Anda di halaman 1dari 10

ETIKA

Disusun oleh :

NUR FADILLAH
2013201001
PENGERTIAN ETIKA

Etika menurut penjelasan Bartens berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu ethos,
sedangkan dalam bentuk tunggal yang berarti adat kebiasaan, adat istiadat, akhlak yang
baik. Bentuk jamak dari ethos adalah to ether artinya adat kebiasaan. Secara etimologi,
ada dua pendapat mengenai asal-usul kata etika (Ayi Sofyan, 2010) yakni; pertama, etika
berasal dari bahasa Inggris, yang disebut dengan ethic (singular) yang berarti suatu
sistem, prinsip moral, aturan atau cara berperilaku. Akan tetapi, terkadang ethics (dengan
tambahan huruf s) dapat berarti singular. Jika ini yang dimaksud maka ethics berarti
suatu cabang filsafat yang memberikan batasan prinsip-prinsip moral. Jika ethics dengan
maksud plural (jamak) berarti prinsip-prinsip moral yang dipengaruhi oleh perilaku
pribadi.
Menurut Siagian (1996) menyebutkan bahwa setidaknya ada 4 alasan
mengapa mempelajari etika sangat penting:

1) etika memandu manusia dalam memilih berbagai keputusan yang dihadapi dalam
kehidupan,
2) merupakan pola perilaku yang didasarkan pada kesepakatan nilai-nilai sehingga
kehidupan yang harmonis dapat tercapai,
3) dinamika dalam kehidupan manusia menyebabkan perubahan nilai-nilai moral
sehingga perlu dilakukan analisa dan ditinjau ulang
4) etika mendorong tumbuhnya naluri moralitas dan mengilhami manusia untuk
sama-sama mencari, menemukan dan menerapkan nilai-nilai hidup yang hakiki.
Pelajaran mengenai etika tidak dapat dilepaskan dari usaha untuk
pencarian/penguasaan ilmu.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia etika dirumuskan dalam:

1. Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk dan tentang hak kewajiban moral (akhlak)
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
3. Nilai mengenai yang benar atau salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

Contoh etika perangai adalah :

4. Berbusana sesuai dengan adat


5. Pergaulan remaja didalam masyarakat tertentu
6. Upacara adat.
ASAS-ASAS ETIKA MEDIS

Asas-asas etika medis seperti yang ditemukan dalam Sumpah Hippokrates


dinamakan tradisional. Asas-asas itu sudah berumur lebih dari pada 24 abad.
Asas-asas tradisional ini masih dihormati, namun dalam paruh kedua abad ini
telah hadir sebagai Tambahan asasasas etika medis baru (kontemporer).
Kehadiran asas-asas etika medis baru ini adalah akibat dari perubahan luar
biasa dalam banyak aspek kehidupan manusia di seluruh dunia setelah Perang
Dunia Kedua usai dalam tahun 1945.Perubahan besar terjadi dalam bidang-
bidang politik danketatanegaraan,sosial,budaya,ekonomi,pendidikan, ilmu
pengetahuan, teknologi, teknologi informasi hak-hak asasi manusia, gaya hidup,
dsb.
Perubahan-perubahan ini telah melahirkan asas-asas etika medis kontemporer
(masa kini) sebagai berikut:
1. Asas Menghormati Otonomi Pasien:
Otonomi secara umum adalah hak untuk memutuskan sendiri
dalam hal-hal yang menyangkut diri sendiri. Hak otonomi pasien
adalah hak pasien untuk mengambil keputusan dan menentukan
sendiri tentang kesehatan, kehidupan, dan masalah secara ekstrim
tentang kematiannya. Ini berlawanan dengan budaya tradisional
Hippokrates, di mana umumnya dokterlah yang menentukan apa
yang dianggapnya paling baik untuk pasien
2. Asas Keadilan (Justice)
Keadilan adalah salah satu pilar utama dalam kehidupan
demokrasi. Asas keadilan lahir dari hak asasi manusia; setiap
orang berhak untuk mendapat pelayanan kesehatan yang adil,
karena kesehatan adalah hak yang sama bagi setiap warga
negara. Hak ini dijamin dalam amendemen UUD tahun 1945.
3. Asas Berkata Benar (Truth Telling, Veracity)
Salah satu ciri hubungan tenaga kesehatan/paramedik
dengan pasien merupakan hubungan kepercayaan. Tenaga
kesehatan harus selalu berkata benar tentang keadaan pasiennya
begitu juga pasien salah satu hak pasien adalah memberikan
informasi tentang keadaaan dirinya dengan sebenar-benarnya.
Jangan sampai adanya dalil merahasiakan keadaan pasien karena
untuk menjaga perasaan atau takut terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan tentang keadaan pasien.
FUNGSI ETIKA

Sebenarnya etika tidak langsung membuat manusia menjadi lebih baik, tetapi etika
merupakan sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan berbagai
moralitas yang membingungkan. Etika akan menampilkan ketrampilan intelektual yaitu
ketrampilan untuk berargumentasi secara rasional dan kritis. Orientasi etis ini diperlukan
dalam mengambil sikap yang wajar dalam suasana pluralisme. Pluralisme moral
diperlukan karena:

a. pandangan moral yang berbeda-beda karena adanya perbedaan suku, daerah budaya
dan agama yang hidup berdampingan.
b. modernisasi membawa perubahan besar dalam struktur dan nilai kebutuhan masyarakat
yang akibatnya menantang pandangan moral tradisional.
c. berbagai ideologi menawarkan diri sebagai penuntun kehidupan, masing-masing
dengan ajarannya sendiri tentang bagaimana manusia harus hidup.

Etika secara umum dapat dibagi menjadi etika umum yang berisi prinsip serta moral
dasar dan etika khusus atau etika terapan yang berlaku khusus. Etika khusus ini masih
dibagi lagi menjadi etika individual dan etika sosial.
Etika sosial dibagi menjadi:

(1) Sikap terhadap sesama;


(2) Etika keluarga
(3) Etika profesi misalnya etika untuk pustakawan, arsiparis, dokumentalis,
pialang informasi
(4) Etika politik
(5) Etika lingkungan hidup, serta
(6) Kritik ideologi Etika adalah filsafat atau pemikiran kritis rasional tentang ajaran
moral.

sedangka moral adalah ajaran baik buruk yang diterima umum mengenai
perbuatan, sikap, kewajiban dsb. Etika selalu dikaitkan dengan moral serta harus
dipahami perbedaan antara etika dengan moralitas.
THANKs!! ; )
Anyquestion??

Anda mungkin juga menyukai