Anda di halaman 1dari 6

NAMA : MARINA CHRISTIANI MARPAUNG

NIM : 041676439

JURUSAN : ILMU ADMINISTRASI BISNIS

TUGAS 3

1. Apa dan mengapa manusia melakukan migrasi?

2. Apa efek positif dan negatif melakukan migrasi bagi manusia dan lingkungan?

3. Bagamana solusinya bila menyebabkan kerugian?

Jawab :

1. Manusia yang melakukan migrasi merupakan manusia yang mempunyai tujuan tertentu. Tanpa adanya tujuan
tertentu, maka tidak akan repot- repot melakukan migrasi. Setidaknya ada beberapa tujuan mengapa manusia
melakukan migrasi, diantaranya yakni :

 Kurangnya lapangan pekerjaan

Salah satu penyebab atau pendorong terjadinya migrasi adalah alasan sedikitnya lapanagn pekerjaan
yang ada di daerah asal. Semua orang bisa memenuhi kebutuhan hidup hanya jika mereka bekerja.
Bekerja untuk mendapatkan uang dan bisa dibelanjakan kebutuhan sehari- hari. apabila di daerahnya
sulit untuk mendapatkan pekerjaan, lalu bagaimana seseorang bisa bekerja. Apabila di daerahnya
menag tidak ada lapangan pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya dan jika berwirausaha pun
dirasa tidak cocok, maka seseorang akan melakukan migrasi. Migrasi ini tentu saja akan mencari
tempat yang kiranya banyak tedapat lowongan kerja yang sesuai, atau mampu menjadi tempat
starategis untuk menjalankan suatu usaha. Tak heran maka penduduk di Jawa banyak sekali yang
migrasi ke luar jawa, hal ini karena luar Jawa belum mempunyai banyak pesaing, jadi jika seseorang
membuka usaha di luar Jawa, dia akan mendapatkan untung yang lebih besar.

 Kepadatan penduduk

Alasan lainnya seseorang melakukan migrasi adalah karena adanya kepadatan penduduk yang terlalu
padat di daerah asal. Kepadatan penduduk ini menyebabkan sesorang hidup kurang nyaman, banyak
persaingan sehingga sebagian akan sulit mendapatkan pekerjaan. Karena sulit mendapatkan
pekerjaan, maka banyak orang yang akan melakukan berbagai macam tindak kriminal. Selain itu
masih banyak pula hal- hal yang dapat terjadi karena kepadatan penduduk yang berlebihan. Karena
kelebihan penduduk inilah beberapa orang memutuskan untuk pindah ke daerah yang tidak terlalu
padat. Selain akan mendapatkan suasana hidup yang baru, hal semacam ini juga sangat baik untuk
mendukung program pemerataan penduduk.

 Sumber daya alam yang kurang

Sebagian penduduk yang berpindah ke tempat lain dikarenakan sumber daya alam yang kurang
memadai. Misalnya saja di suatu tempat keadaan tanahnya gersang sehingga ketika ditanami
tumbuhan maka tidak mudah tumbuh subur atau karena keadaan tanah dan udaranya suatu tempat
hanya mempunyai sumber daya alam yang sangat sedikit. hal ini akan menyulitkan apabila digunakan
oleh sejumlah banyak orang. Beberapa orang mungkin tidak akan kebagian apabila jumlah sumber
daya alam telah habis. Maka dari itulah daripada harus hidup dalam keterbatasan, seseorang mungkin
akan lebih memilih pindah ke tempat lain yang memiliki sumber daya alam yang jumlahnya lebih
banyak. Dengan demikian kebutuhan akan sumber daya alam tersebut menjadi terpenuhi.

 Keinginan memperbaiki taraf hidup

Sebagaian besar atau pada umunya alasan mengapa seseorang lebih memilih pindah tempat tinggal di
daerah lain adalah karena alasan ekonomi. Salah satunya adalah keinginan untuk memperbaiki taraf
hidup menjadi lebih baik. Hal ini biasanya dirasakan oleh warga desa, dimana ia tidak kunjung
mendapatkan pekerjaan. Sudah melamar namun tidak diterima karena persaingan yang ketat, namun
lapangan kerjanya sedikit. karena tidak kunjung mendapatkan pekerjaan di desa, maka orang tersebut
akan merantau ke kota dengan harapan segera memperoleh pekerjaan. Hal ini bukan hanya pendapat
saja, namun fakta. Di Indonesia sendiri, fenomena seperti ini terjadi setiap tahun. Banyak orang dari
desa akan pergi ke kota dengan tujuan mencari pekerjaan. Pada awalnya merantau, namun lama
kelamaan ia akan mengajak keluarganya dan kemudian mencari tempat tinggal untuk menetap di kota
dimana ia bekerja.

 Melanjutkan pendidikan

Tujuan lainnya adalah di bidang pendidikan. Keinginan untuk mendapatkan pendidikan bagus dan
jenjang yang lebih tinggi membuat seseorang melakukan migrasi. Misalnya di luar Jawa fasilitas
pendidikan belum lengkap, dan seseorang ingin melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi.
Kebetulan jurusan yang diinginkan hanya ada di universitas di Jawa, maka tidak menutup
kemungkinan orang tersebut akan melakukan migrasi. Perpindahan penduduk yang termasuk migrasi,
mempunyai minimal waktu sesingkat- singkatnya adalah enam bulan. Jadi, apabila seseorang pindah
selama dia dalam proses pendidikan (artinya beberapa tahun) dan setelah lulus akan kembali lagi ke
daerah asalnya, selama dia menetapnya lebih dari enam bulan, maka bisa dikatakan sebagai migrasi.

 Perbedaan pendapat dan politik

Ada pula beberapa penyebab masyarakat dalam melakukan migrasi karena hal yang negatif. Misalnya
adalah karena seseorang memiliki perbedaan pendapat dengan orang lain atau sebagian besar
masyarakat, seperti karena masalah politik, perbedaan partai yang diusung, calon presiden yaang
didukung, atau yang lainnya yang menyebabkan masalah mengular dan tak kunjung selesai. Hal ini
tentu akan menjadikan orang tersebut tertekan sehingga lebih memilih untuk meninggalkan daerah
asal menuju ke daerah lainnya yang mana dia tidak akan merasa terancam. Atau daerah yang
mempunyai pendapat yang sama dengannya. Meskipun sedikit berlebihan, namun hal seperti ini
terkadang memang kita temui di negara kita.

 Hubungan sosial yang tidak baik

Masih karena hal yang tidak baik, seseorang bisa memutuskan untuk pindah ke tempat lain karena di
tempat tinggalnya ia merasa mendapatkan ancaman atau tekanan sehingga membuat hidupnya tidak
nyaman dan tidak tenang. Memang benar setiap masalah harus diselesaikan, namun apabila seseorang
merasa tidak bisa menyelesaikan, terkadang ia lebih memilih untuk  pergi dari tempat itu dan pindah
ke tempat yang lainnya. Hal ini demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

 Alasan agama

Ada juga beberapa orang yang memilih pindah tempat tinggal dikarenakan urusan agama. Misalnya
ditempat tinggalnya hak untuk memeluk keyakinan yang diinginkan kurang kuat, atau masyarakatnya
terlalu fanatik sehingga tidak tenteram apabila seseorang itu tinggal di tempat tersebut. Hal semacam
ini tampaknya sekarang lebih sering terjadi. Banyak bagian- bagian dari suatu agama yang
melahirkan paham baru. Ketika seseorang ingin mengikuti paham tersebut, maka maksyarakat tidak
mendukungnya, akibatnya sering terjadi pertengkaran. Nah untuk menghindari pertengkaran itu
seseorang akan lebih baik berpindah ke tampat lain. Ada pula yang sengaja melakuakan migrasi ke
tempat lain untuk tinggal dengan komunitas agama yang dianutnya, meskipun di tempat yang lama
dia tidak mendapat masalah.

 Keadaan geografis yang tidak cocok

Keadaan geografis atau lingkungan yang kurang cocok juga menjadi salah satu penyebab seseorang
melakukan migrasi. Misalnya saja seseorang mempunyai penyakit asma yang akan kambuh apabila
dia berada di udara yang dingin. Dan orang itu tinggal di lingkungan pegunungan yang udara paginya
sangat dingin. Nah, kemungkinan orang tersebut tiap pagi akan menderita asma bisa saja terjadi.
Dengan demikian, orang tersebut mungkin akan berfikir untuk pindah ditempat lain, dimana udara di
sekitarnya tidak terlalu dingin. Selain itu, wilayah yang dikepung oleh hutan dengan jalan akses yang
sulit juga akan memaksa sesorang untuk berfikir pindah ke tempat lain.

 Pemerataan penduduk

Migrasi tak selamanya berasal dari keinginan penduduk. Adakalanya seseorang melakukan migrasi
karena menjalankan program dari pemerintah. Misalnya pemerintah ingin memeratakan jumlah
penduduk agar tidak terpusat di pulau Jawa. Untuk mencapai tujuan ini maka pemerintah harus
mengambil penduduk dari pulau Jawa untuk dibawa ke luar Jawa. Hal ini bisa terealisasi apabila
banyak warga masyarakat dari Pulau Jawa bersedia dipindahkan ke luar Jawa.

2. Efek positif dan negatif melakukan migrasi bagi manusia dan lingkungan

a). Efek positif migrasi nasional antara lain :

 Dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran


 Dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi
 Dapat mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat penduduknya
 Dapat meningkatkan produksi pertanian seperti perluasan perkebunan kelapa sawit, karet,
coklat dan lain-lain
 Dapat mempercepat pemerataan persebaran penduduk

b). Efek positif migrasi internasional, yakni :

 Dapat membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli.


 Adanya penanaman modal asing yang dapat mempercepat pembangunan.
 Adanya pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat alih teknologi.
 Dapat menambah rasa solidaritas antarbangsa.

c). Efek negatif migrasi nasional antara lain :

 Adanya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para transmigran.


 Terbengkalainya tanah pertanian di daerah trasmigrasi karena transmigran tidak betah dan
kembali ke daerah asalnya.

d). Efek negatif migrasi internasional antara lain :


 Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
 Imigran yang masuk adakalanya di antara mereka memiliki tujuan yang kurang baik seperti
pengedar narkoba, bertujuan politik, dan lain-lain.

3. Strategi atau usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam migrasi :

 Migrasi nasional

Usaha yang dilakukan dalam mengatsi migrasi penduduk lebih menekankan pada efek migrasi yang
bersifat negatif. Beberapa usaha pemerintah untuk menanggulangi permasalahan migrasi, adalah :

a). Persebaran pembangunan industri sampai ke daerah-daerah.

b). Peningkatan pendapatan masyarakat desa melalui intensifikasi dan Koperasi Unit Desa.

c). Pembangunan fasilitas yang lebih lengkap seperti pendidikan dan kesehatan.

d). Pembangunan jaringan jalan sampai ke desa-desa sehingga hubungan antara desa dan kota menjadi
lancar.

e). Meningkatkan penyuluhan program Keluarga Berencana untuk mengendalikan pertumbuhan


penduduk di pedesaan.

 Migrasi internasional

Strategi kebijakan migrasi merupakan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi efek
negatif yang terjadi. Upaya-upaya tersebut adalah:

a). Menjalin komunikasi yang lebih intensif antara penduduk kedua negara untuk menghindari
terjadinya benturan budaya.

b). Memberikan peralatan yang lebih baik kepada calon imigran agar mereka menjadi imigran yang baik
di Negara tujuan sehingga bisa mencegah terganggunya hubungan baik di antara kedua Negara.

c). Meningkatnya pemeriksaan kesehatan dan melakukan karantina bagi para calon imigran guna
mencegah mewabahnya penyakit tertentu di Negara tujuan para imigran.

d). Pemeriksaan yang lebih intensif terhadap para calon emigran, baik sebelum berangkat dari Negara
asal maupun saat datang di negaratujuan untuk mencegah terjadinya peredaran barang-barang haram.
Sumber : https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/migrasi, https://ariebrain.wordpress.com/2015/10/28/migrasi/

Anda mungkin juga menyukai