TINJAUAN PUSTAKA
timbul atas prakarsa kelompok orang-orang yang menaruh perhatian pada masalah
kesehatan ibu, yaitu pada awal abad XIX di Inggris yaitu Marie Stopes (1880-
Pada tahun 1917 didirikan National Birth Control League dan pada
League.
Federation (IPPF). Federasi ini memilih Margareth Sanger dan Lady Rama Ran
individual. Dalam kondisi angka kematian bayi dan ibu yang melahirkan di
Indonesia cukup tinggi, upaya mengatur kelahiran tersebut makin meluas terutama
di kalangan dokter. Sejak tahun 1950-an para ahli kandungan berusaha mencegah
angka kematian yang terlalu tinggi dengan merintis Bagian Kesehatan Ibu dan
Anak (BKIA). Diantara pelopor keluarga berencana tersebut Dr. Sulianti Saroso.
Pada tahun 1953, sekelompok kecil masyarakat yang terdiri dari berbagai
terbatas mengingat PKBI, sebagai salah satu kegiatan penerangan dan pelayanan
masih dilakukan terbatas mengingat PKBI, sebagai salah satunya organisasi sosial
berencana. Pada tahun 1967 PKBI diakui sebagai badan hukum oleh Departemen
Kehakiman.
Soeharto pada pidatonya “Oleh karena itu kita harus menaruh perhatian secara
berencana yang dapat dibenarkan oleh moral agama dan moral Pancasila”.
Sebagai tindak lanjut dari Pidato Presiden tersebut, Menkesra membentuk Panitia
Nasional.
Instruksi Presiden No. 26 tahun 1968 kepada Menteri Kesejahteraan Rakyat, yang
dalam usaha KB, Maka pada tanggal 17 Oktober 1968 dibentuk Lembaga
Pemerintah.
Nasional (BKKBN) berdasarkan Keppres No. 8 Tahun 1970 dan sebagai Kepala
BKKBN adalah dr. Suwardjo Suryaningrat. Dua tahun kemudian, pada tahun
1972 keluar Keppres No. 33 Tahun 1972 sebagai penyempurnaan Organisasi dan
tata kerja BKKBN yang ada. Status badan ini berubah menjadi Lembaga
dan situasi serta kondisi masyarakat. Pada Periode Pelita I dikembangkan periode
Klinik (Clinical Approach) karena pada awal program, tantangan terhadap ide
keluarga berencana masih sangat kuat untuk itu pendekatan kesehatan paling
tepat.
kaitan ini pada tahun 1973-1975 sudah mulai dirintis Pendidikan Kependudukan
KB baru. Pada masa periode ini juga dikembangkan strategi operasional yang
baru yang disebut Panca Karya dan Catur Bhava Utama yang bertujuan
fertilitas. Pada periode ini muncul juga strategi baru yang memadukan KIE dan
yang dilantik sebagai Menteri Kesehatan. Pada masa ini juga muncul pendekatan
aktif tersebut ditingkatkan menjadi koordinasi aktif dengan peran ganda, yaitu
Pada periode ini secara resmi KB Mandiri mulai dicanangkan pada tanggal
Pada masa Pelita V, Kepala BKKBN masih dijabat oleh Prof. Dr. Haryono
petugas dan sumberdaya manusia dan pelayanan KB. Oleh karena itu, kemudian
kontrasepsi yang ditawarkan pada LIBI masih sangat terbatas, maka untuk
pelayanan KB LIMAS ini ditawarkan lebih banyak lagi jenis kontrasepsi, yaitu
Garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993 khususnya sub sector Keluarga
dengan 19 Maret 1998, Prof. Dr. Haryono Suyono ditetapkan sebagai Menteri
setingkat Kementerian.
Pada tangal 16 Maret 1998, Prof. Dr. Haryono Suyono diangkat menjadi
Kemiskinan, sedangkan Kepala BKKBN dijabat oleh Prof. Dr. Ida Bagus Oka
9. Periode Reformasi
oleh Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan yang dijabat oleh Khofifah Indar
Parawansa. Setelah itu digantikan oleh Prof. Dr. Yaumil C. Agoes Achir pada
tahun 2001 dan meninggal dunia pada akhir 2003 akibat penyakit kanker dan yang
Kesehatan dr. Sumarjati Arjoso, SKM dilantik menjadi Kepala BKKBN oleh
Menteri Kesehatan Ahmad Sujudi sampai beliau memasuki masa pensiun pada
tahun 2006.
Setelah itu digantikan oleh Dr. Sugiri Syarief, MPA yang dilantik sebagai
Kepala BKKBN yang baru oleh Menteri Kesehatan DR.dr. Siti-Fadilah Supari,
SPJP (K), Menteri Kesehatan pada tanggal 24 Nopember 2006. Pada tahun 2009,
koordinasi, maka pada tanggal 27 September 2011 Kepala BKKBN, Dr. dr. Sugiri
kevakuman selama hampir sembilan bulan. Pada tanggal 13 Juni 2013 akhirnya
tindakan yang membantu individu atau pasangan suami isteri untuk : (1)
diinginkan, (3) mengatur interval diantara kelahiran, (4) mengontrol waktu saat
kelahiran dalam hubungan dengan umur suami dan istri, (5) menetukan jumlah
anak yang diinginkan dalam keluarga seseorang dan pemilihan cara yang tepat
anak serta mewujudkan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera yang menjadi
demikiandiharapkan :
ibu dan anak,serta kematian ibu pada masa kehamilan dan persalinan.
anak.
3. Meningkatnya rata-rata usia nikah pertama wanita menjadi 18,2 per tahun.
Dari hal tersebut maka pencapaian sasaran RPJM 2004-2009 adalah sebagai
berikut.
tercapai).
anak (tercapai).
(ICPD) di Cairo tahun 1994 dan Millennium Development Goals (MDGs), serta
pertumbuhan penduduk menjadi 1,1persen, Total Fertility Rate (TFR) menjadi 2,1
dan Net Reproductive Rate (NRR) = 1, maka sasaran yang harus dicapai pada
persen (SDKI 2007) menjadi sekitar 5 persen dari jumlah pasangan usia
subur.
persen.
kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) dari 3,2 juta menjadi 5,5
juta keluarga balita dan Bina Keluarga Anak dan Remaja (BKR) dari 1,5
9. Menurunnya disparitas TFR, CPR dan unmet need antar wilayah dan antar
pembangunan lainnya.
2. Konseling.
3. Pelayanan kontrasepsi.
4. Pelayanan infertilitas.
5. Pendidikan seksual.
7. Konsultasi genetik.
8. Tes keganasan.
9. Adopsi.
berikut.
d. Jaminan ketersediaan alat dan obat kontrasepsi bagi keluarga miskin dan
pelayanan swasta.
momen strategis.
lapangan.
momentum besar.
memenuhinya.
kesehatan ibu dan bayi, karena kehamilan yang diinginkan dan berlangsung pada
keadaan dan saat yang tepat, akan lebih menjamin keselamtan ibu dan bayi yang
kehamilan bila jumlah anak sudah cukup. Dengan demikian pelayanan KB sangat
diinginkan tau tidak tepat waktu. Ada lima hal penting dalam pelayanan Keluarga
kurang dari 20 tahun), terlalu banyak anak (lebih dari 3 orang), terlalu
dekat jarak kehamilan (kurang dari 2 tahun), dan terlalu tua (lebih dari 35
tahun).
dan isteri. Suami juga perlu berpartisipasi aktif dalam ber KB dengan
d. Memberi nasehat tentang metoda yang paling cocok sesuai dengan hasil
pada saat didirikan dan pendaftaran ulang bagi semua klinik KB lama,
dilakukan setiap akhir tahun anggaran (setiap bulan Maret). Kartu ini berisi
kb yang bersangkutan.
kotamadya.
c. Kartu peserta KB
Digunakan sebagai media pengenal dan bukti bagi setiap peserta KB, kartu
klinik KB. Kartu ini merupakan sumber informasi bagi peserta Pembantu
dari klinik atau tempat pelayanan KB lain. Kartu ini berfungsi untuk mencatat
identitas peserta KB, hasil pemeriksaan klinik KB, kunjungan ulang dan
informed consent.
e. Register Klinik KB
bulan.
bulan.
kontrasepsi oleh klinik KB, dokter/bidan praktik swasta (DBS) serta tempat
DBS dan tempat lainnya. Juga meliputo hasil pelayanan KB, peserta ganti
pelayanan lainnya.
dokter/bidan praktik swasta dan tempat pelayanan lain formulir ini digunakan
lainnya. Laporan ini dibuat oleh petugas penghubung DBS dan tempat
adalah pertemuan antara sel telur (ovum) yang matang dengan sperma yang
terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur dengan sperma
perlu diketahui bahwa tidak semua alat kontrasepsi cocok dengan kondisi setiap
orang. Untuk itu, setiap pribadi harus bisa memilih alat kontrasepsi yang cocok
untuk dirinya. Salah satu metode kontrasepsi yang digunakan adalah alat
kontrasepsi jangka panjang (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) atau IUD,
implant dan kontap). Kontrasepsi jangka panjang adalah satu alat kontrasepsi
modern yang telah dirancang sedemikian rupa (baik bentuk, ukuran, bahan, dan
akseptor dalam memilih metode kontrasepsi antara lain faktor pasangan (umur,
dengan metode kontrasepsi yang lalu, sikap kewanitaan dan kepriaan), faktor
dan biaya). Selain faktor-faktor tersebut masih banyak faktor lain yang
tergantung dari pengetahuan tentang cara kerja obat, alat yang dipakai,
atau I.U.D
Cara kontrasepsi dengan metode efektif yang tidak permanen yaitu dengan
2.6.1.1 Pengertian
AKDR adalah alat kecil yang terdiri dari bahan plastik yang lentur, yang
(Manuaba, 2001). AKDR merupakan alat kontrasepsi yang dipasang dalam rahim
yang relatif lebih efektif bila dibandingkan dengan metode pil, suntik dan
kondom.
a. Copper-T
vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan tembaga halus ini
mempunyai efek anti fertilitas (anti pembuahan) yang cukup baik. IUD
diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan tembaga halus ini mempunyai efek
b. Copper-7
c. Multi load
IUD ini terbuat dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan kanan
berbentuk sayap yang fleksibel. Panjang dari ujung atas ke ujung bawah 3,6
cm. Batang diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm2
atau 375 mm2 untuk menambah efektifitas. Ada tiga jenis ukuran multi load
d. Lippes loop
IUD ini terbuat dari polyethelene, berbentuk huruf spiral atau huruf S
Lippes loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian
rendah. Keuntungan dari pemakaian IUD jenis ini adalah bila terjadi
4. Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat, seperti pil atau
suntik
hormonal
10. Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid
terakhir)
13. Dapat dilepas jika menginginkan anak lagi, karena tidak bersifat permanen
a. Keputihan
2. Komplikasi lain :
penyebab anemia.
3. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang
2.6.2.1. Pengertian
membuat getah serviks menjadi kental dan membuat endometrium tidak sempat
Yang paling sering ditemukan adalah gangguan haid yang kejadiannya bervariasi
pada setiap pemakaian, seperti pendarahan haid yang banyak atau sedikit, bahkan
ada pemakaian yang tidak haid sama sekali. Keadaan ini biasanya terjadi 3-6
mungkin timbul, tetapi jarang adalah sakit kepala, mual, mulut kering, jerawat,
pengangkatan implant
3. Lebih mahal
kehamilan. Kontap ada 2 macam yaitu tubektomi yang digunakan pada wanita dan
kontrasepsi yang hanya dilakukan atau dipasang sekali, relatif aman. Angka
kegagalan kontap pada pria 0,1-0,5% dalam tahun pertama sedangkan kegagalan
pada kontap wanita kurang dari 1% setelah satu tahun pemasangan (Everett,
2007).
Kontap adalah alat kontrasepsi yang paling efektif digunakan, aman dan
mempunyai nilai demografi yang tinggi. Kontap ada 2 macam yaitu tobektomi
yang dilakukan pada wanita dan vasektomi yang dilakukan pada pria.
2.6.3.1.Tubektomi
1. Keuntungan
2. Kerugian
3. Efek Samping
Efek samping tubektomi adalah jika ada kegagalan metode maka ada
2007).
2.6.3.2.Vasektomi
seminalis.
1. Keuntungan
2. Efek Samping
2.7.1. Umur
tinggi.
Semakin rendah pendidikan ibu maka akses terhadap informasi tentang KB akan
berkurang sehingga
ibu akan kesulitan untuk mengambil keputusan secara efektif, alat kontrasepsi
Jumlah anak adalah keseluruhan jumlah anak yang dilahirkan hidup oleh
seorang ibu. Semakin sering seorang wanita melahirkan anak, maka akan semakin
memiliki resiko kematian dalam persalinan. Hal ini berarti jumlah anak akan
sangat mempengaruhi kesehatan ibu dan dapat meningkatkan taraf hidup keluarga
secara maksimal.
Pasangan usia subur 30 tahun keatas yang sudah memiliki anak dan ingin
A.Visi
pelanggan
B.Misi
kuratif rehabilitatif.
rujukan.
dipuskesmas tersebut dan memberi konsultasi bila ada yang membutuhkan solusi
untuk memakai alat kontrasepsi yang mana. Program KB yang bekerja sama
BKBPP. Kegiatan yang lain yaitu memberikan konseling dan penyuluhan bila ada
kegiatan.
program, sehingga masyarakat dilibatkan dan membawa hasil dari program yang
merupakan unsur ketiga. Pelaksanaan penting artinya karena pelaksanaan baik itu
terhadap suatu objek atau sasaran yang diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan
masukan (input), proses ( process), dan luaran (output). Oleh karena itu fokus
sebagai berikut :
bagian KB di Puskesmas.
Tanjung Beringin.
layanan KB, kartu peserta KB, dan ruangan khusus untuk program
di masing-masing instansi.