keagamaan untuk melakukan kegiatan
pengumpulan dana dari para anggotanya untuk menjamin biaya penguburan. Kegiatan
ini mungkin awal mulanya asuransi penguburan.
Kegiatan asuransi yang telah disebutkan diatas dilaksanakan oleh perusahaan asuransi
yang memiliki definisi yaitu, perantara keuangan yang menyediakan layanan
menanggung resiko ekonomi yang berhubungan dengan kematian, penyakit,
kerusakan, atau kehilangan barang milik dan perlindungan lain terhadap kehilangan.
Pengertian Asuransi
Dari pengertian diatas, dapat disimpulakn bahwa terdapat 4 pihak yang terlibat dalam
asuransi yaitu :
Manfaat Asuransi
Underwriting
Dalam fungsi underwriter, terdapat pula proses seleksi terhadap calon tertanggung.
Berikut faktor-faktor yang memengaruhi seleksi resiko.
Usia
Kondisi fisik dan kesehatan
Jenis pekerjaan
Kondisi finansial
Moral dan kebiasaan
Besarnya nilai pertanggungan
Jenis kelamin
Bahaya, Resiko, dan Ketidakpastian
Bahaya menurut paham asuransi adalah akibat dari peristiwa yang dapat menimbulkan
kerusakan atau kerugian terhadap kepentingan objek yang diasuransikan.
Resiko adalah ketidakpastian mengenai kejadian yang akan menyebabkan kerugian
atau menciptakan kesempatan, peluang (kemungkinan) untuk rugi, dimana kondisi ini
berpengaruh terhadap berlangsungnya kontrak asuransi dari tertanggung dan pemilik
polis, dsb.
Ketika resiko dianggap sebagai ketidakpastian, maka resiko terbagi atas 2 yaitu :
1. Objective risk, adalah hubungan variasi kerugian aktual dan kerugian yang
diharapkan.
2. Subjective risk, adalah ketidakpastian yang berdasarkan kondisi mental
seseorang atau terpusat pada pikirannya.
Ketidak pastian dikatakan pula sebagai resiko yang timbul karena adanya kondisi hari
esok yang tidak dapat diketahui secara pasti pada saat ini. Ketidak pastian dapat
diklasifikasikan sbb :
2. Jenis-Jenis Resiko
a. Menurut sifat resiko
· Resiko murni (pure risk), yang terbagi atas :
o Personal risk
o Property risk
o Liability risk
Resiko intern, yang berasal dari dalam persahaan sendiri. (kecelakaan kerja,
dsb.)
Resiko ekstern, berasal dari luar perusahaan. (pencurian, penipuan, dsb)
3. Macam-Macam Resiko
a. Resiko kehilangan
b. Resiko susut
c. Resiko rusak
d. Resiko yang dikecualikan (tidak dapat diganti rugi) ,antara lain :
4. Mengelola Resiko
H. Prinsip-Prinsip Asuransi
Dalam asuransi, khususnya asuransi kerugian, terdapat 5 prinsip utama antara lain :
MENANGGUNG RISIKO
Sifat Risiko
Hubungan antara risiko dengan keraguan ini perlu di dijelaskan karena ada penulis
yang mendefinisikan risiko itu keraguan dan ada pula yang menyebutkan risiko
sebagai keraguan akan kerugian menurut pendapat penulis. Menyamakan risiko
dengan keraguan adalah menyamakan penyebab dengan akibat. Risiko adalah keadaan
dunia yang menyebabkan keraguan.
Reaksi terhadap keraguan
Pada umumnya, orang tidak menyukai keraguan atau ketidak pastian karena ia
khawatir. Bila perasaan ini cukup besar maka ia akan mencurahkan perhatiannya
terhadap masalah itu. Contoh, orang yang meragukan kemampuan penghasilannya
untuk membiayai kebutuhan hidupnya dimasa depan, mungkin akan mulai membuat
program tabungan. Keraguan akan masa depan investasi mungkin menyebabkan orang
memilih likuiditas dalam tabungan.
Jenis Risiko
Risiko dapat digolongkan kedalam Risiko spekulatif dan Risiko murni. Kejadian
sesungguhannya kadang-kadang menyimpang dari perkiraan(expectations) ke salah
satu dari dua arah. Artinya, ada kemungkinan penyimpangan yang menguntungkan
dan ada pula yang merugikan. Risiko adalah kemungkinan kerugian tetapi bila di
samping kemungkinan kerugian terdapat pulan keuntungan, maka risiko itu
dinamakan risiko spekulatif. Lawan dari risiko spekulatif adalah risiko murni yaitu
yang ada hanya kemungkinan kerugian.
Penyebab Risiko
Bahaya adalah keadaan yang melatar belakangi terjadinya kerugian oleh bencana
tertentu. Bahaya mempengaruhi risiko dengan meningkatkan kemungkinan terjadinya
kerugian. Keadaan-keadaan tertentu disebut sebagai “berbahaya”. Makin bahaya
keadaan, makin besar kemungkinan terjadinya kerugian. Ada tiga macam bahaya,
yaitu :
Fisik
Moral
Morale
Bahaya fisik adalah aspek fisik dari harta yang terbuka terhadap risiko. Lokasi,
konstruksi, dan pemakaian adalah bahaya fisik yang mempengaruhi risiko. Lokasi
sebuah gedung mempengaruhi kepekaannya terhadap kerugian karena kebakaran,
banjir, dan gempa bumi. Jika gedung terletak dekat dengan pemadam kebakaran maka
kemungkinan kerugian besar Karena kebakaran sangat kecil dibandingkan dengan
daerah terpencil dimana tidak ada air dan pemadam kebakaran.
Konstruksi adalah bahaya fisik yang merupakan suatu factor penting dalam analisa
risiko. Walaupun memang tidak ada gedung yang tahan api, tetapi beberapa bangunan
lebih kebal terhadap api dari bangunan lainnya.
Akan tetapi, belum tentu kebal terhadap bencana yang lainnya seperti rumah kayu,
mudah terbakar tapi lebih tahan terhadap gempa bumi. Bahaya moral juga
mempengaruhi kemungkinan kerugian. Ketidakjujuran seseorang dapat meningkatkan
kemungkinan kerugian sampai 100%. Seorang yang tidak jujur mungkin membakar
rumahnya sendiri atau merampok tokonya sendiri untuk dapat menagih asuransi.
Bahaya morale kadang-kadang disamakan orang saja dengan bahaya moral, padahal
keduanya berbeda. Bahaya morale tidak menyangkut ketidakjujuran tetapi
menyangkut sikap tidak hati-hati dan kurang perhatian yang dapat meningkatkan
terjadinya kerugian.
Sumber Risiko
a. Risiko Sosial
Sumber utama risiko adalah masyarakat, artinya tindakan orang-orang menciptakan
kejadian yang menyebabkan penyimpangan yang merugikan dari harapan kita.
Berikut adalah contoh yang menggambarkan sifat dan peranan sumber risiko, Di
Amerika serikat lebih dari 777.800 mobil dicuri setiap tahun. Baru-baru ini survey
terhadap 680 kota yang berpeduduk 25.000 lebih menunjukan bahwa dalam satu tahun
total hampir $6 milyar harta yang dicuri. Dengan berkembangnya toko-toko self-
service, maka tokowan akan menghadapi risiko besarnya pencomotan (shoplifting).
Tetapi , tidak semua pencurian itu adalah orang luar melainkan ada juga penggelapan
dan penyalahgunaan oleh orang dalam yang jumlahnya lebih dari $4 juta sehari atau
$1,5 biliun setahun.
b. Risiko Fisik
Ada banyak sumber risiko fisik yang sebenarnya adalah fenomena alam, sedangkan
lainnya disebabkan oleh kesalahan manusia. Kebakaran adalah penyebab utama
cedera, kematian, dan kerusakan. Kebakaran besar dapat disebabkan oleh alam seperti
petir, atau oleh penyebab fisik seperti kabel yang cacat atau karena keteledoran
manusia.
Cuaca iklim adalah risiko yang serius kadang-kadang hujan terlalu banyak sehingga
panen terkena banjir dan sungai meluap. Banjir terjadi setiap tahun, yang berubah
hanya lokasinya saja, malahan kadang berulang pada lokasi yang sama. Banjir dapat
menimbulkan kerugian jiwa dan jutaan dollar kerusakan harta.
c. Risiko Ekonomi
Banyak risiko yang dihadapi manusia itu bersifat ekonomi. Contoh risiko ekonomi
adalah inflasi, fluktuasi local, dan ketidakstabilan perusahaan individu. Selama
periode inflasi, daya beli uang merosot dan para pensiunan serta mereka yang
berpenghasilan tetap tidak mungkin lagi mempertahankan tingkat hidup yang biasa.
Metode yang digunakan untuk menangani risiko tergantung pada sifat orang atau
kesatuan yang menghadapi risiko itu.
Menghindari Risiko
Seseorang tidak dapat menghindari seluruh risiko, tetapi dalam beberapa hal ia dapat
menghindari risiko tertentu. Akan tetapi, walaupun menghindari risiko itu mungkin,
namun seringkali tidak menguntungkan. Seseorang dapat menghindari risiko kerugian
terhadap barang tertentu dengan jalan tidak memiliki barang tersebut dan tidak
bertanggung jawab atasnya. Itulah sebabnya beberapa orang lebih suka menyewa
barang daripada membelinya.
Mencegah dan Mengendalikan Risiko
Telah diuraikan di atas bahwa beberpa risiko dapat dihindari dengan menarik diri dari
kegiatan yang berkenaan dengan risiko tersebut. Jadi seseorang yang tidak bermain
ski tidak akan tertimpa risiko cedera kecelakaan dalam main ski. Jadi ia menghindar,
tetapi jika ia ingin main sekalipun adanya risiko tersebut. Ia dapat mengambil
langkah-langkah untuk mengurangi kemungkinan cedera misalnya dengan mengikuti
program pelajaran dan latihan ski. Ini untuk mencegah dan mengendalikan risiko.
Akan tetapi, risiko cedera masih tetap ada dan kerugian masih mugkin terjadi.
Tujuan usaha pencegahan dan pengendalian kerugian adalah menghilangkan segala
kerugian, atau kalau tidak berhasil, megurangi kerugian sampai seminimum mungkin.
Menahan Risiko
Menahan risiko berarti memikul risiko kemungkinan kerugian. Ini mungkin terjadi
bila seseorang yang terbuka terhadap risiko itu tidak menyadarinya. Jadi, risiko itu
tidak menimbulkan kekhawatirannya sehingga diabaikannya.
Ada pula hal-hal di mana sebagian atau seluruh risiko itu ditahan sesudah
pertimbangan yang matang dengan menganalisanya. Cara memikul beban seperti ini
adalah dengan menanggapnya sebagai biaya operasio perusahaan. Ada pula cara
dimana perusahaan itu membentuk suatu dana atau cadangan untuk pembayar
kerugian-kerugian sesungguhnya yang diderita. Dana atau cadangan demikian dapat
berbentuk uang tunai atau aktiva yang segera dapat diuangkan. Cara ini disebut
sebagai “Asuransi sendiri”.
Memindahkan Risiko
Cara terpenting untuk memindahkan risiko adalah asuransi. Denga asuransi, seseorang
atau perusahaan dapat memindahkan atau menggeser risiko tertentu yang dipikulnya
kepada perusahaan asuransi dengan membayar premi.
MEMAHAMI ASURANSI
Sifat Asuransi
Berbagai pandangan
Ada tiga aliran pemikiran mengenai asuransi. Aliran pertama memandang asuransi
dalam hubungan tertanggung dengan penanggung yaitu asuransi sebagai alat
pemindahan risiko. Aliran kedua mengabaikan hubungan ini dan memandanang
asuransi sebagai teknik atau mekanisme penanggungan. Aliran ketiga
menggabungkan kedua pandangan ini.
Menurut aliran pertama (aliran transfer). Asuransi adalah pemindahan risiko murni
dari tertanggung kepada penanggung. tertanggung adalah orang atau perusahaan yang
menghadapi suatu risiko dan penanggung adalah orang atau perusahaan yang
mengkhususkan diri memikul risiko. Bisnis utama penanggung adalah memikul risiko
dengan menerima fee.
Aliran kedua mengabaikan aspek transfer dan memusatkan perhatian pada aspek
teknik. Professor Mehr dan Cammack misalnya, mendefinisikan asuransi sebagai “alat
social untuk mengurangi risiko dengan menggabungkan sejumlah yang memadai unit-
unit yang terbuka terhadap risiko sehingga kerugian-kerugian individual mereka
secara kolektif dapat diramalkan.
Kemudian kerugian yang dapat diramalkan itu dipikul merata oleh semua mereka
yang bergabung itu.”
Tidak jarang orang menganggap asuransi itu semacam perjudian. Itu tidak benar
karena perjudian adalah kegiatan yang menciptakan risiko bagi para pesertanya,
sedangkan asuransi adalah alat untuk memindahkan risiko yang ada dari satu pihak ke
pihak lain.
Cara Kerja Asuransi
Untuk memahami cara kerja asuransi kita perlu mengerti prinsip-prinsip dasar
asuransi, Yaitu :
• Memikul Risiko
• Probabilitas (kebolehjadian, kemungkinan); dan
• Hukum bilangan besar
Memikul Risiko
Penanggung yang memikul risiko berbuat berbuat demikian dengan perkiraan dapat
mensubtitusi kerugian sesungguhnya dengan kerugian rata-rata sehingga memberikan
kepastian kepada tertanggung. Karena dana yang dibayarkan untuk kerugian yang
diderita tertanggung itu biasanya dikumpulkan dari para anggota kelompok itu
sebelumnya. Maka penanggung harus dapat meramalkan kerugian dengan akurat.
Premi yang dibebankan pada tertanggung itu didasarkan atas ramalan tersebut dan
ramalan itu didasarkan atas taksiran probabilitas (kebolehjadian , kemungkinan).
Probabilitas adalah ukuran kemungkinan terjadinya sesuatu kejadian. Jika tak ada
kemungkinan terjadinya suatu kejadian, maka probabilitasnya adalah nol. Bila suatu
kejadian pasti terjadi maka probabilitasnya adalah satu. Probabilitas dapat dinyatakan
sebagai pecahan atau presentase.
Asuransi tercipta bila seseorang atau suatu perusahaan memindahkan risikonya pada
penanggung. Sebagai sesialis penanggung risiko, perusahaan asuransi lebih mampu
meramalkan kerugian-kerugian daripada masing-masing tertanggung. Akan tetapi,
alat yang bernama asuransi ini tidak sesuai untuk segala risiko , contohnya seperti
risiko spekulatif yang tidak dapat diasuransikan. Yang dapat diasuransikan hanyalah
risiko murni. Tetapi banyak risiko murni karena satu dan lain hal, tidak dapat
diasuransikan.
Kelayakan Ekonomis
Untuk layaknya suatu asuransi secara ekonomis, maka kerugian yang mungkin terjadi
haruslah cukup besar bagi tertanggung, sedangkan biaya asuransinya jangan terlalu
tinggi dibandingkan dengan kemungkinan kerugian tersebut. Banyak risiko ditahan
sendiri oleh tertanggung dan tidak diasuransikan karena kemungkinan kerugiannya
sedemikian kecil sehingga tidak merupakan beban.
Di samping kemungkinan kerugian itu cukup besar bagi tertanggung, ia juga harus
cukup besar disbanding dengan besarnya premi. Asuransi itu paling cocok untuk
risiko kemungkinan kerugian yang besar tetapi probabilitasnya rendah. Kerugian
besar itu penting bagi tertanggung karena ia tak mampu memikulnya, sedangkan
probabilitas yang rendah memungkinkan premi yang relatif kecil dibandingkan
dengan kemungkinan kerugian itu.
Tingkat premi asuransi itu didasarkan atas ramalan tentang masa depan. Ramalan ini
didasarkan atas taksiran probabilitas. Probabilitas ini umumnya didasarkan atas
pengalaman masa lampau. Cara inilah yang digunakan oleh perusahaan asuransi untuk
menaksir probabilitas. Tetapi cara ini hanya bermanfaat bila dapat dianggap bahwa
factor-faktor penentu masa depan itu akan sama dengan factor-faktor penentu masa
lampau tersebut. Jika tidak, maka pengalaman masa lampau itu tidak bias dijadikan
pedoman untuk masa depan. Apabila probabilitas kerugian yang hendak diasuransikan
itu tak dapat dihitung, maka risikonya tidak dapat diasuransikan.
Syarat utama untuk dapat diasuransikan adalah missal, artinya harus ada sejumlah
besar unit. Sebagaimana telah diuraikan, untuk memperoleh taksiran probabilitas yang
akurat diperlukan pengamatan terhadap sejumlah besar kejadian. Sesudah probabilitas
kerugian itu diketahui, maka ia dijadikan dasar untuk ramalan, tetapi ramalan ini
hanya berlaku suatu kelompok besar. Perusahaan asuransi tidak lebih mampu
meramalkan kerugian seseorang tertentu daripada orang itu sendiri.
Pengertian homogeny di sini tidaklah berarti 100% sama karena tidak ada dua benda
atau orang yang betul-betul sama. Namun demikian, unit-unit dalam suatu kelompok
itu haruslah cukup sama untuk mendapatkan ramalan yang akurat.
Kerugian tertentu
Umumnya perusahaan asuransi berjanji akan membayar kerugian jika terjadi selama
waktu tertentu dan ditempat tertentu. Contoh, perjanjian ini mungkin menutup
kerugian kebakaran pada lokasi tertentu. Untuk berlakunya kontrak ini haruslah
diketahui “kapan” dan “dimana” kerugian itu terjadi.
Disamping sebagai alat sosial, asuransi adalah juga suatu bisnis. Bisnis asuransi ini
mirip dengan perbankan dalam hal ia mempunyai fungsi ganda yaitu memberikan dua
macam jasa-jasa kepada dua kelompokm yang berbeda. Perusahaan asuransi memikul
risiko dan memberikan jasa-jasa untuk tertanggung disamping menyediakan dana-
dana untuk dipinjam. Jadi, perusahaan asuransi itu adalah organisasi jasa-jasa dan
juga lembaga keuangan.
Perusahaan jasa-jasa
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, fungsi primer dari asuransi adalah mengurangi
keraguan(uncertainty = ketidakpastian). Perusahaan asuransi misalnya tidak akan
dapat mencegah badai, kecelakaan mobil, kematian, atau sakit. Akan tetapi,
peruasahaan asuransi dapat mengurangi ketidakpastian dalam hal beban ekonomi dari
kerugian yang tidak pasti itu, jika seorang pemilik rumah mengasuransikan rumahnya
itu terhadap kerugian karena kebakaran, pemilik rumah dapat terbebas dari
kekhawatiran karena ia tahu kerugian yang akan ditanggung oleh perusahaan asuransi.
Ketentraman hati inilah salah satu jasa-jasa utama yang diterima tertanggung bila ia
telah membayar premi asuransi.
Dengan ditentukannya biaya kerugian, maka asuransi itu mengurangi beban risiko
yang dihadapi para pengusaha. Jika tidak ada asuransi, setiap pengusaha akan
mengadakan dana untuk membayar kerugian yang tak terduga. Makin besar dan
makin tak teramalkan kerugian, maka makin besar dana yang diperlukan. Setidaknya
ini dapat bermanfaat bagi perusahaan sehingga menurunkan tingkat kaum ekonomi.
Tujuan Asuransi
b. Tertanggung :
d. Penanggung (khusus) :
Polis Asuransi
a. Pengertian
Polis adalah kontrak penutupan (bukti tertulis) asuransi antara penganggung dan
tertanggung, dengan penanggung menerima sejumlah premi untuk pengikatkan diri
sebagai pihak yang mengganti kerugian yang terjadi kepada penanggung, atas objek
dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam kontrak.
1. Deklarasi
2. Perjanjian asuransi
3. Persyaratan polis, menyangkut :
4. Pengecualian (exclution)
Perjanjian pertangguangan
Sebagai bukti jaminan penanggung dan tertanggung
Bukti pembayaran premi asuransi
Penutupan Asuransi
Bagian-bagian Polis
1). Deklarasi
Kerugian langsung dalam asuransi kebakaran berarti nilai harta itu bukan nilai
pemakaiannya. Penanggung akan menanggung kerusakan atau kehancuran harta fisik
yang disebabkan oleh suatu bencana yang ditanggungkan tetapi tidak kerugian yang
disebabkan oleh kehilangan penghasilan karena kerusakan fisik harta itu.
“kebakaran” berarti oksidasi yang sedemikian cepat sehingga menimbulkan nyala api
atau sinar. Pembakaran (combustion) mungkin menyebabkan kerusakan tetapi jika ia
tidak menimbulkan nyala api atau sinar, maka ia bukanlah kebakaran. Walaupun polis
asuransi tidak menjelaskan secara rinci tetapi api yang menyebabkan kerugian
langsung haruslah api yang bersifat bermusuhan. Api yang bermusuhan adalah api
yang terlepas dari tempatnya, misalnya api di kompor adalah api yang bersahabat
adalah api yang bersahabat tetapi jika bunga api memercik ke luar dan membakar
sofa, maka api itu adalah api yang bersifat bermusuhan. Arti ini ditetapkan oleh
keputusan pengadilan yang memberikan dasar untuk penyelesaian perbedaan pendapat
mengenai kebakaran.
3). Pengecualian-pengecualian
Baik polis all-risk (segala risiko) maupun polis bencana tertentu, tidak dapat
ditentukan penutupannya tanpa memeriksa pasal-pasal pengecualian. Tidaklah
mungkin tertanggung mengetahui hal-hal yang ditutup oleh polis sebelum ia
mengetahui hal-hal yang tidak ditutupnya. Polis dapat mengecualikan bencana-
bencana tertentu, harta-harta tertentu, dan kerugian-kerugian tertentu.
4).Kondisi-kondisi
Bagian keempat dari polis adalah kondisi. Kondisi ini memperinci tugas masing-
masing pihak dan kadang memberikan definisi dari istilah yang digunakan. Karena
polis adalah kontrak bersyarat (conditional contracts) maka adalah esensil bagi
tertanggung untuk memahami kondisi ini. Ia tidak dapat mengharapkan tertanggung
penanggung akan memenuhi kewajibannya menurut kontrak jika tidak memenuhi
kondisi yang diharuskan. Jika tertanggung gagal memenuhi kondisi atau syarat, maka
penanggung terbebas dari kewajibannya.
Semua polis asuransi menetapkan bahwa kondisi tertentu menunda penutupan atau
membebaskan penanggung dari kewajibannya. Misalnya, polis asuransi jiwa
menetapkan bahwa pembayaran tidak akan dilakukan jika tertanggung bunuh diri
dalam jangka waktu yang tertentu sejak awal permulaan kontrak. Perusahaan asuransi
hanya diwajibkan mengembalikan (refund) premi.
Kebanyakan polis asuransi kerugian memuat pasal-pasal yang mengharuskan
tertanggung menjaga hartanya sesudah suatu kerugian untuk mengurangi kerugian
sebanyak mungkin. Misalnya, dalam hal kebakaran, tertanggung diharapkann
melindungi hartanya yang tidak rusak dri cuaca dan bencana lain untuk mengurangi
kerugian.
Struktur Polis
Struktur polis dari berbagai polis asuransi itu sangat berbeda-beda, tetapi
persamaannya lebih banyak daripada perbedaannya. Walaupun dari waktu ke waktu
telah dilakukan perbaikan untuk lebih mudah menangani dan membaca polis. Namunn
masih banyak orang bingung membaca polis tersebut. Ini bukan saja karena istilah-
istilahnya saja, tetapi juga karena cara penggabungannya.
Polis dasar
Polis dasar digunakan sebagai dasar untuk seluruh kontrak dengan menambahkan
formulir-formulir dan endorsemen-endorsemen kepada polis dasar. Polis standar
kebakaran adalah contoh polis dasar. Polis ini terbagi dua, halaman pertama disebut
“muka” polis. Halaman ini memuat baik deklarasi maupun perjanjian pertanggungan
dasar. Halamn kedua dari polis standar kebakaran memuat pengecualian-pengecualian
dan kondisi-kondisi. Polis dasar ini disebut kerangka karena ia hanyalah kerangka
atau dasar untuk kontrak dan tidak merupakan kontrak lengkap sendirinya.
Formulir-formulir
Endorsemen
Rider dan endorsemen adalah dua buah istilah yang artinya sama. Rider mengubah
kontrak yang dilampirinya, ia dapat menambah atau mengurangi penutupan, merubah
premi, membuat pembetulan atau membuat perubahan-perubahan lain.
Polis paket
Agar dapat memusatkan apa yang ingin diketahuinya dari polis asuransi, tertanggung
hendaklah membuat sebuah daftar pemeriksaan yang berisi pertanyaan-pertanyaan
yang penting. Pertanyaan-pertanyaan itu sebagai berikut :
Memang tidak semua pertanyaan ini dapat digunakan untuk setiap polis, tetapi dengan
mengikuti checklist ini memungkinkan untuk “mengetahui penutupan”.
Tarif asuransi hendaklah cukup tinggi untuk dapat menutup semua kerugian dan
semua biaya operasi perusahaan. Memadai tidaknya suatu tarif yang memadai dapat
ditentukan dengan membandingkan ratio kerugian yang diperkirakan. “Ratio kerugian
yang diperkirakan” adalah perkiraan presentase total premi yang diperlukan untuk
membayar beban kerugian termasuk biaya penyelesaian kerugian itu.
Sepintas lalu tampaknya tarif yang memadai itu sudah merupakan kriteria yang cukup.
Tetapi ini tidak benar, penting pula baik bagi tertanggung maupun bagi penanggung
agar tarif tidak diskriminatif. Walaupun keadilan ituu mudah dirumuskan, namun
tidak mungkin diperoleh dalam praktek. Karena keadilan yang sempurna itu tidak
realistis.
Sejauh yang menyangkut negara, sudah cukup kalau tarif itu sudah memadai, sudah
adil, dan tidak berlebihan. Tetapi bagi perusahaan asuransi ini belum cukup, ia harus
pula mempertimbangkan prinsip-prinsip ratemaking lain, kalau bisnisnya hendak
maju.
Asuransi tabrakan mobil merupakan sebuah contoh penutupan asuransi yang mungkin
di luar kesanggupan budget pembeli. Penutupan penuh untuk kerusakan tabrakan
mobil membutuhkan premi yang sedemikian tinggi sehingga hampir-hampir tidak
dapat diperoleh.
Aplikasi ratemaking
Asuransi Kebakaran
Dalam asuransi kebakaran, banyak dipakai tariff manual dan tarif schedule. Sebuah
contoh tarif manual adalah tarif kelas untuk rumah kediaman. Di amerika serikat,
misalnya semua rumah kayu yang didiami satu keluarga per rumah beratap bahan
bangunan standar yang tahan api, dibebani $ 0,18 premi per $100. Tidak ada potongan
kuantitas dalam asuransi kebakaran. Tarif untuk setiap $100 peunutupan adalah
konstan. Jadi premi yang asuransi kebakaran untuk sebuah rumah yang berharga
$20.000 adalah $0.18 X $20.00/100 = $36 pertahun.
Asuransi Lautan
Faktor penting kedua dalam penetapan tarif premi asuransi laut adalah daerah yang
dilayari oleh kapal itu. Beberapa daerah laut relatif bebas dari bahaya, sedangkan
daerah lain sering tertimpa gangguan. Faktor ketiga adalah faktor waktu berlalunya
polis. Tarif untuk pelayaran menyeberangi Lautan Atlantik Utara lebih tinggi daripada
di musim panas. Faktor terakhir adalah faktor pemilik kapal. Mungkin saja dua buah
kapal yang sama digunakan untuk tujuan yang sama dan melayari laut yang sama
namun berbeda tarif premi asuransinya karena pemiliknya berbeda atau nakhodanya
memiliki rekor atau reputasi yang berbeda.
Asuramsi harta dan tanggung gugat lainnya pada umumnya memakai tarif kelas
dimana risiko yang lebih besar tunduk pada perubahan-perubahan berdasarkan
pengalaman. Klasifikasi dalam kebanyakan asuransi tanggung gugat didasarkan atas
bisnis tertanggung dalam asuransi mobil, klaifikasinya didasarkan atas tipe-tipe
mobil(mobil pribadi, truk, pengangkutan umum, dan lain-lain) dan daerah perjalanan
mobil itu. Kelas ini dapat dibagi lagi menurut taksiran mil perjalanan, usia dan status
perkawinan serta jenis kelamin pengendara, dan penggunaan mobil itu.
Asuransi jiwa
Premi asuransi jiwa dihitung berdasarkan tingkat mortalitas (kematian), bunga, dan
biaya. Tingkat mortalitas adalah perkiraan tingkat kematian pada setiap usia yang
biasanya dinyatakan sekian per 1.000 orang dan untuk mudahnya dibuat berbentuk
daftar. contoh , daftar kematian CSO (commissioners Standard Ordinary) 1958,
menunjukan hubungan antara kemungkinan jumlah kematian dan kemungkinan
jumlah hidup pada setiap usia dari 0 sampai 100 tahun. Dengan asumsi 10 juta orang
yang pada permulaannya.
Asuransi kesehatan
KESIMPULAN
Dapat kita lihat betapa pentingnya asuransi dalam kehidupan kita, selain untuk
berjaga-jaga jika terjadi sesuatu hal yang tidak kita inginkan, seperti kecelakaan
mobil, kebakaran rumah, dan kejadian lainnya yang dapat menyebabkan kerugian.
Walaupun perusahaan asuransi tidak dapat mencegah bencana yang akan terjadi,tetapi
dapat mengurangi beban kerugian yang akan kita tanggung.
Penulis berharap dengan membaca buku ini dapat membuat para pembaca memahami
arti asuransi dan bagaimana menjadi polis yang baik serta tata cara klaim asuransi
yang sesuai dengan pembuat asuransi tersebut. Asuransi ada untuk mempersiapkan
diri kita dan keluarga untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.