Anda di halaman 1dari 9

IV.

M I G R A S I

A. DEFINISI
Migrasi secara umum diartikan sebagai perpindahan dari suatu daerah ke
daerah lainnya yang bersifat relatif permanen. Namun definisi migrasi
sendiri yang digunakan dalam demografi adalah “Perpindahan penduduk
dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui
batas politik/negara maupun batas administrasi/ batas bagian dalam suatu
negara. Sedangkan definisi menurut PBB adalah “A migrant is a person
who changes his place of residence from one political or administrative
area to another” (seseorang yang berubah tempat tinggalnya dari satu
wilayah politik atau administrasi ke willayah lainnya).
Dari pengertian migrasi tersebut jelaslah bahwa dalam konsep ini terdapat
dua dimensi penting didalamnya :
1. Dimensi daerah : : dibedakan menjadi migrasi internasional yaitu
perpindahan antar negara dan migrasi intern yaitu perpindahan dalam
suatu negara (propinsi, kabupaten,kota dll).
2. Dimensi waktu : untuk waktu pada dasarnya tidak ada ketentuan
umum berapa lama seseorang pindah tempat tinggal untuk dianggap
sebagai migran, dan sebagai acuan biasanya digunakan definisi yang
ditentukan dalam sensus penduduk.( minimum 3 bulan atau 6 bulan).
Dari penjelasan sebelumnya maka dapat dikatakan bahwa migrasi disini
merupakan aktivitas perpindahan yang permanen dimana migrasi adalah
aktivitas perpindahannya sedangkan migran adalah orang yang berpindah.
Disamping itu dikenal juga perpindahan penduduk yang berpindah dari satu
alamat ke alamat lain, rumah satu ke rumah lain dalam batas satu daerah
kesatuan politik atau adaministrasi (mis dalam satu propinsi)
disebut”Mover”. Sedangkan mereka yang pergi pulang setiap hari dan
dilakukan secara rutin disebut “commuting” (migrasi pulang pergi).

Bentuk-Bentuk Perpindahan tempat secara lokal (mobilitas):


1. Recurrent Movement : perubahan tempat yang bersifat rutin, mis;
orang yang pulang balik kerja.
2. Perubahan tempat yang sifatnya tidak sementara tetapi juga tidak
dengan tujuan menetap, mis; perpindahan tempat tinggal dari para
pekerja musiman.
3. Non-Recurrement Movement : perubahan tempat tinggal dengan
tujuan menetap dan tidak kembali ke tempat semula.

Teori Ekonomi Kependudukan Page 1 of 9


Disamping bentuk perpindahan tempat di atas terdapat juga jenis circular
migration (migrasi sirkular) yaitu perpindahan tempat tanpa bermaksud
menetap. (batasan waktu  3 bulan atau  179 hari).

Secara sosiologi mobilitas menurut sifatnya dibagi menjadi :


1. Mobilitas vertikal : perpindahan penduduk dari status sosial yang satu
ke status sosial yang lain atau perubahan status sosial dicapai
seseorang dibandingkan status sebelumnya (baik kedudukan
generasi/arang tua maupun dirinya sendiri).
2. Mobilitas horisontal : perpindahan penduduk secara teritorial, spasial
atau geografis.

B. JENIS-JENIS MIGRASI

1. Migrasi Masuk (In Migration) : masuknya penduduk ke daerah tempat


tujuan (area of destination)
2. Migrasi Keluar (out of migration) : Perpindahan penduduk dari daerah
asal (area of origin)
3. Migrasi Neto (Net migration) : selisih antara migrasi masuk dan migrasi
keluar, jika migrasi masuk  migrasi keluar = migrasi neto negatif
migrasi masuk  migrasi keluar = migrasi neto positif

4. Migrasi Bruto (gross migration) : jumlah migrasi masuk dan migrasi


keluar

5. Migrasi Semasa Hidup (life time migration) : mereka yang pada saat
pencacahan bertempat tinggal di daerah yang berbeda dengan temapat
kelahirannya. Migrasi ini didasarkan pada tempat kelahiran.

6. Migrasi Total (total migration) : jumlah semua orang yang pernah


melakukan migrasi, mencakup migrasi semasa hidup (life time
migration) dan migrasi pulang (return migration).

7. Migrasi Internasional (international migration) : perpindahan penduduk


dari suatu negara ke negara lain. mencakup perpindahan ke dalam
negara disebut IMIGRASI (imigration) dan perpindahan keluar dari
suatu negara disebut EMIGRASI (emigration).

8. Migrasi Parsial (partial migration) : jumlah orang dari satu daerah asal
yang berpindah ke satu daerah tujuan. Merupakan ukuran arus migrasi
antara daerah asal dan tujuan.
Teori Ekonomi Kependudukan Page 2 of 9
9. Arus Migrasi (migration stream) : jumlah perpindahan yang terjadi dari
daerah asal ke daerah tujuan dalam jangka waktu tertentu.

10. Urbanisasi (urbanization) : bertambahnya penduduk yang berdiam di


daerah kota akibat proses perpindahan pendudukke kota dan/atau akibat
perluasan daerah kota.

11. Transmigrasi (transmigration) : pemindahan dan atau kepindahan


penduduk dari suatu daerah untuk menetap ke daerah lain yang
ditetapkan di dalam wilayah RI guna kepentingan pembangunan negara
atau alasan-alasan yang dipandang perlu oleh pemerintah berdasarkan
ketentuan undang-undang. (UU.No.3 tahun 1973). Transmigrasi yang
diselenggarakan dan diatur pemerintah disebut” transmigrasi umum”,
sedangkan transmigrasi yang diatur dan ditampung oleh pemerintah
tetapi pembiayaanya ditanggung transmigran disebut “transmigrasi
spontan atau swadaya”.

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MIGRASI.

1. Faktor Pendorong
a. Berkurangnya sumber-sumber alam
b. Menyempitnya lapangan pekerjaan
c. Adanya tekanan-tekanan atau diskriminasi (politik,agama,ras,dll)
d. Tidak cocoknya dengan adat/budaya/kepercayaan dll.
e. Alasan-alasan pekerjaan ataupun perkawinan
f. Bencana alam maupun penyakit
g. Perang.

2. Faktor Penarik
a. Adanya rasa superior di tempat yang baru
b. Kesempatan memasuki lapangan pekerjaan yang cocok
c. Kesempatan mendapat pendidikan yang lebih baik
d. Keadaan lingkungan dan hidup yang menyenangkan (iklim,
perumahan, fasilitas kemasyrakatan dll)
e. Tarikan dari orang yang diharapkan sebagai temapat berlindung
f. Adanya berbagai aktivitas di kota yang menyenangkan (tempat
hiburan).

Teori Ekonomi Kependudukan Page 3 of 9


Sedangkan menurut Everett S. Lee faktor-faktor yang menyebabkan orang
mengambil keputusan bermigrasi adalah:

1. Faktor-faktor yang terdapat didaerah asal


2. Faktor-faktor yang terdapat di tempat tujuan
3. Rintangan-rintangan yang menghambat
4. Faktor-faktor pribadi

Dalam proses migrasi, suatu daerah memiliki sejumlah faktor positif yang
menahan untuk tetap tinggal dan menarik orang dari luar untuk datang
ataupun faktor negatif yang mendorong orang untuk keluar daerah tersebut
dan tidak masuk ke daerah tersebut serta faktor netral yang tidak
mempengaruhi keputusan seseorang untuk bermigrasi.
Disamping itu terdapat faktor penghambat yang berasal bukan dari daerah
asal maupun tujuan yang mempengaruhi keputusan seseorang untuk
bermigrasi. Misalnya (jarak, biaya, UU migrasi, mobilitas transportasi dll).

Gambar; faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan bermigrasi.

  0    0 
 
0  0 0  0
0 Penghalang antara 0

Catatan : + = faktor penarik


 = faktor pendorong
0 = faktor yang netral

Adapun faktor pribadi merupakan faktor yang amat menentukan apakah


seseorang akan bermigrasi atau tidak, sebab kepekaan, kecerdasan dan
pengetahuan pribadi seseorang terhadap faktor-faktor nyata yang ada
diantara dan di daerah asal dan tujuanlah yang pada akhirnya menentukan
keputusan tersebut.

Teori Ekonomi Kependudukan Page 4 of 9


Adapun berbagai faktor diatas merupakan pengembangan dari teori migrasi
(the laws of migration) yang dikembangkan oleh E.G. Ravenstein (1885).
Dimana teori tersebut adalah :

1. Migrasi dan Jarak : kebanyakan migrasi dilakukan dalam jarak yang


dekat, sedangkan migrasi jarak jauh lebih tertuju pada pusat
perdagangan dan industri utama.
2. Migrasi Bertahap ; terdapat arus migrasi yang terarah, dimana
migrasi dilakukan dari desa ke kota kecil kemudian berlanjut ke kota
besar.
3. Arus dan Arus Balik ; Setiap arus migrasi utama menimbulkan arus
balik penggantinya.
4. Perbedaan kecenderungan migrasi antara desa dan kota; migrasi di
desa lebih besar dari di kota.
5. Wanita bermigrasi pada jarak yang relatif lebih dekat dari pada pria.
6. Teknologi dan migrasi; teknologi cenderung mengakibatkan migrasi
makin meningkat.
7. Pendorong utama bermigrasi adalah motif ekonomi.

D. UKURAN-UKURAN MIGRASI

1. Angka Mobilitas : menggambarkan rasio banyaknya penduduk yang


pindah secara lokal (mover) dalam jangka waktu tertentu dengan
banyaknya penduduk.

M
m= k
P
dimana : m = angka mobilitas
M = jumlah mover
P = jumlah penduduk

2. Angka Migrasi Masuk : menunjukan banyaknya migran yang masuk


per 1000 penduduk daerah tujuan pertahun.
I
m i= k
P
dimana: mi = angka migrasi masuk
I = jumlah migrasi masuk (in migration)
P = penduduk pertengahan tahun
Teori Ekonomi Kependudukan Page 5 of 9
3. Angka Migrasi Keluar : menunjukkan banyaknya migran yang keluar
per 1000 penduduk daerah asal pertahun.
O
mo = k
P
dimana; mo = angka migrasi keluar
O = jumlah migrasi keluar (out migration)

4. Angka Migrasi Neto ; menunjukkan selisih migran masuk dan keluar


pada suatu daerah per 1000 penduduk dalam 1 tahun.
I −O
mn = k
P
dimana ; mn = angka migrasi neto

Selain menggunakan rumus diatas, migrasi neto juga dapat


diperkirakan dengan menggunakan data sensus melalui metode :
a. Balancing Equation Methode :
I−E=( P1−P 0 )−( B−D )
dimana; I – E = migrasi neto
B – D = pertambahan alamiah penduduk (kelahiran - kematian)
Pi – P0 = perubahan penduduk antar dua sensus
b. Intercensal Survival Ratio Methode ;
 Forward Census Survival Ratio (FCRS); rasio antara jumlah
orang dalam suatu kelompok umur dari suatu sensus dengan
jumlah orang dalam kelompok umur yang 10 tahun lebih
muda (jika interval sensus 10 tahun) dari sensus sebelumnya.
ct
pi
FCSRi = ct−1
p i−10
ct
dimana ; pi = penduduk kelompok umur i pada tahun sensus t
Pcti−10
−1
= penduduk kelompok umur i – 10 thn pada sebelum tahun
sensus t
mis; perkiraan mn umur 10-14 tahun 2000 adalah:
mn 10-142000 = P10-142000 – FCSR . (P0-41990)’

Teori Ekonomi Kependudukan Page 6 of 9


 Reserve Census Survival Ratio (RCSR); adalah rasio dari
jumlah orang pada kelompok umur i pada satu sensus
dengan jumlah orang dalam kelompok umur 10 tahun
lebih tua pada sensus sesudahnya.
ct
pi
RCSRi = ct +1
p i+ 10
ct
dimana ; pi = penduduk kelompok umur i pada tahun sensus t
ct +1
Pi+10 = penduduk kelompok umur i + 10 thn pada sesudah tahun
sensus t
mis; perkiraan mn umur 10-14 tahun 1990 adalah:

mn 10-141990 = 1/ RCSR . (P20-242000) - P10-141990

5. Angka Migrasi Bruto; menunjukkan banyaknya kejadian


perpindahan, dimana merupakan rasio jumlah migrasi masuk dan
keluar dengan jumlah penduduk tempat asal dan tujuan.
I +O
mg = k
P1 + P2
dimana ; mg = angka migrasi bruto
P1 = jumlah penduduk tempat tujuan
P2 = jumlah penduduk tempat asal

6. Migrasi Masuk Semasa Hidup ; menunjukkan jumlah penduduk suatu


wilayah yang lahir diluar wilayah tersebut. Dapat dilihat melalui
penyajian tabel/distribusi frekuensi .

E. URBANISASI

1. Angka Derajat Urbanisasi.


a. Persentase Penduduk Kota.
U
Pu = k
P
dimana; Pu = persentase penduduk kota
U = penduduk kota
Teori Ekonomi Kependudukan Page 7 of 9
P = penduduk total

b. Rasio Penduduk Kota dan Desa ( ratio of urban – rural


population).
U
RUR= k
R
dimana; RUR = rasio penduduk kota dan desa
U = penduduk kota
R = penduduk desa

2. Faktor Pendorong Urbanisasi

a. Faktor penarik (pull factor) dari kota besar yang lebih besar
dari desa
b. Persentase penduduk terbesar ada di desa
c. Tekanan penduduk dan menyempitnya lapangan kerja di desa
d. Anggapan bahwa kota adalah tempat yang memungkinkan
terjadinya pengembangan diri.

3. Masalah Urbanisasi
a. Kota-kota besar mempunyai penduduk yang besar pula sejalan
dengan terjadinya pertambahan penduduk yang tinggi.
b. Keahlian para migran yang berbeda dengan yang dibutuhkan di
kota
c. Belum siapnya kota menerima para migran

4. Kebijaksanaan
a.Kebijakan pintu tertutup;
b.Perencanaan kota yang mempertimbangkan juga faktor migrasi
(urbanisasi) selain pertumbuhan alami.
c.Kebijakan yang bersifat strategis :
 Penurunan Fertilitas
 Peningkatan Ekonomi Perkotaan (kesempatan kerja dan
pendapatan)
 Peningkatan kesempatan kerja di pedesaan
 Transmigrasi.

Teori Ekonomi Kependudukan Page 8 of 9


F. TRANSMIGRASI

Merupakan perpindahan penduduk dari wilayah yang padat penduduknya


ke wilayah yang jarang penduduknya di dalam wilayah RI. Perpindahan ini
bukan saja karena alasan-alasan demografis tetapi juga karena adanya
alasan-alasan ketanagakerjaan, pembangunan daerah dll.
1. Klasifikasi Transmigrasi
a. Transmigrasi umum
Transmigrasi yang seluruh pembiayaan dan penempatannya
diatur oleh pemerintah
b. Transmigrasi Swakarsa/spontan
Transmigrasi yang pembiayaannya ditanggung oleh
transmigran sendiri tetapi pengaturan dan penempatannya di
atur oleh pemerintah.
Adapun dalam pelaksanaannya terdapat beberapa jenis
transmigrasi yang dapat masuk dalam salah satu klasifikasi
ataupun dapat masuk pada kedua klasifikasi tersebut, anatara lain :
a. Transmigrasi keluarga
b. Transmigrasi nelayan
c. Transmigrasi veteran
d. Transmigrasi kooperatif
e. Transmigrasi keahlian, dll

2. Tujuan Transmigrasi
a. Peningkatan taraf hidup
b. Keseimbangan penyebaran penduduk
c. Pemerataan dan percepatan pembangunan
d. Pemanfaatan sumber daya alam dan manusia
e. Pertahanan dan keamanan nasional
f. Persatuan dan kesatuan bangsa

3. Permasalahan-permasalahan dalam pelaksanaan transmigrasi


a. Lahan dan pemukiman
b. Kesiapan transmigran
c. Penyiapan prasarana di tempat asal dan tujuan
d. Koordinasi antar pihak pengelola transmigrasi
e. Lingkungan pemukiman transmigrasi

Teori Ekonomi Kependudukan Page 9 of 9

Anda mungkin juga menyukai