KAJIAN PUSTAKA
relatif permanen (dalam jangka waktu tertentu) dengan menempuh jarak minimal
tertentu, berpindah dari satu unit geografis lainnya. Unit geografis disini berarti
Negara.
suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau
negara yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain yang
negara misalnya antar provinsi, kota atau kesatuan administrasi lainnya dikenal
dengan migrasi internal. Menurut Rusli 1995 berdasarkan bentuk mobilitas dibagi
menjadi dua yaitu mobilitas permanen atau migrasi dan mobilitas non-permanen
dari suatu wilayah ke wilayah lain dengan maksud untuk menetap di daerah
1
tujuan. sedangkan mobilitas non-permanen adalah gerak penduduk dari suatu
tempat ke tempat lain dengan tidak ada niat untuk menetap di daerah tujuan
yang terdiri dari dua, yaitu sirkulasi dan komutasi. jadi perbedaan ini berdasarkan
perpindahan sirkuler mungkin lebih lama dari migrasi. Migrasi masuk dapat
Rumus :
¿ Mig
Mi =
P
.K
Keterangan
K : 1000
Angka yang menunjukkan banyaknya migran yang masuk per 1000 orang
Teori Human Capital Model dan Model Harris - Todaro yang dikemukakan
dan migrasi. Menurut teori Human Capital Model bahwa seseorang akan
besar dari pada pendapatan di daerah asal yang di tambah dengan biaya
langsung migrasi. Dalam model ini niat untuk melakukan migrasi dipengaruhi
oleh motivasi untuk mencari kesempatan kerja dan pendapatan yang lebih baik.
2
migrasi merupakan respon dari harapan untuk memperoleh kesempatan kerja
dan pendapatan yang lebih baik. Todaro berpendapat bahwa sektor modern di
perkotaan merupakan sektor penarik utama migrasi tenaga kerja khusunya bagi
tenaga kerja terampil. Secara agregat jumlah orang yang bekerja yang dimuat
berikut :
tujuan.
untuk bermigrasi.
3
f. Para migran cendrung memilih daerah dimana telah terdapat teman
pola pergerakan penduduk dari sudut pandang geografi. Model ini berdasarkan
bergantung pada jarak. Migrasi cenderung menempuh jarak dekat dan untuk
Gravitasi Newton (1687). Mengacu pada konsep ini, migrasi terjadi karena tarik-
menarik antara dua wilayah atau lebih dan besarnya berbanding lurus dengan
massa (jumlah migran) dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak diantara
dengan faktor jarak antara daerah pengirim dan penerima migran. Seperti yang
yang menyebabkan migrasi penduduk. Kemudian hal ini juga didukung oleh
4
faktor pendorong dan penarik migrasi yang diungkapkan oleh Lee (1966) bahwa
volume migrasi dipengaruhi oleh kondisi daerah asal dan tujuan. Dalam hal
ini, daerah asal dapat berbentuk faktor yang mendorong migrasi atau menahan
untuk tidak pindah. Sementara itu, daerah tujuan merupakan faktor yang
menyebabkan orang tertarik untuk datang. Salah satu faktor pendorong dan
perjalanan. Faktor jarak akan selalu ada dalam proses migrasi, namun tidak
terhadap migrasi sudah mengalami degradasi dari waktu ke waktu dan dapat
tersebut. Di daerah asal dan di daerah tujuan, menurut lee, terdapat faktor-faktor
a. Faktor positif (+) yaitu faktor yang memberikan nilai keuntungan bila
5
b. Faktor negatif (-) yaitu faktor yang memberikan nilai negatif atau
seorang individu untuk tetap tinggal di tempat asal atau pindah ke tempat
lain.
antara adalah hal-hal yang cukup berpengaruh terhadap besar kecilnya arus
wilayah asal dengan daerah tujuan atau sarana transportasi. Faktor yang tidak
Karena faktor individu pula yang dapat menilai positif atau negatifkah suatu
daerah dan memutuskan untuk pindah atau bertahan di tempat asal. Jadi
menurut Everett S. Lee (Mantra, 2000) arus migrasi dipengaruhi oleh 4 faktor,
yaitu :
a. Faktor individu.
kepemilikan lahan, upah di desa rendah, waktu luang (Time lag) antara
transportasi, topografi desa ke kota dan jarak desa kota. Atau dapat
6
Gambar 2.1 : Faktor-Faktor yang Terdapat Pada Daerah Asal dan
seseorang untuk tidak meninggalkan daerah tersebut (faktor positif) dan faktor-
faktor yang pada dasarnya tidak ada pengaruhnya terhadap daerah tersebut,
faktor ini disebut dengan nol (0). Diantara ke empat faktor tersebut, faktor
7
diperoleh di desa. Penghasilan yang diharapkan diukur dengan perbedaan dalam
penghasilan rill antara pekerjaan di desa dan di kota. Dengan kata lain bahwa
para migran akan melakukan migrasi bila penghasilannya lebih besar daripada
hanya terdapat pada arus migrasi antar wilayah pada negara yang sama, tetapi
3. Migrasi Neto (Net Migration) Yaitu selisih antara jumlah migrasi masuk
dengan migrasi keluar. Bila migrasi yang masuk lebih besar dari pada
migrasi keluar lebih besar dari pada migrasi masuk disebut migrasi neto
negatif.
4. Migrasi Bruto (Gross Migration) Yaitu jumlah migrasi masuk dan migrasi
keluar.
migrasi semasa hidup (life time migration) dan migrasi pulang (return 30
8
migration). Atau dengan kata lain migrasi total adalah semua orang yang
pernah pindah.
10. Migrasi Semasa Hidup (Life Time Migration) Yaitu migrasi yang
9
yang pada waktu pencacahan sensus bertempat tinggal di daerah yang
12. Migrasi Parsial (Partial Migration) Yaitu jumlah migrasi ke suatu daerah
dari satu daerah asal, atau dari daerah asal ke satu daerah tujuan.
Migrasi itu merupakan ukuran dari arus migrasi antara dua daerah asal
dan tujuan.
perpindahan yang terjadi dari daerah asal ke daerah tujuan dalam jangka
waktu tertentu.
Pemerintah.
10
terikat tanah warisan, menunggu orang tua yang lanjut usia, kegotong-royongan,
daerah asal sebagai tempat kelahiran nenek moyang, dan sebaliknya kekuatan
beragam dan rumit. Lebih jelasnya menurut Todaro (2003), keputusan seseorang
mengungkung mereka.
11
wilayah tersebut. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi orang untuk menetap
di suatu daerah atau menarik orang untuk pindah ke daerah tersebut, serta ada
pula faktor-faktor lain yang memaksa mereka meninggalkan daerah itu. Lee,
bahwa motivasi utama seseorang untuk pindah adalah motif ekonomi. Kondisi ini
antara desa dan kota. Hal ini dirasakan menjadi pertimbangan rasional, dimana
dengan kota, sehingga arah pergerakan penduduk juga cenderung ke kota yang
seseorang melakukan migrasi, yaitu faktor pendorong dan faktor penarik sebagai
berikut:
barang tertentu yang bahan bakunya makin susah diperoleh seperi hasil
intensive).
12
c. Adanya tekanan-tekanan atau diskriminasi politik, agama, suku di daerah
asal.
fasilitas pendidikan.
antara lain :
a. Adanya rasa superior ditempat yang baru atau kesempatan yang baru
13
f. Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat
kebudayaan sebagai daya tarik bagi orang-orang dari desa atau kota
kecil.
Menurut Milan J. Titus (1982), faktor-faktor daya tarik yang positif orang
bermigrasi adalah kesempatan kerja yang terdapat dalam sektor sebagai berikut:
kayu. Contoh : Kalimantan Timur, Riau, sumatera Utara, dan Selatan yaitu
dengan cepat.
2.2 Pendapatan
diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu
(biasanya satu tahun). Pendapatan terdiri dari upah atau penerimaan tenaga
kerja, pendapatan dari kekayaan seperti sewa, bunga dan dividen, serta
gaji dan upah, tanah memperoleh sewa, modal memperoleh bunga, dan keahlian
14
keusahawanan memperoleh keuntungan. Pendapatan yang diperoleh masing-
masing jenis faktor produksi tersebut tergantung kepada harga dan jumlah
barang adalah sama dengan harga dari barang tersebut (Sukirno, 2002).
produksi, yang dapat berarti lapangan pekerjaan atau kesempatan yang tersedia
untuk bekerja yang ada dari suatu saat dari kegiatan ekonomi. Kesempatan kerja
dapat tercipta apabila terjadi permintaan tenaga kerja di pasar kerja, sehingga
sebagai “kesempatan kerja” yang berarti juga jumlah orang yang bekerja, tanpa
diminati oleh penduduk daerah lain yang berharap dapat memenuhi kebutuhan
15
dan keinginannya di daerah tersebut, disisi lain, daya dorong menyebabkan
ekonominya dengan melihat kesempatan kerja pada daerah yang akan dituju
yang berkaitan dengan moral, intelektual, dan jaminan untuk mencapai tujuan
tingkat pendidikan akan menentukan jenis pekerjaan yang pada gilirannya akan
16
Menurut Gillis (2000) terdapat dua alasan mengapa pendidikan itu
penting, pertama karena banyak permintaan yang tinggi untuk pendidikan, hal ini
terjadi karena banyak masyarakat yang percaya bahwa pendidikan yang tinggi
observasi yang menyatakan bahwa dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka
terbatas.
dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada
17
pendapatan tidak hanya menyangkut aspek ekonomis saja tetapi juga aspek
mencerminkan jumlah dari total angkatan kerja yang dapat diserap atau ikut
usia 15 tahun keatas yang bekerja atau disebut pula pekerja. Kesempatan kerja
termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk migran suatu
seseorang yang termasuk dalam angkatan kerja untuk bisa terserap dalam pasar
kerja atau dapat bekerja. Semakin besar angka TKK, semakin baik pula kondisi
untuk memperoleh kesempatan kerja dan pendapatan yang lebih baik. Menurut
18
2.6.3 Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Migrasi Masuk
berfungsi menyiapkan salah satu input dalam proses produksi yaitu tenaga kerja,
2003 : 57).
dan migrasi. Orang yang berpendidikan lebih tinggi cenderung lebih banyak
melakukan migrasi daripada yang pendidikannya lebih rendah. Hal ini didasarkan
pada seseorang yang berpendidikan tinggi akan menghadapi selisih tingkat upah
yang lebih tinggi, disamping itu juga memiliki peluang lebh besar mendapatkan
19
2.7 Penelitian Terdahulu
jasa, dan aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau sentral
20
sasaran tertentu. Komponen-komponen lahan ini dapat dipandang
Pendapatan
(X1)
Kesempatan Kerja
(X2)
Migrasi Masuk
(Y)
Tingkat Pendidikan
(X3)
Kepemilikan Lahan
(X4)
2.10 Hipotesis
Bontang.
Bontang.
21
3. Tingkat pendidikan berpengaruh signifikan terhadap migrasi masuk di Kota
Bontang.
Bontang.
22