Anda di halaman 1dari 31

46 Jurnal Sosiologi USK, Volume 10, Nomor 2, Desember 2016

Pemasaran Sosial “Vasektomi” Pada Pria 1

Oleh: Rudy Kurniawan, S.Th.I.,


M.Si Alamat Kantor:
Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Sriwijaya
Jl. Palembang-Prabumulih KM.32 Kab. Ogan Ilir Indralaya

ABSTRAK

Salah satu program KB yang sedang digalakkan oleh BKBPPPA


Kota Prabumulih adalah program KB bagi kaum laki-laki. Program KB
untuk kaum laki-laki ini diharapkan dapat membantu dalam menekan angka
kelahiran. Kampanye sosial dalam mensoialisasikan program KB kepada
kaum laki-laki yang dilaksanakan selama inibelum menunjukkan hasil yang
nyata. Permasalahannyaantara lain kurangnya partisipasi khalayak karena
tidaktepatnya strategi yang digunakan. Strategi harusnyadisusun sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristiksasaran serta mempertimbangkan
berbagai faktor yangberpengaruh nyata terhadap tingkat partisipasinya.
Untuk meningkatkan akseptor KB pria yang menggunakan MOP maka
BKBPPPA Kota Prabumulih menggunakan strategi personal selling atau
motivator KB untuk mengkampanyekan MOP kepada kaum pria.
Penggunaan strategi ini lebih efektif dan efesien karena motivator dalam
mengkampanyekannya melalui pendekatan persuasif dan sistem multiple
level marketing yaitu sistem reward bagi mereka yang dapat membawa calon
akseptor dan mereka bersedia mau menjadi akseptor MOP. Namun, yang
menjadi kendala adalah pemahaman masyarakat bahwa penggunaan
vasektomi dilarang agama.

Kata Kunci: KB, MOP, vasektomi, motivator KB

1 Tulisan ini merupakan revisi dari hasil penelitian Dosen Muda Sateks Universitas
Siriwijaya Tahun 2015 yang berjudul “Strategi Pemasaran Sosial BKBPPPA Kota Prabumulih
Dalam Mengkampanyekan Program KB (Alkon MOP) kepada Kaum Laki-Laki” .
Pendahuluan diselenggarakan pada Hari Populasi Dunia
Keluarga berencana dan pada bulan Juli tahun 2012, dan World
aksesibilitas kontrasepsi AIDS Conference di Washington DC pada
merupakan prioritas utama dalam bulan yang sama.2
agenda dunia, sebagaimana Salah satu masalah
dicanangkan di Pertemuan Berlin kependudukan yang cukup besar di
pada bulan April lalu, KTT Indonesia adalah jumlah kepadatan
London tentang Keluarga penduduk yang sangat besar. Berdasarkan
Berencana yang akan Hasil Sensus PendudukTahun 2010, jumlah
46 Jurnal Sosiologi USK, Volume 10, Nomor 2, Desember 2016
penduduk Indonesia adalah pada tahun 2025 diperkirakan
237.556.363 orang. Dengan laju akan mencapai 273.219.200
pertumbuhan penduduk sebesar orang. Hal ini menimbulkan
1,49 persen, maka menurut Hasil berbagai macam masalah lain.
Proyeksi Penduduk Indonesia 2000 – Untuk itu, pemerintah
2025, jumlah penduduk Indonesia mencanangkan program
KeluargaBerencana (KB) yaitu
2http://majalahkesehata n.com (diakses. program pembatasan jumlah anak
20 Mei 2015).
yakni dua untuk setiap keluarga.
Program KB di Indonesia
mengalami kemajuan yang cukup
pesat dan diakui keberhasilannya
di tingkat Internasional. Hal ini
terlihat dari angka kesertaan ber-
KB meningkat dari 26% pada
tahun 1980, menjadi 50% pada
tahun 1991, dan terakhir menjadi
57% pada tahun 1997. 3
Pada dasarnya, KB tidak
hanya diberlakukan atau
diwajibkan bagi kaum perempuan
saja. Akan tetapi, kaum laki-laki
pun boleh ikut ber-KB seperti
yang dilakukan oleh wanita. Ada

3Rudy Kurniawan, “Strategi Monitoring


Keluarga Berencana Dan
Pembentukkan BKBPPPA Kota
Prabumulih”, dalam Laporan Penelitian
(Unsri: Pusat Studi Budaya dan
Kependudukan, 2013).
beberapa alasan mengapa laki-laki gemuk dan sebagainya. Dengan
ada yang ikut ber-KB seperti alasan inilah kemudian sang suami
karena sang istri tidak cocok bersedia untuk menjadi peserta
ketika menggunakan alat KB.
kontrasepsi yang digunakan KB yang dilakukan oleh
sehingga menimbulkan gangguan kaum laki-laki tidak sama seperti
pada kesehatan diri sang istri, yang dilakukan oleh wanita.
ketika menggunakan alat Kaum laki-laki ber-KB dengan
kontraksepsi sang istri menjadi melakukan vasektomi atau
46 Jurnal Sosiologi USK, Volume 10, Nomor 2, Desember 2016
Metode Operasi Pria (MOP). Vasektomi itu cara aman untuk
MOP atau vasektomi ini adalah menekan angka kelahiran.
metode KB yang aman bagi laki- Kota Prabumulih
laki yang tidak ingin lagi merupakan kota di Propinsi
mempunyai anak. Selama ini Sumatera Selatan dengan jumlah
orang-orang menganggap KB itu penduduk yang cukup besar.
hanya untuk wanita. Padahal Berdasarkan monografi Kota
kaum pria pun saat ini sudah bisa Prabumulih tahun 2012,
KB dengan memakai kondom penduduknya berjumlah 199.846
atau operasi vasektomi. Operasi jiwa yang terdiri dari 101.914 laki-
laki atau 50,10% dan 97.932 jiwa
perempuan atau 49,90%. Dari
tahun ke tahun jumlah penduduk
Kota Prabumulih terus
bertambah. Pada tahun 2011
jumlah penduduk Kota
Prabumulih berjumlah 166.960
jiwa yang terdiri dari 83.988 jiwa
laki-laki atau 50,30% dan
perempuan berjumlah 82.972 jiwa
atau 49,70% mengalami tingkat
pertumbuhan dibanding sebanyak
30.875 jiwa atau 16,74%. Tahun
2010 jumlah penduduk Kota
Prabumulih berjumlah 163.994
jiwa yang terdiri dari 81.537 jiwa
laki-laki atau 50,25% dan 80.447
jiwa perempuan atau 49,75%.
Rudy Kurniawan, Pemasaran Sosial “Vasektomi” Pada Pria Kabupaten Pulau Morotai 49

Mengalami peningkatan jumlah 10 orang dan baru terlaksana


penduduk bertambah 35.852 jiwa sebanyak 7 orang.
atau 19.70 %.4 Penurunan pemakaian
Salah satu program KB alkon MOP karena masih banyak
yang sedang digalakkan oleh masyarakat salah memahami
BKKD Kota Prabumulih adalah vasektomi. Hal itu menyebabkan
program KB bagi kaum laki-laki. rendahnya pemanfaatan
Program KB untuk kaum laki-laki vasektomi sebagai alat kontrasepsi
ini diharapkan dapat membantu pria. Padahal, metode ini sangat
dalam menekan angka kelahiran. efektif dan aman untuk
Menurut data dari BKBPPPA mencegah kehamilan. Program
Kota Prabumulih jumlah peserta ini masih kurang difahami oleh
KB laki-laki selama tiga tahun masyarakat. Karena masih banyak
terakhir mengalami penurunan warga yang menyamakan
dari target yang akan dicapai. vasektomi dengan kebiri.
Kaum laki-laki yang Padahal keduanya jauh berbeda.
menggunakan alat kontrasepsi Pada kebiri, kedua testis pria
(alkon) yang berupa MOP dari diambil. Dengan begitu, tidak
tahun ke tahun mengalami hanya produksi sperma
penurunan. Pada tahun 2011 terhambat, tetapi juga hormon
KKP yang dibuat adalah 20 dan testosteron.
realisasitu nya adalah 11 orang. Kampanye sosial dalam
Tahun 2012 juga mengalami mensosialisasikan program KB
penurunan yaitu target 12 orang kepada kaum laki-laki yang
dan realisasi 4 orang. Sedangkam dilaksanakan selama inibelum
pada tahun 2013 targetnya adalah menunjukkan hasil yang nyata.
Permasalahannyaantara lain
4BKBPPPA Kota Prabumulih, LAKIP kurangnya partisipasi khalayak
2013 (Prabumulih: BKBPPA. 2013).
karena tidaktepatnya strategi yang
digunakan. serta
Strategi mempertimb
harusnyadisu angkan
sun sesuai berbagai
dengan faktor
kebutuhan yangberpeng
dan aruh nyata
karakteristiks terhadap
asaran tingk
Rudy Kurniawan, Pemasaran Sosial “Vasektomi” Pada Pria Kabupaten Pulau Morotai 49
partisip pria, PA Kota oleh
asinya. sehingg Prabumulih BKBPPPA
Oleh a dalam Kota
karena rumusa Prabumulih
mengkampan
itu, n dalam
yekan
perlu masalah
program KB mengkampan
adanya yang
kepada yekan
suatu akan
Kaum laki- program KB
strategi diteliti
laki?Apa kepada kaum
kampan dalam
kendala laki- laki?
ye yang peneliti
yang
tepat an ini
dihadapi Pemasaran
agar adalah
Sosial
kaum bagaima
Kotle
laki-laki na
r dan
mau kondisi
Roberto
melakuk penyele
mengatakan
an nggaraa
bahwa
program n
pemasaran
KB. program
sosial adalah
P KB bagi
strategi
enelitia kaum
untuk
n ini laki-laki
mengubah
mengka yang
kebiasaan.
ji menggu
Pemasaran
mengen nakan
sosial
ai alkon
mengkombin
strategi MOP
asikan
pemasar di Kota
elemen
an Prabum
terbaik dari
sosial ulih?
pendekatan
alat Bagaim
tradisional
kontrase ana
kedalam
psi pria strategi
perubahan
“vasekt pemasar
sosial dalam
omi” an
sebuah
kepada sosial
perencanaan
kaum BKBPP
dan aksi pola
Rudy Kurniawan, Pemasaran Sosial “Vasektomi” Pada Pria Kabupaten Pulau Morotai 49
pikir n yang
serta tidak
menggu positif
nakan menjadi
positif.5
komuni Oleh
kasi
teknolgi 5Philip

dan skill Kotler


and
pemasar Eduardo
L.
an. Roberto,
Social
Pemasar
Marketin
an g:
Strategie
sosial s for
Changin
memilik gPublic
Behaviou
i tujuan r ( New
mengub York:

ah
kebiasaa
n dari
konsum
en.
Konsum
en yang
dimaksu
dkan
adalah
masyara
kat
secara
umum.
Pemasar
an sosial
mencob
a untuk
mengub
ah
kebiasaa
Rudy Kurniawan, Pemasaran Sosial “Vasektomi” Pada Pria Kabupaten Pulau Morotai 51

karena itu keberhasilan dari Di dalam pemasaran


sebuah pemasaran sosial terlihat sosial, ada 3 metode yang dapat
apabila telah berubahnya pola dilakukan untuk mencapai tujuan,
kebiasaan dari masyarakat yang yaitu pendidikan (memberikan
tidak positif menjadi positif. informasi), motivasi (persuasi),
Menurut Andreasen pemasaran dan advokasi (melakukan aksi
sosial menghadapi hambatan yang sosial politik). Edukasi dan
sangat besar yakni tidak persuasi ditujukan untuk
diketahuinya lingkungan dan merubah perilaku, sedangkan
model untuk memberikan advokasi bertujuan untuk
perubahan sosial.6 Oleh karena melakukan perubahan struktural
itu dalam pemasaran sosial pada level sosial, fisik dan
banyak faktor yang akan legislatif. Edukasi sangat
mempengaruhi perubahan bermanfaat di dalam promosi
perilakunya. Dalam memasarkan kesehatan jika hambatan utama
ide dan kebiasaan, konsumen dalam pemasaran sosial adalah
mendapatkan ketidaktahuan masyarakat.
pengetahuan dimana hal tersebut Persuasi digunakan jika tujuan
nantinya akan mengubah pemasaran sosial adalah
kebiasaan yang tidak positif dari menginginkan masyarakat
konsumen. Pemasar membangun mengadopsi ide yang diberikan.
pengetahuan dalam diri Sedangkan jika tujuan pemasaran
konsumen sehingga konsumen sosial menginginkan dampak yang
tergerak untuk berubah untuk lebih luas dan lebih terintegrasi
tidak memiliki kebiasaan yang maka advokasi adalah pilihan
tidak positif. metodenya.
Dalam merubah kondisi
The Free Press ADivision Of
Macmillan.Inc. 1989). sosial, selain pemasaran sosial
6 Dalam Soemanagara, Strategi Marketing

Communication (Bandung: dikenal pula istilah promosi


Alfabeta, 2008).
kesehatan. persuasi)
Promosi kepada
kesehatan masyarakat
tidak hanya untuk
memberikan menghindari
pengetahuan, perilaku
tetapi juga yang tidak
‘membujuk’ sehat dan
(melakukan berubah
Rudy Kurniawan, Pemasaran Sosial “Vasektomi” Pada Pria Kabupaten Pulau Morotai 51
melaku ke ting plann
kan perilaku the ing,
perilaku sehat. appli execu
sehat. Di catio tion
Jika dalam n and
pendidi pelaksa of evalu
kan naannya comm ation
kesehat , ercial of
an fokus kesehata progr
market
pada n ini ams
ing
informa melibatk design
techno
si an ed to
logies
biomedi beberapa influe
to the
k, faktor disiplin nce
analys
resiko, ilmu the
is,
dan antara volunt
penyakit lain ary
yang ada psikolog behavi
di i, or of
masyara sosiolog target
kat, i, riset audien
promosi sosial ces in
kesehat dan order
an lebih komuni to
mengaja kasi. improv
k e their
masyara A person
kat lan al
untuk Anderse welfar
meruba n e and
h mengat that of
perilaku akan: their
kesehat “Social societ
annya y”.7
m
dari
a
kurang Partis
r
baik ipasi
k
menuju khalayak
e
Rudy Kurniawan, Pemasaran Sosial “Vasektomi” Pada Pria Kabupaten Pulau Morotai 51
terhadap partisipa
produk si
sosial mereka,
akan yaitu
tinggiap karakteri
abila stiksosia
produk l
tersebut aktivita
memang s
mereka komuni
inginka kasi,
n peranan
dandibu aparatte
tuhkan rkait
untuk dan
mengata tingkat
si pengeta
berbagai huannya
masalah terhadap
sosialkes produks
ehatan osial.
dan
lingkun
7
gan
Andreas
hidup en,
Kotler,
yang Srategi
Pemasa
mereka ran
Untuk
hadapi. Organis
asi
Selain Nirlaba,
itu ada Edisi
Ketiga
berbagai (Yogya
karta:
faktor Penerbi
t
yang Gadjah
Mada
akan Univers
berpeng ity
Press,1
aruhpul 995), 7.

a
terhadap
Rudy Kurniawan, Pemasaran Sosial “Vasektomi” Pada Pria Kabupaten Pulau Morotai 53

Program Keluarga Berencana Perempuan dan laki-laki


(KB) mempunyai peran dan tanggung
Melalui konferensi jawab yangsama dalam
internasional tentang meningkatkan kualitas kesehatan
kependudukan danpembangunan reproduksinya, termasukKB dan
(ICPD, 1994) di Kairo telah pengasuhan anak, tetapi pada
disepakati perubahanparadigma kenyataannya peran laki-laki
Program KB nasional. Perubahan masihrendah. Hal-hal yang sering
tersebut ialah dari konsepdan dianggap sebagai isu gender dalam
pelaksanaan program keluargaberencana sebagai
pengendalian penduduk dan berikut: a) kesetaraan ber-KB
penurunanfertilitas menjadi lebih yang timpang antaralaki-laki dan
ke arah pendekatan kesehatan perempuan, ini menimbulkan
reproduksi yanglebih anggapan bahwa dalamprogram
memperhatikan hak-hak KB perempuan selalu menjadi
reproduksi dan kesetaraan gender. obyek/ sasaran; (b)
Dengankonsep baru tersebut, perempuantidak mempunyai
penanganan kesehatan reproduksi kekuatan untuk memutuskan
menjadi lebihluas. Perluasan metode kontrasepsi
tersebut antara lain meliputi yangdiinginkan, antara lain karena
pemenuhan kesehatanreproduksi ketergantungan pada keputusan
setiap individu, baik pria maupun suami,informasi yang kurang
wanita sepanjang siklushidupnya, lengkap dari petugas kesehatan,
termasuk hak-hak reproduksi penyediaan alatdan obat
perempuan, kesetaraan kontrasepsi yang tidak memadahi
gender,dan masalah tanggung ditempat pelayanan;
jawab pria dalam kaitan dengan (c) pengambilan
keputusan:
kesehatanreproduksi keluarganya.
partisipasi pria dalam program
KB sangat memutuskanu
kecildan ntukber-KB
kurang, sangatlah
namun dominan; (d)
kontrol sebaliknya
terhadap ada
perempuan anggapan
bahwa
hal KBadalah
Rudy Kurniawan, Pemasaran Sosial “Vasektomi” Pada Pria Kabupaten Pulau Morotai 53
urusan yaitu: tanggung materiinform
peremp (a) jawab asi pria
uan faktor perempuan, masih sangat
karena dukung (b) faktor terbatas,
kodrat an, akses, baik demikian
peremp baik aksesinforma halnya
uan politis,s si, maupun dengankesem
untuk osial akses patan
hamil budaya, pelayanan. pria/suami
danmela maupun Dilihat dari yang masih
8
hirkan. keluarg kurang
R akses
a yang dalam
e
n masih mendapatkan
informasi,
d rendah informasime
a
sebagai 8 BKKBN, ngenai KB
h Bunga
n akibatre Rampai: dan
y Bahan
a ndah/ku Pembelajaran kesehatan
Pelatihan reproduksi.
rangnya Pengarusutama
p
pengeta an Gender Keterbatasan
a Dalam
r huan Program juga dilihat
t Pembangunan
i pria/sua Nasional dari sisi
s (Jakarta:
mi BKKBN, pelayanan
i 2003).
p serta dimana
a
lingkun sarana/
s
i gan tempat
pria/sua sosialbu pelayanan yang
mi daya dapatmenga
dalam yang komodasika
KB mengan n kebutuhan KB
dan ggap dan
kesehata KB dan
kesehatan
n kesehat
reproduksi
reprodu an
pria/suamim
ksidiseb reprodu
asih sangat
abkan ksi
terbatas,
oleh dua merupa
sementara
faktor kanurus
jenis
utama, an dan
Rudy Kurniawan, Pemasaran Sosial “Vasektomi” Pada Pria Kabupaten Pulau Morotai 53
pelayan Operatif
an Pria
kesehata (MOP)
n atau
reprodu dikenal
ksiuntu dengan
k istilah
pria/sua vasekto
mi mi
belum merupa
tersedia kan
tindakan
pada semua
penutup
tempat
an
pelayan
an (pemoto
dan ngan,
alatkont pengikat
rasepsi an,
untuk penyum
suami batan)
hanya kedua
terbatas
pada
kondom
dan
vasekto
mi.

Alat
Kontra
sepsi
Medis
Operat
if Pria
(MOP)
M
edis
Rudy Kurniawan, Pemasaran Sosial “Vasektomi” Pada Pria Kabupaten Pulau Morotai 54

saluran mani pria/suami sebelah 5) Tidak mengganggu


kanan dan kiri, sehingga pada hubungan seksual setelah
waktu senggama sel mani tidak vasektomi
dapat keluar membuahi sel telur, 6) Lebih aman, karena
sehingga tidak terjadi kehamilan. keluhan lebih sedikit
Tindakan yang dilakukan adalah dibandingkan dengan
lebih ringan daripada sunat atau kontrasepsi lain.
khitan pada pria, pada umumnya Keterbatasan vasektomi
dilakukan sekitar 15 sampai 45 antara lain:
menit, dengan cara mengikat dan 1) Karena dilakukan dengan
memotong saluran mani yang tindakan
terdapat didalam kantong buah medis/pembedahan, maka
zakar. masih memungkinkan
Vasektomi mempunyai terjadi komplikasi, seperti
kelebihan: perdarahan, nyeri dan
1) Efektifitas tinggi untuk infeksi.
melindungi kehamilan 2) Tidak melindungi
2) Tidak ada kematian dan pasangan dari penyakit
angka kesakitannya menular seksual termasuk
rendah HIV dan AIDS.
3) Biaya lebih murah karena 3) Harus menggunakan
membutuhkan satu kali kondom selama 12 – 15
tindakan saja. kali senggama agar sel
4) Prosedur medis dilakukan mani menjadi negative
hanya sekitar 15 – 45 4) Pada orang yang
menit mempunyai problem
psikologis dalam
hubungan seksual, dapat
meny Efekt
ebab ifitas
kan vasek
keada tomi
an sanga
sema t
kin tinggi
,
terga
artiny
nggu.
a
Rudy Kurniawan, Pemasaran Sosial “Vasektomi” Pada Pria Kabupaten Pulau Morotai 55

k a . Sterilisasi
e pada pria
m t Padanga disebut
u i n Islam vasektomi
n n Tentang (vas
g d KB Pria ligitaion)
k a atau yaitu operasi
i k Vasekto pemutusan
n a mi atau
a n Steril pengikatan
n isasi saluran atau
m adalah pembuluh
g e memandulka yang
a d n lelaki atau menghubung
g i wanita kan testis
a s dengan jalan (pabrik
l d operasi (pada sperma)
k i umumnya) dengan
e l agar tidak kelenjar
c a dapat prostate
i k menghasilka (gudang
l u nketurunan. sperma),
s k Sterilisasi
e a berbeda
k n dengan
a cara/alat
l s kontrasepsi
i e yang pada
( c umumnya
0 a bertujuan
, r untuk
1 a menghindari
5 atau
% b menjarangka
) e n kehamilan
j n untuk
i a sementara
k r waktu saja.
Rudy Kurniawan, Pemasaran Sosial “Vasektomi” Pada Pria Kabupaten Pulau Morotai 56

sehingg operasi. luar dan


a S memasuki
sperma edangka rongga
tidak n rahim.
dapat Sterilisa Sementara
mengali si pada itu, sel
r ke luar wanita sperma yang
penis disebut masuk ke
(uretra). tubekto dalam vagina
Sterilisa mi wanita itu
si pada (tuba tidak
lelaki ligation) mengandung
merupak , yaitu spermatozoa
an operasi sehingga
operasi pemutus tidak terjadi
ringan, an kehamilan
tidak hubunga walaupun
memerl n coitus tetap
ukan saluran normal tanpa
perawat atau gangguan
an di pembul apapun.9
rumah uh sel
sakit telur 9 M.Ali Hasan,
dan (tuba Masail
Fiqhiyah al-
tidak falopi) Hadistah
Pada
mengga yang Masalah-
nggu menyalu Masalah
Kontemporer
kehidup rkan Hukum Islam,
(Surabaya:
an ovum PT
RajaGrafind
seksualn dan o Persada,
1996),
ya. menutu Cetakan I,
Lelaki p kedua h.53.

tidak ujungny
kehilang a,
an sifat sehingga
kelakian sel telur
nya tidak
karena dapat ke
Dilaksanannya sterilisasi program KB alkon MOP kepada
karena dilandasi oleh faktor kaum laki-lakimenggunakan
medis. Faktor medis yaitu jika pendekatan penelitian kualitatif.
kondisi kesehatan istri atau suami Strategi yang digunakan dalam
yang dianggap dapat berbahaya penelitian ini adalah studi kasus.
baginya misalnya penyakit Data primer dilakukan dengan
jantung, penyakit ginjal, hipertensi melakukan wawancara mendalam
dan sebagainya. Menurut hasil dengan informan penelitian yang
penyelidikan seorang dokter yang mayoritas muslim. Teknik analisis
terpecaya, baru dibolehkan data dilakukan dengan
melakukannya, karena dianggap pengorganisasian data,
dharurat menurut Islam. memahami keseluruah data,
Sedangkan pertimbangan kategorisasi data, menentukan
dharurat, membolehkan gambaran umum, menganalisis
melakukan hal yang dilarang dan menginterpretasikan data.
sebgaimana keterangan Qaidah Teknik keabsahan data dilakukan
Fiqhiyah yang berbunyi: dengan teknik triangulasi.
“Keterpaksaan dapat
memperbolehkan memperoleh Hasil Peneliian
10
hal yang dilarang”. Kondisi Program KB Pria
Metode Penelitian yang Menggunakan Alkon
Penelitian ini bertujuan MOP
untuk mengungkapkan strategi Lahirnya program
pemasaran sosial yang dilakukan keluarga berencana antara lain
BKBPPPA Kota Prabumulih bertujuan untuk menekan
dalam mengkampanyekan tingginya angka kelahiran.
Program seperti ini masih sangat
10 Abdul Wahab Khalaft, Kaedah-
Kaedah Hukum Islam, (Bandung: diperlukan karena jika jumlah
Rajawali, 1983), jilid II, h. 143.
penduduk tidak dapat

dikendalikan, maka upaya yang usia subur bagi wanita karena


dilakukan pemerintah untuk pada selang usia tersebut
mensejahterakan masyarakat bisa kemungkinan perempuan
menjadi tidak bermakna, karena melahirkan anak cukup besar.
setiap peningkatan hasil Perempuan yang usianya berada
pembangunan akan terserap oleh pada periode ini disebut Wanita
pertumbuhan penduduk. Usia Usia Subur ( WUS ) dan Pasangan
antara 15 – 49 tahun merupakan Usia Subur ( PUS ) bagi yang
berstatus kawin. Penggunaan alat
kontrasepsi saat ini tidak hanya
diperuntukkan untuk kaum
wanita saja. Namun, kaum pria
pun dapat menggunakan alat
kontrasepsi yang telah tersedia
seperti kondom, pil KB pria, dan
melakukan MOP. Berdasarkan
data dari kantor Badan Keluarga
Berencana Pemberdayaan
Perepuan dan Perlindungan Anak
(BKBPPPA) Kota Prabumulih
tercatat bahwa adanya
peningkatan pria untuk ikut ber-
KB. Hal ini seperti dalam tabel
berikut:

Tabel 1
Keluarga Berencana
SASARAN CAPAIAN
NO INDIKATOR
2012 2013 2014 2012 2013 2014
1 Jumlah Peserta KB Baru 7.535 6.991 7.357 9.379 9.773 8.157
2 Jumlah Peserta KB Baru KPS - - - - - 4.112
(Keluarga Pra Sejahtera) dan KSI
(Keluarga Sejahtera I)
3 Jumlah Peserta KB Aktif 31.717 33.411 37.705 25.237 26.257 27.161

4 Jumlah Peserta KB Baru MKJP


(Metode Kontrasepsi Jangka Panjang)
- 444 776 476 944 744
- IUD - 41 50 50 59 75
- MOW (Medis Operatif Wanita) - 920 653 594 851 772
- IMPLANT - 20 20 23 11 20
- MOP (Medis Operatif Pria)
5 Jumlah Peserta KB Baru Pria
- MOP - 20 20 23 11 20
- Kondom - 452 1.162 1.339 1.175 815
6. Unmeetneed
- PUS IAT(Ingin Anak Tunda) - - - 1.896 1.806 2.378
- PUS TIAL (Tidak Ingin Anak - - - 2.311 2.562 2.603
Tunda)
7 Jumlah Keluarga yang memiliki KB - - - 1.895 1.953 2.845
Aktif BKB
8 Jumlah Kelompok BKB (Bina
Keluarga Balita) Paripurna - - - 37 39 39
9 Jumlah Keluarga yang memiliki Remaja
Aktif BKR - - - 166 1.383 2.845
10 Jumlah Kelompok BKR (Bina
Keluarga Remaja) Paripurna - - - 24 37 37
11 Jumlah Kelompok PIK (Pusat
Informasi Konseling) Remaja
- Tahap Tumbuh 7 9 14 2 9 14
- Tahap Tegak 1 2 3 1 3 3
- Tahap Tegar 2 2 2 2 5 2

12 Jumlah Kelompok BKL (Bina - - - 23 36 30


Keluarga Lansia)
13 Jumlah Kelompok Keluarga yang - - -
Memiliki Lansia Aktif BKL 610 1.162 1.990
14 Jumlah Kelompok UPPKS (Usaha - - -
Peningkatan Pendapatan Keluarga 86 66 66
Sejahtera)
15 Persentase PUS Keluarga Pra Sejahtera - - - - - -
dan Keluarga Sejahtera I Anggota
Kelompok UPPKS yang menjadi
peserta KB
16 Peserta Barang Milik Negara (BMN) - - - 493 494 560
masuk dalam SIMAK - BMN
17 Persentase Laporan Keuangan dan - - - - - -
BMN tepat waktu dan sesuai dengan
SAP
18 Laporan DAK Bidang KB - - - - - -
Kabupaten/Kota per Triwulan
19 Persentase Peserta Pelatihan yang - - - - - `-
Tercatat dalam Sistem Komputerisasi
Diklat

Sumber : data sekunder 2014

Dari tabel 1 di atas KB baru. Pada tahun 2013


diinformasikan bahwa mengalami kenaikan yang berarti
perkembangan atau peningkatan juga yaitu mencapai 9.773 peserta
program keluarga berencana (KB) dari 6.991 peserta yang
yang dilakukan oleh BKBPPPA ditargetkan. Pada tahun 2014 juga
Kota Prabumulih dapat dikatakan meningkat yaitu mencapai 8.157
berhasil. Hal ini terlihat dari peserta dari 7.357 peserta sebagai
pencapaian yang dihasilkan dari target dari penetapan KKP.
setiap sasaran atau target yang Peserta KB yang aktif dari
direncanakan sealam tiga tahun tiga tahun terakhir bervariasi
terakhir. Jumlah peserta KB baru kenaikannya. Pada tahun 2012
selama tiga tahun terakhir target atau sasaran peserta KB
berturut-turut mengalami aktif 31.717 peserta hanya tercapai
kenaikan yang signifikan. Pada 25.143 peserta. Pada tahun 2013
tahun 2012 peserta KB baru target berjumlah 33.411 pesera
mencapai 9.379 peserta dan ini KB yang aktif hanya tercapai
melebihi target yang sudah 26.237 peserta KB yang aktif.
ditetapkan oleh BKBPPPA Kota pada tahun 2014 target sasarannya
Prabumulih yaitu 7.535 peserta berjumlah 35.177 peserta namun
hanya tercapai 27.607 peserta. sebanyak 776 orang dari target
Peserta KB aktif ini ada yang yang ditentukan berjumlah 776
menggunakan KB MKJP dan ada orang, menggunakan MOW
KB non MKJP. sebanyak 50 orang dan
Jumlah peserta KB baru memenuhi target ketercapaian
MKJP berdasarkan alat yang hanya berjumlah 50 orang,
kontrasepsi yang digunakan yang menggunakan implant
selama tiga tahun terakhir yaitu berjumlah 653 orang dan belum
tahun 2012 yang menggunakan memenuhi ketercapaian target
IUD berjumlah 476 orang, yaitu 990 orang, dan yang
menggunakan MOW berjumlah menggunakan MOP sebanyak 20
50 orang, menggunakan implant orang dan sudah memenuhi
berjumlah 594 orang, dan ketercapaian yang berjumlah 20
menggunakan MOP berjumlah 23 orang.
orang. Untuk tahun 2012 peserta Dari tabel 1 dapat dilihat
KB yang menggunakan IUD bahwa alat kontrasepsi yang
berjumlah 944 orang dari 444 paling populer digunakan di Kota
orang yang ditargetkan, yang Prabumulih adalah implant.
menggunakan MOW sebanyak 59 Perbandingan dalam penggunaan
orang dari 41 orang alat kontrasepsi pada kurun waktu
2010–2012 terlihat penurunan
yang ditargetkan, yang
persentase penggunaan MOP dan
menggunakan implant sebanyak
IUD. Sebaliknya terjadi kenaikan
857 orang dari jumlah yang
yang cukup berarti pada
ditargetkan yaitu 930 orang,
penggunaan pil KB. Tingginya
peserta yang menggunakan MOP
pilihan cara suntik dan pil karena
sebanyak 11 orang yang tercapai
penggunaan cara KB ini lebih
dari 20 target yang ditentukan.
praktis, dan lebih mudah sehingga
Sedangkan untuk tahun 2014
pengguna IUD
wanita cenderung lebih senang orang. Tahun 2013 peserta KB
menggunakan alat KB ini. pria yang menggunakan MOP
Jumlah peserta KB baru sebanyak 11 orang dan belum
pria berdasarkan pada tiga tahun memenuhi ketercapaian yang
terakhir yaitu tahun 2012 yang berjumlah 20 orang dan yang
menggunakan kondom berjumlah menggunakan kondom sebanyak
1.339 orang dan yang 1.175 orang dan memenuhi
menggunakan MOP sebanyak 23 ketercapaian yang hanya
berjumlah 452 orang. Pada tahun Strategi Pemasaran Program
2014 peserta KB baru pria yang KB Alkon pada Pria
menggunakan MOP sebanyak 20 Social Marketing secara
dan sudah mencapai ketercapaian sederhana diartikan sebagai
target dari jumlah yang sudah strategi untuk mengubah sikap
ditetapkan berjumlah 20 orang dan perilaku sosial. Social marketing
dan yang menggunakan kondom atau pemasaran sosial muncul
sebanyak 815 orang dan belum karena adanya berbagai macam
mencapai target dari jumlah yang permasalahan sosial yang
telah ditetapkan berjumlah 1.700 membutuhkan suatu cara
orang. pencegahan dan cara-cara
pencegahan permasalahan sosial
tersebut diwujudkan dalam
bentuk kampanye sosial. Seperti
yang dikemukakan oleh Uchjana
(1993: 300) bahwa strategi pada
hakikatnya adalah perencanaan
dan manajemen untuk mencapai
satu tujuan. Tetapi untuk
mencapai tujuan tersebut, strategi
tidak berfungsi sebagai peta jalan
yang hanya menunjukkan arah
saja, melainkan harus
menunjukkan taktik
operasionalnya.

Keberhasilan BKBPPPA
Kota Prabumulih dalam program
KB pria menjadikan BKBPPPA

Kota Prabumulih sebagai pusat akseptor KB pria dalam menggunakan alat


percontohan KB Pria di Propinsi kontrasepsi MOP adalah
Sumatera Selatan. Keberhasilan dengan memanfaatkan para
ini dikarenakan penggunaan peserta KB MOP yang sudah lama
strategi yang tepat dalam menjadikannya sebagai motivator dalam
memasarkan KB pria. Strategi mengkampanyekan KB MOP kepada
yang digunakan oleh BKBPPPA calon akseptor baru. Sebelumnya, strategi
Kota Prabumulih dalam yang digunakan masih menggunakan
meningkatkan calon akseptor dan strategi lama dengan memberikan
penyuluhan-penyuluhan yang tidak mengetahui program KB
dilakukan oleh penyuluh KB dan pria, khususnya MOP. Apalagi
penyebaran brosur-brosur dan masyarakat, khususnya kaum pria,
buku pedoman KB kepada calon mempunyai pandangan yang
akseptor KB pria. Bahkan negatif mengenai MOP. Mereka
sebelumnya penyuluhan dilakukan mempunyai persepsi kalau dengan
dengan cara diam-diam atau tidak menggunakan MOP mereka
terbuka. Banyak masyarakat yang merasa dikebiri, pada saat
melakukan hubungan intim
dengan istri tidak dapat bekerja
dengan maksimal atau alat
kelamin mereka tidak bisa
“bangun”, dan istri merasa
kurang puas.Anggapan inilah yang
harus dihilangkan dari pikiran
kaum pria bahwa apa yang mereka
bayangan tidaklah benar dan itu
semua salah. Bahkan sebaliknya,
dengan ikut KB dapat membantu
dalam istri dan ekonomi keluarga
karena adanya pencegahan
kehamilan pada istri.
Penggunaan penyuluh
lapangan dalam memasarkan
produk KB pria yang berupa
MOP ini ternyata belum begitu
efektif. Sehingga hasil yang
didapat tidak sesuai dengan
harapan yang diinginkan atau memasarkan KB pria kepada
tidak sesuai dengan masyarakat disekitarnya.
realisasinya.Oleh karena itu, Untuk meningkatkan
BKBPPPA Kota Prabumulih peserta KB pria, BKBPPPA Kota
mengubah strategi pemasaran KB Prabumulih juga menggunakan
pria ini dengan menggunakan strategi MLM (multi level
motivator yaitu peserta KB pria marketing). Strategi ini yaitu suatu
yang telah lama menjadi akseptor strategi yang sangat bagus, karena
dan mempunyai keinginan kuat bagi peserta yang sudah menjadi
untuk membatu dalam KB pria, pengguna MOP, dapat
mengajak orang lain untuk alkon MOP ini tidak melepaskan
menjadi peserta KB MOP. Bagi alat kontrasepsinya. Bukan itu
peserta KB pria yang berhasil saja, BKBPPPA Kota Prabumulih
mengajak satu orang untuk juga berusaha untuk terus
menjadi akseptor KB akan diberi melakukan pembinaan kepada
reward yaitu uang sebesar seratus peserta KB pria pengguna alkon
ribu rupiah (Rp100.000,-). Hal ini MOP. Usaha pembinaan yang
juga dilakukan agar peserta KB dilakukan yaitu dengan
memberikan penghargaan KB
lestari dan memberikan
rewardRp100.000,- sampai
Rp200.000,-. Bagi peserta KB pria
yang sudah lama menggunakan
alat kontrasepsi MOP akan
diikutkan dalam perlombaan KB
lestari, baik tingkat kota maupun
tingkat propinsi. Jika mereka
beruntung menjadi juara maka
mereka akan diumrahkan secara
gratis. Seperti yang diutarakan
oleh Bapak Jono, peserta KB
MOP, bahwa pemerintah Kota
Prabumulih memberikan hadiah
umrah gratis jika menang dalam
lomba KB lestari.
Pendekatan persuasif yang
dilakukan oleh motivator tersebut
dapat dilakukan pada saat acara
Rudy Kurniawan, Pemasaran Sosial “Vasektomi” Pada Pria Kabupaten Pulau Morotai

peringatan hari besar Islam di pikiran mereka akan ikut ber-KB.


masjid dan buka puasa bersama, Keikutsertaan para motivator KB
atau saat menimbang karet. Pada pria ini ternayata membuahkan
saat inilah, motivator melakukan hasil yang sangat berarti bagi
promosi bagaimana manfaat ikut Badan Keluarga Berencana
KB pria. Jika mempunyai banyak Pemberdayaan Perempuan dan
anak, maka kebutuhan ekonomi Perlindungan Anak Kota
pun akan meningkat dengan Prabumulih. Karena selama ini,
sendirinya. Oleh karena itu, pendekatan-pendekatan yang
sebagai kepanjangan tangan dari dilakukan hanya sebatas
BKBPPPA Kota Prabumulih, menyebarkan brosur, buku
pak Jono berusaha untuk pedoman KB, dan melalui
membujuk kaum pria untuk mau petugas penyuluh lapangan (PPL)
mengikuti jejaknya menjadi kurang efektif. Karena kaum pria
peserta KB pria. Pengalaman- masih meragukan akan tingkat
pengalaman yang dirasakan oleh keamanan atau kesehatan bagi diri
para motivator KB pria selama mereka jika mereka ber-KB,
menggunakan alat kontrasepsi apalagi takut akan mempengaruhi
MOP tentunya menjadikan suatu tingkat “kejantanan” mereka.
modal bagi motivator untuk Keberhasilan pemasaran
melakukan pendekatan- alat kontrasepsi KB pria (MOP)
pendekatan persuasi. Dengan yang dilakukan oleh Badan
keberhasilan motivator KB pria Keluarga Berencana
inilah adanya peningkatan Pemberdayaan Perempuan dan
peserta KB pria tiap tahunnya. Perlindungan Anak Kota
Respon yang positif yang Prabumulih melalui motivator
dimiliki oleh masyarakat Kota lebih efektif daripada
Prabumulih terhadap MOP inilah menggunakan media komunikasi
yang dapat mengubah pemasaran komunikasi
lain. non media
Kegiatan yang
komunikasi dijalankan
pemasaran oleh personal
KB pria selling yaitu
yang antara sales
menggunaka dengan
n motivator konsumen
disebut juga yang biasa
Rudy Kurniawan, Pemasaran Sosial “Vasektomi” Pada Pria Kabupaten Pulau Morotai

terjadi mulih kan KB Pria Badan


tatap dalam (alkon MOP) Keluarga
muka. Mengk padaKaum Berencana
Kalau ampan Pria ternyata Pemberdayaa
komuni yekan masih ada n Perempuan
kasi Progra kendala- dan
bermedi m KB kendala yang Perlindungan
a Alkon dihadapi Anak Kota
dijalank pada oleh pihak Prabumulih
an Pria dan
melalui B motivator
kegaiatan erdasark dalam
advertisi anhasil mengkampan
ng, observa yekan KB
public si yang kepada kaum
relation, dilakuk pria,
dan an oleh khususnya
personal peneliti yang
selling, dan menggunaka
yang wawanc n alat
kesemua ara kontrasepsi
nya dengan MOP. Secara
menggu informa keseluruhan,
nakan n dalam kendala yang
media penelitia dihadapi oleh
sebagai n Badan
saluran tentang Keluarga
komunik Strategi Berencana
asinya. Pemasar Pemberdayaa
an n Perempuan
Sosial dan
Kendal
BKPPP Perlindungan
a yang
Kota Anak Kota
dihada
Prabum Prabumulih
pi
ulih adalah:
BKBPP
dalam
PA 1. Pemaham
Kota Mengka
an masyarakat
Prabu mpanye
bahwa
Rudy Kurniawan, Pemasaran Sosial “Vasektomi” Pada Pria Kabupaten Pulau Morotai

vase ngan atif


kto KB dengan
mi (PL calon
dilar KB) peserta
ang . KB. Hal
aga ini
Kura
ma tentunya
ngny
sehi
a
ngga
peng
mer
uasa
eka
an
men
ini
gang
dise
gap
babk
KB
an
adal
kare
ah
na
hara
PLK
m.
B
2. Kura
kura
ngny
ng
a
men
peng
guas
uasa
ai
an
tekn
tekni
ik
k
kons
kons
elin
eling
g
yang
yang
kura
tepat
ng
dan
dimi
kura
liki
ngn
oleh
ya
peny
kom
uluh
unik
lapa
Rudy Kurniawan, Pemasaran Sosial “Vasektomi” Pada Pria Kabupaten Pulau Morotai 66

akan mempengaruhi tingkat Reward yang diberikan saat


keberhasilan dari target yang ini hanya seratus ribu rupiah.
telah direncanakan. Penutup
3. Kurangnya anggaran yang
Penyelenggaraan
diterima oleh Badan Keluarga
kampanye program KB pria yang
Berencana Pemberdayaan
dilakukan oleh pihak BKBPPPA
Perempuan dan Perlindungan
Kota Prabumulih dapat dikatakan
Anak Kota Prabumulih juga
berhasil dengan baik. Ha ini
akan mempengaruhi
dapat dilihat dari ketercapaiannya
pemasaran KB pria, yaitu
target yang telah dibuatoleh
hanya 5%.
pihak BKBPPPA
4. Sarana yang kurang memadai
setiap tahunnya bahkan
untuk mengkampanyekan KB
realisasinya melebihi
tentunya juga akan
target yaitu 25 orang dari 20 orang
mempengaruhi pelaksanaan
target yang telah ditetapkan.
kampanye. Saat ini Badan
Keberhasilan BKBPPPA
Keluarga Berencana
Kota Prabumulih dalam
Pemberdayaan Perempuan
merealisasikan target dari
dan Perlindungan Anak Kota
pengguna KB pria ini tidak serta
Prabumulih baru memiliki 1
merta dengan sendirinya, tetapi
unit mobil penerangan.
menggunakan strategi kampanye
5. Reward yang diberikan kepada
yang dianggap tepat. Strategi yang
motivator KB masih kurang
digunakan adalah dengan
cukup. Apalagi para motivator
menggunakan personal selling yaitu
ini dalam mengkampanyekan
dengan merekrut peserta KB pria
KB pria dilakukan kapan saja
untuk dijadikan motivator KB
dan dimanapun dia berada.
pria. Motivator KB pria ini tidak
asal dipilih, mereka harus
memiliki kemampuan
berkomunika pria.
si yang baik Pengalaman
melalui yang
pendekatan- dimiliki oleh
pendekatan motivator
persuasif selama
kepada calon menjadi
akseptor KB akseptor KB
Rudy Kurniawan, Pemasaran Sosial “Vasektomi” Pada Pria Kabupaten Pulau Morotai 67

pria n seperti nya adalah keterampilan


selalu ketika pemahaman
disampa ada masyarakat berkomunika
ikannya acara bahwa si petugas
pada hari- vasektomi penyuluh KB
saat hari tidak di lapangan
melaku besar diperbolehka yang
kan Islam di n oleh
tentunya akan
kampan masjid, agama,
mempengar
ye ketika masih
uhi
kepada akan minimnya
calon- menjual anggaran keberhasilan
calon karet, di yang dalam
akseptor warung- diberikan menarik
KB warung oleh calon-calon
pria. pada pemerintah akseptor.
waktu saat untuk Sarana yang
dan minum program masih minim
tempat kopi, kampanye. sebagai alat
pada dan untuk
saat sebagai melakukan
melaku nya. kampanye.
kan K Masih
kampan endala kecilnya
ye yang reward yang
bersifat dihadap diberikan
fleksibe i oleh kepada para
l, BKBPP motivator
artinya PA KB pria.
motivat Kota
or bisa Prabum
melakuk ulih DAFTAR
annya dalam PUSTAKA
kampan mengka
ye mpanye BKKBN.
dimana kan KB Panduan
dan pria ini
Pelayanan
kapanpu diantara Ke
Rudy Kurniawan, Pemasaran Sosial “Vasektomi” Pada Pria Kabupaten Pulau Morotai 68

l r usu dis
u . ta tah
a ma Pa
r J an da
g a Ge Ma
a k nd sal
a er ah-
B r D M
e t al as
r a a ala
e : m h
n Ko
c B Pr nte
a K ogr mp
n K am or
a B Pe er
N mb Hu
d . an ku
a gu
m
n 2 na
Isl
0 n
am
K 0 Na
,
e 2 sio
nal Ce
s . tak
e .
Ja an
h BKKBN. I. Sura
a Bunga kar
ta. ba
t ya:
a Bahan B
K PT
n P Ra
e K
R ja
m B
e Gr
b N.
p afi
e 20
r 03. nd
o l o
d a Pe
j Hasan, M. Ali.
u rsa
a Masail Fiqhiyah
k da.
r al-
s 19
a Ha
i 96.
n
B Khalaft, 1989.
e P Abdul Social
r e Wahab.Kae Marketing
w l dah- :
a a Kaedah Strategies
w t Hukum for
a i Islam. Changing
s h Bandung: Public
a Rajawali19 Behav
a
n 83 Behaviou
n
r.
P Kotler, Philip and New
G e
e Eduardo L. York:
n Ro The Free
n g
d bert Press
a o. ADivisio
e r
Rudy Kurniawan, Pemasaran Sosial “Vasektomi” Pada Pria Kabupaten Pulau Morotai 69

n Pe ema Alfab
mb h). eta.
O ent Con
f ukk sum Supranto dan
M an en Nandan, 2007.
a BK Beh Perilaku
c BP avio Konsumen
m PP r. dan
i AK Gel Stretegi
l ota ora Pemasaran.
l Pra Jakarta
a bu Aks Mitra
n mul ara Media.
. ih. Pra
I La tam
n por a.
c an Jak
. Pen arta
eliti .
Kurniawan, an.
Rudy. Uns Soemanagara.
2013. ri:
Strategi Pus Strategi
M at M
o Stu a
n di r
i Bu k
t day e
o a t
r dan i
i Ke n
n pen g
g dud
uka C
K n. o
e m
l Peter dan m
u Olson, 1996. u
a Perilaku n
r Ko i
g nsu c
a me a
n t
B dan i
e Stra o
r tegi n
e .
n Pem
c asar B
a an. a
n D. n
a d
Sih u
D omb n
a ing g
n (pe :
nerj
Rudy Kurniawan, Pemasaran Sosial “Vasektomi” Pada Pria Kabupaten Pulau Morotai 70

Suyanto. .
2007.
Marketing
Strategy.
Yogyakarta:
Andi

Website
h
t
t
p
:
/
/
m
a
j
a
l
a
h
k
e
s
e
h
a
t
a
n
.
c
o
m

(
d
i
a
k
s
e
s

2
0

M
e
i

2
0
1
5
)

Anda mungkin juga menyukai