Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI ISLAM

OLEH :
RACHILA ISTIQ FATIKHA (21)
SIFATUL QOMARIYAH (24)
FARREL REVANSHA PUTRA (8)
DANIL SEFTIYAN DWI NUR RISKI (6)
MUHAMMAD RAFLY SAMUDRA (16)
NUR ALIF ABDILLAH (20)

X IPS 5
SMAN 2 SUMENEP
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka


menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai materi yang
sedang dipelajari.

kami juga menyadari bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-


kekurangan dan jauh dari apa yang bapak harapkan. Untuk itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana
yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna
bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
di masa depan. 
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ........................................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH ...............................................................................................
1.3 TUJUAN ..............................................................................................................................
BAB 2. KAJIAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN MU’AMALAH ....................................................................
2.2 MACAM MACAM MU’AMALAH .................................................................................
2.3 SYIRKAH DAN PERBANKAN ...................................................................
BAB 3. PENUTUP
3.1 KESIMPULAN ...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................
BAB 1
1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kehadiran ekonomi Islam telah memunculkan harapan baru
bagi banyak orang,khususnya bagi umat Islam akan sebuah
ekonomi alternatif dari sistem ekonomi kapitalisme dan
sosialisme sebagai arus utama perdebatan sebuah sistem
ekonomidunia, terutama sejak perang dunia II yang memunculkan
banyak Negara-negara Islambekas jajahan imperialis. Dalam hal ini,
keberadaan ekonomi Islam sebagai sebuahmodel ekonomi
alternatif memungkinkan bagi banyak pihak, muslim maupun
nonmuslim untuk melakukan banyak penggalian kembali berbagai
ajaran Islam. Meskipunbegitu, system ekonomi dunia saat ini
masih dikendalikan oleh system ekonomi kapitalisme, karena
umat Islam sendiri masih terpecah dalam hal bentuk
implementasiekonomi Islam dimasing-masing Negara. Kenyataan ini
oleh sebagian pemikir Islammasih diterima dengan lapang karena
ekonomi Islam secara implementasinya di masakini relatif masih baru.
Masih perlu dilakukan banyak sosialisasi dan pengarahan
sertapengajaran kembali umat Islam untuk melakukan aktifitas
ekonominya sesuai denganhukum Islam. Sementara sebagai lainnya
menilai bahwa faktor kekuasaan memainkanperan signifikan,
karenanya mengkritisi bahwa ekonomi Islam atau ekonomi
syariahbelum akan dapat sesuai dengan syariah jika pemerintahnya
sendiri belum menrapkan
syariah dalam kebijakan-kebijakannya.Prinsip-prinsip ekonomi Islam
yang merupakan bangunan ekonomi Islam berdasarkan lima nilai
universal yaitu tauhid (keimanan), 'adl (keadilan), nubuwwah (kenabian),
khilafah (pemerintah) dan ma'ad (hasil). Nilai kelima ini dijadikan
pedoman untuk menyusun teori-teori ekonomi Islam. Teori ini harus
diterapkan menjadi sistem yang baik dan kuat, agar ekonomi islam bisa
memberi dampak pada perputaran roda ekonomi. Karenanya dari kelima
nilai itu, dibuatlah tiga prinsip turunan yang menjadi ciri-ciri sistem
ekonomi islam. Prinsip ketiga derivatif yaitu, kepemilikan multijenis,
kebebasan bertindak, serta keadilan sosial.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.Apa pengertian dari MU’AMALAH ?
2.Sebutkan macam macam MU’AMALAH?
3.Apa yang dimaksud dengan SYIRKAH?

1.3 TUJUAN
1.Untuk mengetahui pengertian dari MU’AMALAH
2.Untuk mengetahui apa saja macam macam MU’AMALAH
3.Untuk mengetahui maksud dari SYIRKAH

BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN MU’AMALAH
 Muamalah dalam kamus Bahasa Indonesia artinya hal-hal yang termasuk
urusan kemasyarakatan (pergaulan, perdata, dan sebagainya). Sementara
dalam fiqih islam berarti tukar menukar barang atau sesuatu yang
memberi manfaat dengan cara yang dicapainya, seperti jual beli, pinjam
meminjam, urusan bercocok tanam, berserikat,dan usaha lainnya.Dalam
melakukan transaksi ekonomi, seperti jual-beli, sewa-menyewa, utang-
persekongkolan, dan pinjam-meminjam, islam melarang beberapa hal
diantaranya seperti berikut :1. Tidak boleh menggunakan cara-cara yang
batil.2. Tidak boleh melakukan perbuatan riba.3. Tidak boleh dengan
cara-cara zalim (anaya).4. Tidak boleh mempermainkan takaran,
timbangan, kualitas, dan kehalalan.

 Dalam islam muamalah juga memiliki prinsip, diantaranya yaitu :


a. Hukum muamalah mubah – pada dasarnya segala bentuk muamalah
hukumnya adalah boleh. Kecuali aktivitas atau perbuatan muamalah yang
dilarang dalam Al-quran dan Al-hadist. Hal ini memberikan kesempatan
dan peluang untuk terciptanya aneka muamalah baru sesuai
perkembangan zaman.
b. Atas dasar sukarela – pengertian muamalah dalam islam bermakna
saling berbuat, dengan ketentuan tidak ada paksaan diantara pihak yang
saling melakukan perbuatan muamalah tersebut. Hal ini menjamin
kebebasan para pihak dalam memilih meneruskan atau menghentikan
transaksi, salah satu contohnya adalah praktek macam-macam khiyar
dalam jual beli.
c. Mendatangkan manfaat, menghindari mudharat – hal ini mengarahkan
para pihak yang bermuamalah unutk menghindari perbuatan yang sia-sia
dan mubazir. Serta mewaspadai potensi risiko yang akan terjadi.
d. Memelihara nilai keadilan – muamalah yang dilakukan adalah
perbuatan yang menghindari unsur-unsur penganiayaan dan penindasan.
Dan juga mengambil kesempatan dalam kesulitan orang lain

 Di dalam islam banyak sekali jenis Muamalah yang di larang, adapun


larangan Muamalah dalam islam di antaranya yakni :

a. Maisyir – merupakan transaksi memperoleh keuntungan secara untung-


untungan atau dari kerugian pihak lain.
b. Gharar – adalah muamalah yang memiliki ketidakjelasan obyek
transaksinya. Seperti barang yang dijual tidak dapat diserah-terimakan,
tidak jelas jumlah, harga dan waktu pembayarannya.
c. Haram–tidak diperbolehkan melakukan transaksi atas benda atau hal-
hal yang diharamkan. Sehingga tidak sah transaksi jual beli jika obyek
jual belinya adalah khamar atau narkoba.
d. Riba – pengertian riba dalam islam adalah tambahan dalam aktivitas
hutang piutang dan jual beli. Terdapat macam-macam riba dalam
kehidupan sehari-hari yang perlu ditinggalkan, seperti riba jahiliyah dan
riba nasiah dalam transaksi perbankan konvensional.
e. Bathil – transaksi bathil dalam muamalah terlarang untuk dilakukan.

2.2 MACAM MACAM MU’AMALAH


Jenis Muamalah dalam Islam
Sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya, muamalah adalah urusan tukar
menukar sesuatu dalam fiqh Islam. Sebab itu terbagi dalam beberapa jenisnya
yang perlu diketahui. Ada apa saja?
1. Muamalah jual beli
Menurut syariat agama, muamalah jual beli adalah kesepakatan tukar menukar
benda untuk memiliki benda tersebut selamanya. Jual beli yang dibenarkan
sesuai dengan firman Allah SWT surat Al Baqarah ayat 275 adalah sebagai
berikut,

‫س ۚ ٰ َذلِ َك بَِأنَّ ُه ْم قَالُوا ِإنَّ َما ا ْلبَ ْي ُع‬ َّ ‫الربَا اَل يَقُو ُمونَ ِإاَّل َك َما يَقُو ُم الَّ ِذي يَت ََخبَّطُهُ ال‬
ِّ ‫ش ْيطَانُ ِمنَ ا ْل َم‬ ِّ َ‫الَّ ِذينَ يَْأ ُكلُون‬
ۖ ِ ‫سلَفَ َوَأ ْم ُرهُ ِإلَى هَّللا‬ َ ‫ِم ْث ُل ال ِّربَا ۗ َوَأ َح َّل هَّللا ُ ا ْلبَ ْي َع َو َح َّر َم ال ِّربَا ۚ فَ َمنْ َجا َءهُ َم ْو ِعظَةٌ ِمنْ َربِّ ِه فَا ْنتَ َه ٰى فَلَهُ َما‬
َ‫اب النَّا ِر ۖ ُه ْم فِي َها َخالِدُون‬ ُ ‫ص َح‬ ْ ‫َو َمنْ عَا َد فَُأو ٰلَِئكَ َأ‬

Artinya: "Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena
mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat
peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya
dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barangsiapa
mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya."

Rukun jual beli ada tiga yakni, ada penjual dan pembeli, ada uang dan barang
yang diperjualbelikan, dan terakhir ada ijab qobul. Rasulullah SAW pernah
bersabda mengenai muamalah jual beli, "Sesungguhnya jual beli itu hanya sah
jika suka sama suka." (HR. Ibnu Hibban).

2. Muamalah utang piutang


Utang piutang adalah menyerahkan harta dan benda kepada seseorang dengan
catatan akan dikembalikan pada waktu kemudian. Dengan cara tidak mengubah
keadaannya.
Contoh muamalahnya adalah utang Rp 100 ribu di kemudian hari harus
melunasinya sebesar Rp 100 ribu pula. Menurut agama Islam, memberi utang
kepada seseorang dianggap sebagai tindakan menolong yang sangat dianjurkan.
Rukun utang-piutang ada tiga di antaranya adalah yang berpiutang dan yang
berutang, harta atau barang, dan lafadz kesepakatan.

3. Muamalah sewa menyewa


Menurut fiqh Islam, sewa menyewa disebut dengan ijārah. Maknanya adalah
imbalan yang harus diterima oleh seseorang atas jasa yang diberikannya. Jasa di
sini berupa penyediaan
tenaga dan pikiran, tempat tinggal, atau hewan.

Dasar hukum muamalah ijarah atau sewa menyewa tertuang dalam surat Al
Baqarah ayat 233,

ِ ‫سلَّ ْمتُ ْم َما آتَ ْيتُ ْم بِا ْل َم ْع ُر‬


‫وف‬ َ َ‫ض ُعوا َأ ْواَل َد ُك ْم فَاَل ُجن‬
َ ‫اح َعلَ ْي ُك ْم ِإ َذا‬ ْ َ‫وَِإنْ َأ َر ْدتُ ْم َأنْ ت‬
ِ ‫ست َْر‬

Artinya: "..Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka
tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut..."

2.3 PENGERTIAN SYIRKAH


 Apabila dirunut menurut bahasa, Taqiyudin Abi Bakr ibnu Muhammad
Al-Husaini mengungkapkan bahwa kata “syirkah” ini berarti ‘campur’
atau ‘campuran’. Maksudnya adalah seseorang yang mencampurkan
hartanya dengan harta orang lain, sehingga sudah tidak bisa lagi
dibedakan. Sementara itu, jika dilihat menurut istilah, kata “syirkah” ini
berarti sebagai perserikatan yang terdiri atas dua orang atau lebih dan
didorong oleh kesadaran dari masing-masing pihak untuk memperoleh
keuntungan. Dalam hal definisi syirkah ini, ada banyak ulama fiqih yang
menyampaikan pendapatnya, antara lain:
 Menurut Malikiyah
“Syirkah atau perkongsian adalah izin untuk mendayagunakan (tasharruf)
harta yang dimiliki dua orang secara bersama-sama oleh keduanya.
Maksudnya, keduanya akan saling mengizinkan kepada salah satunya
untuk mendayagunakan harta milik keduanya, tetapi masing-masing
memiliki hak untuk bertasharruf.”

 Menurut Hambaliyah
“Syirkah adalah persekutuan dalam hak dalam berusaha atau menjalankan
sebuah usaha.”

 Menurut Sayyid Sabiq


“Syirkah adalah akad antara dua orang yang berserikat pada pokok harta
(modal) dan keuntungan.”
 penerapan syirkah dalam bisnis bank,
 Aplikasi Syirkah pada Perbankan Syariah,yang dipakai adalah
musya>rakah. Akad musya>rakah antara pihak bank dengan nasabah
kebanyakan dilakukan oleh para pengusaha, dimana pengusaha ingin
mengembangkan usahanya. nasabah dan bank sama-sama menyediakan
dana untuk membiayai proyek tersebut

BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
 ekonomi Islam adalah suatu ilmu dan aplikasi petunjuk dan aturan
syari’ah yang mencegah ketidak adilan dalam memperoleh dan
menggunakan sumber daya material agar memnuhi kebutuhan manusia
dan agar dapat menjalankan kewajibannya kepada Allah dan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.coursehero.com/file/56381521/MAKALAH-PRINSIP-
DAN-PRAKTIK-EKONOMI-ISLAMdocx/
https://www.gramedia.com/literasi/prinsip-dan-praktik-ekonomi-
islam/
Beyond Blogging - Kompasiana.com

Anda mungkin juga menyukai