PENDAHULUAN
Zakat ialah pilar islam yang memiliki fungsi ibadah dan sosial.
sekitar tiga abad yang lalu sehingga penelaahan ulang terhadap ajaran
agama semakin terbuka. Ini adalah secercah harapan yang telah lama
ketimpangan sosial-ekonomi .
terbesar di dunia. Potensi zakat sangat besar di negri ini. Tetapi, hanya
sedikit yang menyadari bahwa membayar zakat itu wajib hukumnya bila
harta kita sudah mencapai nisab dan haul. Dan sekali lagi, zakat selalu
kaya ini perlu mendapat perhatian yang lebih fokus dari pemerintah.
1
2
2,5% sesuai dengan kadarnya, maka akan lebih mudah dalam membangun
sarana dan prasarana untuk masyarakat seperti yang telah terjadi di Dubai
saat ini. Pengelolaan zakat di Dubai wajib menjadi contoh bagi pemerintah
Indonesia. Konsep kaya zaman dulu dan sekarang juga perlu mendapat
perhatian. Jika orang kaya pada masa lalu adalah orang yang memiliki sapi
lebih dari 30 ekor atau orang yang sawahnya luas hingga hasil panennya
telah mencapai 5 wasaq (sekitar 653kg), saat ini orang kaya adalah orang
mobil, villa dan saham bukan bagian dari harta wajib zakat menurut
dimaksudkan untuk merubah hukum zakat dari wajib menjadi sunah atau
zakat fitrah bisa dilakukan kapan saja, namun lebih kepada wilayah ijtihadi
BAZNAS.
Dan salah satu yang bentuk oleh Walikota Binjai untuk mengelola
zakat di Binjai BAZNAS Kota Binjai. Sebuah kota kecil di Sumatra Utara.
Badan amil zakat ini baru diaktifkan kembali pada tanggal 08 Desember
3
Tugas pokok lembaga ini adalah memungut zakat, sedekah dan infak dari
NO TAHUN JUMLAH
NO TAHUN JUMLAH
3. Muzaki
b. BKD
c. Inspektorat
d. Depag Binjai
f. H Elyuzar
g. Mtsn Binjai
4
h. Dinas Pertanian
i. RSUD Djoelham
j. Pedagang usaha
l. Lapas binjai
m. Yahya
Berdasarkan data diatas, dapat kita lihat bahwa tidak semua instansi
Dinas Catatan Sipil Kota Binjai, Satpol PP, dan masih banyak lagi.
Sesuai dengan Perpu No. 13 Tahun 2014 dari Dirjend mengatakan bahwa
Selain itu zakat merupakan kegiatan sosial dimana seorang yang kaya
membantu seorang yang miskin sebagai wujud amal shaleh. Sebagai suatu
sampai nisab (batas minimal dari harta mulai wajib dikeluarkan (Ali
rukun Islam sebab didalam zakat terdapat hak orang banyak yang
Zakat adalah satu rukun yang bercorak sosial- ekonomi dari lima
rukun Islam. Dalam zakat, disamping ikrar tauhid (syahadat) dan shalat,
seseorang barulah sah masuk kedalam barisan ummat Islam dan diakui
ZIS. Dari tiga unsur tersebut merupakan tolak ukur bagi terbentuknya
perlu implementasi pada sebuah lembaga pengelola ZIS, agar dana Zakat
menerima.
memiliki peluang lebih besar untuk dapat direalisasikan karena arah tujuan
masyarakat.
banyak harta yang telah dianugerahkan Allah SWT kepada kita bila
menjijikan yang mestinya kita buang, karena itu tidak layak untuk kita
makan. Begitupun bila kita tidak berzakat, berarti kita memakan dari
infaq dan shadaqoh. Satu hal yang harus disepakati bahwa ketiga
2020).
Oleh karena itu zakat, infaq dan shadaqah (ZIS) sebagai suatu
khusus yang menangani ZIS yaitu salah satunya Badan Amil Zakat
10
ZIS.
2. Fokus Penelitian
Umat ( Studi Kasus Pada Badan Amil Zakat Nasional Kota Binjai )’’
3. Rumusan Masalah
Ekonomi.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
bagi penulis, umumnya bagi para pembaca, praktisi dakwah dan tokoh
bidang.
5. Sistematika Pembahasan
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Landasan Teori
Pengertian Zakat
bahasa bermaksud tumbuh, bertambah, cerdik, baik, suci dan subur. Pada
Zakat adalah salah satu ajaran pokok dalam Islam, bahkan zakat
diungkap oleh Allah SWT bahwa orang syirik yang bertaubat, melakukan
(Ahmad, 2023).
zakat sangat di tentukan oleh lembaga amil yang ditunjuk untuk itu, karena
14
provinsi.
riwayat Imam Muslim dari Salim bin Abdillah bin Umar dari
dana zakat yang dikelola dengan baik dan profesional akan mampu
lainnya.
Macam-Macam Zakat
(zakat harta) dan Zakat Fitrah. Pertama Zakat maal (zakat harta ) yaitu
minimal tertentu.
zakat berdasarkan QS. At-Taubah ayat 60 terdiri dari delapan golongan, yakni
sebagai berikut:
1. Fakir dan Miskin. Fakir dan miskin yang disebutkan pertama secara
mengatakan; bahwa fakir dan miskin itu satu golongan yang berbeda
2. Amil Zakat Golongan ketiga setelah fakir dan miskin yang berhak
menerima zakat adalah amil zakat. Amil zakat adalah mereka yang
pencatatan keluar masuknya zakat dan penjaga harta zakat. Bagi orang-
orang ini Allah menjanjikan upah dari harta zakat yang diamanahi kepada
yang berhak menerima zakat. Ulama Fuqaha membagi muallaf dalam dua
golongan, yakni (a) yang masih kafir, kafir yang dimaksud adalah yang
diharap akan beriman dengan diberikan pertolongan, dan ada pula kafir
yang telah masuk Islam terbagi kedalam empat kelompok, yang masih
zakat
17
dinamai riqab. Maksud riqab dalam oleh qur’an surat At-Taubah [9]: 60
adalah “segala mereka yang hendak melepaskan dirinya dari ikatan riqab
atau perbudakan” (Shiddieqy, 1997: 183). Riqab adalah bentuk jamak dari
raqabah, istilah ini dalam al-Qur’an artinya budak belian laki-laki (abid)
dan bukan belian perempuan (amah). Istilah ini dijelaskan dalam kaitannya
yang mengikatnya
jamak dari gharim (dengan ghin panjang), artinya orang yang mempunyai
6. Fisabillah (Di Jalan Allah) Golongan penerima zakat yang ketujuh adalah
“sabilillah” (di jalan allah). Secara bahasa sudah jelas, sabil ialah jalan.
Sabiullah ialah jalan baik berupa kepercayaan, maupun berupa amal, yang
7. Ibnu Sabil Jumhur ulama mengkiaskan ibnu sabil dengan musafir, yaitu
orang yang berpergian dari satu daerah ke daerah lainnya. As-sabil secara
syafi’i ibnu sabil adalah orang yang dalam perjalanannya kehabisan bekal
terkandung hikmah dan manfaat yang demikian besar dan mulia, baik yang
bentuk fiskal. Zakat boleh dianggap teras kepada sistem ekonomi Islam. Malah,
yang tidak diketengahkan untuk penghayatan dan tindakan umat Islam. Kita
biasanya hanya diajar tentang zakat sebagai membersihkan harta. Harta tidak
keseluruhan harta.
19
Harta adalah sebahagian dari pada ujian kepada manusia. Barang siapa
yang bersyukur, Allah SWT. Akan melipatgandakan karunianya kepada orang itu.
Satu tanda bersyukur ialah membelanjakan harta untuk kebaikan dan berzakat.
Distribusi Zakat
Pengertian Distribusi
kegiatan distribusi.
kegiatan produksi dan konsumsi. Berkat distribusi barang dan jasa dapat
atau jasa yang siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Dalam hal ini
digunakan.
21
kepemilikan.
1. Zakat tidak boleh dipindahkan atau dengan kata lain zakat yang
malik r.a dalam soal ini dalil yang dipakai sandaran oleh pendapat ini
baju atau pakaian sebagai pengganti jagung dan syiir dalam berzakat.
22
pemerintah.
2. Telaah Pustaka
dari laporan masyarakat, bisa media sosial, atau bisa juga melalui
wirausahawan baru.
3. Kerangka Berpikir
Dana Zakat
dijadikan sebagai informasi dan bahan acuan yang berguna bagi penulis.
1. Jenis Penelitian
1
2
2. Pendekatan Penelitian
kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang dapat diamati. Dalam penelitian kualitatif seorang
kebiasaan, perilaku dan cirri-ciri fisik dan mental orang yang diteliti
(Moleong, 2014).
hendak dicari adalah data yang akan memberikan dan melukiskan realitas
catatan data dan informasi yang dilihat, didengar serta selanjutnya dianalisis.
Ekonomi Umat.
3. Setting Penelitian
1. Lokasi Penelitian
penelitian ini yakni Badan Amil Zakat Nasional Kota Binjai yang
2. Waktu Penelitian
bulan Januari sampai dengan bulan Mei 2023, yang meliputi kegiatan
sidang penelitian.
3. Kehadiran Peneliti
instrumen kunci. Dengan itu peneliti di lapangan sangat mutlak hadir atau
5
hubungan yang baik dengan informan yang menjadi sumber data agar
pertimbangan tertentu.
tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau
6
5. Sumber Data
penelitian adalah peneliti itu sendiri. Hal itu dilakukan karena, manusia dapat
lapangan. Oleh karena itu, pada waktu pengumpulan data di lapangan peneliti
kemasyarakatan.
penelitian kualitatif pada awalnya dimana permasalahan belum jelas dan pasti,
instrumen.
Dalam penelitian kualitatif ada teknik yang dapat menunjang data atau
1. Observasi (pengamatan)
2. Wawancara
3. Dokumentasi
penelitian.
yang disarankan oleh Lincoln dan Guba, yang terdiri dari: 1. Kredibilitas
1. Kreadibilitas (Credibility)
10
2. Keteralihan (Transferbility)
3. Kergantungan (Dependability)
4. Ketegasan (Confirmability)
penelitian.
data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa
yang dapat diceritakan kepada orang lain. Setelah data terkumpul dari
dilanjutkan mencari kaitan-kaitan yang terdapat dalam data yang satu dengan
yang lainnya, dan akhirnya menandai data yang dianggap penting sebagai
melalui beberapa tahapan, mulai dari proses pengumpulan data, reduksi data,
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad. (2023). Pengertian Zakat: Hukum, Jenis, Syarat, Rukun dan Hikmah
Berzakat. Gramedia Blog. https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-
zakat/
Al-Assal, & Ali, M. (2019). Prinsip Dan Tujuan Hukum Islam. CV. Pustaka
Insani: Bandung, 109.
Ali, & Daud, M. (2018). System Ekonomi Islam Zakat Dan Wakaf. UI Press:
Jakarta, 8.
Badan Keuangan Badan Amil Zakat Nasional Kota Binjai. (2021). Laporan
Kinerja Tahun 2021.
Idris, & Sofwan. (2017). Gerakan Zakat Dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat,
(Pendekatan Transformatif). In PT.Citra Putra Bangsa.