DISUSUN OLEH:
JUNITA TRISNAWATI PUTRI
(223501516013)
Dosen pengampu:
Dr. Ganjar Razuni, S.H, M.Si.
UNIBERSITAS NASIONAL
2022
ABTRAK
Pidato Soekarno tentang pancasila membuktikkan bahwa dapat mempersatukan bangsa
Indonesia. Bangsa Indonesia merupakan cara pandang untuk menilai peristiwa yang
melatarbelakangi terbentuknya NKRI dan dasar negaranya yaitu Pancasila. Pembentukan
pancasila tersebut tidak terlepas dari sejarah kerajaan-kerajaan yang ada di nusantara dari zaman
hindu, budha dan islam. Sejarah perjuangan dan berdirinya bangsa Indonesia dalam mencapai
kemerdekaannya berjalan sejak sekian abad yang lalu, dengan berbagai cara dan bertahap.
Sejarah perjuangan bangsa Indonesia mempunyai hubungannya dengan sejarah lahirnya
Pancasila. Penjajahan barat yang memusnahkan kemakmuran bangsa Indonesia itu tidak
dibiarkan begitu oleh segenap bangsa Indonesia. Sejak mulai imprealisme itu menjejakkan
kakinya di Indonesia.
Menurut pidato Bung Karno dalam kursus-kursus mengenai pancasila pada tahun 1958
dan 1959 dilihat situasi politik yang terjadi pada masa itu. Bung Karno mencoba menjawab dan
menanggapi perkembangan yang terjadi pada masyarakat indonesia yang sangat rentan dengan
konplik dan perpecahan. Pancasila ditekankan sebagai alat pemersatu dan alat perjuangan bangsa
Indonesia. Bung Karno meletakkan pancasila sebagai alat untuk melawan “imperialisme”.
Sokarno, (2008;4-5) dan menuliskan bahwa Pada tanggal 1 Juni 1945, menurut pidato
Soekarno adalah sebagai pemimpin rakyat, yang mengetahui sejarah, menjadi zwaarwinchting,
menjadi gentar, padahal semboyan Indonesia Merdeka bukan sekarang aja disiarkan tapi
berpuluh-puluh tahun yang lalu. Soekarno telah menyiarkan semboyan Indonesia Merdeka,
bahkan sejak tahun 1932 dengan nyata-nyata dihadapan bangsa indonesia dan mempunyai
semboyan “INDONESIA MERDEKA SEKARANG” bahkan tiga kali sekarang, yaitu Indonesia
Merdeka sekarang, sekarang-sekarang.
BAB I
PENDAHULUHAN
1.1. Latar belakang
Pancasila lahir sebagai salah satu produk historis yang paling penting bagi eksistensi Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Kedudukan Pancasila sebagai dasar Negara secara formaldisahkan
pada tanggal 18 Agustus 1945, saat UUD 1945 secara resmi menjadi konstitusi NKRIdengan
Pancasila tercantum dalam alenia IV pembukaanya. Pancasila sebagai dasar negara bangsa
Indonesia tidak dapat dipisahkan dalam ranah perjuangan bangsa Indonesia. Perjuangan
bangsa Indonesia tersebut dimulai sejak zaman kerajaan-kerajaan yang pernah berkembang di
Nusantara. Secara tidak langsung kerajaan-kerajaan tersebut melatarbelakangi lahirnya Pancasila
sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia.
Pada awal kelahirannya pancasila telah memiliki problem penafsiran. Sepanjang wancana
pancasila senantiasa bersifat multi tafsir, baik yang bersifat ideologi, yuridis maupun politis. Dan
dari sinilah dapat dilihat bahwa Pancasila adalah teks yang sangat terbuka. Karena Ir. Soekarno
telah luas diakui sebagai panggali Pancasila, dan menegok kembali pandangan Bung Karno
dalam berbagai kesempatan kursus mengenai pancasila di istana Negara pada Tahun 1958, itu
tepat pada tanggal 26 Mei, 5 Juni, 16 Juni, 5 juli, 22 Juli, 3 september 1958, serta tanggal 20
Februari 1959 dalam acara penutupan seminar pancasila I di gedung Negara Yogyakarta, guna
memperoleh salah satu gambaran kontekstual mengenai pancasila yang dapat menjadi bahan
refleksi bangsa Indonesia. Menurut pidato Ir. Soekarno pada tanggal 1 juni 1945 pada sidang
BPUPKI sebagai titik awal pembacaan peneliti terhadap pemikiran Bung Karno atas pancasila
pada kursus-kursus tersebut. Kursus mengenai pancasila yang disampaikan oleh Bung Karno
pada tahun 1958-1959 adalah pengembangan lebih jauh dari pidato mengenai pancasila pada
tanggal I Juni 1945 yang disesuaikan dengan konteks yang berkembang di Indonesia.