Anda di halaman 1dari 12

KONSEP MUAMALAH DALAM ISLAM

KELOMPOK 6

Disusun Oleh :

M. RUSYDI (31201800229)
SHAMRIZKI TSALIS Y (312018002)
PENGERTIAN MUAMALAH
• Dari segi bahasa, muamalah berasal dari kata aamala,
yuamilu, muamalat yang berarti perlakuan atau tindakan
terhadap orang lain, hubungan kepentingan.
• Secara umun pengertian Fiqih muamalah merupakan hukum-
hukum yang berkaitan dengan tindakan manusia dalam
persoalan keduniaan, misalnya dalam persoalan jual beli,
hutang piutang, kerja sama dagang, perserikatan, kerja sama
dalam penggarapan tanah, dan sewa menyewa.
PRINSIP DASAR FIQIH MUAMALAH
Sebagai sistem kehidupan, Islam memberikan warna dalam
setiap dimensi kehidupan manusia, tak terkecuali dunia
ekonomi. Sistem Islam ini berusaha mendialektikkan nilai-nilai
ekonomi dengan nilai akidah atau pun etika. Artinya, kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh manusia dibangun dengan
dialektika nilai materialisme dan spiritualisme. Kegiatan ekonomi
yang dilakukan tidak hanya berbasis nilai materi, akan tetapi
terdapat sandaran transendental di dalamnya, sehingga akan
bernilai ibadah. Selain itu, konsep dasar Islam dalam kegiatan
muamalah (ekonomi) juga sangat konsen terhadap nilai-nilai
humanisme.
Berikut ini adalah beberapa prinsip muamalah yang perlu
diperhatikan agar tujuan muamalah dapat tercapai :
• Hukum muamalah mubah
pada dasarnya segala bentuk muamalah hukumnya adalah
boleh. Kecuuali aktivitas atau perbuatan muamalah yang
dilarang dalam Al-quran dan Al-hadist. Hal ini memberikan
kesempatan dan peluang untuk terciptanya aneka muamalah
baru sesuai perkembangan zaman.
• Atas dasar sukarela
pengertian muamalah dalam islam bermakna saling berbuat,
dengan ketentuan tidak ada paksaan diantara pihak yang
saling melakukan perbuatan muamalah tersebut. Hal ini
menjamin kebebasan para pihak dalam memilih meneruskan
atau menghentikan transaksi, salah satu contohnya adalah
praktek macam-macam khiyar dalam jual beli.
• Mendatangkan manfaat, menghindari mudharat
Hal ini mengarahkan para pihak yang bermuamalah unutk
menghindari perbuatan yang sia-sia dan mubazir. Serta
mewaspadai potensi risiko yang akan terjadi.
• Memelihara nilai keadilan
Muamalah yang dilakukan adalah perbuatan yang
menghindari unsur-unsur penganiayaan dan penindasan. Dan
juga mengambil kesempatan dalam kesulitan orang lain
 KAIDAH FIQIH DALAM TRANSAKSI
EKONOMI (MUAMALAH)
Kegiatan ekonomi merupakan salah satu dari aspek muamalah
dari sistem Islam, sehingga kaidah fiqih yang digunakan dalam
mengidentifikasi transaksi-transaksi ekonomi juga menggunakan
kaidah fiqih muamalah. Kaidah fiqih muamalah adalah “al ashlu
fil mua’malati al ibahah hatta yadullu ad daliilu ala tahrimiha”
(hukum asal dalam urusan muamalah adalah boleh, kecuali ada
dalil yang mengharamkannya). Ini berarti bahwa semua hal yang
berhubungan dengan muamalah yang tidak ada ketentuan baik
larangan maupun anjuran yang ada di dalam dalil Islam (Al-
Qur’an maupun Al-Hadist), maka hal tersebut adalah
diperbolehkan dalam Islam.
Kaidah fiqih dalam muamalah di atas memberikan arti bahwa
dalam kegiatan muamalah yang notabene urusan ke-dunia-an,
manusia diberikan kebebasan sebebas-bebasnya untuk
melakukan apa saja yang bisa memberikan manfaat kepada
dirinya sendiri, sesamanya dan lingkungannya, selama hal
tersebut tidak ada ketentuan yang melarangnya.
Larangan-larangan dalam muamalah
1. Maisir
Menurut bahasa maisir berarti gampang/mudah. Menurut
istilah maisir berarti memperoleh keuntungan tanpa harus
bekerja keras. Maisir sering dikenal dengan perjudian karena
dalam praktik perjudian seseorang dapat memperoleh
keuntungan dengan cara mudah. Dalam perjudian,
seseorang dalam kondisi bisa untung atau bisa rugi. Padahal
islam mengajarkan tentang usaha dan kerja keras. Larangan
terhadap maisir / judi sendiri sudah jelas ada dalam
AlQur’an (2:219 dan 5:90)
2. Gharar
Menurut bahasa, gharar berarti Risiko, Tipuan. Terdapat juga
mereka (ulama) yang menyatakan bahwa gharar bermaksud syak
atau keraguan. Setiap transaksi yang masih belum jelas
barangnya atau tidak berada dalam kuasanya alias di luar
jangkauan termasuk jual beli gharar. Gharar juga bisa diartikan
muamalah yang memiliki ketidakjelasan obyek transaksinya.
Seperti barang yang dijual tidak dapat diserah-terimakan, tidak
jelas jumlah, harga dan waktu pembayarannya.
Misalnya: membeli burung di udara atau ikan dalam air atau
membeli ternak yang masih dalam kandungan induknya
termasuk dalam transaksi yang bersifat gharar.
3. Haram
Ketika objek yang diperjualbelikan ini adalah haram, maka
transaksi nya mnejadi tidak sah. Misalnya jual beli khamr,
dan lain-lain.
4. Riba 
pengertian riba dalam islam adalah tambahan dalam
transaksi hutang-piutang dan jual beli. Dalil tentang
haramnya riba sebagai berikut :
• QS. Ar Rum : 39
• QS. An Nisa : 160-161
• QS. Ali Imran : 130
• QS. Al Baqarah : 278-279
5. Bathil
Dalam melakukan transaksi, prinsip yang harus dijunjung
adalah tidak ada kedzhaliman yang dirasa pihak-pihak yang
terlibat. Semuanya harus sama-sama rela dan adil sesuai
takarannya. Maka, dari sisi ini transaksi yang terjadi akan
merekatkan ukhuwah pihak-pihak yang terlibat dan diharap
agar bisa tercipta hubungan yang selalu baik. Kecurangan,
ketidakjujuran, menutupi cacat barang, mengurangi
timbangan tidak dibenarkan. Atau hal-hal kecil seperti
menggunakan barang tanpa izin, meminjam dan tidak
bertanggungjawab atas kerusakan harus sangat diperhatikan
dalam bermuamalat.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai