Anda di halaman 1dari 6

BUKU : DOKTRIN REVOLUSI INDONESIA

DIHIMPUN OLEH : OEDIJO, S. SOEDARMAN, R S JITNO


PENERBIT : CV. NARSIH SURABAYA
CETAKAN : KETIGA, JANUARI 1963
TEBAL BUKU : 668 Halaman

Buku Doktrin Revolusi Indonesia merupakan sebuah karya antik yang sarat akan
makna perjuangan revolusi Indonesia pada masa awal kemerdekaan. Secara garis besar
buku ini berisi tentang poin poin pokok yang harus ditanamkan terhadap segenap rakyat
Indonesia sebagai bekal menghadapi dinamika kehidupan dalam berbangsa dan bernegara.
Menurut penyusun tujuan penerbitan buku ini adalah yang pertama sebagai pengabdian
terhadap pemerintah dan yang kedua sebagai sumber pengetahuan yang bisa mengungkap
alam pikiran serta keyakinan kita terhadap kebenaran Revolusi Nasional, kebenaran dari
Falsafah Pancasila dan kebenaran daripada Pimpinan Revolusi.
Menjadi sebuah tantangan untuk meresensi buku lama yang cukup berat ini, karena
pola ejakan nya masih belum menggunakan EYD (Ejakan Yang Disempurnakan) yang artinya
masih menggunakan ejakan lama yang perlu pemahaman ekstra ketika dibaca oleh generasi
sekarang, dalam buku ini juga banyak sekali istilah dalam bahasa asing baik bahasa belanda
maupun bahasa inggris yang sulit dipahami. Namun dengan dukungan dari teman teman ,
serta menginggat tentang pentingnya memberikan sosialisasi kepada generasi muda saat ini
akan pentingnya wawasan kebangsaan yang saat ini mulai tererosi oleh zaman, saya
mencoba untuk membuat rangkuman singkat terkait poin utama yang terkandung dalam
buku ini.
Buku Doktrin revolusi ini merupakan sebuah ajaran yang bersumber dari suatu
Amanat yaitu Amanat Penderitaan Rakyat, dengan gerak revolusioner yang konsekwen
anti Imperialis/ Kolonialis. Yang berisi tentang tujuh bahan pokok indoktrinasi Indonesia
yaitu Lahirnya Pancasila, Undang- Undang Dasar 1945, Manifesto Politik Republik Indonesia,
DJAREK (Djalanya Revolusi Kita), Membangun Dunia Kembali, Penjelasan MANIPOL dan
USDEK, serta yang terakhir adalah Amanat Presiden Tentang Pembangunan Semesta
berencana.
Pembahasan yang pertama adalah tentang sejarah pancasila
1. SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA
Pada pidato Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945 didepan anggota sidang Dokuritsu
Zyunbi Tyoosakai merupakan titik awal lahirnya pancasila. Bung Karno memberikan
penjelasan terkait gambaran betapa pentingnya sebuah dasar bagi Negara yang merdeka .
Dimana dasar tersebut menjadi sebuah pondasi inti untuk membangun kekuatan bangsa
dalam mewujudkan cita- citanya. Pada kesempatan tersebut Beliau mengemukakan lima
gagasan pokok sebagai dasar untuk Indonesia merdeka. Selanjutnya lima gagasan tersebut
diberi nama Pancasila (Lima dasar). Beliau menyatakan bahwa Pancasila sebagai
Philosofische grondslag dalam kata lain adalah welstachauuung atau dasar filsafat bagi
Indonesia
Perumusan pancasila oleh bung Karno diawali dengan gagasan tentang kebangsaan.
Kebangsaan yang di maksud bukan dalam artian sempit yaitu bukan paham primordial
(kesukuan) namun menghendaki sebuah nationale staat Indonesia secara keseluruhan.
Nasionale Indonesia bukanlah satu golongan saja yang hidup dengan lee desir detre
ensemble (kehendak untuk bersatu) diatas daerah kecil saja. Namun merupakan kesatuan
dari seluruh bangsa Indonesia yang secara Geopolitik telah ditentukan oleh Allah SWT
tinggal dalam sebuah kesatuan pulau di Indonesia atau sering di sebut dengan Nusantara.
Dalam pengamalanya paham kebangsaan memang ada bahayanya , ketika terlalu mencintai
bangsanya sendiri kemudian timbul sikap Chauvinis (kebencian) terhadap bangsa lain. Untuk
itu Beliau mengemukakan prinsip selanjutnya.
Prinsip kedua yang dikemukakan oleh Bung Karno adalah Internasionalisme. Paham
internasionalisme yang diharapkan bukan sebagai paham kosmopolitan yang tidak
mengakui adanya kebangsaan. Namun paham paham Internasionalisme ini adalah peri
kemanusiaan yang menjunjung tinggi persaudaraan dengan bangsa lain. Internasionalisme
tidak dapat hidup subur, kalau tidak berakar dalam buminya nasionalisme. Nasionalisme
tidak dapat hidup subur, kalau tidak hidup dalam taman sarinya internasionalisme Kata
beliau.
Dasar yang ketiga adalah dasar mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan.
Negara Indonesia bukan satu Negara untuk satu orang, bukan satu Negara untuk satu
golongan, tetapi mendirikan Negara semua untuk semua. Beliau yakin bahwa syarat mutlak
untuk kuatnya Negara Indonesia ialah permusyawaratan perwakilan. Dengan prinsip
musyawarah akan membentuk sebuah harmonisasi yang dinamis antar elemen bangsa
untuk mencapai cita cita Indonesia.
Selanjutnya beliau mengemukakan tentang dasar yang ke empat yaitu tentang
prinsip kesejahteraan, Setelah Merdeka diharapkan didalam indoesia tidak ada kemiskinan
dan kemelaratan. Perlu adanya sebuah pemerataan kesejahteraan untuk rakyat Indonesia.
Demokrasi yang kita anut bukan seperti demokrasi barat dimana maraknya kapitalisme.
Tetapi permusyawaratan yang mengacu pada kesejahteraan sosial yakni Politieke
Economische democratie
Pernsip yang terakhir adalah menyusun Indonesia merdeka dengan rasa taqwa
kepada Tuhan yang maha esa. Mengamalkan keyakinan sesuai dengan agamanya masing-
masing serta memelihara kerukunan antar umat beragama. Dengan jalan saling hormat-
menghormati, kasih mengasihi, maaf memaafkan dan rasa saling tolong menolong
mewujudkan Negara yang ber-Ketuhahanan dan berbudaya luhur.
2. UNDANG-UNDANG DASAR 1945
Disini dijelaskan terkait semua nilai pokok tentang Negara Indonesia. Meliputi
berbagai bab seperti BAB 1 Bentuk dan kedaulatan Negara Indonesia ,BAB II terkait Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR), BAB III Kekuasaan Pemerintahan Negara dan lain
sebagainya. UUD disini tersusun dari 16 BAB dan 37 Pasal Sebagai dasar konstitusi Negara.
3. MANIFESTO POLITIK REPUBLIK INDONESIA 17 AGUSTUS 1959
Manifesto politik yang di ucapan oleh presiden/ panglima tertinggi di dalam pidato
17 Agustus 1959 tidak dapat dipisahkan dengan Dekrit presiden 5 Juli 1959. Manifesto
politik sebagai penjelasan resmi dari dekrit presiden.
Manifesto politik republik Indonesia merupakan garis besar haluan Negara yang
bahanya terdiri dari
I. PREAMBULE
II. PERSOALAN REVOLUSI INDONESIA
a. Dasar tujuan dan kewajiban revolusi Indonesia
b. Kekuatan-kekuatan social revolusi Indonesia
c. Sifat revolusi Indonesia
d. Hari dean Revolusi Indonesia
e. Musuh revolusi Indonesia
III. USAHA-USAHA POKOK (Program Umum)
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang social
d. Bidang mental dankebudayaan
e. BidangKeamanan
f. Pebentukan badan badan baru
BAB IV DAN BAB V
berisi tentang pedoman dalam pelaksanaan Manifesto politik (MANIPOL) meliuti, DJAREK
(Jalanya Revolusi Kita) dan membangun dunia kembali
Dibawah ini merupakan rincian dari pada Djarek( Djalanya Revolusi Kita)
I. PREAMBULE
II. PENEGASAN BERBAGAI SEGI POKOK REVOLUSI INDONESIA
III. PENEGASAN TENTANG CARA MELAKSANAKAN MANIPOL
1. Gotong royong
2. Front Nasional
3. Retooling
4. Irian Barat
5. Keamanan
6. Politik Luar negeri
7. Mempertingg peradaban dan indoktrinasi manipol
8. Tanah untuk tani
Membangun dunia kembali merupakan pidato Bung karno pada sidang umum PBB
ke XV tanggal 30 september 1960 dengan judul (TO BUILD THE WORLD A NEW)
BAB VI PENJELASAN MENGENAI MANIPOL DAN USDEK
Manipol merupakan singkatan dari Manifesto politik, dan ini adalah keseluruhan isi
pidato Presiden Soekarno pada tangal 17 agustus 1959. Manipol adalah penjelasan resmi
daripada dekrit presiden 5 juli 1959 mengenai pembubaran konstituante dan berlakunya
UUD 1945
BAB VII AMANAT PRESIDEN TENTANG PEMBANGUNAN SMESTA BERENCANAA
Pembangunan semesta berencana dengan pengerahan rakyat Indonesia ialah jalan
untuk mencapai tujuan membentuk masyarakat sosialis Indonesia, seraya menghabiskan
dan membinasahkan segala pengalang sebagai sisa sisa imperialism, kolonialisme dan
feodalisme yang masih bercokol di dalam masyarakat kita.

oleh : Imam zaenal abidin / pend. Bahasa inggris IV D

Anda mungkin juga menyukai