Anda di halaman 1dari 35

Statistik Migrasi

Official Statistics I

Sekti Kartika Dini, S.Si., M.Si.


Program Studi Statistika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Islam Indonesia
sektidini@uii.ac.id
PENDAHULUAN
Definisi
Ø Menurut Rozy Munir dalam buku Dasar-Dasar Demografi, migrasi
merupakan perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat
lain melewati batas administratif dengan tujuan untuk menetap
Ø Menurut Mantra (1980:20), migrasi adalah tempat tinggal
mobilitas penduduk secara geografis yang meliputi semua
gerakan penduduk yang melintasi batas wilayah tertentu dalam
periode tertentu
Ø Menurut BPS, seseorang dikatakan melakukan migrasi apabila
orang tersebut melakukan gerak melintasi batas wilayah menuju
wilayah lain dan lamanya berada di wilayah tujuan enam bulan
atau lebih
Dua dimensi yang perlu diperhatikan dalam
migrasi
01
Dimensi daerah
Secara garis besar, dimensi daerah terbagi menjadi dua jenis yaitu
perpindahan penduduk antar negara dan perpindahan dalam satu
negara, misalnya antar provinsi, kota/kabupaten dan seterusnya.

02
Dimensi waktu
Sementara dimensi waktu, untuk dapat dikatakan sebagai
seorang migran tidak memiliki ukuran waktu yang pasti
Teori Migrasi
Teori migrasi pertama kali dikemukakan oleh Ravenstein pada
tahun 1985

Terdapat beberapa perilaku migrasi atau disebut hukum-hukum migrasi yang


dikemukakan oleh Ravenstein (1985), yaitu :

2. Faktor yang mempengaruhi seseorang


1. Para migran cenderung lebih memilih untuk bermigrasi adalah sulitnya
tempat tinggal yang paling dekat memperoleh pendapatan di daerah asal
dengan daerah tujuan. dan kemungkinan untuk memperoleh
pendapatan yang lebih baik di daerah
tujuan
Teori Migrasi (lanjutan)

3. Informasi yang negatif dari daerah 4. Semakin tinggi pengaruh kekotaan


tujuan akan mengurangi niat seseorang, semakin tinggi tingkat
penduduk untuk melakukan migrasi. mobilitas orang tersebut.
Teori Migrasi (lanjutan)

5. Semakin tinggi pendapatan individu, 6. Berita-berita yang di dapat dari saudara atau teman
semakin tinggi pula frekuensi yang telah pindah ke daerah lain merupakan
mobilitas orang tersebut informasi yang sangat penting. Migran cenderung
lebih memilih bermigrasi ke daerah dimana telah
terdapat teman atau saudaranya yang bertempat
tinggal di daerah tujuan.
Teori Migrasi (lanjutan)

7. Sangat sulit untuk 8. Penduduk yang berstatus belum 9. Penduduk yang memiliki
memperkirakan pola migrasi menikah lebih banyak pergi tingkat pendidikan lebih
setiap orang maupun bermigrasi daripada penduduk tinggi biasanya akan lebih
sekelompok penduduk. yang berstatus menikah. banyak melakukan mobilitas
.
Pola Migrasi
Pola Migrasi
Menurut Tommy (1994), pola migrasi di negara berkembang
menunjukan suatu pemusatan arus migrasi ke wilayah-wilayah
tertentu, khususnya perkotaan. Berdasarkan hal tersebut dapat
diketahui bahwa di negara-negara berkembang, kekuatan ekonomi
masih terpusat di wilayah-wilayah tertentu.
Pola Migrasi

● Menurut Titus Milan J (1991, dalam Didit 2004), pola migrasi desa-kota
di negara berkembang menunjukkan adanya konsentrasi pendatang
yang tinggi di kota-kota besar yang cenderung mempunyai sektor
modern yang besar dinamis. Sedangkan kota-kota kecil lainnya yang
kurang dinamis seringkali menunjukkan tingkat migrasi yang rendah.
● Dengan demikian dikemukakan oleh (Titus, 1991) bahwa migrasi desa-
kota tidak hanya disebabkan oleh faktor dorongan di desa, tetapi juga
oleh faktor daya tarik di kota..
Bentuk &
Jenis Migrasi
Bentuk Migrasi
Menurut Mantra (2012), menjelaskan bahwa bentuk migrasi terbagi menjadi dua
bentuk, yaitu :

Migrasi Penduduk Migrasi Penduduk


Vertikal Horizontal
sering disebut dengan perubahan status. yaitu migrasi penduduk geografis, yang
Contohnya adalah perubahan status merupakan gerak penduduk yang
pekerjaan, dimana seorang individu yang melewati batas wilayah menuju wilayah
pada awalnya bekerja di sektor pertanian lain dalam periode waktu tertentu.
lalu mengalami perubahan saat
bermigrasi menjadi sektor non-pertanian
Bentuk Migrasi

Migrasi penduduk permanen, yaitu perpindahan penduduk


dari daerah asalnya menuju daerah tujuan dan berniat untuk
Menurut Mantra (2012),
menetap di daerah tersebut.
menjelaskan bahwa
terdapat dua bentuk
migrasi apabila dilihat
berdasarkan ada atau Migrasi penduduk non-permanen, yaitu perpindahan
tidaknya niatan migran penduduk dari daerah asal menuju daerah tujuan dan tidak
untuk menetap yaitu: mempunyai niat untuk menetap di daerah tersebut. Meskipun
penduduk migran tersebut tinggal dalam waktu yang lama
tetapi tidak mempunyai niat untuk menetap, maka dikatakan
migrasi penduduk non-permanen.
Jenis Migrasi
Menurut Rozy Munir (2000; 117), migrasi dikelompokkan menjadi beberapa jenis
yaitu:

v Migrasi Masuk (In Migration) yaitu masuknya penduduk ke suatu daerah tujuan.
v Migrasi Keluar (Out Migration) yaitu penduduk yang melakukan perpindahan
keluar dari daerah asal.
v Migrasi Neto (Net Migration) yaitu selisih antara jumlah migrasi masuk dengan
migrasi keluar, dikatakan migrasi neto negatif apabila jumlah migrasi keluar
lebih lebih banyak dibandingkan jumlah migrasi masuk. Angka migrasi neto
digunakan untuk mengukur banyaknya migran yang masuk maupun yang keluar
dari dan ke suatu daerah tiap 1.000 penduduk.
v Migrasi Bruto (Gross Migration) yaitu jumlah migrasi keluar dan migrasi masuk.
Angka migrasi bruto digunakan untuk mengukur banyaknya kejadian
perpindahan penduduk di suatu wilayah.
Jenis Migrasi
v Migrasi Total (Total Migration) yaitu semua orang yang pernah melakukan
perpindahan.
v Migrasi Internasional (International Migration) merupakan perpindahan penduduk
dari suatu negara ke negara lain. Penduduk yang masuk ke suatu negara disebut
imigrasi sementara penduduk yang keluar dari suatu negara disebut emigrasi.
v Migrasi Internal (Intern Migration) merupakan perpindahan yang terjadi dalam satu
negara, contohnya antar provinsi, antar kota/kabupaten, atau antar kecamatan,
kelurahan dan seterusnya. Terdapat beberapa jenis migrasi yang terjadi antar unit
administratif dalam satu negara, yaitu :
1. Migrasi Sirkuler (Sirkuler Migration) yaitu migrasi yang terjadi jika seseorang
berpindah tempat tetapi tidak bermaksud untuk menetap di daerah tersebut, hanya
untuk mendekati tempat pekerjaan.
2. Migrasi Ulang-alik (Commuter) merupakan individu yang melakukan pergerakan
setiap harinya untuk meninggalkan tempat tinggalnya dan pergi ke daerah lain
untuk bekerja, akan tetapi mereka pulang pada sore harinya.
Jenis Migrasi
v Migrasi Semasa Hidup (Life Time Migration) yaitu penduduk yang pada waktu
pencacahan sensus bertempat tinggal di daerah yang berbeda dengan tempat
kelahirannya.
v Migrasi Risen (Recent Migration) yaitu individu dikatakan sebagai migran risen jika
tempat tinggal mereka lima tahun sebelum survei berbeda dengan tempat tinggal saat
waktu survei.
v Migrasi Parsial (Partial Migration) yaitu jumlah migrasi ke suatu daerah dari satu
daerah asal atau dari daerah asla ke satu daerah tujuan. Migrasi tersebut merupakan
ukuran dari arus migrasi antara dua daerah asal dan tujuan.
v Urbanisasi (Urbanization) yaitu penambahan populasi penduduk dari daerah asal ke
daerah tujuan
v Transmigrasi (Transmigration) yaitu perpindahan penduduk dari suatu daerah yang
ditetapkan di dalam wilayah Republik Indonesia guna kepentingan pembangunan
negara atau karena alasan yang dipandang perlu oleh pemerintah.
Sumber Data
Migrasi
Sumber Data Migrasi

q Sensus penduduk, registrasi penduduk, survei penduduk


q Pertanyaan tentang migrasi:
1. Tempat lahir

2. Lamanya tinggal di tempat ini

3. Tempat tinggal terakhir sebelum sekarang

4. Tempat tinggal 5 tahun yang lalu


Migrasi Semasa Hidup (Life Time Migration)
Angka migrasi semasa hidup dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
𝑃#
𝐴𝑀!" = 𝑥1000
𝑃
dengan
Msh = Migrasi semasa hidup di suatu provinsi
Pd = Banyaknya penduduk yang provinsi/kab/kota tempat
lahirnya berbeda dengan provinsi/kab/kota tempat tinggalnya
sekarang
P = Jumlah penduduk pertengahan tahun di suatu prov/kab/kota
tujuan
Migrasi Risen (Recent Migration)
Angka migrasi risen dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
𝑃#%
𝐴𝑀$ = 𝑥1000
𝑃
dengan
Pd5 = Banyaknya penduduk yang provinsi tempat tinggalnya 5
tahun yang lalu berbeda dengan provinsi tempat tinggalnya
sekarang
P = Jumlah penduduk pertengahan tahun di suatu prov/kab/kota
tujuan
Migrasi Total (Total Migration)
Angka migrasi total dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
𝑀𝑇
𝐴𝑀& = 𝑥1000
𝑃
dengan
MT = Banyaknya penduduk yang provinsi tempat tinggalnya
sekarang berbeda dengan provinsi tempat tinggal sebelumnya
P = Jumlah penduduk pertengahan tahun di suatu prov/kab/kota
tujuan
Migrasi Bruto (Gross Migration)

Angka migrasi bruto dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑖𝑔𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 + 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑖𝑔𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟


𝐺𝑀 = 𝑥1000
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

Indikator ini menunjukkan jumlah kejadian perpindahan


Migrasi Neto (Net Migration)

Angka migrasi neto dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑖𝑔𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 − 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑖𝑔𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟


𝐺𝑀 = 𝑥1000
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

Indikator ini menunjukkan tingkat perpindahan yang terjadi


Tempat Tinggal Sekarang/Place of Present Residence
Tempat Lahir
Place of Birth
Sumatera Sumatera …
Riau Jambi
Utara Barat
-1 -2 -3 -4 -5

110,722 8,181 27,87 4,355 ….


Nanggroe Aceh Darussalam

Sumatera Utara 11,241,655 71,705 460,42 65,306 ….

Contoh Format Sumatera Barat 53,028 4,255,488 300,26 62,339 ….

Tabel Migrasi Riau 17,55 35,325 3,227,533 14,079 ….

Penduduk Jambi 4,955 26,828 17,474 2,075,747 ….

….. …. …. …. …. ….

Papua 1,39 249 94 - ….

Luar Negeri / Abroad 854 1,195 191 451 ….

- 629 287 868 ….


Tidak Terjawab / Not Stated

Jumlah/Total 11,688,987 4,555,810 4,563,406 2,627,216 ….


Migrasi
Migrasi Masuk Migrasi Keluar
Netto

Provinsi /
Jumlah % Jumlah % Jumlah
Province

-1 -2 -3 -4 -5 -6
Tak ada
D.I. Aceh 110,722 ? data - -
Contoh Migrasi
Sumatera
Utara
- - - - - Penduduk Provinsi
Sumatera
53,028 ? 71,705 ? - 18,677
Barat

Riau 17,6 ? 460,420 ? - 442,870

Jambi 4,955 ? 65,306 ? - 60,351

Dst
Jumlah ? 100 ? 100 ?
Profil Migrasi Hasil SUSENAS 2019
KEPO !!!

Dampak migrasi baik positif maupun negatif


Merantaulah… Bijih emas tak ada bedanya dengan tanah biasa di
Orang berilmu dan beradab tidak diam beristirahat di tempatnya (sebelum ditambang).
kampung halaman. Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam
Tinggalkan negerimu dan hidup asing (di negeri orang). hutan.
Merantaulah… Jika gaharu itu keluar dari hutan, ia menjadi parfum yang
Kau akan dapatkan pengganti dari orang-orang yang tinggi nilainya.
engkau tinggalkan (kerabat dan kawan). Jika bijih memisahkan diri (dari tanah), barulah ia dihargai
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah sebagai emas murni
berjuang.
Merantaulah…
Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan.. Orang berilmu dan beradab tidak diam beristirahat di
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, akan keruh kampung halaman.
menggenang. Tinggalkan negerimu dan hidup asing (di negeri orang)
Singa jika tak tinggalkan sarang, tak akan dapat mangsa..
Anak panah jika tak tinggalkan busur, tak akam kena -Imam Asy-Syafi’i-
sasaran

Jika matahari di orbitnya tak bergerak dan terus berdiam..


tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai