Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

DASAR BIOMEDIK 1

STRUKTUR DAN FUNGSI REPRODUKSI SERTA TUMBUH KEMBANG


JANIN

DOSEN PENGAMPU : NANDA GUSRIYANI, M.Pd

Kelompok 5

ANGGOTA:

1. LIDIA SEPTI HANDAYANI (2013201011)


2. NURFADILLAH (2013201001)
3. ZETA ZAHWA

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN IBU JAMBI

TAHUN 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyusun makalah “STRUKTUR DAN
REPRODUKSI SERTA TUMBUH KEMBANGG JANIN” ini dengan baik
dan tepat pada waktunya.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen pengampu yang telah
mempercayakan makalah ini pada kelompok kami, sehingga makalah ini
dapat di selesaikan. Kami menyadari kekurangan sistematis dalam
pembuatan makalah ini baik materi yang disampaikan maupun sistematis
penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah yang kami buat dapat di manfaatkan sebagaimana
mestinya. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

ii
DAFTAR ISI

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan,
persalinan, nifas, bayi baru lahir dan pemilihan alat kontrasepsi
merupakan proses fisiologis dan berkesinambungan. (Marmi, 2011:11).
Dan tidak bisa di pungkiri bahwa masa kehamilan, persalinan, masa nifas,
bayi baru lahir hingga penggunaan kontrasepsi, wanita akan mengalami
berbagai masalah kesehatan. Agar kehamilan, persalinan serta masa
nifas seorang ibu berjalan normal, ibu membutuhkan pelayanan
kesehatan yang baik. Untuk peraturan pemerintahan Nomor 61 Tahun
2014 tentang kesehatan reproduksi menyatakan bahwa setiap perempuan
berhak mendapatkan pelayanan kesehatan untuk mencapai hidup sehat
dan mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta
mengurangi Angka Kematian Ibu (Bandiyah, 2009). Pelayanan kesehatan
tersebut sangat dibutuhkan selama periode ini. Karena pelayanan asuhan
kebidanan yang bersifat berkelanjutan (continuity of care) saat di memang
sangat penting untuk ibu. Dan dengan asuhan kebidanan tersebut tenaga
kesehatan seperti bidan, dapat memantau dan memastikan kondisi ibu
dari masa kehamilan, bersalin, serta sampai masa nifas.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang tersebut dapat disusun pertanyaan yang akan menjadi
pembahasan di dalam makalah ini, yaitu bagaimanakah Struktur dan
fungsi reproduksi serta tumbuh kembang janin?.

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan kami menuliskan makalah ini agar para pembaca dan kami bisa
mendapat pelajar dan pengetahuan dari materi Struktur dan fungsi
reproduksi serta tumbuh kembang janin.

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Struktur dan fungsi organ reproduksi


Baik pria maupun wanita memiliki organ reproduksi yang terdiri dari dua
bagian berdasarkan letaknya, yaitu alat kelamin luar dan dalam.
a. Struktur dan fungsi organ reproduksi pada pria
Organ reproduksi pria berfungsi untuk menghasilkan sperma
(gametogenesis) dan menyalurkan sperma ke wanita.

1) Alat Kelamin Luar


a) Penis berfungsi sebagai alat penetrasi pada vagina wanita saat
kopulasi (persetubuhan).
b) Uretra adalah saluran yang mengantarkan urin dan sperma.
c) Skrotum (zakar) merupakan suatu kantong kulit yang membungkus
testis dan epididimis.

2) Alat Kelamin Dalam


a) Testis

2
Testis pada pria berjumlah sepasang, berbentuk oval, dan terletak
di skrotum. Di dalam testis terjadi proses pembuatan sel kelamin jantan
dan hormon kelamin.
Pada testis terdapat pembuluh halus (vas seminiferus) yang mengandung
calon sperma pada bagian dindingnya. Diantara vas seminiferus terdapat
sel bernama sel interstitial yang berfungsi menghasilkan hormon kelamin,
misalnya testosteron. Selain itu, terdapat sel besar, sel Sertoli yang
berguna untuk memberikan makanan bagi sperma.
b) Epididimis
Epididimis merupakan saluran reproduksi yang berfungsi sebagai
tempat pematangan sperma. Selain itu, epididimis dibentuk oleh saluran
berlekuk-lekuk yang tidak teratur dan juga menjadi tempat penyimpanan
sperma sementara. Saluran yang menghubungkan antara epididimis dan
testis disebut duktus eferen testis.
c) Vas deferens
Saluran ini merupakan lanjutan dari epididimis. Fungsinya adalah
mengangkut sperma menuju vesikula seminalis (kantong sperma). Vas
deferens dan saluran dari kelenjar kantong sperma akan bersatu
membentuk duktus ejakulatorius yang akhirnya bermuara di uretra.
d) Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin yang dimiliki oleh seorang pria adalah vesikula
seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbouretral (Cowper).
 Vesikula seminalis: sepasang kelenjar yang berfungsi menghasilkan 50-
60% dari volume total cairan semen yang berwarna jernih dan kental.
Komponen terpenting didalamnya adalah fruktosa dan prostaglandin.
 Kelenjar prostat: kelenjar kelamin terbesar pada pria yang menyumbang
15% dari volume total cairan semen dengan komponen pentingnya adalah
asam fosfatase, seng, sitrat, dan protease. Kandungan tersebut membuat
cairan semen menjadi lebih encer.
 Kelenjar bulbouretral (Cowper): sepasang kelenjar kecil yang
mengeluarkan cairan sebelum penis mengeluarkan sperma dan semen.

3
b. Struktur dan fungsi organ reproduksi pada wanita

1) Alat Kelamin Luar


a) Labia mayora (bibir besar), yaitu struktur terbesar alat kelamin luar
perempuan yang tebal dan berlapiskan lemak. Labia mayora ini
mengelilingi organ pada alat kelamin luar lainnya dan berakhir menjadi
mons pubis.
b.) Labia minora (bibir kecil) ialah lipatan kulit yang halus dan tidak
memiliki lipatan lemak.
c) Mons veneris adalah tonjolan lemak yang besar sebagai pertemuan
antara sepasang labia mayora.
d) Klitoris, disebut juga kelentit. Klitoris berupa tonjolan kecil dan
memanjang serta homolog dengan penis pada pria. Sebagian besar
tersembunyi di antara kedua labia minora.
e) Orificium urethrae adalah muara dari saluran kencing yang terleak di
bawah klitoris.
f) Himen sering disebut sebagai selaput dara.
g) Kelenjar reproduksi Sama halnya seperti pria, wanita juga memiliki
beberapa kelenjar reproduksi, di antaranya adalah kelenjar vestibulari
mayor dan minor serta parauretralis.

4
2.) Alat Kelamin Dalam
a) Ovarium, disebut indung telur.
Ovarium adalah sepasang organ berbentuk oval yang terletak di
rongga perut. Ovarium memiliki struktur berbentuk bulatan-bulatan yang
disebut folikel. Tiap folikel mengandung sel telur (oosit) yang berada pada
lapisan tepi ovarium. Fungsinya adalah memproduksi telur matang untuk
pembuahan dan produksi hormon steroid dalam jumlah besar.
b) Oviduk (Tuba Fallopi)
Oviduk merupakan saluran penghubung antara ovarium dan rahim
(uterus). Di ujungnya terdapat fimbria yang menyerupai jari-jari untuk
menangkap telur yang matang. Oviduk ini berfungsi untuk membawa
sperma dan telur ke tempat terjadinya pembuahan, yaitu ampula tuba.
c) Rahim (Uterus)
Rahim pada wanita hanya ada satu dan tersusun atas otot yang
tebal. Rahim bagian bawah memiliki ukuran yang lebih kecil dan biasa
disebut sebagai leher rahim (cervix). Bagian yang besar dari uterus
disebut dengan corpus uteri. Terdapat tiga lapsan utama uterus, yaitu
perimetrium, miometrium, dan endometrium. Endometrium merupakan
lapisan yang akan mengalami penebalan dan pengelupasan apabila tidak
ada pembuahan. Fungsi utamanya adalah tempat menunjang
pertumbuhan dan perkembangan janin.
d) Vagina
Vagina merupakan alat kelamin wanita yang menghubungkan alat
kelamin luar dengan rahim. Vagina terdiri atas otot yang membujur ke
arah belakang. Dinding vagina banyak memiliki lipatan meskipun lebih
tipis dari rahim. Selain itu, lendir yang dihasilkan dari dindingnya berfungsi
mempermudah persalinan. Fungsi vagina adalah 16 menahan penis saat
berhubungan seksual dan menyimpan semen sementara.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang kita bahas di atas dapat disimpulkan bahwa:
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan
keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya
dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk
mengahasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi.
Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan
cara generative atau seksual.

B. Saran
Semoga makalah yang saya susun ini dapat sangat bermanfaat
bagi para pembaca, dan dapat memberikan pengetahuan seddikit tentang
reproduksi yang dialami manusia, dan berbagai macam penyakit yang
bisa terjangkit pada sistem reproduksi. Saya mengetahui bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi
penulisannya, bahasa dan lain sebagainnya. Untuk itu saran dari
pembaca yang bersifat membangun sangat saya harapkan agar dapat
terciptannya makalah yang baik yang dapat memberi pengetahuan yang
benar kepada penmbaca. Pesan dari saya mulailah membaca dari hal
yang kecil untuk dapat mengetahui lebih banyak hal yang belum anda
ketahui. Dan jadikanlah membaca sebagai kebiasaan anda, karna melalui
membaca akan membuka lebih banyak gerbang ilmu untuk diri anda.

6
DAFTAR PUSTAKA

1. Eriyani, Ika Septiana.2015.Sistem Reproduksi Manusia:Jakarta

Anda mungkin juga menyukai