Anda di halaman 1dari 12

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Komunitas

Dosen Pengampu : HADINA, SST., M. Keb

MAKALAH
INDIKATOR KEBERHASILAN MONEV

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1 :

 NI MADE INDAH A (PO7124319074)


 SARFIAN (PO7124319067)
 SUCITA (PO7124319136)
 NAZRA (PO7124319084)
 FERNANDA (PO7124319076)

POLTEKKES KEMENKES PALU


PRODI DIV KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2021 / 2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa, yang telah
memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makala ini. Tanpa
pertolongannya tentunya kami tidak akan bisa menyelesaikan makala ini dengan baik yang
berjudul “INDIKATOR KEBERHASILAN MONEV”.

Kami menyadari bahwa makala ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu kami mengharapakan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini agar makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya.

Dalam pembuatan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak
yang terkait. Karena tanpa bantuan dari seluruh pihak maka makalah ini tidak bisa selesai seperti
apa yang diharapkan. Demikian Makalah ini kami buat agar dapat menambah pengetahuan dan
untuk keperluan lainnya.

Palu, 22 AGUSTUS 2021

Tim Penulis
Kelompok I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................................5
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
2.1 Pengertian....................................................................................................................................6
2.2 Prinsip Monitoring dan Evaluasi Pemberdayaan.........................................................................6
2.3 Penyusunan Monitoring Program Pemberdayaan........................................................................8
2.4 Evaluasi Program Pemberdayaan.................................................................................................9
2.5 Indikator Keberhasilan Program Pemberdayaan........................................................................10
BAB III......................................................................................................................................................11
PENUTUP.................................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................11
3.2 Saran..........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Monitoring dan Evaluasi (M&E) merupakan dua kegiatan terpadu dalam rangka
pengendalian suatu program. Meskipun merupakan satu kesatuan kegiatan, Monitoring dan
Evaluasi memiliki fokus yang berbeda satu sama lain. Perencanaan, monitoring, pengendalian
dan evaluasi merupakan kegiatan yang berkaitan. Berdasarkan perencanaan yang telah
disusun,serta lokakarya mini Puskesmas, pelaksanaan kegiatan perlu dimonitor dan dikendalikan
agar selalu disiplin mengikuti rencana yang telah ditetapkan serta keputusan-keputusan dalam
lokakarya mini. Perlu pula dilakukan monitoring terhadap perubahan lingkungan organisasi yang
mungkin dapat mendasari perlunya dilakukan koreksi atau penyesuaian terhadap kegiatan yang
sedang dilaksanakan seperti misal pemotongan anggaran, adanya perubahan pola penyakit akibat
terjadinya wabah, adanya bencana alam, diberlakukanya aturan perundangan yang baru dsb.
Hasil monitoring dan pengendalian harus dikemas dalam bentuk informasi yang jelas, lengkap
dan mudah dipahami bagi semua yang terlibat dalam kegiatan pimpinan sampai staf pelaksana
atau pendukung sehingga dapat dipakai untuk melakukan koreksi bila diperlukan atau
penyesuaian kegiatan atau bahkan juga replaning. Monitoring dan pengendalian dilakukan
terhadap kegiatan program atau pelayanan kesehatan yang sedang berjalan, sehingga koreksi (bia
ditemukan penyimpangan) dapat dilaksanakan segera saat itu untuk lebih dapat menjamin
pencapaian tujuan Puskesmas atau tujuan yang telah disesuaikan. Evaluasi perlu dilakukan
terhadap setiap fungsi manajemen yang dilakukan, mulai dari perencanaan, penggerakan dan
pengorganisasian, serta pengawasan. Selain itu evaluasi juga perlu dilakukan pada setiap tahap
dalam proses manajemen, mulai dari input, proses, output, outcome dan dampak. Kegiatan atau
program, Tidak kalah pentingnya evaluasi juga harus dilakukan pada akhir kegiatan untuk
menilai pencapaian tujuan atau target suatu program atau kegiatan pelayanan. Hasil evaluasi
selain digunakan untuk melakukan koreksi terhadap kegiatan atau program pelayanan yang
sedang berjalan, juga digunakan untuk melakukan perencanaan pengembangan program dan
kegiatan di waktu mendatang.
1.2 Rumusan masalah
2. Apa yang dimaksud dengan monitoring?
3. Apa saja prinsip monitoring dan evaluasi pemberdayaan ?
4. Bagaimana penyusunan program pemberdayaan ?
5. Apa saja evaluasi program pemberdayaan ?
6. Apa saja indikator keberhasilan program pemberdayaan ?

1.3 Tujuan
2. Untuk mengetahui pengertian monitoring.
3. Untuk mengetahui saja prinsip monitoring dan evaluasi pemberdayaan
4. Untuk mengetahui penyusunan program pemberdayaan
5. Untuk mengetahui evaluasi program pemberdayaan
6. Untuk mengetahui indikator keberhasilan program pemberdayaan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Monitoring Monitoring adalah kegiatan untuk mengikuti suatu program dan pelaksanaanya
secara mantap, teratur dan terus menerus dengan cara mendengar, melihat dan mengamati dan
mencatat keadaan serta perkembangan program tersebut. Fungsi monitoring dan pengendalian
adalah fungsi manajemen yang berkesinambungan untuk memberikan rekomendasi untuk
melakukan tindakan koreksi kepada pimpinan puskesmas dan stakeholders lainnya. Bila
kemudian tindakan koreksi dilakukan maka fungsi pengendalian akan terlaksana secara lengkap.
Hasil monitoring dan pengendalian yang telah dianalisis dan diolah dapat dijadikan sebagai
informasi yang dapat dipahami dengan mudah oleh manajer, stake holder (Pimpinan Puskesmas)
untuk dasar pengambilan keputusan tindak lanjut, baik menyangkut kegiatan yang sedang
berjalan maupun kegiatan yang akan datang.

2.2 Prinsip Monitoring dan Evaluasi Pemberdayaan


Hal yang paling prinsipil dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi adalah acuan kegiatan
monitoring adalah ketentuan-ketentuan yang disepakati dan diberlakukan, selanjutnya
sustainability kegiatannya harus terjaga, dalam pelaksanaannya objektivitas sangat diperhatikan
dan orientasi utamanya adalah pada tujuan program itu sendiri. Adapun prinsip-prinsip
monitoring sebagai berikut:
1. Monitoring harus dilakukan secara terus-menerus
2. Monitoring harus menjadi umpan balik bagi perbaikan kegiatan program organisasi
3. Monitoring harus memberi manfaat baik terhadap organisasi maupun terhadap pengguna
produk atau layanan.
4. Monitoring harus dapat memotifasi staf dan sumber daya lainnya untuk berprestasi
5. Monitoring harus berorientasi pada peraturan yang berlaku
6. Monitoring harus obyektif
7. Monitoring harus berorientasi pada tujuan program.
Adapun mengenai prinsip-prinsip evaluasi, Nanang Fattah (1996) mengemukakan ada 6 prinsip,
yaitu:
1. Prinsip berkesinambungan, artinya dilakukan secara berlanjut.
2. Prinsip menyeluruh, artinya keseluruhan aspek dan komponen program harus
dievaluasi
3. Prinsip obyektif, artinya pelaksanaannya bebas dari kepentingan pribadi.
4. Prinsip sahih, yaitu mengandung konsistensi yang benar-benar mengukur yang
seharusnya diukur
5. Prinsip penggunaan kritis
6. Prinsip kegunaan atau manfaat
Prinsip dasar lainnya:
1. Sistem M&E dibuat sederhana; disesuaikan dengan kapasitas dan sumber daya yang
tersedia. Hal ini untuk menghindari kesulitan implementasi dilapangan.
2. Tujuan yang jelas. Kegiatan M&E difokuskan pada hal-hal yang relevan dengan tujuan
dari monitoring itu sendiri yang dikaitkan dengan aktivitas dan tujuan program. Jangan
mengumpulkan data yang tidak relevan dengan kebutuhan program. Perlu dibuat
logframe, intervention logic 4 model, dan rencana kerja M&E yang antara lain mencakup
rincian
3. indicator kinerja yang akan dipantau. Dilakukan tepat waktu; ini merupakan esensi
monitoring karena ketersediaan data on-time diperlukan bagi pihak manajemen/pengguna
data untuk penyelesaian masalah secara tepat waktu. Selain itu ketepatan waktu
monitoring juga penting untuk mendapatkan data akurat dalam memantau obyek tertentu
pada saat yang tepat.
4. Informasi hasil M&E harus akurat dan objektif; informasi tidak akurat dan objektif bisa
menyebabkan false alarm. Perlu mekanisme untuk check
5. konsistensi dan akurasi data. Sistem M&E bersifat partisipatif dan transparan; perlu
pelibatan semua stakeholders dalam penyusunan design dan implementasinya, serta
hasilnya dapat diakses oleh semua pihak.
6. Sistem M&E dibuat flexible; dalam artian tidak kaku tapi bisa disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi tapi masih dalam batas koridor
7. SOP. Bersifat action-oriented; monitoring diharapkan menjadi basis dalam pengambilan
keputusan dan tindakan. Oleh karena itu sejak awal perlu dilakukan analisa kebutuhan
informasi untuk menjamin bahwa data monitoring akan digunakan untuk melakukan
tindakan.
8. Kegiatan M&E dilakukan secara cost-effective.
9. Unit M&E terdiri dari para specialists yang tidak hanya bertugas mengumpulkan data
tetapi juga melakukan analisa masalah dan memberikan rekomendasi pemecahan masalah
secara praktis.

2.3 Penyusunan Monitoring Program Pemberdayaan


Proses dalam monev sederhananya adalah “menelusuri” proses pekerjaan proyek atau
kegiatan sehingga dapat menemukan “apa yang sesungguhnya terjadi di antara (proses) dengan
tujuan yang dirumuskan. Apabila dalam penelusuran atau pemantauan itu ditemukan adanya
pesenjangan atau penyimpangan yang direkomendasikan perubahan atau perbaikan sehingga
kesenjangan segera teratasi. Atau setidaknya meminimalisir kerugian yang timbul akibat
penyimpangan. Karena manfaat monitoring itu sangat besar dan penting dalam peranannya
sebagai “alat perencanaan” maka dilakukan dengan metode dan alat yang terstruktur dan
sistematis, misalnya dengan menggunakan angket, wawancara, FGD dan sebagainya. Prosesnya
secara skematik dapat dilihat seperti dibawah ini:
Proses dasar dalam monitoring ini meliputi tiga tahap yaitu:
1. Menetapkan standar pelaksanaan;
2. Pengukuran pelaksanaan;
3. Menentukan kesenjangan (deviasi) antara pelaksanaan dengan standar dan rencana.
Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan dengan mengikuti beberapa langkah sebagai
berikut.
Tahap Perencanaan Persiapan dilaksanakan dengan mengidentifikasi hal-hal yang akan
dimonitor, variabel apa yang akan dimonitor serta menggunakan indikator mana yang sesuai
dengan tujuan program. Rincian tentang variabel yang dimonitor harus jelas dulu, serta pasti
dulu batasannya dan definisinya. “Variabel adalah karakteristik dari seseorang, suatu peristiwa
atau obyek yang bisa dinyatakan dengan data numerik yang berbeda-beda.” (William N Dunn:
2000)
Tahap Pelaksanaan: Monitoring ini untuk mengukur ketepatan dan tingkat capaian dari
pelaksaan program/kegiatan/proyek yang sedang dilakukan dengan menggunakan standar
(variable) yang telah dipersiapkan di tahap perencanaan. Setelah memastikan definisi yang tepat
tentang variabel yang dimonitor serta indikatornya, maka laksanakan monitoring tersebut.
Adapun indikator umum yang diukur dalam melihat capaian pekerjaan antara lain adalah :
1. Kesuaian dengan tujuan proyek/kegiatan
2. Tingkat capaian pekerjaan sesuai target
3. Ketepatan belanja budget sesuai plafon anggaran;
4. Adanya tahapan evaluasi dan alat evaluasinya;
5. Kesesuaian metode kerja dengan alat evaluasi;
6. Kesesuaian evaluasi dengan tujuan proyek;
7. Ketetapan dan pengelolaan waktu;
8. Adanya tindak lanjut dari program tersebut;
Tahap Pelaporan Pada langkah ketiga, yaitu menentukan apakah prestasi kerja itu memenuhi
standar yang sudah ditentukan dan di sini terdapat tahapan evaluasi, yaitu mengukur kegiatan
yang sudah dilakukan dengan standar yang harus dicapai. Selanjutnya temuan-temuan tersebut
ditindaklanjuti dan hasilnya menjadi laporan tentang program.

2.4 Evaluasi Program Pemberdayaan


Evaluasi merupakan kegiatan yang terikat dengan waktu untuk mengkaji secara sistematis
dan objektif, relevansi, kinerja, dan keberhasilan dari program yang sedang berjalan atau
program yang telah selesai. Evaluasi dilakukan secara selektif untuk menjawab pertanyaan
spesifik, yang akan dijadikan pedoman bagi pengambil keputusan atau manajer, serta untuk
menyediakan informasi apakah asumsi atau teori yang melatar belakangi suatu program adalah
valid, apakah program berhasil atau tidak berhasil dan mengapa. Evaluasi biasanya bertujuan
untuk memastikan atau menilai apakah suatu program itu relevan, dirancang dengan baik,
efisien, efektif, memberi dampak positif, dan dapat berkesinambungan (sustain), atau bahkan
dikembangkan Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah program itu mencapai sasaran yang
diharapkan atau tidak.
Evaluasi lebih menekankan pada aspek hasil yang dicapai (output). Evaluasi baru bisa
dilakukan jika program itu telah berjalan setidaknya dalam suatu periode (tahapan), sesuai
dengan tahapan rancangan dan jenis program yang dibuat dalam perencanaan dan dilaksanakan.
Umpan balik dari sebuah program akan dipergunakan dalam perbaikan dan penyesuaian
pelaksanaan komponen-komponen program. Bila yang memungkinkan tidak maksimal
perubahan dalam scenario dan konsolidasi sumberdaya (proses manajemen) dapat dilakukan
dalam pelaksanaan program sehingga lebih menjamin keberhasilan program.

2.5 Indikator Keberhasilan Program Pemberdayaan


Indikator keberhasilan dari proses atau program pemberdayaan masyarakat yaitu :
1. Terbentuknya para motivator yang memahami, mempunyai afeksi, dan terampil dalam
pemberdayaan masyarakat lokal.
2. Tertransformasinya kesadaran, komitmen, kemauan, pengetahuan, keterampilan dan
afeksi motivator terhadap para pejabat di lingkungan pemerintahan kecamatan, desa dan
kelurahan maupun para tokoh pembangunan masyarakat sekitar.
3. Tergerakkan atau termobilisasinya komunitas lokal untuk berpartisipasi dalam
pembangunan masyarakat luas sesuai dengan data, fakta lapangan dan analisis kebutuhan
lokal di lapangan.
4. Berkurangnya jumlah penduduk miskin.
5. Berkembangnya usaha peningkatan pendapatan yang dilakukan oleh penduduk miskin
dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia.
6. Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap upaya peningkatan kesejahteraan
keluarga miskin di lingkungannya.
7. Meningkatnya kemandirian kelompok yang ditandai dengan makin berkembangnya usaha
produktif anggota dan kelompok, makin kuatnya permodalan kelompok, makin rapinya
sistem administrasi kelompok, serta makin luasnya interaksi kelompok dengan kelompok
lain di dalam masyarakat.
8. Meningkatnya kapasitas masyarakat dan pemerataan pendapatan yang ditandai oleh
peningkatan pendapatan keluarga miskin yang mampu memenuhi kebutuhan pokok dan
kebutuhan sosial dasarnya
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Monitoring adalah kegiatan untuk mengikuti suatu program dan pelaksanaanya secara
mantap, teratur dan terus menerus dengan cara mendengar, melihat dan mengamati dan mencatat
keadaan serta perkembangan program tersebut. Fungsi monitoring dan pengendalian adalah
fungsi manajemen yang berkesinambungan untuk memberikan rekomendasi untuk melakukan
tindakan koreksi kepada pimpinan puskesmas dan stakeholders lainnya. Tujuan monitoring
adalah untuk menjamin agar kegiatan program dapat dilaksanakan sesuai rencana dan dapat
disesuaikan dengan perubahan lingkungan organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai secara
efektif dan efisien. Evaluasi adalah kegiatan yang terikat dengan waktu untuk mengkaji secara
sistematis dan objektif, relevansi, kinerja, dan keberhasilan dari program yang sedang berjalan
atau program yang telah selesai. Tujuan evaluasi adalah memberikan informasi kepada
pengambil keputusan tentang kebijakan, strategi dan pelaksanaan program berkait dengan
intervensi program yang sedang berjalan maupun di masa mendatang. Kegunaan dan pentingnya
evaluasi adalah untuk menjamin agar kegiatan yang dialaksanakan dapat mencapai tujuan yang
telah direncanakan

3.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami sebagai mahasiswi untuk meningkatkan
pengetahuan dan wawasan mengenai monitoring dan evaluasi dalam program pemberdayaan.
Serta bermanfaat bagi institusi atau bidan sebagai bahan pertimbangan untuk perbandingan
dalam meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA

http://1.bp.blogspot.com/proses+monev.png-NanangFattah(1996)-menyarankan-langkah-
langkah.monitoringyaNgdapatbermanfaatdiikutisepertidalamdiagramberikut:
http://3.bp.blogspot.com/proses+monev1
https://pdfcoffe.com/makalah-monitoring-dan-evaluasi-pdf-free.html

Anda mungkin juga menyukai