Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Indonesia memiliki jumlah penduduk Indonesia adalah 300jiwa/km2. Tiap
mahluk hidup berkembang biak untuk melestarikan jenisnya. Rentang waktu
dari individu samapi terjadinya individu baru lagi disebut waktu ganda. Setiap
mahluk hidup mempunyai naluri untuk mempertahankan jenisnya, tapi
sebagai individu, kemampuan berkembang biak itu dibatasi oleh usia,
kesehatan,

dan

faktor

lain.

Faktor

pembatas

yang

menyebabkan

perkembangbiakan tidak berjalan terus adalah daya dukung lingkungan seperti


tempat dan sumber makanan. Laju pertambahan jumlah populasi digambarkan
dengan suatu grafik, maka grafiknya meupakan garis lengkung seperti huruf S
yang disebut dengan kurva sigmoid (Dwidjoseputro, 1990).
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
mahluk hidup dan lingkungannya. Ekologi populasi adalah studi tentang
populasi dalam kaitannya dengan lingkungan, termasuk pengaruh lingkungan
terhadap kepadatan populasi dan distribusi, struktur umur, dan variasi dalam
ukuran populasi.
Menurut Dwidjoseputro (1990), dalam ekologi dibicarakan mengenai
organisme. Individu merupakan satuan mahluk hidup, kelompok individu ini
merupakan satuan yang disebut populasi. Sejenis berarti mempunyai
kesamaan morfologi dan fisiologi, dapat mengadakan perkawinan dan
menghasilkan keturunan. Beberapa populasi bersama-sama pada satu waktu
menghuni suatu wilayah tertentu disebut komunitas. Komposisi suatu
komunitas bisa berubah-ubah dan pada suatu waktu hanya ada 1 populasi yang
dominan tergantung pada ruang dan waktunya.
Populasi suatu spesies mengalami dinamika menurut ruang dan waktu.
Dinamika populasi ditentukan oleh beberapa factor, yaitu kematian, kelahiran,
kemampuan bertahan hidup, distribusi umur, dispersal/penyebaran dan laju

perubahannya. Untuk dapat mengetahui dinamika populasi diperlukan


informasi sejarah hidup (life history) dari populasi tersebut. Data tersebut
mencakup umur pertama kali bereproduksi, jumlah anak, jumlah kejadian
reproduksi, rentang hidup (life span) dan kematian.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1

Apa yang dimaksud dengan life table?

1.2.2

Apa yang dimaksud dengan kerangka analisis mortalitas?

1.3 TUJUAN
1.3.1

Mengetahui apa yang dimaksud dengan life table.

1.3.2

Mengetahui tentang kerangka analisis mortalitas.

1.4 METODE PENULISAN


Metode penulisan yang kami pergunakan adalah tinjauan pustaka.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 LIFE TABLE
Tabel aktuaria (life table) merupakan tabel yang memberikan gambaran
tentang kematian dan survival di dalam suatu populasi, berdasarkan data sejarah
hidupnya. Dari table ini kita dapat mengetahui harapan hidup dari suatu populasi.
Dari table ini kita juga dapat mengetahui pertumbuhan dari suatu populasi.
Penggunaan tabel aktuaria (life table) sudah jamak di kalangan industri
keuangan khususnya di industri perasuransian. Dalam khasanah ilmu aktuarial,
tabel ini digunakan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:
-Probabilitas seseorang mencapai usia tertentu
-Harapan hidup untuk orang pada berbagai usia
-Proporsi kohor kelahiran tertentu yang masih hidup
-Estimasi dan karakteristik harapan hidup
Umumnya, tabel ini dibangun terpisah untuk kategori laki-laki dan perempuan
mengingat terdapat perbedaan karakteristik fisiologis (bahkan di beberapa negara
dipisah menurut kategori ras). Karakteristik yang lain yang dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan risiko adalah status merokok, pekerjaan, kelas sosial,
status ekonomi, dan kategori lainnya. Tabel ini juga biasanya digunakan secara
luas di cabang ilmu biologi dan epidemiologi, konsep umum dan penting lain
yang sering diambil dari tabel ini adalah manajemen siklus hidup.Dalam rangka
menetapkan harga dan nilai produk-produk asuransi dan juga untuk memastikan
solvensi atau kekayaan perusahaan asuransi melalui analisis kecukupan cadangan
modal, seorang aktuaris dan analis keuangan harus membangun proyeksi kejadian
yang

diasuransikan

seperti

kematian,

kejadian

sakit,

kecacatan,

dan

sebagainya.Terkait hal tersebut, seorang aktuaris akan mengembangkan


permodelan matematis atas sumber-sumber penyebab kejadian tersebut dan
memperhitungkan intensitas dan waktu kejadian. Dalam melakukan hal ini, para
aktuaris biasanya melakukan serangkaian studi mengenai insiden dan keparahan
3

kejadian tersebut di masa lampau, mengembangkan ekspekstasi tentang


bagaimana pemicu kejadian-kejadian tersebut berubah sepanjang waktu (sebagai
contoh: apakah kenaikan usia harapan hidup akan berlanjut terus) dan
mengembangkan ekspektasi bagaimana pemilihan waktu dan jumlah kejadian
akan terjadi di masa depan. Ekspektasi tersebut umumnya akan disusun dalam
bentuk tabel-tabel berisi persentase yang mengindikasikan jumlah kejadian
tersebut yang kemungkinan dapat terjadi pada populasi tersebut, biasanya
didasarkan pada usia atau karakteristik lain yang relevan dengan populasi tersebut.
Lebih spesifik, tabel ini disebut juga tabel mortalitas karena menyertakan data
mengenai tingkat kematian (mortalitas),disebut tabel morbiditas jika memberikan
keterangan tentang tingkat kecacatan dan penyembuhan, atau dengan nama lain
jika mereka menggunakan faktor-faktor lain yang berfungsi sebagai pengurang
(decrement ).Dengan adanya kemajuan teknologi di bidang komputasi dan
informatika serta kecanggihan berbagai metode pengumpulan dan pengolahan
data mengenai individu menyebabkan perubahan mendasar pada penyusunan tabel
aktuaria untuk penggunaan yang berbeda-beda. Bentuk-bentuk perilaku yang baru
juga menjadi salah satu faktor perubah perilaku non-tradisional (contoh:
fenomena perjudian dan kasus hutang) menjadi pertimbangan khusus dalam
kalkulasi yang selanjutnya dapat dimanfaatkan oleh berbagai institusi untuk
mengevaluasi risiko.
Penyusunan tabel aktuaria perlu diperbarui (update) secara rutin agar analisis
aktuaria dan analisis keuangan menghasilkan perhitungan yang adil dan tidak
membebani atau berpotensi menimbulkan kerugian. Dengan perbaruan secara
rutin maka akan dapat dihasilkan suatu tabel aktuaria dinamis (dynamic life table)
yang mencantumkan tingkat mortalitas untuk individu pada berbagai usia untuk
beberapa periode waktu akan bermanfaat dalam analisis sensitivitas.
2.2 KERANGKA ANALISIS MORTALITAS
Menurut PBB dan WHO, kematian adalah hilangnya semua tanda-tanda
kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
Still birth dan keguguran tidak termasuk dalam pengertian kematian. Perubahan
jumlah kematian (naik turunnya) di tiap daerah tidaklah sama, tergantung pada

berbagai macam faktor keadaan. Besar kecilnya tingkat kematian ini dapat
merupakan petunjuk atau indikator bagi tingkat kesehatan dan tingkat kehidupan
penduduk di suatu wilayah.
Konsep-konsep lain yang terkait dengan pengertian mortalitas adalah:
1. Neo-natal death adalah kematian yang terjadi pada bayi yang belum berumur
satu bulan.
2. Lahir mati (still birth) atau yang sering disebut kematian janin (fetal death)
adalah kematian sebelum dikeluarkannya secara lengkap bayi dari ibunya pada
saat dilahurkan tanpa melihat lamanya dalam kandungan.
3. Post neo-natal adalah kematian anak yang berumur antara satu bulan sampai
dengan kurang dari satu tahun.
4. Infant death (kematian bayi) adalah kematian anak sebelum mencapai umur
satu tahun.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mortalitas
1.

Pendidikan
Terdapat hubungan negatif antara tingkat pendidikan ibu dan kematian anak,

tetapi tinggi rendahnya pendidikan yang dibutuhkan untuk menurunkan mortalitas


secara berarti berbeda-beda dari satu budaya ke budaya lain.
Pendidikan memberi kepercayaan diri kepada wanita untuk mengambil
keputusan atas tanggung jawab wanita itu sendiri. Dalam hal ini ada 3 faktor yaitu
:
a. Berkurangnya fatalisme dalam menghadapi kesehatan buruk yang menimpa
anak.
b. Kesanggupan yang lebih besar untuk menguasai dunia dalam mengetahui
adanya fasilitas kesehatan.
c. Perubahan

perimbangan

tradisional

dalam

hubungan

keluarga

yang

mengalihkan titik berat kekuasaan dari sesepuh kepada anak.


Analisis khusus mengelompokkan ibu-ibu yang bisa baca tulis , serta yang
mengikuti sekolah baik formal maupun non formal terdapat angka kematian yang
berbeda.
2.

Pendapatan

Pendapatan sangat penting dalam kaitannya dengan membayar pengeluaran


untuk kesehatan faktor pendapatan atau ekonomi, pendidikan, pekerjaan dan
kondisi rumah saling berhubungan dalam mempengaruhi kematian bayi/anak.
Apabila salah satu indikator sosial ekonomi dihubungkan dengan tingkat
kematian bayi dan anak, ternyata terdapat hubungan yang negatif.
3.

Kesehatan
Kesehatan berhubungan negatif terhadap angka kematian bayi, salah satu
upaya yang terus dilakukan adalah pembangunan kesehatan. Indikator yang
digunakan untuk menggambarkan pembangunan dan fasilitas kesehatan adalah
rasio tenaga medis dan para medis, terhadap jumlah penduduk.

4.

Faktor Demografi
Yang dipilih adalah tingkat kelahiran, yaitu tingkat fertilitas total (TFR).
Apabila fertilitasnya rendah maka mortalitasnya juga akan rendah. Hubungan
posifit antara mortalitas bayi dan fertilitas ini timbal balik, keberhasilan
menurunkan salah satu faktor diantaranya akan mengakibatkan penurunan
variabel lain.
Cara Mengukur Kematian
1. Crude Death Rate (CDR)
Tingkat kematian kasar atau CDR adalah jumlah kematian penduduk tiap 1000
orang dalam waktu setahun.
Rumus:
CDR=D/P x 1.000
Keterangan :
D=jumlah seluruh kematian
P=jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1.000=bilangan konstanta
Tingkat kematian ini dapat digolongkan dalam kriteria sebagai berikut:
a.

>18 Tinggi

b.

14-18 Sedang

c.

9-13 Rendah

2. Age Spesific Death Rate (ASDR)

Tingkat kematian menurut kelompok umur tertentu atau ASDR adalah


banyaknya kematian yang terjadi pada penduduk dalam kelompok umur tertentu
per 1000 penduduk.
Rumus:
ASDR=Di/Pi x 1000
Keterangan:
Bi = banyaknya kematian dalam kelompok umur tertentu selama setahun
Pi = banyaknya penduduk dalam kelompok umur tertentu yang sama pada
pertengahan tahun.
1.000=bilangan konstanta
3.Infant Mortality Rate (IMR)
Tingkat kematian bayi adalah banyaknya kematian bayi (sebelum umur satu
tahun) yang terjadi pada kelahiran per 1000 bayi. Merupakan cara pengukuran
yang dipergunakan khusus untuk menentukan tingkat kematian bayi. IMR
biasanya dijadikan indikator dalam pengukuran kesejahteraan penduduk.
Rumus:
IMR=Db/Pb x 1.000
Keterangan

Db = jumlah kematian bayi sebelum umur satu tahun


Pb = jumlah kelahiran hidup dalam waktu yang sama
Kriteria penggolongan tingkat kematian bayi:
a.

>125 Sangat Tinggi

b.

75-125 Tinggi

c.

35-75 Sedang

d. <35 Rendah
Bila tingkat kelahiran kasar sama dengan tingkat kematian kasar akan tercapai
pertambahan penduduk sebesar 0 % atau zero population growth. Yang berarti
keadaan kependudukan di daerah tersebut tercapai sebuah keseimbangan.
STUDI MORTALITAS PADA ANAK

Studi ini lebih dikenal sebagai studi kelangsungan hidup anak (Child Survival)
Dikembangkan Mosley dan Chen sejak tahun 1980 memadukan penelitian ilmu
sosial dan kedokteran
Kerangka konsepsual tersebut didasarkan atas beberapa pandangan.
1. Dalam lingkungan yang terpelihara dengan baik secara optimal, sekitar
98% bayi baru lahir bisa diharapkan bertahan hidup selama lima tahun
pertama dalam hidupnya.
2. Mengecilnya probabilitas kelangsungan hidup ini dalam setiap masyarakat
disebabkan oleh faktor-faktor sosial, ekonomi, biologi, dan lingkungan.
3. Determinan sosial-ekonomi (variabel pengaruh) harus mempengaruhi
melalui mekanisme dasar yang terdekat (variabel antara) yang pada
gilirannya akan mempengaruhi risiko penyakit dan hasil dari proses
penyakit tersebut.
4. Penyakit tertentu dan kekurangan gizi yang tampak di antara penduduk
yang meninggal dan mereka yang masih bertahan hidup tidak dianggap
sebagai variabel pengaruh.
5. Terhambatnya pertumbuhan dan pada akhirnya kematian anak dianggap
sebagai variabel terpengaruh yang mencerminkan konsekuensi kumulatif
yang tidak dapat dihindarkan dari proses berbagai macam penyakit.
Kematian seorang anak jarang disebabkan oleh hanya satu penyakit saja.

Untuk mempengaruhi kelangsungan hidup anak, semua determinandeterminan sosial dan ekonomi harus melalui variabel-variabel antara yang
dikelompokkan dalam lima kategori.
I. Faktor Ibu terdiri dari :
1.Umur,
2. Paritas
3. Jarak kelahiran
8

II. Faktor Pencemaran Lingkungan terdiri dari :


1.Udara,
2. Makanan/air/jari,
3. Kulit/zat penular kuman penyakit/tanah
4. Serangga pembawa penyakit (vectors)
III.Faktor Kekurangan Gizi terdiri dari :
1.

Kalori,

2.

Protein

3.

Gizi-mikro (vitamin dan mineral)

IV.Faktor Luka terdiri dari :


1.Kecelakaan
2.Luka yang disengaja
V. Faktor Pengendalian Penyakit Perorangan terdiri dari :
1.

Usaha-usah preventif perorangan,

2.

Perawatan dokter
ANGKA KEMATIAN BAYI (Infant Mortality Rate)
Seringkali kesulitan untuk mengestimasi angka tahun hidup untuk anak di
bawah umur karena angka statistik yang tidak ada atau tidak dipublikasikan.Anak
di bawah satu tahun di sebut infant.
Kematian bayi yang sangat awal cenderung disebabkan oleh cacat bawaan,
trauma kelahiran dan lain kasus yang tidak mudah diatasi oleh tindakan medis
yang moderen.
Penyebab kematian bayi pada usia yang lebih besar sering disebabkan oleh
penyakit infeksi dan gangguan nutrisi, lebih mudah dicegah.
Ada tiga masalah dalam pengukuran AKB:
1. Terdapat fluktuasi jumlah kelahiran yang bersifat musiman,
2. Bayi lahir dan mati pada tahun kalender yang sama sehingga seringkali
tidak tercatat sebagai penduduk
3. Pada sensus dan survei cenderung untuk menghitung lebih rendah
penduduk bayi yang disebabkan karena perhitungan penduduk yang
9

ditanyakan adalah berapa penduduk hidup yang tinggal ditempat


tersebut.

AKB ini merupakan indikator yang sangat berguna terhadap


-Status kesehatan anak
-Status kesehatan penduduk keseluruhan
-Kondisi sosial-ekonomi tempat penduduk tersebut tinggal.
Menggambarkan besarnya masalah kesehatan yang bertanggung jawab
langsung terhadap kematian bayi misalnya sakit diare, ISPA, mal nutrisi sampai
kondisi perinatal dan menggambarkan tingkat kesehatan ibu misalnya perawatan
antenatal sampai sesudah melahirkan.
Pada

umumnya AKB

berkorelasi

terbalik

dengan

status

ekonomi

orangtuanya. Sehingga AKB dapat digunakan untuk indikator yang menilai


perubahan kondisi kesehatan suatu negara.
STUDI MORTALITAS PADA IBU
Studi ini lebih dikenal sebagai upaya Safe Motherhood, merupakan upaya
untuk menyelamatkan wanita agar kehamilan dan persalinannya dapat dilalui
dengan sehat dan aman, serta menghasilkan bayi yang sehat.
Di Indonesia upaya Safe Motherhood diterjemahkan sebagai upaya
Kesejahteraan/Keselamatan Ibu. Tujuan Upaya Safe Motherhood adalah untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu hamil, bersalin, nifas, di samping
menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi baru lahir. Upaya ini terutama
ditujukan untuk negara berkembang.
WHO mengembangkan konsep empat pilar dalam upaya safe motherhood
yaitu Keluarga Berencana, Asuhan Antenatal, Persalinan Bersih dan Aman, dan
Pelayanan Obstetri Esensial
Dimaksudkan dengan kematian ibu adalah kematian wanita pada waktu
hamil sampai selama 42 hari sesudah terminasi kehamilan (masa nifas) tanpa
memandang lama dan tempat melahirkan, kematian tersebut karena kehamilan,
persalinan dan pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab lain karena kecelakaan.

10

Angka Kematian Ibu ini merefleksikan besarnya risiko mati bagi ibu
selama kehamilan dan melahirkan.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Tabel kehidupan (life table) merupakan table yang memberikan gambaran
tentang kematian dan survival di dalam suatu populasi, berdasarkan data sejarah
hidupnya. Table ini tersusun atas seri kolom yang menjabarkan tentang kematian
dan hasil reproduksi dari anggota suatu populasi berdasarkan umurnya. Menurut
PBB dan WHO, kematian adalah hilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara
permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Still birth dan
keguguran tidak termasuk dalam pengertian kematian. Perubahan jumlah
kematian (naik turunnya) di tiap daerah tidaklah sama, tergantung pada berbagai
macam faktor keadaan. Besar kecilnya tingkat kematian ini dapat merupakan
petunjuk atau indikator bagi tingkat kesehatan dan tingkat kehidupan penduduk di
suatu wilayah.
3.2 SARAN
Dengan pembuatan paper ini diharapkan mampu memberikan wawasan
tentang life table dan kerangka analisis mortalitas.

11

Anda mungkin juga menyukai