0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan6 halaman
1) Dokumen tersebut membahas upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar zakat, infaq, dan shadaqah melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
2) Beberapa upaya yang disebutkan antara lain sosialisasi pentingnya ZIS, regulasi undang-undang yang tegas, dan profesionalisme BAZNAS dalam mengelola dana.
3) Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan masyarakat akan semakin
1) Dokumen tersebut membahas upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar zakat, infaq, dan shadaqah melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
2) Beberapa upaya yang disebutkan antara lain sosialisasi pentingnya ZIS, regulasi undang-undang yang tegas, dan profesionalisme BAZNAS dalam mengelola dana.
3) Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan masyarakat akan semakin
1) Dokumen tersebut membahas upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar zakat, infaq, dan shadaqah melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
2) Beberapa upaya yang disebutkan antara lain sosialisasi pentingnya ZIS, regulasi undang-undang yang tegas, dan profesionalisme BAZNAS dalam mengelola dana.
3) Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan masyarakat akan semakin
Page | 1 JUDUL ESSAY : POKOK-POKOK FIKIRAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT UNTUK MENUNAIKAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH MELALUI BAZNAS
Sebelum penulis menjelaskan bagaimana upaya-upaya yang dapat
dilakukan agar masyarakat sadar akan pentingnya membayar zakat, infaq dan shodaqoh melalui Baznas, penulis akan menjelaskan terlebih dahulu persamaan dan perbedaan antara zakat, infaq dan shodaqoh.
A. Persamaan dan Perbedaan antara Zakat, Infaq dan Shodaqoh
Zakat, Infaq, dan Shodaqoh memiliki persamaan dan perbedaan sebagai
berikut:
1) Persamaan Zakat, Infaq, dan Shodaqoh
1. Persamaan zakat, infaq, dan shodaqoh adalah merupakan sejumlah harta yang khusus diberikan kepada kelompok-kelompok tertentu, dan dibagikan dengan syarat-syara ttertentu pula 2. Ketiganya merupakan pemberian seseorang kepada orang yang membutuhkan,dengan tujuan untuk meringankan beban kehidupan mereka. 2) Perbedaan Zakat, Infaq, dan Shodaqoh 1. Harta yang dibayarkan untuk zakat memiliki syarat dan ketentuan yang harus terpenuhi dengan batasan tahun (haul ) dan ukuran (nishab), sedangkan harta yang digunakan untuk infaq dan shadaqah tidak. 3. Bagi zakat dan infaq, harta yang dapat ditasharrufkan adalah harta benda material, sedangkan pada shodaqoh tidak hanya berwujud material, namun juga dapat dalam bentuk non material 4. Dalam zakat dan infaq terdapat ketentuan tentang kelompok yang berhak menerima,sedangkan dalam shodaqoh tidak ada ketentuan mengenai pihak-pihak yang berhakmenerimanya. 5. Zakat hukumnya wajib, sedangkan infaq dan shodaqoh tidak wajib. 6. Zakat merupakan rukun Islam yang ketiga, sedangkan infaq dan shodaqoh bukantermasuk rukun Islam. Zakat, infaq, dan Shadaqah (ZIS) merupakan sumber keuangan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan umat islam. ZIS inilah yang menjadi sumber keuangan ketika Rasulullah SAW hijrah dari Mekkah ke Madinah yang kemudian mendirikan Negara islam pertama. Di Era modern saat ini juga ZIS sangat diperlukan bagi umat islam khususnya Page | 2 dalam mengentaskan kemiskinan dan pengangguran yang merupakan permasalahan utama umat islam saat ini.
B. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan badan resmi dan
satu-satunya yang dibentuk oleh pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 8 Tahun 2001 yang memiliki tugas dan fungsi menghimpun dan menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) pada tingkat nasional.
Lahirnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan
Zakat semakin mengukuhkan peran BAZNAS sebagailembaga yang berwenang melakukan pengelolaan zakat secara nasional.
Dalam UU tersebut, BAZNAS dinyatakan sebagai lembaga pemerintah
nonstruktural yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Agama.
Dengan demikian, BAZNAS bersama Pemerintah bertanggung
jawab untuk mengawal pengelolaan zakat yang berasaskan: syariat Islam, amanah, kemanfaatan, keadilan, kepastian hukum, terintegrasi dan akuntabilitas.
BAZNAS menjalankan empat fungsi, yaitu:
1. Perencanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat;
2. Pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat; 3. Pengendalian pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat; dan 4. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan zakat. Untuk terlaksananya tugas dan fungsi tersebut, maka BAZNAS memiliki kewenangan:
1. Menghimpun, mendistribusikan, dan mendayagunakan zakat.
2. Memberikan rekomendasi dalam pembentukan BAZNAS Provinsi, BAZNAS Kabupaten/Kota, dan LAZ 3. Meminta laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya kepada BAZNAS Provinsi dan LAZ. Selama 11 tahun menjalankan amanah sebagai badan zakat nasional, BAZNAS telah meraih pencapaian sebagai berikut: 1. BAZNAS menjadi rujukan untuk pengembangan pengelolaan zakat di daerah terutama bagi BAZDA baik Provinsi maupun BAZDA Kabupaten/Kota 2. BAZNAS menjadi mitra kerja Komisi VIII DPR-RI.
3. BAZNAS tercantum sebagai Badan Lainnya selain Kementerian/Lembaga Page | 3
yang menggunakan dana APBN dalam jalur pertanggung-jawaban yang terklonsolidasi dalam Laporan Kementerian/Lembaga pada kementerian Keuangan RI. Berbagai penghargaan bagi BAZNAS dalam empat tahun terakhir:
1. BAZNAS berhasil memperoleh sertifikat ISO selama empat tahun
berturut-turut, yaitu: 1. Tahun 2008 BAZNAS mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000 2. Tahun 2009, 2010 dan 2011 BAZNAS kembali berhasil memperoleh sertifikat ISO, kali ini untuk seri terbarunya, ISO 9001:2008. BAZNAS adalah lembaga pertama yang memperoleh sertifikat ISO 9001:2008 untuk kategori seluruh unit kerja pada tahun 2009. 3. Tahun 2009, BAZNAS juga mendapatkan penghargaan The Best Quality Management dari Karim Business Consulting 4. BAZNAS berhasil memperoleh predikat Laporan Keuangan Terbaik untuk lembaga non departemen versi Departemen Keuangan RI tahun 2008. 5. BAZNAS meraih “The Best Innovation Programme ” dan “The Best in Transparency Management” pada IMZ Award 2011. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam membayar ZIS melalui Baznas sangat erat kaitannya dengan tingkat keimanan dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya zakat, infaq dan shodaqoh juga kurangnya kesadaran masyarakat dalam pemahaman mengenai Badan Amil Zakat Nasional sendiri. Sebagian masyarakat (khususnya disekitar tempat tinggal saya) menganggap Page | 4 bahwa melakukan pembayaran ZIS melalui Baznas sangatlah rumit, dan lagi rasa kekhawatiran masyarakat akan tidak tersalurkannya dana tersebut kepada pihak yang dianggap berhak untuk menerima, serta tanggapan masyarakat atau rasa empati terhadap masyarakat disekitarnya yang dianggap kurang mampu dan berhak menerima bantuan, sehingga masyarakat lebih memilih untuk menunaikan dana ZIS kepada pihak perorangan yang mereka anggap layak menerima. Maka untuk menghilangkan kekhawatiran dan ketidakpahaman masyarakat terhadap pentingnya penyaluran dana ZIS melalui Baznas , berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut.
Pertama, sosialisasi akan pentingnya membayar ZIS melalui Baznas
terhadap masyarakat luas. Hal ini diharapkan agar semua elemen umat islam seperti da’i, khatib, ormas-ormas islam, serta pemerintah bahkan masyarakat agar turut andil mensosialisasikan akan pentingnya membayar ZIS melalui Baznas. Dengan bertambahnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya ZIS ini maka diharapkan keimanan dan kesadaran umat islam akan meningkat dalam membayar ZIS pada lembaga resmi yaitu Baznas. Apabila tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya membayarkan dana ZIS melalui Baznas meningkat maka akan semakin banyak kaum bawah yang akan menerima dana tersebut karena jangkauan program Baznas yang sangat luas. Selain itu di beberapa kampus sudah banyak mahasiswa yang menerima beasiswa dari Badan Amil Zakat Nasioanl. Dengan adanya beasiswa tersebut maka akan semakin membantu perekonomian kaum bawah berprestasi agar mampu melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi lagi, sehingga denga bertambah tingginya pendidikan seseorang maka seseorang tersebut akan memiliki kualitas hidup yang lebih baik lagi, hal ini memungkinkan terjadi kenaikan taraf hidup seseorang yang berada dibawah garis kemiskinan. Dengan pendidikan yang diiringi denga ilmu pengetahuan maka seseorang akan bisa memiliki keahlian sehingga akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan bahkan bisa menciptakan pekerjaan, sehingga bisa mengurangi angka kemiskinan. Demikian begitu pentingnya penyaluran ZIS melalui Baznas walaupun sebagian orang belum memahami tentang itu, maka diharapkan dengan dilakukannya sosialisasi atau edukasi kepada masyarakat dapat menumbuhkan rasa kesadaran untuk melakukan pembayaran ZIS melalui Badan Amil Zakat Nasional. Kedua, regulasi atau undang-undang yang tegas terhadap orang yang tidak membayar zakat. Walaupun saat ini sudah ada undang-undang zakat yang memberikan sanksi terhadap muzakki (orang wajib zakat), tetapi secara prakteknya dinilai masih sangat kurang sehingga perlu ketegasan lagi oleh pemerintah dalam mengawal undang-undang zakat ini. Pada dasarnya kesadaran Page | 5 itu hadir dari hati nurani sehingga akan lebih sulit menghadapi diri sendiri dibanding orang lain. Ketika rasa sadar akan kebaikan itu telah tumbuh dalam diri kita maka jangan hanya berdiam diri saja tetapi bergeraklah aktif memberikan edukasi pada orang lain yang belum memahami. Berikan contoh yang baik kepada masyarakat serta sentuh hati mereka dengan cara halus agar hati mereka terbuka sehingga yang tadinya tidak mau membayar zakat tergegas untuk menunaikan zakatnya melalui Baznas. Bukan hanya pemerintah yang perlu tegas tetapi masyarakat pun harus mampu menegaskan hal tersebut baik kepada diri sendiri ataupun kepada orang lain, sehingga dengan demikian akan timbul satu lagi kebaikan yaitu bertambah eratnya tali persaudaran setiap insan. Tegaskanlah Dalil dan Hadits tentang zakat kepada umat islam agar kehidupan ini bisa berjalan sesuai dengan syariat islam.
Ketiga, profesionalisme amil atau lembaga zakat dalam mengelola dana
ZIS. Profesionalisme amil atau lembaga zakat dalam mengelola dana ZIS merupakan suatu hal yang penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membayar ZIS. Hal ini sangat erat kaitannya dengan kepercayaan masyarakat itu sendiri. Semakin professional amil atau lembaga zakat dalam mengelola dana ZIS maka masyarakat akan tahu bahwasanya ZIS merupakan suatu hal yang penting. Hal ini merupakan hal yang paling fundamental yang menjadi momok menakutkan bagi masyarakat yang tidak pernah menyalurkan bantuannya melalui Baznas. Bukan hanya masyarakat yang perlu bergerak aktif tetapi peran tersebut juga harus diimbangi dari pihak lembaga resmi atau Baznas itu sendiri, Baznas diharapkan tidak menyalahi amanah dari para Muzaki / masyarakat yang telah memberikan kepercayaan kepada lembaga tersebut, berupayalah agar dana yang dikelola sampai pada tangan yang berhak menerima. Dengan demikian akan muncul rasa kepercayaan masyarakat untuk menunaikan dana ZIS melalui Badan Amil Zakat Nasional.
Dengan tiga hal ini diharapkan menumbuhkan kesadaran masyarakat
akan pentingnya membayar zakat, infaq dan shadaqah (ZIS) melalui Baznas akan menigkat. Dan semua ini tidak akan dapat terealisasi dengan baik tanpa dukungan kita semua(umat islam)