TAHUN 2021/2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah Dasar Kependudukan yang berjudul
“Transisi Demografi dan Bonus Demografi”. Tidak lupa juga saya berterima kasih
kepada bapak yang telah membimbing saya untuk mengerjakan tugas makalah ini.
Makalah ini telah saya susun semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pengerjaan tugas makalah ini. Terlepas
dari semua itu,saya menyadari sepenuhnya bahwa masing banyak kekurangan pada
makalah ini baik dari susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang diberikanakan saya terima untuk penyempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ 2
BAB I .................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 4
1.3 Tujuan .................................................................................................................. 4
BAB II ................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 5
2.1 Definisi dan Konsep .............................................................................................. 5
2.2 Macam – macam Model ....................................................................................... 5
2.3 Transisi Demografi Di Indonesia ............................................................................ 8
2.4 Bonus Demografi di Indonesia .............................................................................. 9
BAB III ................................................................................................................................ 12
PENUTUP ........................................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 12
3.2 Saran ................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian transisi demografi
2. Untuk mengetahui macam-macam model pada transisi demografi
3. Untuk mengetahui perjalanan transisi demografi di Indonesia.
4. Mengetahui bagaimana fenomena bonus demografi di Indonesia
sejauh ini.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Tahap Pertama
5
lainnya akan terjadi sebagai bencana buatan manusia. Karena angka
kelahiran dan angka kematian yang tinggi, perbedaan keduanya adalah
pertumbuhan penduduk yang juga rendah.
2. Tahap kedua
Pada tahap kedua angka kelahiran masih sangat tinggi, namun angka
kematian berada dalam keadaan menurun tajam atau signifikan hingga
mencapai 20 per seribu (20). Pada tahap kedua, populasi tumbuh dengan
sangat cepat.
Pada tahap kedua dari transisi demografi, berkorelasi dengan kondisi
Inggris pada tahun 1760-1880. Sekarang, tahap kedua di alami pada negara
yang berada pada tingkat dua (2), adalah negara-negara LEDC seperti;
Kenya,Ethiopia, dan Bangladesh. Negara LEDC adalah akronim dari Less
Economically Developed Country, istilah ini dipergunakan untuk negara-
negara berkembang yang masih jauh dari tahap industrialisasi negara
berkembang.
3. Tahap Ketiga
6
Pada transisi demografi tahap ketiga, angka kelahiran mulai menurun
tajam, dan angka kematian juga turun, tetapi penurunannya lambat. Angka
kelahiran diperkirakan dua puluh per seribu (20). Di saat yang sama, angka
kematian mencapai 15 per seribu (15). Oleh karena itu, pertumbuhan
penduduk menjadi lambat. Namun karena jumlah penduduk yang besar,
meskipun pertumbuhannya lambat, jumlah anak yang lahir sudah sangat
banyak.
4. Tahap Keempat
5. Tahap Kelima
7
2.3 Transisi Demografi Di Indonesia
Ananta (1996) mengatakan bahwa revolusi mortalitas di Indonesia
yangmerupakan revolusi demografi pertama di Indonesia terjadi sekitar tahun
1950-an.Dimulai dari adanya penurunan angka kematian akibat berbagai
penemuan obat-obatan antibiotika dan intervensi kesehatan di negara maju.
Indonesia tidak perlu lagimenciptakan obat-obatan modern, tetapi langsung
mengadopsi teknologi kedokteranmodern seperti imunisasi dan antibiotika,
tanpa menunggu kemajuan perekonomian. Namun demikian, kondisi tersebut
belum diikuti oleh penurunan fertilitas, sehinggaterjadi ledakan bayi di
Indonesia pada sekitar tahun 1950-1970-an.
8
2.4 Bonus Demografi di Indonesia
9
Kemudian ketika program KB mulai digalakkan di Indonesia, maka
TFR terus mengalami penurunan dan ini berakibat pada pergeseran struktur
penduduk menurut umur dan laju pertumbuhan penduduk. Meskipun laju
pertumbuhan penduduk telah menurun tetapi tambahan bayi yang dilahirkan
masih tetap besar, karena perempuan yang lahir pada masa baby boom telah
memasuki masa reproduksi dan telah melahirkan anak-anak mereka. Sehingga
setiap tahun masih akan diperoleh tambahan jumlah kelahiran antara 3 – 4 juta
setiap tahunnya. Jika angka kelahiran terus dapat diturunkan maka
diproyeksikan bonus demografi akan terjadi pada tahun 2015-2035 (gambar
1). Jika skenario pertumbuhan penduduk terus menurun, maka Indonesia akan
mengalami bonus demografi pada periode 2015-2035. Pada tahun 2015 rasio
ketergantungan mulai menurun mencapai 45,94, terus menurun dan mencapai
titik terendah pada tahun 2025 yaitu 43,33 kemudian meningkat kembali
menjadi 46,17 pada tahun 2035.Sehingga untuk menyongsong masa tersebut
perlu dilakukan berbagai persiapan terutama mendorong peningkatan investasi
sumber daya manusia yang akan memasuki era tersebut, meningkatkan
kesempatan kerja untuk mengantisipasi pertambahan penduduk usia kerja
serta kebijakan investasi yang lebih ramah untuk mendorong penciptaan
lapangan kerja tersebut.
10
ternyata lebih tinggi yaitu 236,7 juta. Hal ini terjadi karena beberapa faktor
yaitu melemahnya kinerja KB nasional akibat kebijakan otonomi daerah di
mana daerah tidak lagi memiliki komitmen yang tinggi untuk tetap
melaksanakan KB, menurunnya jumlah PLKB di daerah serta perubahan
persepsi sebagian masyarakat untuk memiliki anak yang lebih banyak
terutama di kalangan penduduk yang mempunyai kesejahteraan lebih tinggi.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Transisi demografi adalah model yang dipergunakan untuk
menggambarkanatau mendefinisikan perubahan pada angka kelahiran,
kematian, dan populasi suatudaerah seiring dengan waktu.
3.2 Saran
Makalah ini membahas keseluruhan mengenai transisi demografi
yang menyangkut model dan bagaimana perkembangannya di Indonesia.
Maka dari itudiharapkan seteleh membaca makalah ini pembaca dapat
memahami apa-apa saja aspekdalam transisi demografi.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/ESPA4535-M1.pdf
13