1
satu bangsa dan negara Republik Indonesia.
4) Negara Kesatuan Republik Indonesia: Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
dalam sejarahnya dirumuskan dalam sidang periode II BPUPKI (10-16 Juli 1945)
dan selanjutnya disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Adapun tujuan
NKRI seperti tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV, meliputi :
Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, Memajukan
kesejahteraan umum, Mencerdaskan kehidupan bangsa, Ikut melaksanakan
ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan
Bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu, kebangsaan Indonesia merupakan
sarana pemersatu, identitas, dan wujud eksistensi bangsa yang menjadi simbol kedaulatan
dan kehormatan negara sebagaimana diamanatkan dalam Undang- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu
kebangsaan Indonesia merupakan manifestasi kebudayaan yang berakar pada sejarah
perjuangan bangsa, kesatuan dalam keragaman budaya, dan kesamaan dalam
mewujudkan cita-cita bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2
ditujukan bagi Warga Negara yang bekerja pada : lembaga negara, kementerian/lembaga
pemerintah non kementerian dan pemerintah daerah, Tentara Nasional Indonesia,
Kepolisian Negara Republik Indonesia, badan usaha milik negara, badan usaha milik
daerah, badan usaha swasta, dan badan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Perubahan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dan menjadi bagian dari perjalanan
peradaban manusia “perubahan itu mutlak dan kita akan jauh tertinggal jika tidak segera
menyadari dan berperan serta dalam perubahan tersebut”. mulai saat ini kita harus bergegas
menentukan bentuk masa depan, jika tidak maka orang (bangsa) lain yang akan menentukan
masa depan (bangsa) kita.
Modal Insani Dalam Menghadapi Perubahan
Modal manusia adalah komponen yang sangat penting di dalam organisasi. Manusia dengan
segala kemampuannya bila dikerahkan keseluruhannya akan menghasilkan kinerja yang luar
biasa. Ada enam komponen dari modal manusia (Ancok, 2002), yang akan dijelaskan
sebagai berikut:
1) Modal Intelektual
3
2) Modal Emosional
3) Modal Sosial
4) Modal ketabahan (adversity)
Konsep modal ketabahan berasal dari Paul G. Stoltz (1997). Ketabahan adalah
modal untuk sukses dalam kehidupan, baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan
sebuah organisasi birokrasi. Berdasarkan perumpamaan pada para pendaki gunung,
Stoltz membedakan tiga tipe manusia: quitter, camper dan climber.
Quitter yakni orang yang bila berhadapan dengan masalah memilih untuk
melarikan diri dari masalah dan tidak mau menghadapi tantangan guna menaklukkan
masalah. Orang seperti ini akan sangat tidak efektif dalam menghadapi tugas kehidupan
yang berisi tantangan. Dia juga tidak efektif sebagai pekerja sebuah organisasi bila dia
tidak kuat.
Camper adalah tipe yang berusaha tapi tidak sepenuh hati. Bila dia menghadapi
sesuatu tantangan dia berusaha untuk mengatasinya, tapi dia tidak berusaha mengatasi
persoalan. Camper bukan tipe orang yang akan mengerahkan segala potensi yang
dimilikinya untuk menjawab tantangan yang dihadapinya.
Climber yang memiliki stamina yang luar biasa di dalam menyelesaikan masalah.
Tipe orang ini adalah pantang menyerah, sesulit apapun situasi yang dihadapinya.
Climber adalah pekerja yang produktif bagi organisasi tempat dia bekerja. Orang tipe ini
memiliki visi dan cita-cita yang jelas dalam kehidupannya. Kehidupan dijalaninya
dengan sebuah tata nilai yang mulia, bahwa berjalan harus sampai ke tujuan.
5) Modal etika/moral
Kecerdasan moral sebagai kapasitas mental yang menentukan prinsip-prinsip
universal kemanusiaan harus diterapkan ke dalam tata-nilai, tujuan, dan tindakan kita
atau dengan kata lain adalah kemampuan membedakan benar dan salah. Ada empat
komponen modal moral/etika yakni Integritas (integrity), Bertanggung-jawab
(responsibility),Penyayang (compassionate),Pemaaf (forgiveness) adalah sifat yang
pemaaf.
6) Modal Kesehatan (kekuatan) Fisik/Jasmani
Badan atau raga adalah wadah untuk mendukung manifestasi semua modal insani
yang dibahas sebelumnya, Badan yang tidak sehat akan membuat semua modal di atas
tidak muncul dengan maksimal. Oleh karena itu kesehatan adalah bagian dari modal
manusia agar dia bisa bekerja dan berpikir secara produktif.
4
Isu-Isu Strategis Kontemporer
Isu yang menyita ruang publik adalah terkait terorisme dan radikalisasi yang terjadi dalam
sekelompok masyarakat, baik karena pengaruh ideologi laten tertentu, kesejahteraan, pendidikan
yang buruk atau globalisasi secara umum. Bentuk kejahatan saat ini melibatkan peran teknologi
yang memberi peluang kepada pelaku kejahatan untuk beraksi di dunia maya tanpa teridentifikasi
identitasnya dan penyebarannya bersifat masif.
1. Korupsi
Secara harfiah korupsi mengandung arti: kebusukan, keburukan, ketidakjujuran, dapat
disuap. Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan Poerwadarminta “korupsi” diartikan
sebagai: “perbuatan yang buruk seperti: penggelapan uang, penerimaan uang sogok, dan
sebagainya”. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “korupsi” diartikan
sebagai penyelewengan atau penyalahgunaan uang Negara (perusahaan) untuk keuntungan
pribadi atau orang lain.
Oleh karena itu, kita wajib berpartisipasi dengan menunjukan sikap antikorupsi.
Tindakan membangun sikap antikorupsi sederhana, misalnya dengan cara:
1. Bersikap jujur dalam kehidupan sehari-hari dan mengajak orang-orang di lingkungan
sekitar untuk bersikap jujur, menghindari perilaku korupsi
2. Menghindari perilaku yang merugikan kepentingan orang banyak atau melanggar hak
orang lain dari hal-hal yang kecil
3. Menghindari konflik kepentingan dalam hubungan kerja, hubungan bisnis maupun
hubungan bertetangga
4. Melaporkan pada penegak hukum apabila menjadi korban perbuatan korupsi
2. Narkoba
merupakan akronim Narkotika, Psikotropika, dan Bahan Adiktif lainnya, sedangkan Napza
adalah akronim dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya. Narkotika merupakan
zat atau obat yang sangat bermanfaat dan diperlukan untuk pengobatan penyakit tertentu.
Namun, jika disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan dapat
menimbulkan akibat yang sangat merugikan bagi perseorangan atau masyarakat khususnya
generasi muda.
3. Terorisme dan radikalisme
5
Terorisme merupakan kejahatan luar biasa yang menjadi musuh dunia karena nyawa manusia
menjadi korban, menganggu stabilitas keamanan, menghancurkan tatanan ekonomi dan
pembangunan, sehingga terorisme berdampak negatif terhadap masyarakat.
Penyebaran radikalisme juga telah menginfiltrasi berbagai institusi sosial seperti rumah
ibadah, lembaga pendidikan, lembaga keagamaan, pendidikan tinggi, serta media massa.
Dari berbagai institusi sosial tersebut, media massa berandil besar karena hadir di setiap
waktu dan tempat serta tidak memandang kelas sosial dan usia. Nilai ancaman dan titik
rawan atas aksi teror yang cukup tinggi di Indonesia perlu disikapi dengan langkah-langkah
tanggap strategi supaya ancaman teror tidak terjadi, dengan cara pencegahan, penindakan
dan pemulihan.
4. Money laundering
Dalam Bahasa Indonesia terminologi money laundering ini sering juga dimaknai dengan
istilah “pemutihan uang” atau “pencucian uang”. Dengan demikian uang ataupun harta
kekayaan yang diputihkan atau dicuci tersebut adalah uang/harta kekayaan yang berasal dari
hasil kejahatan, sehingga diharapkan setelah pemutihan atau pencucian tersebut, uang/harta
kekayaan tadi tidak terdeteksi lagi sebagai uang hasil kejahatan melainkan telah menjadi
uang/harta kekayaan yang halal seperti uang-uang bersih ataupun aset-aset berupa harta
kekayaan bersih lainnya.
5. Proxy War
Proxy war diartikan sebagai peristiwa saling adu kekuatan di antara dua pihak yang
bermusuhan, dengan menggunakan pihak ketiga. Pihak ketiga ini sering disebut dengan
boneka, pihak ketiga ini dijelaskan sebagai pihak yang tidak dikenal oleh siapa pun, kecuali
pihak yang mengendalikannya dari jarak tertentu. Biasanya, pihak ketiga yang bertindak
sebagai pemain pengganti adalah negara kecil, namun kadang juga bisa non state actors yang
dapat berupa LSM, ormas, kelompok masyarakat, atau perorangan.
6. Kejahatan Mass Communication (Cyber Crime, Hate Speech, Dan Hoax)
Kejahatan dalam komunikasi massa tidak hanya dilakukan oleh pengguna media sosial,
tetapi juga dapat terjadi dan dilakukan oleh institusi pers yang tidak melakukan pemberitaan
secara berimbang atau melanggar prinsip-prinsip jurnalisme. Sebagai contoh, dalam
pemberitaan kasus kriminal tertentu, media lebih memberikan porsi besar pemberitaan pada
profil korban atau pelaku dari sisi personal, latar belakang atau kehidupan sosialnya, yang
tidak ada hubungannya sama sekali dengan kasus yang dimuat dalam berita.
6
Analsisi isu kritikal: Dalam pengertian ini, isu kritikal dipandang sebagai topik yang
berhubungan dengan masalah-masalah sumber daya yang memerlukan pemecahan disertai
dengan adanya kesadaran publik akan isu tersebut. Terdapat 3 (tiga) kemampuan yang dapat
mempengaruhi dalam mengidentifikasi dan/atau menetapkan isu, yaitu kemampuan Enviromental
Scanning, Problem Solving, dan berpikir Analysis ketiga kemampuan tersebut akan dipelajari
lebih lanjut pada pembelajaran agenda habituasi materi pokok merancang aktualisasi.
7
AGENDA II
NILAI-NILAI DASAR PNS
BERORIENTASI PELAYANAN
Konsep pelayanan publik: Dalam Oxford Learner’s Dictionary, kata pelayanan
(service) diartikan sebagai “a system that provides something that the public needs, organized
by the government or a private company (sistem yang menyediakan sesuatu yang dibutuhkan
publik, yang diselenggarakan oleh pemerintah atau perusahaan swasta)”. Selain itu,
Hardiyansyah (2011:11) mendefinisikan pelayanan adalah aktivitas yang diberikan untuk
membantu, menyiapkan, dan mengurus. Baik itu berupa barang atau jasa dari satu pihak
kepada pihak yang lain. Istilah lain yang sejenis dengan pelayanan itu adalah pengabdian dan
pengayoman.
Asas penyelenggaraan pelayanan publik seperti yang tercantum dalam Pasal 4 UU
Pelayanan Publik, yaitu:
1. kepentingan umum;
2. kepastian hukum;
3. kesamaan hak;
4. keseimbangan hak dan kewajiban;
5. keprofesionalan;
6. partisipatif;
7. persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
8. keterbukaan;
9. akuntabilitas;
10. fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
11. ketepatan waktu; dan
12. kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan
Berorientasi pelayanan: panduan perilaku/kode etik dari nilai Berorientasi Pelayanan
sebagai pedoman bagi para ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, yaitu:
a. Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
b. Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan
c. Melakukan Perbaikan Tiada Henti
8
AKUNTABEL
Kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab.
Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas
adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Amanah seorang ASN menurut SE Meneteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai dengan
Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
a. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
b. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien
c. Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi
KOMPETEN, panduan perilaku adalah :
1. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
2. Membantu orang lain belajar
3. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
HARMONIS (saling peduli dan menghargai perbedaan) panduan perilakunya adalah :
1. Menghargai setiap orang, apapun latar belakangnya
2. Suka menolong orang lain
3. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
LOYAL, ( Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara) panduan
perilakunya adalah :
1. Memegang teguh ideologi Pancasila UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, setia
kepada NKRI serta pemerintahan yang sah.
2. Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, Instansi dan negara.
3. Menjaga rahasia jabatan dan Negara
ADAPTIF (Terus Berinovasi) panduan perilakunya adalah :
1. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
2. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
3. Bertindak pruaktif
9
KOLABORATIF, (Membangun Kerjasama yang sineregis) panduan perilakunya adalah :
1. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
2. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
3. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan Bersama,
10
AGENDA III
KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI
SMART ASN
Era Teknologi Informasi saat ini memberikan kemudahan dalam melakukan segala hal.
Banyak manfaat yang diperoleh dari kemajuan teknologi informasi, salah satunya
perkembangan pesat bidang komunikasi. Saat ini, perilaku manusia dalam berkomunikasi
menjadi semakin kompleks. Dahulu, manusia berkomunikasi dengan cara bertemu, namun kini
dengan adanya teknologi, tersedia media baru dalam berkomunikasi, yaitu melalui jejaring
sosial. Jejaring sosial ini membuat manusia terhubung satu sama lain tanpa harus bertatap
muka. Dengan media baru ini, informasi juga dapat disebarluaskan dengan cepat.
Percepatan transformasi digital juga diprioritaskan untuk penguatan ekonomi digital.
Menurut Menkominfo, transformasi digital dapat mendorong perubahan model usaha,
meningkatkan peluang yang menghasilkan nilai tambah, dan mendorong perubahan lintas
sektoral dalam pola pikir bisnis yang didorong secara digital. Di posisi hilir, infrastruktur
digital akan berujung pada penguatan potensi ekonomi digital, sehingga pemanfaatan
infrastruktur digital untuk terus mendorong penguatan dan manfaat ekonomi digital terus
dilakukan.
Digital Skills (Cakap Bermedia Digital) merupakan dasar dari kompetensi literasi
digital, berada di domain ‘single, informal’. Digital Culture (Budaya Bermedia Digital) sebagai
wujud kewarganegaraan digital dalam konteks keindonesiaan berada pada domain ‘kolektif,
formal’ di mana kompetensi digital individu difungsikan agar mampu berperan sebagai
warganegara dalam batas-batas formal yang berkaitan dengan hak, kewajiban, dan tanggung
jawabnya dalam ruang ‘negara’. Digital Ethics (Etis Bermedia Digital) sebagai panduan
11
berperilaku terbaik di ruang digital membawa individu untuk bisa menjadi bagian masyarakat
digital, berada di domain ‘kolektif, informal’. Digital Safety (Aman Bermedia Digital)
sebagai panduan bagi individu agar dapat menjaga keselamatan dirinya berada pada domain
‘single, formal’ karena sudah menyentuh instrumen-instrumen hukum positif.
MANAJEMEN ASN
Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting dalam rangka
menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis,
makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat
secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan pebuh kesetiaan
kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun 1945. Kesemuanya itu dalam rangka
mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia. Pegawai ASN berkedudukan
sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. Selain untuk
menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin
keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran,
dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya. Kedudukan ASN berada di pusat, daerah,
dan luar negeri. Namun demikian pegawai ASN merupakan satu kesatuan. Kesatuan bagi
ASN ini sangat penting, mengingat dengan adanya desentralisasi dan otonomi daerah, sering
terjadi adanya isu putra daerah yang hampir terjadi dimana-mana sehingga perkembangan
birokrasi menjadi stagnan di daerah-daerah. Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi
kesatuan bangsa.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang
professional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap
warganegara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
Oleh karena itu ASN dituntut untuk professional dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. ASN senantiasa dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD
1945, Negara dan Pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta
senantiasa mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang
dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan dan kebijakan
manajemen ASN, salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan. ASN harus senantiasa
12
mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa (Kepentingan bangsa dan
Negara di atas segalanya).
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum, suatu
kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat diartikan
bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima. Agar dapat melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin
kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Hak PNS dan PPPK
yang diatur dalam UU ASN sebagai berikut
PNS berhak memperoleh:
1) gaji, tunjangan, dan fasilitas;
2) cuti;
3) jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4) perlindungan; dan
5) pengembangan kompetensi
Sedangkan PPPK berhak memperoleh:
Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat kontraktual.
Dengan kata lain kewajiban adalah sesuatu yang sepatutnya diberikan. Kewajiban pegawai
ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah:
1) setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;
2) menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3) melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;
4) menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
13
5) melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan
tanggung jawab;
6) menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan
kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan menyimpan rahasia jabatan
dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan
7) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kode Etik dan Kode Perilaku ASN Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN
sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku
ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.
Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:
14
pengadaan, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan pengembangankompetensi;
pemberian penghargaan; disiplin; pemutusan hubungan perjanjian kerja; dan
perlindungan.
15