“MIGRASI”
Dosen pengampu:
INDRA GUNAWAN
RATNA SAFITRI
Assalamualaikum.wr.wb
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberi
kenikmatan dan kesempatan kepada penulis,sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya.
Pada kesempatan kali ini,penulis akan menyampaikan isi makalah yang berjudul
“Migrasi”. Adapun tujuan penulis membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Ekonomi Pembangunan.
Demikian yang dapat penulis sampaikan,semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis sendiri maupun bagi khalayak ramai.Sekian dan terimakasih.
Wassalamualaikum.wr.wb
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………………………………………………………………….………ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………...…………1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………….…1
C. Tujuan ………………………………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan…………………………………………………………………….….…9
B. Saran...................................................................................................………….……9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………...10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Migrasi merupakan salah satu faktor dari ketiga faktor dasar yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk, sedangkan faktor lain adalah kelahiran dan kematian. Peninjauan
migrasi secara regional sangatlah penting, mengingat adanya densitas dan distribusi
penduduk yang tidak merata, adanya faktor pendorong dan penarik migrasi, adanya
disentralisasi dalam pembangunan, di pihak lain komunikasi termasuk transportasi semakin
lancar. Migrasi antar bangsa (migrasi internasional) tidak begitu berpengaruh dalam
menambah atau mengurangi jumlah penduduk suatu negara kecuali di beberapa negatra
tertentu yang berkenaan dengan pengungsian, akibat dari bencana baik alam maupun perang.
Pada umumnya orang yang datang dan pergi antarnegara boleh dikatakan berimbang saja
jumlahnya. Peraturan – peraturan atau undang – undang yang dibuat oleh banyak negara
umumnya sangat sulit dan ketat bagi seseorang untuk bisa menjadi warga negara atau
menetap secara permanen di suatu negara lain. Barangkali untuk Indonesia hanya tahun 1959
yang patut dicatat dengan migrasi internasional yakni adanya ”exodus” orang orang Tionghoa
akibat dikenakannya peraturan pemerintah No. 10 tahun 1959 dengan tidak diakuinya adanya
dua kewarganegaraan bagi orang orang cina di Indonesia.
Berdasarkan latar belakang di atas, akan kami uaikan pembahasan mengenai migrasi
terutama pada pemahaman konsep, definisi atau istilah mengenai migrasi, sekilas kebijakan
pemerintah tentang migrasi, dan perhitungan – perhitungan sederhana migrasi.1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep dan definisi migrasi?
2. Apa yang dimaksud dengan teori migrasi?
3. Apa saja jenis jenis migrasi?
4. Apa saja faktor faktor yang mempengaruhi migrasi?
5. Bagaimana kebijakan terkait migrasi?
C. Tujuan
1
Rozy Munir.Dasar – dasar Demografi. Jakarta : Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.1981.hal.1
1
BAB
PEMBAHASAN
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu
tempat ke tempat lain melampaui batas politik / negara ataupun batas administratif / batas
bagian dalam suatu negara. Ada dua dimensi yang harus diperhatikan dalam menelaah
migrasi, yaitu dimensi waktu dan dimensi daerah. Untuk dimensi waktu, ukuran yang pasti
tidak ada karena sulit menentukan beberapa lama seseorang pindah tempat tinggal untuk
dapat dianggap sebagai seorang migran, tetapi biasanya digunakan definisi yang ditentukan
dalam sensus penduduk. Contoh : Sensus penduduk tahun 1961 batasan waktu bagi
penentuan migran adalah 3 bulan sedangkan untuk sensus tahun 1971 dan 1980 batasannya 6
bulan.
Untuk dimensi daerah secara garis besarnya dibedakan perpindahan antar negara yaitu
perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain yang disebut migrasi internasional.
Sedangkan perpindahan yang terjadi dalam satu negara, misalnya antarpropinsi, antar
kota/kabupaten, migrasi perdesaan ke perkotaan atau satuan administratif lainnya yang lebih
rendah daripada tingkat kabupaten, seperti kecamatan, kelurahan dan seterusnya dikenal
dengan migrasi intern. Contoh batasan unit wilayah bagi migrasi di indonesia menurut Sensus
1961 dan Sensus 1971 dan Sensus 1980 adalah propinsi.
1. Perubahan tempat yang bersifat rutin misalnya orang yang pulang balik kerja (recurrent
movement).
2. Perubahan tempat yang tidak bersifat sementara.
3. Perubahan tempat tinggal dengan tujuan menetap dan tidak akan kembali ketempat
semula (non recurrent movement).
Mobilitas penduduk yang tidak bersifat menetap / jenis perpindahan yang batasan
waktunya lebih pendek antara lain :
1. Migrasi sirkuler atau migrasi musiman, yakni migrasi yang terjadi jika seseorang
berpindah tempat tetapi tidak bermaksud menetap di tempat tujuan
2. Migrasi ulang-alik (commuter), yakni orang yang setiap hari meninggalkan tempat
tinggalnya pergi ke kota lain untuk bekerja atau berdagang dan sebagainya tetapi pulang
pada sore harinya.
2
Mengenai mobilitas ini dalam sosiologi menurut sifatnya dibedakan menjadi
mobilitas vertikal dan horisontal. Yang termasuk mobilitas horisontal adalah perpindahan
penduduk secara teritorial, spasial atau geografis. Sedangkan mobilitas vertikal dikaitkan
dengan perubahan statu sosial dengan melihat kedudukan generasi misalnya kedudukan ayah.
2
B. Teori Migrasi
Apabila stres yang dialami seseorang tidak terlalu besar masih dalam batas
toleransinya maka orang tersebut tidak akan pindan dan tetap tinggal di daerah asal dan
menyesuaikan kebutuhannya dengan keadaan lingkungan yang ada. Apabila stres yang
dialami seseorang atau di luar batas toleransinya, maka orang tersebut mulai memikirkan
untuk pindah ke daerah lain di tempat kebutuhannya dapat terpenuhi. Hal tersebut
menunjukkan bahwa seseorang akan melakukan perpindahan atau mobilisasi dari daerah
yang mempunyai nilai kefaedahan wilayah (place utility) lebih rendah ke daerah yang
mempunyai nilai kefaedahan wilayah yang lebih tinggi dimana kebutuhannya dapat
terpenuhi.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa proses migrasi terjadi apabila:
1. Seseorang mengalami tekanan (stres), baik ekonomi, sosial maupun psikologi di tempat ia
berada. Tiap-tiap individu mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda, sehingga suatu
wilayah oleh seseorang dinyatakan sebagai wilayah yang dapat memenuhi kebutuhannya
sedangkan orang lain mengatakan tidak.
2. Terjadinya perbedaan nilai kefaidahan wilayah antara tempat yang satu dengan tempat
yang lain. Apabila tempat yang satu dengan tempat yang lain tidak ada perbedaan nilai
kefaedahan wilaah, tidak akan terjadi migrasi.
3
1. Para imigran cenderung memilih tempat terdekat sebagai daerah tujuan
2. Faktor paling dominan yang mempengaruhi seseorang untuk bermigrasi adalah sulitnya
memperoleh pekerjaan di daerah asal dan kemungkinan untuk memperoleh pekerjaan dan
pendapatan yang lebih baik di daerah tujuan. Daerah tujuan harus memiliki nilai
kefaedahan wilayah yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah asal.
3. Berita-berita dari sanak saudara atau teman yang telah berpindah ke daerah lain
merupakan informasi yang sangat penting bagi orang-orang yang ingin bermigrasi
4. Informasi negatif dari daerah tujuan mengurangi niat penduduk untuk bermigrasi.
5. Semakin tinggi pengaruh perkotaan terhadap seseorang, semakin besar tingkat
migrasinya.
6. Semakin tinggi pendapatan seseorang, semakin tinggi frekuensi migrasinya.
7. Para imigran cenderung memilih daerah tempat teman atau sanak keluarga bertempat
tinggal di daerah tujuan.
8. Para migrasi bagi maupun kelompok penduduk sulit diperkirakan. Hal ini karena banyak
dipengaruhi oleh kejadian yang mendadak seperti bencana alam, peperangan dan epidemi.
9. Penduduk yang masih muda dan belum kawin lebih banyak melakukan migrasi daripada
mereka yang berstatus kawin.
10. Penduduk yang berpendidikan tinggi biasanya lebih banyak melaksanakan migrasi
daripada yang berpendidikan rendah.
Selain itu, konsep teori pilihan sebagaimana dikemukakan Becker (2008) juga
digunakan untuk mengetahui motivasi seseorang dalam memutuskan bekerja di luar negeri.
Dalam hal demikian, individu dianggap sebagai makhluk sosial rasional dalam menentukan
pilihan. Umumnya individu akan menerapkan konsep prinsip ekonomi dalam usaha memilih
beberapa alternatif terbaik dan memberikan manfaat terbesar dan kerugian atau risiko yang
terkecil. Jika dikaitkan dengan teori di atas maka para migran dapat digolongkan sebagai
individu rasional dalam kepergiannya untuk bekerja di luar negeri. Hal ini dikarenakan alasan
faktor ekonomis seperti: mencari pekerjaan, meningkatkan pendapatan, dan kemudahan lain
serta berbagai alasan non-ekonomis lainnya misalnya aspek sosial, budaya, politik,
keamanan, dan psikologi.
Selain model tersebut, terdapat model yang dikembangkan oleh Speare (2005).
Migrasi tenaga kerja juga dipengaruhi oleh faktor struktural seperti karakteristik sosio-
demografis, tingkat kepuasan terhadap tempat tinggal, kondisi geografis daerah asal dan
karakteristik komunitas. Pada umumnya adanya ketidakpuasan pada latar belakang yang
berdimensi struktural mempengaruhi seseorang melakukan migrasi. Daerah yang lahan
pertaniannya tandus umumnya masyarakatnya mencari pekerjaan ke daerah lain yang lebih
subur atau banyak peluang ekonominya khususnya pada sektor non-pertanian misalnya
industri, perdagangan, dan jasa. Dalam cakupan yang lebih luas, masyarakat atau tenaga kerja
pada suatu negara akan melakukan migrasi ke negara lain yang perekonomiannya lebih baik
yang mampu menawarkan peluang kesempatan kerja dengan penghasilan yang lebih baik.
4
migrasi Lee, faktor terpenting setiap individu dalam melakukan migrasi adalah faktor
individu itu sendiri. Faktor individu memberikan penilaian apakah suatu daerah dapat
memenuhi kebutuhannya atau tidak. Rintangan antara dapat berupa biaya pindah yang tinggi,
topografi daerah dan juga sarana transportasi.
Seperti lazimnya dalam ilmu ekonomi regional, tenaga kerja akan cenderung
melakukan migrasi dari daerah dengan kesempatan kerja kecil dan upah rendah ke daerah
dengan kesempatan kerja besar dan upah tinggi. 3
3
Romdiati, H. dan M. Noveria.. “Mobilitas Penduduk Antar Daerah dalam Rangka Tertib Pengendalian Migrasi
Masuk ke DKI Jakarta”. Makalah Disampaikan pada Seminar dan Lokakarya (Semiloka) Tentang Urbanisasi.
Jakarta.2004,hal. 2-3
5
10. Urbanisasi (urbanization) Definisi urbanisasi berbeda beda antara suatu negara dengan
negara lainnya tetapi biasanya pengertiannya berhubungan dengan kota atau daerah
pemukiman lain yang padat.
11. Transmigrasi ( Transmigration ) Adalah salah satu bagian dari migrasi. Transmigrasi
adalah pemindahan dan / kepindahan penduduk dari suatu tempat untuk menetap di
tempat lain yang tetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia guna kepentingan
pembangunan negara atau karena alasan alasan yang di pandang berdasarkan ketentuan
yang diatur dalam undang Undang No. 3 Tahun 1972. 4
Pada dasarnya ada dua faktor yang menyebabkan seseorang melakukan migrasi yaitu
faktor pendorong dan faktor penarik.
Menurut Everett S. Lee (1966) mengajukan empat faktor yang menyebabkan orang
mengambil keputusan untuk melakukan migrasi yaitu:
4
Tjiptoherijanto, P.“Mobilitas Penduduk dan Pembangunan Ekonomi.” Makalah dalam Simposium Dua Hari
Kantor Mentrans dan Kependudukan/BAKMP.2000.hal.8-9
6
E.Kebijakan Terkait Migrasi
7
memungkinkan migran untuk tinggal di kota kecil, sementara aktivitas ekonomi dilakukan di
kota besar (Anonim 2009; Noveria 2009).6
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
6
http://www.depkominfo.go.id/2009/04/27/alternatif-mencegah-arus-migrasi-kekota-besar/.16 Juni 2022
8
1. Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke
tempat lain melampaui batas politik / negara ataupun batas administratif / batas bagian
dalam suatu Negara
2. Seseorang mengambil keputusan untuk melakukan migrasi, diantara adalah teori
kebutuhan dan stres (needs and stress).
3. Jenis jenis migrasi
a. Migrasi masuk ( In Migration )
b. Migrasi keluar ( Out Migration )
c. Migrasi neto ( Net Migration )
d. Migrasi Bruto
e. Migrasi total (Total Migration)
f. Migrasi Internasional (International migration )
g. Migrasi semasa hidup ( Life Time Migration )
h. Migrasi parsial ( Partial migration)
i. Arus migrasi (migration stream)
j. Urbanisasi (urbanization)
k. Transmigrasi ( Transmigration )
4. Faktor faktor yang mempengaruhi migrasi
a. Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan.
b. Menyempitnya lapangan pekerjaan
c. Adanya tekanan-tekanan politik, agama, suku
d. Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan
e. Bencana alam
f. Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaikan taraf hidup.
g. Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.
h. Keadaan lingkungan
i. Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar
B. Saran
Saran penulis kepada pembaca adalah agar lebih sering mencari referensi lain supaya
bisa lebih memahami materi tentang migrasi.
DAFTAR PUSTAKA
9
Noveria, M. 2009. “Kependudukan dan Fenomena Urbanisasi Dalam Pembangunan Perumahan dan
Permukiman : Agenda Kebijakan Tata Kelola dan Pengendaliannya.” Makalah dalam Seri Diskusi
Nasional Kongres Nasional Perumahan dan Permukiman II tahun 2009.
Romdiati, H. dan M. Noveria.. “Mobilitas Penduduk Antar Daerah dalam Rangka Tertib Pengendalian
Migrasi Masuk ke DKI Jakarta”. Makalah Disampaikan pada Seminar dan Lokakarya (Semiloka)
Tentang Urbanisasi. Jakarta.2004.
Rozy Munir.Dasar – dasar Demografi. Jakarta : Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.1981.
http://www.depkominfo.go.id/2009/04/27/alternatif-mencegah-arus-migrasi-kekota-besar/.16 Juni
2022.
http://katadata.co.id/amp/safrezi/berita/61f0c7e03f3bb/migrasi-adalah-perpindahan-penduduk-
pahami-penyebab-dan-macamnya.16 Juni 2022.
10