Official Statistics I
02
Dimensi waktu
Sementara dimensi waktu, untuk dapat dikatakan sebagai
seorang migran tidak memiliki ukuran waktu yang pasti
Teori Migrasi
Teori migrasi pertama kali dikemukakan oleh Ravenstein pada
tahun 1985
5. Semakin tinggi pendapatan individu, 6. Berita-berita yang di dapat dari saudara atau teman
semakin tinggi pula frekuensi yang telah pindah ke daerah lain merupakan
mobilitas orang tersebut informasi yang sangat penting. Migran cenderung
lebih memilih bermigrasi ke daerah dimana telah
terdapat teman atau saudaranya yang bertempat
tinggal di daerah tujuan.
Teori Migrasi (lanjutan)
7. Sangat sulit untuk 8. Penduduk yang berstatus belum 9. Penduduk yang memiliki
memperkirakan pola migrasi menikah lebih banyak pergi tingkat pendidikan lebih
setiap orang maupun bermigrasi daripada penduduk tinggi biasanya akan lebih
sekelompok penduduk. yang berstatus menikah. banyak melakukan mobilitas
.
Pola Migrasi
Pola Migrasi
Menurut Tommy (1994), pola migrasi di negara berkembang
menunjukan suatu pemusatan arus migrasi ke wilayah-wilayah
tertentu, khususnya perkotaan. Berdasarkan hal tersebut dapat
diketahui bahwa di negara-negara berkembang, kekuatan ekonomi
masih terpusat di wilayah-wilayah tertentu.
Pola Migrasi
● Menurut Titus Milan J (1991, dalam Didit 2004), pola migrasi desa-kota
di negara berkembang menunjukkan adanya konsentrasi pendatang
yang tinggi di kota-kota besar yang cenderung mempunyai sektor
modern yang besar dinamis. Sedangkan kota-kota kecil lainnya yang
kurang dinamis seringkali menunjukkan tingkat migrasi yang rendah.
● Dengan demikian dikemukakan oleh (Titus, 1991) bahwa migrasi desa-
kota tidak hanya disebabkan oleh faktor dorongan di desa, tetapi juga
oleh faktor daya tarik di kota..
Bentuk &
Jenis Migrasi
Bentuk Migrasi
Menurut Mantra (2012), menjelaskan bahwa bentuk migrasi terbagi menjadi dua
bentuk, yaitu :
v Migrasi Masuk (In Migration) yaitu masuknya penduduk ke suatu daerah tujuan.
v Migrasi Keluar (Out Migration) yaitu penduduk yang melakukan perpindahan
keluar dari daerah asal.
v Migrasi Neto (Net Migration) yaitu selisih antara jumlah migrasi masuk dengan
migrasi keluar, dikatakan migrasi neto negatif apabila jumlah migrasi keluar
lebih lebih banyak dibandingkan jumlah migrasi masuk. Angka migrasi neto
digunakan untuk mengukur banyaknya migran yang masuk maupun yang keluar
dari dan ke suatu daerah tiap 1.000 penduduk.
v Migrasi Bruto (Gross Migration) yaitu jumlah migrasi keluar dan migrasi masuk.
Angka migrasi bruto digunakan untuk mengukur banyaknya kejadian
perpindahan penduduk di suatu wilayah.
Jenis Migrasi
v Migrasi Total (Total Migration) yaitu semua orang yang pernah melakukan
perpindahan.
v Migrasi Internasional (International Migration) merupakan perpindahan penduduk
dari suatu negara ke negara lain. Penduduk yang masuk ke suatu negara disebut
imigrasi sementara penduduk yang keluar dari suatu negara disebut emigrasi.
v Migrasi Internal (Intern Migration) merupakan perpindahan yang terjadi dalam satu
negara, contohnya antar provinsi, antar kota/kabupaten, atau antar kecamatan,
kelurahan dan seterusnya. Terdapat beberapa jenis migrasi yang terjadi antar unit
administratif dalam satu negara, yaitu :
1. Migrasi Sirkuler (Sirkuler Migration) yaitu migrasi yang terjadi jika seseorang
berpindah tempat tetapi tidak bermaksud untuk menetap di daerah tersebut, hanya
untuk mendekati tempat pekerjaan.
2. Migrasi Ulang-alik (Commuter) merupakan individu yang melakukan pergerakan
setiap harinya untuk meninggalkan tempat tinggalnya dan pergi ke daerah lain
untuk bekerja, akan tetapi mereka pulang pada sore harinya.
Jenis Migrasi
v Migrasi Semasa Hidup (Life Time Migration) yaitu penduduk yang pada waktu
pencacahan sensus bertempat tinggal di daerah yang berbeda dengan tempat
kelahirannya.
v Migrasi Risen (Recent Migration) yaitu individu dikatakan sebagai migran risen jika
tempat tinggal mereka lima tahun sebelum survei berbeda dengan tempat tinggal saat
waktu survei.
v Migrasi Parsial (Partial Migration) yaitu jumlah migrasi ke suatu daerah dari satu
daerah asal atau dari daerah asla ke satu daerah tujuan. Migrasi tersebut merupakan
ukuran dari arus migrasi antara dua daerah asal dan tujuan.
v Urbanisasi (Urbanization) yaitu penambahan populasi penduduk dari daerah asal ke
daerah tujuan
v Transmigrasi (Transmigration) yaitu perpindahan penduduk dari suatu daerah yang
ditetapkan di dalam wilayah Republik Indonesia guna kepentingan pembangunan
negara atau karena alasan yang dipandang perlu oleh pemerintah.
Sumber Data
Migrasi
Sumber Data Migrasi
….. …. …. …. …. ….
Provinsi /
Jumlah % Jumlah % Jumlah
Province
-1 -2 -3 -4 -5 -6
Tak ada
D.I. Aceh 110,722 ? data - -
Contoh Migrasi
Sumatera
Utara
- - - - - Penduduk Provinsi
Sumatera
53,028 ? 71,705 ? - 18,677
Barat
Dst
Jumlah ? 100 ? 100 ?
Profil Migrasi Hasil SUSENAS 2019
KEPO !!!