Wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang membebaskan diri dari segala bentuk
penjajahan, seperti penjajahan oleh Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang.
Istilah Wawasan Kebangsaan terdiri dari dua suku kata yaitu “Wawasan” dan “Kebangsaan”. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) dinyatakan bahwa secara etimologis istilah “wawasan” berarti: (1)
hasil mewawas, tinjauan, pandangan dan dapat juga berarti (2) konsepsi cara pandang. Wawasan
Kebangsaan sangat identik dengan Wawasan Nusantara yaitu cara pandang bangsa Indonesia dalam
mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik,
sosial budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan (Suhady dan Sinaga, 2006).
Kebangsaan” berasal dari kata “bangsa” yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) berarti
kelompok masyarakat yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya, serta
berpemerintahan sendiri. Sedangkan “kebangsaan” mengandung arti (1) ciri-ciri yang menandai
golongan bangsa, (2) perihal bangsa; mengenai (yang bertalian dengan) bangsa, (3) kesadaran diri
sebagai warga dari suatu negara. Dengan demikian wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai
konsepsi cara pandang yang dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan diri dan
lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pada dasarnya wawasan negara banyak sekali hal atau pemahaman yang begitu luas, tetapi dalam
materi ini kita akan membahas 4 Pilar Kebangsaan.
Ketua MPR RI Taufiq Kiemas mewakili lembaga pelosok yang dipimpin, memperoleh gelar kehormatan
doctor honoris apertura (H. C) dari Universitas Trisakti atas jasanya sudah melahirkan gagasan sosialisasi
4 pilar kebangsaan Indonesia, seperti:
1.Pancasila
Pilar adalah tiang penyangga suatu bangunan. Pilar memiliki peran yang sangat sentral dan menentukan,
karena bila pilar ini tidak kokoh atau rapuh akan berakibat robohnya bangunan yang
disangganya.Demikian pula halnya dengan bangunan negara-bangsa, membutuhkan pilar atau yang
merupakan tiang penyangga yang kokoh agar rakyat yang mendiami akan merasa nyaman, aman,
tenteram dan sejahtera, terhindar dari segala macam gangguan dan bencana.4 pilar kebangsaan adalah
4 penyangga yang menjadi panutan dalam keutuhan bangsa indonesia yaitu Pancasila, Undang-Undang
Dasar, Bhineka Tunggal Ika, NKRI.
1.Pancasila.
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Pancasila berasal dari bahasa sanskerta, panca
artinya 5 (lima) dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan atau pedoman
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
3.Persatuan indonesia,
dalam permusyawaratn perwakilan Dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis (basiclaw),konstitusi pemerintahan negaraRepublik Indonesia
saat ini. UUD 1945 disahkan sebagai undang-undang dasar negara oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus
1945. Sejak tanggal 27 Desember 1949, di Indonesia berlaku Konstitusi RIS, dan sejak tanggal 17 Agustus
1950 di Indonesia berlaku UUDS 1950. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 kembali memberlakukan UUD 1945,
dengan dikukuhkan secara aklamasi olehDPR pada tanggal 22 Juli 1959.
Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuna
dan seringkali diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.
Diterjemahkan per patah kata, kata bhinneka berarti “beraneka ragam” atau berbeda-beda. Kataneka
dalam bahasa Sanskerta berarti “macam” dan menjadi pembentuk kata “aneka” dalam Bahasa
Indonesia. Kata tunggal berarti “satu”. Kata ika berarti “itu”. Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika
diterjemahkan “Beraneka Satu Itu”, yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya
bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan
persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka
ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.
Bhinneka Tunggal Ika tidak dapat dipisahkan dari Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia, dan Dasar
Negara Pancasila. Hal ini sesuai dengan komponen yang terdapat dalam Lambang Negara Indonesia.
Menurut pasal 1 Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 1951 disebutkan bahwa : Lambang Negara terdiri
atas tiga bagian, yaitu:
2 Perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan
3 Semboyanyang ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda. Di atas pita tertulis dengan huruf
Latin sebuah semboyan dalam bahasa Jawa Kuno yang berbunyi : BHINNEKA TUNGGAL IKA.
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah bentuk dari negara Indonesia, dimana negara Indonesia
yang merupakan negara kepulauan, selain itu juga bentuk negaranya adalah republik, kenapa NKRI,
karena walaupun negara Indonesia terdiri dari banyak pulau, tetapi tetap merupakan suatu kesatuan
dalam sebuah negara dan bangsa yang bernama Indonesia.
Tujuan NKRI
Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terdapat dalam Pembukaan Undang Undang Dasar
1945 alinea keempat yaitu “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah Negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”.
Dari rumusan tersebut, tersirat adanya tujuan nasional / Negara yang ingin dicapai sekaligus merupakan
tugas yang harus dilaksanakan oleh Negara, yaitu:
4.Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
social.
2.Menginspirasi rakyat Indonesia untuk kembali ke revolusi atau tujuan yang benar
6.Membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa