M I G R A S I
A. DEFINISI
Migrasi secara umum diartikan sebagai perpindahan dari suatu daerah ke
daerah lainnya yang bersifat relatif permanen. Namun definisi migrasi
sendiri yang digunakan dalam demografi adalah “Perpindahan penduduk
dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui
batas politik/negara maupun batas administrasi/ batas bagian dalam suatu
negara. Sedangkan definisi menurut PBB adalah “A migrant is a person
who changes his place of residence from one political or administrative
area to another” (seseorang yang berubah tempat tinggalnya dari satu
wilayah politik atau administrasi ke willayah lainnya).
Dari pengertian migrasi tersebut jelaslah bahwa dalam konsep ini terdapat
dua dimensi penting didalamnya :
1. Dimensi daerah : : dibedakan menjadi migrasi internasional yaitu
perpindahan antar negara dan migrasi intern yaitu perpindahan dalam
suatu negara (propinsi, kabupaten,kota dll).
2. Dimensi waktu : untuk waktu pada dasarnya tidak ada ketentuan
umum berapa lama seseorang pindah tempat tinggal untuk dianggap
sebagai migran, dan sebagai acuan biasanya digunakan definisi yang
ditentukan dalam sensus penduduk.( minimum 3 bulan atau 6 bulan).
Dari penjelasan sebelumnya maka dapat dikatakan bahwa migrasi disini
merupakan aktivitas perpindahan yang permanen dimana migrasi adalah
aktivitas perpindahannya sedangkan migran adalah orang yang berpindah.
Disamping itu dikenal juga perpindahan penduduk yang berpindah dari satu
alamat ke alamat lain, rumah satu ke rumah lain dalam batas satu daerah
kesatuan politik atau adaministrasi (mis dalam satu propinsi)
disebut”Mover”. Sedangkan mereka yang pergi pulang setiap hari dan
dilakukan secara rutin disebut “commuting” (migrasi pulang pergi).
B. JENIS-JENIS MIGRASI
5. Migrasi Semasa Hidup (life time migration) : mereka yang pada saat
pencacahan bertempat tinggal di daerah yang berbeda dengan temapat
kelahirannya. Migrasi ini didasarkan pada tempat kelahiran.
8. Migrasi Parsial (partial migration) : jumlah orang dari satu daerah asal
yang berpindah ke satu daerah tujuan. Merupakan ukuran arus migrasi
antara daerah asal dan tujuan.
Teori Ekonomi Kependudukan Page 2 of 9
9. Arus Migrasi (migration stream) : jumlah perpindahan yang terjadi dari
daerah asal ke daerah tujuan dalam jangka waktu tertentu.
1. Faktor Pendorong
a. Berkurangnya sumber-sumber alam
b. Menyempitnya lapangan pekerjaan
c. Adanya tekanan-tekanan atau diskriminasi (politik,agama,ras,dll)
d. Tidak cocoknya dengan adat/budaya/kepercayaan dll.
e. Alasan-alasan pekerjaan ataupun perkawinan
f. Bencana alam maupun penyakit
g. Perang.
2. Faktor Penarik
a. Adanya rasa superior di tempat yang baru
b. Kesempatan memasuki lapangan pekerjaan yang cocok
c. Kesempatan mendapat pendidikan yang lebih baik
d. Keadaan lingkungan dan hidup yang menyenangkan (iklim,
perumahan, fasilitas kemasyrakatan dll)
e. Tarikan dari orang yang diharapkan sebagai temapat berlindung
f. Adanya berbagai aktivitas di kota yang menyenangkan (tempat
hiburan).
Dalam proses migrasi, suatu daerah memiliki sejumlah faktor positif yang
menahan untuk tetap tinggal dan menarik orang dari luar untuk datang
ataupun faktor negatif yang mendorong orang untuk keluar daerah tersebut
dan tidak masuk ke daerah tersebut serta faktor netral yang tidak
mempengaruhi keputusan seseorang untuk bermigrasi.
Disamping itu terdapat faktor penghambat yang berasal bukan dari daerah
asal maupun tujuan yang mempengaruhi keputusan seseorang untuk
bermigrasi. Misalnya (jarak, biaya, UU migrasi, mobilitas transportasi dll).
0 0
0 0 0 0
0 Penghalang antara 0
D. UKURAN-UKURAN MIGRASI
M
m= k
P
dimana : m = angka mobilitas
M = jumlah mover
P = jumlah penduduk
E. URBANISASI
a. Faktor penarik (pull factor) dari kota besar yang lebih besar
dari desa
b. Persentase penduduk terbesar ada di desa
c. Tekanan penduduk dan menyempitnya lapangan kerja di desa
d. Anggapan bahwa kota adalah tempat yang memungkinkan
terjadinya pengembangan diri.
3. Masalah Urbanisasi
a. Kota-kota besar mempunyai penduduk yang besar pula sejalan
dengan terjadinya pertambahan penduduk yang tinggi.
b. Keahlian para migran yang berbeda dengan yang dibutuhkan di
kota
c. Belum siapnya kota menerima para migran
4. Kebijaksanaan
a.Kebijakan pintu tertutup;
b.Perencanaan kota yang mempertimbangkan juga faktor migrasi
(urbanisasi) selain pertumbuhan alami.
c.Kebijakan yang bersifat strategis :
Penurunan Fertilitas
Peningkatan Ekonomi Perkotaan (kesempatan kerja dan
pendapatan)
Peningkatan kesempatan kerja di pedesaan
Transmigrasi.
2. Tujuan Transmigrasi
a. Peningkatan taraf hidup
b. Keseimbangan penyebaran penduduk
c. Pemerataan dan percepatan pembangunan
d. Pemanfaatan sumber daya alam dan manusia
e. Pertahanan dan keamanan nasional
f. Persatuan dan kesatuan bangsa