Diajukan dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Epidemiologi dan Ekologi
Dosen Pengampu : dr. Hj. Nieke Resmiati S., MARS
Disusun Oleh :
Kelompok 5/TRO 12 B
ALIVIA ELENA PUTRI TRO/12/00826
ASTRI PARAMITHA TRO/12/00830
FIRLIANTI DEWI TRO/12/00838
GILANG ANGGI TRO/12/00840
REKA RIZKIKA TRO/12/00851
RIZKI MAULUD TRO/12/00854
WINA AMALIA TRO/12/00861
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Migrasi dan Mobilitas
Penduduk ” dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah Epidemiologi dan Ekologi
semester 5 serta meningkatkan pemahaman kami maupun pembaca mengenai
Migrasi dan Mobilitas Penduduk.
Kami juga berharap semoga laporan yang dibuat ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca baik di masa sekarang maupun dimasa yang akan datang.
Tentunya, kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini belumlah
sempurna karena itu penulis mohon maaf bila masih banyak kekurangan dalam
penulisan dan mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan
makalah selanjutnya.
Akhir kata, semoga segala daya dan upaya, bimbingan dan pengorbanan
yang telah diberikan Bapak akan mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang
Maha Esa. Atas perhatian pembaca, penulis ucapkan terimakasih.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 5
BAB II ..................................................................................................................... 6
ISI ............................................................................................................................ 6
2.1 Pengertian Migrasi ........................................................................................ 6
2.2 Beberapa pengertian dalam studi Migrasi ..................................................... 8
2.3 Faktor – faktor yang mempengaruhi Migrasi .............................................. 10
2.4 Ukuran – ukuran migrasi ............................................................................. 11
2.5 Urbanisasi .................................................................................................... 14
2.6 Transmigrasi ................................................................................................ 17
2.7 Pengertian dan Ruang Lingkup Mobilitas Penduduk .................................. 17
BAB III ................................................................................................................. 23
PENUTUP ............................................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Migrasi merupakan salah satu dari tiga faktor dasar yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk, selain kelahiran dan kematian. Migrasi dapat
meningkatkan jumlah penduduk apabila jumlah penduduk yang masuk ke suatu
daerah lebih banyak daripada jumlah penduduk yang meninggalkan wilayah
tersebut. Sebaliknya, migrasi dapat megurangi jumlah penduduk jika jumlah
penduduk yang masuk ke suatu wilayah lebih sedikit daripada jumlah penduduk
yang meninggalkan wilayah tersebut. Telaah migrasi secara regional dan local
sangat penting, berkaitan dengan densitas atau kepadatan dan distribusi
penduduk yang tidak merata. Ketidakmerataan ini antara lain disebabkan factor
pendorong dan penarik bagi orang-orang yang bermigrasi. Menurut sensus
penduduk tahun 1990, ternyata dari seluruh provinsi di Indonesia, tidak satupun
provinsi yang tidak mengalami migrasi penduduk, baik migrasi masuk maupun
migrasi keluar.
Migrasi antarbangsa atau migrasi internasional dalam kondisi normal tidak
begitu berpengaruh dalam menambah atau mengurangi jumlah penduduk suatu
negara, kecuali pada beberapa negara tertentu berkenaan dengan pengungsian,
akibat bencana alam, kerusuhan, atau perang. Pada umumnya, orang yang
dating dan pergi antarnegara berimbang saja jumlahnya. Peraturan atau undang-
undang yang dibuat oleh banyak negara umumnya mempersulit seseorang untuk
bisa menjadi warga negara atau menetap secara permanen di negara lain.
Untuk Indonesia, patut dicatat bahwa pada tahun 1959 trjadi arus migrasi
internasional yang cukup besar, yakni adanya eksodus orang-orang cina dengan
diberlakukannya Peraturan Pemerintah No. 10 tahun 1959, yang tidak mengakui
dwi kewarganegaraan bagi orang-orang Cina di Indonesia.
Ada beberapa bentuk perpindahan tempat (mobilitas) antar lain sebagai berikut.
1. Perpindahan tempat yang bersifat rutin, misalnya orang yang pulang
balik kerja (recurrent movement).
2. Perpindahan tempat yang tidak permanen dan bersifat sementara, sepert
perpindahan tinggal bagi pekerja musiman.
3. Perpindahan tempat tinggal dengan tujuan menetap dan tidak kembali
ke temoat semula (non-recurrent movement)
m = angka mobilitas
M = jumlah pepindahan
P = Penduduk ynang beresiko (population at risk)
k = konstanta 1000
Mi =
Mo =
Adalah selisih migran masuk dan keluar ke dan dari suatu daerah per 1000
penduduk dalam satu tahun.
Mn =
Mn = angka migrasi neto
Mg =
K = 1000
2.5 Urbanisasi
Adalah bertambahnya proporsi penduduk yang berdiam di daerah
perkotaan yang disebabkan oleh pertambahan penduduk alami,
perpindahan penduduk ke perkotaan dan/atau akibat dari perluasan daerah
perkotaan. Untuk mengukur atau menetapkan urbanisasi antara lain
dengan melihat penduduk yang didefinisikan sebagai daerah kota. Ada dua
indeks yang dipakai untuk mengukur derajat urbanisasi dengan rumus :
𝑈
Pu = × 1.000
𝑃
U = Penduduk Kota
R = Penduduk Desa
Menurut sensus 1961 dan 1971 yang dimaksud dengan urban yaitu
ibukota propinsi, ibukota kabupaten, koya madya dan kota-kota lain yang
mempunyai fasilitas modern seperti listrik, air ledeng, bioskop, sekolah dan
rumah sakit. Sedangkan Sensus 1980 definisi mengalami beberapa
modifikasi.
Beberapa hal yang melatarbelakangi urbanisasi tunggi adalah
sebagai berikut.
1. Pull factors yang demikian besar dari kota-kota dibadingkan
pedesaan, yang menarik penduduk yang sebagian besr tinggal
di daerah pedesaan.
2. Tekanan sosial ekonomi penduduk dan menyempitnya lapangan
kerja di pedesan.
3. Anggapan bahwa kota selalu memungkinkan seseorang untuk
memperoleh pengembangan diri secara cepat. Hal ini sering
bertolak belakang dengan kenyataan.
Hingga kini belum ada kesepakatan diantara para ahli dalam menentukan
batas wilayah dan dan waktu tersebut. Hal ini sangat bergantung kepada luas
cakupan wilayah penelitian oleh setiap peneliti. Sebagai contoh, Badan Pusat
Statistik (BPS) dalam nelaksanakan Sensus Penduduk di Indonesia
menggunakan batas Provinsi sebagai batas wilayah, sedangkan batas waktu
digunakan digunakan enam bulan atau lebih.
MP vertical
(perubahan
status)
Mobilitas
Penduduk
MP
Permanen
MP Horisontal
(MP Ulang Alik
Geografis) (Commuting)
MP
Nonpermanen
(MP sirkuler)
Nginap/mondok
Ada dua akibat dari stress di atas, kalau stress seseorang tidak terlalu besar (masih
dalam batas toleransi), orang tersebut tidak akan pindah.
Proses mobilitas itu terjadi apabila :
1. Faktor individu
2. Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal
3. Faktor-faktor yang terdapat di daerah tujuan, dan
4. Rintangan antara daerah asal dengan daerah tujuan.
1. Apakah tetap tinggal di daerah asal dengan keadaan ekonomi dan fasilitas
Pendidikan yang terbatas, atau
2. Berpindah ke daerah lain dengan meninggalkan sawah atau lading yang
dimiliki.
Secara singkat perilaku mobilitas penduduk atau oleh Ravenstein disebut dengan
hukum-hukum migrasi penduduk adalah sebagai berikut :
1. Pada mulanya para pelaku mobilitas memilih daerah tujuan dimana teman
atau sanak saudara bertempat tinggal di daerah tersebut.
2. Pada masa penyesuaian diri di kota, para migran terdahulu membantu
mereka dalam menyediakan tempat menginap, membantu mencari
pekerjaan, dan membantu bila kekurangan uang, dll.
3. Kepuasan terhadap kehidupan di masyarakat baru tergantung pada
hubungan sosial para pelaku mobilitas dengan masyarakat tersebut.
4. Kepuasan terhadap kehidupan di kota tergantung pada kemampuan
perseorangan untuk mendapatkan pekerjaan dan adanya kesempatan bagi
anak-anak untuk berkembang.
5. Setelah menyesuaikan diri dengan kehidupan kota, para pelaku mobilitas
pindah ke tempat tinggal dan pemilihan daerah tempattinggal
dipengaruhioleh daerah tempat kerja
6. Keinginan untuk kembali ke daerah asal adalah fungsi kepuasan mereka
dengan kehidupan di Kota.
7. Kehidupan masyarakat di kota adalahsedemikian rupa, hal ini menyebabkan
para migran cepat belajar untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang
dihadapi.
8. Perilaku migran adalah perilakudi antara orang kota dan orang desa.
9. Walaupun seseorang migran telah bertempat tinggal di daerah asal
(umumnya tempat kelahirannya) tetap menjadi home yang pertama dan
tinggal di daerah lain sebagai home yang kedua. Jadi seorang migran adalah
bi local population.
1. Sensus Penduduk
Pada tahun 2002 di Indonesia pelaksanaan sensus penduduk dibagi
menjadi dua yaitu sensus lengkap dan sensus sampel. Sensus lengkap adalah
pencacahan seluruh penduudk dengan responden kepala rumah tangga.
Responden ini memberikan informasi mengenai karakteristik demografi
anggota rumah tangganya. Pertanyaan yang diajukan sangat sederhana.
Sebagai contoh, pertanyaan yang diajukan pada sensus penduudk tahun 1990
untuk sensus lengkap yaitu :
a. Nama-nama anggota rumah tangga dan masing-masing dari mereka
ditanyakan mengenai
b. Hubungan dengan kepala rumah tangga
c. Umur (tahun)
d. Jenis kelamin
e. Status perkawinan (BPS, 1989)
3. Survey Penduduk
Sumber lain dari data mobilitas penduduk ialah survey penduduk.
Jangkauan daerah penelitian pada survey penduduk ini biasanya terbatas
karena keterbatasannya dana, waktu, dan tenaga peneliti. Namun, terdapat
salah satu keuntungan yaitu cakupan permasalahan yang dapat dijangkau lebih
luas. Apabila dalam sensus penduduk informasi yang didapat hanya mengenai
volume dan arus mobilitas penduduk antar provinsi, tetapi dalam survey
penduduk informasi mengenai perilaku mobilitas penduduk dapat ditanyakan
secara mendetail.
BAB III
PENUTUP