Anda di halaman 1dari 11

Mk : Ilmu kesehatan anak

Prodi : D4 Kebidanan IIb

Dosen pengampuh : Muliani.,S.Kep.,Ns.MSc.

MAKALAH

“ Morbiditas Dan Mortalitas”

DISUSUN OLEH :

SRI WAHYUNI

(PO7124319060)

POLTEKKES KEMENKES PALU

TAHUN AJARAN 2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karna rahmat dan hidayahnya,
penyusunan makalah ini bisa diselesaikan. Untaian sholawat dan salampun tidak lupa kita
tuturkan tertuju kepada jujungan kita, baginda nabi Muhammad SAW. Kami tidak hanya
bersyukur kepadanya saja tetapi kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah
membantu kami.

Kiranya makalah ini bisa menambah pengetahuan bagi pembaca. Meski begitu, penulis
sadar bahwa makalah ini perlu untuk dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu, saran
dan kritik yang membangun dari pembaca akan kami terima dengan senang hati
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………………

KATA PENGANTAT……………………………………………………………………………..

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang………………………………………………………………………………….


1.2 Rumusan masalah………………………………………………………………………………
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………………..
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Penegertian morbiditas dan mortalitas……………………………………………………..
B. Morbiditas dan mortalitas pada bayi batita dan balita (usia 1-5 tahun) pada 5 taun terakhir
diindonesia…………………………………………………………………………………
C. Penyebab morbiditas dan mortalitas pada bayi, batita dan balita diindonesia pada 5 tahun
terakhir…………………………………………………………………………………......
D. Upaya-upaya penurunan morbiditas dan mortalitas pada bayi batita dan balita…………..
BAB III PEMBAHASAN
1. Konsep morbiditas dan mortalitas
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan…………………………………………………………………………………...
2. Saran…………………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Ilmu kependudukan dan demografi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang struktur
dan proses penduduk di suatu wilayah tertentu (manrta 2000). Srtuktur masyarakat tersebut
meliputi jumlah, persebaran, dan komposisi penduduk. Struktur tersebut akan selalu berupa
oleh proses demografi yang meliputi fertilisasi (kelahiran), mortalitas (kematian), dan
migrasi (perpindahan penduduk). Menurut undang-undang republic Indonesia nomor 10
tahun 1992, yang dimaksud dengan penduduk adalah orang yang dalam matranya sebagai
pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga Negara, dan himpunan kuantitas yang
bertempat tinggal disuatu tempat dalam batas wilayah Negara pada waktu tertentu.
Ilmu kependudukan sangatlah penting untuk dipelajari. Hal tersebut disebabkan karena
ilmu kependudukan mampu menjawab pertanyaan social “mengapa” kedalam kependudukan
yang diperkirakaan terjadi. Ilmu tersebut juga mampu menghubungkan antara penduduk
dengan sistem social yang nantinya digunakan untuk menjawab pertannyaan dasar masalah
seperti kemiskinan, masalah kesehatan, kesenjangan pendidikan, dan lain sebagainya yang
menghubungkan dengan unsur demografi masyarakat.
Dalam perjalanan hidupnya, manusia tidak akan lepas dari kejadian penyakit (morbiditas)
dan kematian (mortalitas). Setiap individu pasti pernah mengalami suatu penyakit dan
nantinya setiap manusia ditakdirkan untuk mengalami kematian. Kedua unsur tersebut diatas
merupakan rana ilmu dari demografi dan kependudukan. Namun, disis lain, ilmu
kependudukan bukan hanya digunakan untuk memahami struktur dan proses kependudukan
masyarakat disuatu wilayah melalui demografi, namun juga melihat dari faktor social
budaya. Kekompleksan cakupan masalah yang dipelajari dengan ilmu kependudukan mampu
menambah pengertian tentang masyarakat melalui proses analisis kependudukan. Oleh
karena itu, analisis kependudukan harus kita pahami bersama, sehingga nantinya diharapkan
kita mampu mengenal dan memahami masyarakat, segala masalah yang sedang terjadi dalam
masyarakat, serta dapat mencari solusi untuk masalah tersebut dengan memegang teguh
prinsip ilmu kependudukan. Dan melalui karya tulis ini, penulis memfokuskan pada analisis
kependudukan terkait mortalitas dan morbiditas.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan analisis kependudukan
terkait mortalitas dan morbiditas antara lain adalah:
1. Apa konsep dari analisis mortalitas dan morbiditas kependudukan?
2. Sumber data apa yang digunakan dalam analisi mortalitas dan morbiditas kependudukan?
3. Bagaimana cara pengukuran mortalitas dan morbiditas dalam analisis kependudukan?
4. Bagaimana treend mortalitas dan morbiditas dalam analisis kependudukan?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah:
1. Memberikan informasi yang jelas dan terpercaya terkait mortalitas dan morbiditas dalam
analisis kependudukan kepada mahasiswa poltekkes kemenkes palu
2. Mampu menjawab masalah seputar ,ortalitas dan morbiditas yang terjadi di Indonesia
dengan mengacu pada konsep dasar analisis kependudukan terkait mortalitas dan
morbiditas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian morbiditas dan mortalitas


Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat yang spesifik)
pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, perdi kali satuan. Berbeda dengan morbiditas
yang merujuk pada jumlah individual yang memiliki penyakit selama periode waktu tertentu.
 devinisi mortalitas
lahir mati (fetal death) : peristiwa menghilangnya tanda-tanda kehidupan dari hasil
konsepsi sebelum hasil konsepsi tersebut di keluarkan dari Rahim ibunya. Di bedakan
atas 3 kejadian yaitu:
o stillbirth (late fetal death)
o keguguran
o aborsi
 devinisi morbiditas
morbiditas : derajat sakit, cedera atau gangguan pada suatu populasi atau disebut juga
penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan dari suatu prevalensi
atau insiden yang umum.
B. Morbiditas dan mortalitas pada bayi dan balita (usia 1-5 tahun) pada 5 tahun terakhir
di Indonesia
Infeksi saluran pernafasan akut cukup memegang penaran sebagai penyebab angka kesakitan
diindonesia terutama pada kelompok balita. Hal ini dapat dilihat dari provinsi jawa tengah
yang merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki prevalensi ISPA cukup
tinggi. Angka kematian balita (AKABA) provinsi jawa tengah tahuin 2012 sebesar
11,85/1.000 kelahiran hidup, meningkat dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar
11,50/1.000 kelahiran hidup. Dibandingkan dengan cakupan yang diharapkan dalam
millennium development goals (MDGs) ke- 4 tahun 2015 yaitu 23/1.000 kelahiran hidup,
AKABA provinsi jawa tengah tanun 2012 sudah melampaui target. (Depkes, jawa tengah
2013). Meskipun provinsi jawa tengah sudah melampaui target yang telah ditetapkan MDGS,
namun upaya upaya dalam menangani ISPA baik upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitative harus lebih ditingkatkan. Maka dari itu setiap daerah yang berada dalam
wilayah provinsi jawa tengah harus meningkatkan upaya-upaya tersebut.
C. Penyebab morbiditas dan mortalitas pada bayi, batita dan balita diindonesia 5 tahun
terakhir.
Menurunkan angka kematian balita sebesar duan pertiganya, antara 1990-2015
Angka kematian bayi
Angka kematian balita
Angka kematian batita

D. Upaya-upaya penurunan morbiditas dan mortalitas pada, batita dan balita.

selama ini upaya penurunan angka kematian bayi dan balita merupakan salah satu
prioritas dalam pembangunan kesehatan. Dokumen propenas 2000-2004, upaya-upaya ini
termaksud dalam tiga program lingkungan sehat, perilaku sehat dan pemberdayaan
masyarakat; program upaya kesehatan, serta program perbaikan gizi masyarakat. Selain
program-program rutin pelayanan kesehatan ibu dan anak,pemerintah telah meluncurkan
program jarring pengaman social (JPS) bidang kesehatan, antara lain dengan pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan gratis bagi ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi untuk
kelaurga miskin, serta pembagunan sarana kesehatan
BAB III
PEMBAHASAN

1. Konsep mortalitas dan morbiditas


Mortalitas merupakan salah satu dari tiga komponen proses demografi. Selain fertilisasi
dan migrasi. Mortalitas diartikan sebagai kematian yang terjadi pada anggota penduduk.
Secara etimologi, kematian (death)berasal dari kata deeth atau deth yang artinya keadaan
mati atau kematian. Sedangkan secara definitip, kematian adalah terhentinya fungsi jantung
dan paru secara menetap atau terhentinya kerja otak secara permanen. Dari hal tersebut,
maka sudut pandang tentang devinisi kematian meliputi tiga hal pokok, di antara lain adalah:
a. Kematian jaringan, kematian otak
b. Kerusakan otak yang tidak dapat pulih
c. Kematian klinik yakni kematian orang tersebut
Oraganisani kesehatan dunia (WHO) mendefisinikan kematian sebagai suatu
peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi
setiap saat setelah kelahiran hidup.
Morbiditas adalah nama lain dari penyakit atau kesakitan. Morbiditas diartikan
sebagai penyakit dan kesakitan yang dapat menimpah manusia lebih dari satu kali.
Morbiditas merupakan penyimpangan dari keadaan normal yang biasanya di batasi pada
kesehatan fisik and mental. Penyakit merupakan lawan dari kesehatan, dari mana kesehatan
memiliki arti suatu kondisi sehat
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari analisis kependudukan terkait morbiditas dan
mortalitas adalah sebagai berikut :
a. Mortalitas (kematian) adalah hilang manusia secara permanen untuk kembali sadar
dan melakukan interaksi social. Kematian disini merupakan berhenti bekerjanya
batang otak manusia.
b. Morbidias (penyakit atau kesakitan) adalah kondisi tidak sehat, baik secara fisil,
spiritual, maupun social yang tidak memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara social dan ekonomis.
c. Sumber data mortalitas dan morbiditas berasal dari empat cara, yakni sumber data
dari populasi, catatan peristiwa viral, pelaporan dan pencatatan penyakit, dan survey
kesehatan.
d. Pengukuran mortalitas meliputi pengukuran atas ACDR, ASDR, MMR, IMR,
NMR,CDR, dan CMR. Sedangkan pengukuran morbiditas meliputi IR dan PR.
e. Trend mortalitas dan morbiditas dimulai pada tahun 1930 hingga 1960 dan
mengalami perubahan hingga saat ini namun dengan konsep yang sama
f. Determinan dan morbiditas meliputi unsur host, agent, dan environment. Sedangkan
pada mortalitas mencakup hal-hal yang berhubungan dengan penyakit menular,
kecelakaan, gaya hidup beresiko, pemenuhan gizi, dan juga kemiskinan.
g. Teori yang digunakan dalam analisis kependudukan mortalitas dan morbiditas adalah
teori Caldwell. Teori Caldwell menyatakan bahwa pendidikan memberi wanita
kekuasaan dan dipercayakan diri untuk mengambil keputusan atas tanggung jawab
wanita itu sendiri.
h. Kewajibah yang telah dibuat oleh pemerintah Indonesia terkait mortalitas dan
morbiditas adalah dengan perundang-undangan, antara lain undang-undang nomor 23
tahun 2002 tentang perlindungan anak dan undang-undang nomor 36 tahun 2009
tentang kesehatan.
i. Program penurunan mortalitas, terutama pada AKI, yang telah dilakukan oleh pihak
pemerintah adalah program perencanaan, persalinan, dan pencegahan komplikasi
(P4K), Palayanan penaganan komplikasi obsterti dan neonatal dasar (PONED),
program kemitraan bidan-dukun, pelayanan KIA (kesehatan ibu dan anak) disemua
fasilitas kesehatan, serta pelayanan penanganan komplikasi obsterti neonatal
emergensi komprehensif (PONEK)
B. Saran
Pemahaman konsep dasar analisis kependudukan terkait mortalitas dan morbiditas
sangat diperlukan untuk mengatasi berbagai masalah didalam masyarakat. Diharapkan
para pembaca terus menggali segala informasi terkait mortalitas dan morbiditas, terutama
dalam kebijakan dan program yang akan dilakukan pemerintah dalam melaksanankan
penurunan mortalitas dan morbiditas. Karena dapat dipastikan bahwa seiring berjalanya
waktu, masalah yang berhubungan dengan mortalitas dan morbiditas akan terus
bertambah sehingga kebijakan dan program untuk menyelesaikan masalah tersebut juga
akan terus berubah.
DAFTAR PUSTAKA

Undang-undang republic Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan.


Undang-undang republic Indonesia nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak
Peraturan menteri kesehatan nomor 269 tahun 2008 tentang rekam medis.
http:/www.rsundata.com/2011/11/program-imunisasi-berhasil-tekan-morbiditas-dan-mortalitas-
7-penyakit-di-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai