SKRIPSI
ZUHAN NAFIHAH
ABSTRAK
Zuhan Nafihah. Aplikasi Rantai Markov dalam Menganalisis Probabilitas
Perpindahan Merek Susu Balita (Studi Kasus pada Konsumen Di Kompleks
Maduraja Distrik Manokwari Barat). Dibimbing oleh Nurhaida dan Jeinne Mumu.
Susu merupakan sumber protein yang sangat penting bagi balita yang
dikenal sebagai susu pertumbuhan. Orangtua konsumen yang bertempat tinggal di
Kabupaten Manokwari sangat selektif dalam memilih produk susu terbaik bagi
sang anak, dikarenakan banyaknya merek susu pertumbuhan yang beredar di
pasaran. Model untuk meneliti perilaku pemilihan merek suatu produk adalah
model rantai Markov yang merupakan salah satu penggunaan aljabar matriks.
Tujuan penelitian ini adalah memprediksi probabilitas konsumen merek
susu balita saat ini maupun pada masa mendatang serta mengidentifikasi
alasan-alasan orangtua konsumen dalam memilih merek susu balita tertentu di
Kompleks Maduraja.
Probabilitas perpindahan konsumen merek susu balita di Kompleks
Maduraja saat ini merupakan entri-entri dari matriks transisi rantai Markov (P)
yang terbentuk dan prediksi probabilitas konsumen merek susu balita di
Kompleks Maduraja pada masa mendatang akan konvergen, dengan nilai
probabilitasnya yaitu Dancow (34,89%); SGM (19,38%); Dancow Batita (19%);
Lactogen (14,02%); Frisian Flag (5,30%); merek Lainnya (3,03%); gabungan
merek Bebelove dan Bebelac (2,99%); yang terakhir adalah gabungan merek
BMT, Chilmil, Chilkid dan Chilschool (1,41%). Sedangkan alasan orangtua
konsumen di Kompleks Maduraja yang paling dominan dalam memilih merek
susu balita adalah adanya kecocokan dengan sang anak.
Kata kunci : Rantai Markov, Merek Susu Balita, Aplikasi Aljabar
ZUHAN NAFIHAH
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains dari
Universitas Negeri Papua
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
karena atas izin, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun selama 5 bulan (Februari-Juli) di
Manokwari dengan tujuan agar dapat menyelesaikan pendidikan di bangku kuliah
dan mencapai gelar Strata satu. Judul skripsi ini adalah Aplikasi Rantai Markov
dalam Menganalisis Probabilitas Perpindahan Merek Susu Balita (Studi
Kasus pada Konsumen Di Kompleks Maduraja Distrik Manokwari Barat).
Pada kesempatan ini, penulis secara pribadi dengan setulus hati
mengucapkan terima kasih kepada Nurhaida, S.Si, M.Sc selaku Dosen
Pembimbing I dan Jeinne Mumu, S.Pd, M.Sc selaku Dosen Pembimbing II yang
telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada:
1.
2.
Seluruh staf dosen Jurusan Matematika dan Statistika yang telah memberikan
banyak ilmu kepada penulis, sejak penulis diterima sebagai mahasiswa
sampai dengan terselesaikannnya skripsi ini.
3.
4.
Ketua RT 004/RW 006 Kelurahan Wosi yang telah memberikan izin kepada
penulis untuk melakukan survei di Kompleks Maduraja dan bersedia di
wawancarai menyangkut data demografi penduduk setempat.
5.
Orangtua dan adik-adik penulis (Mukhtar Imam Rifai dan Karomatun Nisa)
yang selalu dengan cinta dan kasih sayang mendukung serta mendoakan
penulis.
6.
Kakek, nenek, tante (Indriyani, Ulfah, Retni, Tia, Nining ), om (Usup, Habib,
Leman) dan sepupu-sepupu penulis atas doa dan motivasinya selama ini.
7.
8.
Teman-teman angkatan 2009 yang sangat penulis cintai (Irma, Lisa, Arny,
Herlina, Rina, Dessy, Tiwi, Ayu, Engly, Resvia, Isky, Rendi, Swingli, Dias,
Tomi, Silvester dan Sakeus) terimaksih atas kebersamaan, keceriaan, doa dan
motivasi yang diberikan selama kuliah.
9.
Seluruh senior maupun junior Jurusan Matematika dan Statistika atas saran,
motivasi dan doa yang diberikan.
10. Semua pihak yang tak bisa penulis sebutkan satu per satu yang selalu
mendukung serta mendoakan penulis.
Skripsi ini penulis persembahkan kepada kedua orangtua dan almarhum
kakek tercinta Abdul Manan yang senantiasa memberikan cinta, kasih sayang,
doa dan motivasi untuk penulis. Semoga skripsi ini merupakan karya yang
menjadi bukti nyata rasa cinta penulis kepada agama, bangsa dan negara tercinta
Indonesia. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan khususnya peminat aplikasi Matematika dalam bidang Aljabar dan
Statistika.
Zuhan Nafihah
ii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Banyumas (Jawa Tengah) pada tanggal 11 Maret 1990
sebagai anak pertama dari 3 bersaudara dari pasangan Muhammad Abdul Rois
dan Siti Maimunah. Penulis menempuh pendidikan Sekolah Dasar (1996-2002)
dan Sekolah Menengah Pertama (2002-2005) di Manokwari. Kemudian, penulis
melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Manokwari
(2005-2008). Selama menempuh pendidikan di SMA, penulis aktif dalam
organisasi sekolah seperti OSIS. Selain itu, penulis juga sering mengikuti
kompetisi dan olimpiade bidang Matematika serta mengikuti perlombaan cerdas
cermat.
Penulis melanjutkan pendidikan di bangku kuliah yakni di Universitas
Negeri Papua (UNIPA) pada tahun 2009. Penulis resmi terdaftar sebagai
mahasiswa di Jurusan Matematika dan Statistika Fakultas MIPA UNIPA melalui
ujian Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN). Penulis banyak terlibat
dalam organisasi kampus seperti Himpunan Mahasiswa Jurusan Matematika dan
Statistika (HIMMASTA), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) MIPA UNIPA dan
lain sebagainya. Selain itu, penulis juga pernah menjadi peserta Olimpide
Nasional MIPA tingkat Region VIII pada tahun 2012, juara 2 tingkat provinsi
Olimpiade Sains Nasional (OSN) Pertamina pada tahun 2011 dan juara 1 tingkat
provinsi OSN Pertamina pada tahun 2012.
Selama menempuh pendidikan di kampus, penulis menerima beasiswa
sebanyak 3 kali yaitu beasiswa PPA pada tahun 2010, Beasiswa Unggulan
Supersemar (BUS) pada tahun 2011 dan 2012. Pada tahun 2011, penulis
melaksanakan PKL dan ditempatkan di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS)
Kabupaten Manokwari. Pada tahun 2013, penulis melaksanakan KKN dan
ditempatkan di Kampung Bremi Distrik Manokwari Utara selama kurang lebih
satu bulan. Selain aktif dalam kegiatan kampus, penulis juga menjadi Guru
Privat dua murid SD yaitu Aqil dan Naina yang sering memberikan inspirasi bagi
penulis selama ini (2010-2013).
ii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ............................................................................................................ i
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... v
I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 3
1.3 Batasan Masalah .......................................................................................... 3
1.4 Tujuan.......................................................................................................... 3
1.5 Manfaat ........................................................................................................ 3
II LANDASAN TEORI ......................................................................................... 4
2.1 Matriks dan Sistem Persamaan Linier (SPL) .............................................. 4
2.1.1 Pengantar SPL ................................................................................. 4
2.1.2 Definisi Matriks ............................................................................... 6
2.1.3 Matriks yang Diperbesar ................................................................. 8
2.1.4 Operasi Baris Elementer (OBE) ...................................................... 8
2.1.5 Eliminasi Gauss ............................................................................. 10
2.1.6 Penjumlahan dan Perkalian Matriks .............................................. 11
2.1.7 Matriks Identitas ............................................................................ 12
2.1.8 Matriks Taknegatif ........................................................................ 12
2.1.9 Pangkat Suatu Matriks ................................................................... 12
2.1.10 Matriks Transisi ............................................................................. 13
2.2 Rantai Markov ........................................................................................... 13
2.2.1 Pengantar Rantai Markov .............................................................. 13
2.2.2 Proses Stokastik ............................................................................. 14
2.2.3 Proses Markov ............................................................................... 14
2.2.4 Matriks Transisi Rantai Markov .................................................... 15
2.2.5 Matriks Stokastik ........................................................................... 16
2.2.6 Vektor Keadaan ............................................................................. 17
2.3 Produk Susu Balita .................................................................................... 22
2.3.1 Pengertian Susu, Produk dan Merek ............................................. 22
2.3.2 Segmentasi Produk Susu di Indonesia ........................................... 22
2.4 Perilaku Konsumen ................................................................................... 23
2.4.1 Definisi dan Faktor-faktor Perilaku Konsumen ............................ 23
2.4.2 Proses Keputusan Pembelian ......................................................... 24
2.4.3 Kepuasan Pelanggan ...................................................................... 25
2.5 Pangsa Pasar .............................................................................................. 25
2.6 Kuesioner (Angket) ................................................................................... 25
2.7 Program MATLAB ................................................................................... 26
2.7.1 Pengenalan MATLAB ................................................................... 26
ii
ii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
4.1 Persentase Ayah Balita Berdasarkan Suku ..................................................... 35
4.2 Persentase Ibu Balita Berdasarkan Suku ......................................................... 35
4.3 Persentase Ayah Balita Berdasarkan Jenis Pekerjaan ..................................... 36
4.4 Persentase Ibu Balita Berdasarkan Jenis Pekerjaan ........................................ 36
4.5 Persentase Ayah Balita Berdasarkan Pendidikan Terakhir ............................. 37
4.6 Persentase Ibu Balita Berdasarkan Pendidikan Terakhir ................................ 37
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1 Segmentasi Susu Di Indonesia ........................................................................ 23
3.1 Variabel Penelitian .......................................................................................... 31
4.1 Jenis-jenis Susu yang Dikonsumsi Di Kompleks Maduraja ........................... 38
4.2 Merek Susu Balita yang Dikonsumsi Saat Ini ................................................ 38
4.3 Proporsi Merek Susu Balita yang Dikonsumsi Di Kompleks Maduraja ........ 40
4.4 Jumlah Konsumen Susu Balita Saat Sebelumnya dan Saat Ini ....................... 41
4.5 Perpindahan Merek (Brand Switching) ........................................................... 42
4.6 Probabilitas Transisi Rantai Markov dan Vektor Keadaan Awal ................... 43
4.7 Vektor Keadaan (0) , , (3) dan (20) , , (22) ......................................... 49
4.8 Alasan-alasan Orangtua Konsumen dalam Memilih Merek Produk
Susu Balita ...................................................................................................... 54
ii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Peta Administrasi Kelurahan Wosi .................................................................... 60
2 Blok Kerangka Sampel ...................................................................................... 61
3 Kuesioner ........................................................................................................... 62
4 Ringkasan Entrian Kuesioner dan Hasil Wawancara......................................... 64
5 Vektor Keadaan (0) , , (22) ......................................................................... 68
ii
I PENDAHULUAN
sebanyak
22.585
jiwa.
Kabupaten
Manokwari
terdiri
dari
29
dalam
penelitian
ini
adalah
bagaimana
probabilitas
II LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dibahas mengenai matriks dan sistem persamaan linier
(SPL), rantai Markov, produk susu balita, perilaku konsumen, pangsa pasar,
kuesioner (angket) dan program MATLAB.
2.1 Matriks dan Sistem Persamaan Linier (SPL)
Pada subbab ini akan dibahas mengenai pengantar SPL, definisi matriks,
matriks yang diperbesar, operasi baris elementer (OBE), eliminasi Gauss,
penjumlahan dan perkalian matriks, matriks identitas, matriks tak negatif, serta
pangkat suatu matriks.
2.1.1 Pengantar SPL
Suatu persamaan linier dalam peubah (variable), menurut Leon (2001)
adalah persamaan dengan bentuk sebagai berikut.
11 1 + 12 2 + + 1 = 1
21 1 + 22 2 + + 2 = 2
1 1 + 2 2 + + =
(2.1)
1 + 22 = 5
21 + 32 = 8
(b)
1 2 + 3 = 2
21 + 2 3 = 4
(c)
1 + 2 = 2
1 2 = 1
1
=4
Sistem linier (a) adalah sistem linier 2 2, sistem (b) adalah sistem linier 2 3
dan sistem linier (c) adalah sistem linier 3 2.
Penyelesaian sistem linier adalah sebuah tupel-n terurut bilanganbilangan 1 , 2 , , yang memenuhi persamaan dalam sistem linier.
Contoh 2.1.2
Tentukan penyelesaian ketiga sistem linier pada Contoh 2.1.1.
Penyelesaian
Penyelesaian sistem linier (a) akan diperoleh dengan cara mensubstitusikan
1 = 22 + 5
ke persamaan
21 + 32 = 8.
Sehingga di peroleh
2(22 + 5) + 32 = 8
42 + 10 + 32 = 8
2 = 8 10
2 = 2.
Kemudian substitusikan
2 = 2
ke persamaan
1 = 22 + 5,
diperoleh
1 = 2 2 + 5
1 = 1.
Penyelesaian dari sistem linier (a) merupakan pasangan terurut (1,2).
Penyelesaian dari sistem linier (b) akan lebih mudah diperoleh dengan
menggunakan kombinasi eliminasi dan substitusi. Akan dieliminasi 2 dan 3 dari
sistem linier berikut:
1 2 + 3 = 2
21 + 2 3 = 4 +
3 1 + 0 + 0 = 6
1 =
6
3
1 = 2
Substitusikan
1 = 2
ke persamaan
1 2 + 3 = 2,
sehingga diperoleh
2 2 + 3 = 2
2 + 3 = 0
2 = 3
Karena
2 = 3 dan 1 = 2 ,
diperoleh
1 2 + 3 = 2
2 = 3 = 0
Penyelesaian sistem linier (b) merupakan tripel terurut (2,0,0).
Penyelesaian sistem linier (c) akan diselesaikan dengan mensubstitusikan
1 = 4
ke persamaan
1 + 2 = 2
dan
1 2 = 1
diperoleh
4 + 2 = 2
dan
4 2 = 1
Namun, tidak terdapat bilangan real yang memenuhi kedua persamaan tersebut,
maka sistem linier (c) tidak memiliki penyelesaian.
Suatu sistem linier yang tidak memiliki penyelesaian disebut tidak konsisten
(inconsisten). Jika sistem linier mempunyai paling sedikit satu penyelesaian, maka
disebut konsisten (consisten). Jadi sistem linier (a) dan (b) konsisten, sedangkan
sistem linier (c) tidak konsisten. Himpunan semua penyelesaian dari sistem linier
disebut himpunan penyelesaian dari sistem linier.
2.1.2 Definisi Matriks
Definisi 2.1.3 (Anton dan Rorres, 2002:26)
Suatu matriks (matrix) adalah jajaran empat persegi panjang dari bilanganbilangan. Bilangan-bilangan dalam jajaran tersebut disebut entri dari matriks
Contoh 2.1.4
Beberapa contoh matriks adalah sebagai berikut.
1 2
3 0
1 4
(d)
2 1
1
3
(f)
(g)
0 3
(e)
Ukuran suatu matriks dinyatakan dalam jumlah baris dan kolom. Sebagai
contoh pada matriks (d) ukurannya adalah 3 2. Ukuran suatu matriks biasanya
disebut orde. Suatu matriks yang hanya terdiri dari satu kolom disebut matriks
kolom (vektor kolom), contohnya pada matriks (f) dan suatu matriks yang terdiri
dari satu baris disebut matriks baris (vektor baris), contohnya pada matriks (e).
Nama sebuah matriks, biasanya ditulis dengan huruf kapital (A, B, C, ...).
Entri yang terletak pada baris dan kolom didalam matriks dinyatakan
sebagai . Matriks umum ditulis sebagai berikut.
=
11
21
12
22
1
2
atau .
Suatu matriks dengan jumlah baris dan jumlah kolom disebut matriks
bujur sangkar orde dan entri-entri 11 , 22 , , merupakan diagonal utama
matriks .
=
11
21
12
22
1
2
11
21
1
2
Contoh 2.1.6
Gunakan OBE untuk menyelesaikan SPL berikut.
+ + 2 = 9
2 + 4 3 = 1
3 + 6 5 = 0
Penyelesaian.
Bentuk matriks yang diperbesar dari SPL tersebut adalah
1 1
2 4
3 6
2 9
3 1
5 0
2
9
7 17
5
0
1
2
2
9
7 17
11 27
diperoleh
1 1
0 1
0 3
2
9
7
17
2 2
11 27
1
2
7
1 2
1
0 2
17
2
3
2
9
7
17
2
2
1
3
7. Tambahkan
11
2
0
0
1
0
11
35
2
7
2
17
2
1
3
7
kali baris ketiga ke baris pertama dan 2 kali baris tiga ke baris
kedua,
diperoleh
9
1 0
0 1
0 0
0 1
0 2
1 3
0 1
0 2.
1 3
0 4
1 0
0 7 , 0 1
1 1
0 0
0
0 0
.
0 ,
0 0
1
3 7
1 0
6 2 , 0 1
1 5
0 0
0
0.
0
10
3
4 3 5
1
4 , = 2 2 0 1 ,
0
3 2 4 5
1
2
1
2
Maka
2 4 5
+ = 1 2 2
7 0 3
6 2
4
3 dan = 3 2
1 4
5
5 2
2
5
11 5
=1 .
(2.2)
Contoh 2.1.11
Terdapat dua matriks A dan B sebagai berikut.
Jika =
2 1
4 1
3
3
dan = 2
6
1
2
4
3
11
maka =
dan
1 0
3 = 0 1
0 0
0
0
1
(2.3)
12
Contoh 2.1.16
1
1
1 2
maka 3 =
1 3
Misalkan =
2
3
1
1
2 1 2 11
=
3 1 3 15
30
41
(2.4)
(2.5)
(2.6)
13
P A = banyaknya
(2.7)
(Taylor dan Karlin, 1998). Contohnya adalah pada percobaan pelemparan mata
uang berkali-kali.
1
14
(2.8)
= Pr +1 = | =
(2.9)
(2.10)
1
2
3
Keadaan
saat ini
15
Pada matriks ini, 32 adalah probabilitas bahwa sistem akan berubah dari
keadaan 2 ke keadaan 3, 11 adalah probabilitas bahwa sistem masih tetap dalam
keadaan 1 jika sebelumnya dalam keadaan 1, dan seterusnya.
Contoh 2.2.2
Sebuah perusahaan penyewaan mobil mempunyai tiga tempat penyewaan,
dimisalkan dengan 1, 2 dan 3. Seorang pelanggan dapat menyewa sebuah mobil
dari salah satu dari ketiga tempat penyewaan dan mengembalikan mobil tersebut
kesalah satu dari tempat penyewaan manapun yang dikehendaki. Manajer
perusahaan ini menemukan bahwa para pelanggan mengembalikan mobil-mobil
ke ketiga tempat penyewaan yang ada menurut probabilitas berikut.
Keadaan Sebelumnya
1
2
3
0,8 0,3 0,2
1
0,1 0,2 0,6
2
0,1 0,5 0,2
3
3
Dikembalikan ke
Tempat
Matriks ini disebut matriks transisi rantai Markov dari sistem tersebut. Tampak
pada matriks ini, sebuah mobil yang disewa dari tempat 3 memiliki probabilitas
0,6 untuk dikembalikan ketempat 2, sebuah mobil yang disewa dari tempat 1
memiliki probabilitas 0,8 untuk dikembalikan ketempat 1, dan sebagainya.
2.2.5 Matriks Stokastik
Matriks transisi rantai Markov mempunyai sifat bahwa entri-entri pada
setiap kolom berjumlah 1. Jika =
(2.11)
Jika sistem tersebut berada pada keadaan j pada suatu pengamatan, maka sistem
tersebut pasti berada pada salah satu dari k kemungkinan keadaan pada
pengamatan berikutnya. Matriks tersebut disebut matriks stokastik (stochastic
matrix), matriks probabilitas, atau matriks Markov (Markov matrix). Matriks
transisi untuk rantai Markov haruslah berupa matriks stokastik. Pada pembahasan
selanjutnya, istilah yang digunakan adalah matriks stokastik (Anton dan Rorres,
2005).
16
= 2
3
(2.12)
17
Apabila diketahui vektor keadaan (0) untuk sebuah rantai Markov, maka dapat
ditentukan vektor-vektor keadaan
(1) , (2) , , () ,
(2.13)
(2.14)
Pembuktian teorema ini melibatkan gagasan dari teori probabilitas, dapat dilihat
pada buku An Introduction To Stochastic Modeling 3rd Edition, Taylor dan
Karlin, Academic Press: New York, 1998).
Dari Teorema 2.2.5 akan didapatkan
(1) = (0)
(2.15)
(2.16)
= 3 (0)
(2.17)
() =
= (0)
(2.18)
dengan cara ini, vektor keadaan awal (0) dan matriks transisi P akan menentukan
() untuk n = 1, 2,
Vektor-vektor keadaan tidak selalu mendekati vektor tetap seiring dengan
meningkatnya jumlah pengamatan. Namun demikian, jika ditentukan sebuah
syarat pada suatu matriks transisi, maka vektor keadaan pembatas yang tetap
dapat didekati. Fenomena/fakta tersebut dijelaskan pada definisi berikut.
Definisi 2.2.6 (Anton dan Rorres, 2005:183)
Sebuah matriks transisi disebut matriks transisi reguler jika terdapat suatu
bilangan bulat positf m sedemikian sehingga seluruh entri dari adalah positif.
18
Contoh 2.2.7
Diberikan matriks
0,8 0,3 0,2
0
= 0,1 0,2 0,6 dan (0) = 1
0,1 0,5 0,2
0
Perkalian matriks P dengan sebuah vektor keadaan awa (0) , akan diperoleh :
0,8 0,3 0,2 0
0,3
(1) = 0,1 0,2 0,6 1 = 0,2
0,1 0,5 0,2 0
0,5
Sehingga berdasarkan Definisi 2.2.6, matriks merupakan matriks transisi yang
bersifat reguler dengan = 1.
Sebuah rantai Markov yang ditentukan oleh sebuah matriks transisi reguler
disebut rantai Markov reguler (regular Markov chain). Setiap rantai Markov
reguler mempunyai sebuah vektor kedaan tetap sedemikian sehingga (0)
mendekati seiring dengan meningkatnya untuk sebarang pilihan (0) . Hasil ini
sangat penting dalam teori rantai Markov. Hal ini didasarkan pada teorema
berikut.
Teorema 2.2.8 (Anton dan Rorres, 2005:183)
Jika P adalah sebuah matriks transisi reguler, maka
1 1 1
2 2
2
pada saat . Dengan adalah bilangan-bilangan positif sedemikian
sehingga
1 + 2 + + = 1
(2.19)
Pembuktian Teorema 2.2.8 dapat dilihat pada buku Finite Markov Chains, J.
Kemeny dan J. Snell, Springer Verlag: New York, 1976.
Misalkan
1
2
=
1
2
1
1
2
2
dan =
19
Matriks Q adalah matriks transisi, dengan seluruh kolomnya sama dengan vektor
probabilitas q . Jika x adalah suatu vektor probabilitas, maka
1 1 + 1 2 + 1
1 1 1 1
2 2 2 2
2 1 + 2 2 + 2
=
=
1 + 2 +
1
2
= 1 + 2 + + = 1 =
(2.20)
(2.21)
Bukti :
Diketahui P sebuah matriks transisi regular, terdapat suatu bilangan bulat
positif n sedemikian sehingga seluruh entri dari P n adalah positif (Definisi 2.2.6).
Akan dibuktikan bahwa vektor keadaan tetap ada dan adalah unik (tunggal).
20
1
2
1
1
2
2
dan = .
Sehingga terbentuk
= .
Terbukti bahwa vektor keadaan tetap ada.
b. Bukti bahwa vektor keadaan tetap adalah unik (tunggal):
Untuk menunjukkan bahwa adalah satu-satunya vektor probabilitas yang
memenuhi Persamaan (2.21), misalkan adalah vektor probabilitas lain
sedemikian sehingga
= .
Kemudian
= ,
untuk = 1,2, . Pada saat , maka Teorema 2.2.9 akan menghasilkan
= . Sehingga terbukti bahwa vektor keadaan tetap adalah unik (tunggal).
Teorema 2.2.10 juga dapat dinyatakan dengan pernyataan bahwa suatu
sistem linier homogen
=
(2.28)
mempunyai sebuah vektor solusi q yang unik dengan entri-entri positif yang
memenuhi syarat 1 + 2 + + = 1.
21
22
untuk
mengevaluasi
merek-merek
alternatif.
4. Keputusan pembelian
Tahap evaluasi alternatif menyebabkan konsumen membentuk pilihan diantara
beberapa alternatif merek.
5. Perilaku pasca pembelian
Setelah membeli suatu produk, konsumen akan merasakan kepuasan atau
ketidakpuasan terhadap produk yang dikonsumsinya.
24
Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan
25
26
27
28
: Samudra Pasifik
2. Sebelah Selatan
3. Sebelah Barat
: Kabupaten Sorong
4. Sebelah Timur
: Samudera Pasifik
Luas Wilayah Kabupaten Manokwari adalah 14.448,50 km2 atau sekitar 14,69
persen dari total wilayah Provinsi Papua Barat (BPS, 2012).
Penduduk Kabupaten Manokwari pada tahun 2011 berjumlah 194.948 jiwa
yang didominasi oleh penduduk dengan usia 0-4 tahun yaitu sebanyak 22.585
jiwa. Kabupaten Manokwari terdiri dari 29 Distrik/Kecamatan. Wilayah yang
paling padat penduduknya di Kabupaten Manokwari adalah Distrik Manokwari
Barat dengan angka 340 jiwa/km2. Hal ini disebabkan karena Distrik Manokwari
Barat dengan luas 237,24 km2 merupakan pusat kota, pusat pemerintahan dan
segala infrastruktur terdapat di distrik ini (BPS, 2012).
Distrik Manokwari Barat terdiri dari enam kelurahan, salah satunya adalah
Kelurahan Wosi (BPS, 2011). Kompleks Maduraja sebagai lokasi pengambilan
data, terletak di RT 004/RW 006 Kelurahan Wosi. Penduduk Kompleks Maduraja
terdiri dari penduduk asli dan pendatang/perantau. Pendatang merupakan
penduduk yang berasal dari luar Manokwari dan telah menetap atau berencana
menetap di Kabupaten Manokwari dengan tujuan mencari pekerjaan atau
menuntut ilmu (sekolah atau kuliah), dan lain sebagainya (BPS, 2012).
29
Sedangkan data sekunder yang digunakan diperoleh dari buku, jurnal, data BPS
dan internet.
3.4 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Analisis data
primer dilakukan dengan bantuan program MATLAB (matrix laboratory) versi 5.
3.5 Instrumen Data dan Variabel Penelitian
Instrumen data dalam penelitian ini adalah kuesioner. Pertanyaan yang
terdapat dalam kuesioner merupakan kombinasi antara pertanyaan tertutup dan
pertanyaan terbuka. Kuesioner disusun berdasarkan empat bagian utama. Bagian
pertama berisi pertanyaan yang berkaitan dengan data diri responden (orangtua
konsumen), bagian kedua merupakan pertanyaan yang berisi data diri konsumen
susu balita, bagian ketiga berisi pertanyaan mengenai merek yang digunakan saat
30
ini dan bagian keempat berisi pertanyaan mengenai merek yang digunakan
sebelumnya. Total pertanyaan dalam kuesioner berjumlah 14 pertanyaan.
Variabel yang akan diteliti meliputi merek, pangsa pasar dan alasan
pemilihan merek produk susu balita. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada
Tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Variabel penelitian
No
1
2
3
Variabel
Merek
Pangsa Pasar
Alasan Pemilihan
Merek
Keterangan
Merek susu Balita yang beredar di Kab. Manokwari
Nilai probabilitas
Tiga alasan utama
: Kabupaten
31
2. Membuat kuesioner
Kuesioner terdiri dari empat bagian pokok dengan 14 pertanyaan.
3. Menguji kuesioner
Kuesioner yang sudah dibuat, selanjutnya akan diuji kepada 5 calon
responden. Calon responden merupakan rumah tangga di Kompleks Maduraja
yang diwawancarai oleh enumerator, namun tidak termasuk rumah tangga
yang dijadikan unit pengamatan. Sedangkan responden merupakan rumah
tangga yang diwawancarai dan memenuhi semua syarat yang menjadi batasan
masalah penelitian ini. Pengujian kuesioner dilakukan melalui uji validitas dan
reliabilitas.
4. Memperbaiki Kuesioner
Perbaikan yang dilakukan pada kuesioner adalah pada kalimat ajakan dari
peneliti kepada responden, penambahan beberapa isian pernyataan dan pertanyaan
bagi responden. Hal-hal yang ditambahkan adalah nomor urut responden, status
responden terhadap konsumen susu balita (misalnya sebagai ayah, ibu, kakak atau
nenek) dan penambahan kolom jawaban untuk identitas orangtua konsumen susu
balita. Akibat perbaikan kuesioner, jumlah pertanyaan yang harus diisi berubah
menjadi 14 pertanyaan. Berdasarkan pengujian validitas, tidak terdapat pertanyaan
yang dibuang. Sedangkan pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa kuesioner
dapat digunakan lebih dari satu kali oleh responden yang sama. Kuesioner yang
sudah diperbaiki, selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3.
5. Mengambil data
Pengambilan data dengan kuesioner dilakukan dengan cara tatap muka
secara langsung dengan responden. Pengisian kuesioner dilakukan oleh pengambil
data (enumerator) berdasarkan jawaban yang diberikan responden. Pengambilan
data dilakukan di lokasi penelitian selama kurang lebih dua minggu.
6. Mengentri data
Kuesioner yang berisi lengkap, selanjutnya akan dientri dan akan dibuat
tabel sehingga lebih mudah dalam menganalisis probabilitas perpindahan merek
susu balita. Tabel ringkasan entrian data kuesioner dapat dilihat selengkapnya
pada Lampiran 4.
32
7. Analisis data
Analisis data yang dilakukan dalam penilitian ini adalah analisis deskriptif
kuantitatif dan kualitatif. Tahapan analisis data yang dilakukan adalah sebagai
berikut.
a. Analisis deskriptif kuantitatif (menggunakan bantuan program MATLAB)
1) Membuat tabel proporsi merek susu balita yang dikonsumsi di Kompleks
Maduraja seperti pada tabel berikut.
No
1
2
3
4
Merek
Dancow
Frisian Flag
SGM
Lainnya
Total
Jumlah Konsumen
Proporsi
Keterangan
Lainnya : merupakan merek selain 3 merek yang disebutkan
Untuk mempermudah analisis data, dibentuk tabel jumlah konsumen susu
balita pada saat sebelumnya dan saat ini seperti pada tabel berikut.
No
Dancow
Frisian Flag
SGM
Lainnya
JK Sebelumnya
Perolehan
Kehilangan
JK Saat Ini
Keterangan
JK
: Jumlah Konsumen
2) Membuat tabel perpindahan merek (brand switching), yaitu data perubahan
Ke Merek
atau transisi dari suatu merek ke merek lainnnya seperti pada tabel berikut.
Merek susu balita
Dancow
Dari Merek
Frisian Flag SGM
JK Sebelumnya
Dancow
Frisian Flag
SGM
JK Saat Ini
Keterangan
JK
: Jumlah Konsumen
3) Membentuk matriks probabilitas transisi rantai Markov (P) seperti berikut.
33
Merek sebelumnya
1
2
3
11 12 13
21 22 23
31 32 33
1
2
3
Merek
saat ini
Alasan Pemilihan
Merek
Simbol
Alasan
Harga terjangkau
Komposisi lengkap
Kecocokan dengan
sang anak
Terpengaruh iklan
Saran dari orang
lain
a
b
c
d
e
JOK
.
.
.
.
Total
Keterangan
JOK
34
34%
Jawa
Makasar
Buton
Sunda
Bugis
Madura
Mandacan
Makasar
Buton
Bugis
2% 2% 2%
Madura
Mandacan
14%
46%
34%
35
2%
Bangunan
4%
Bengkel
5%
Ojek
5%
Sopir
5%
PNS
57%
29%
7%
7%
7%
Lainnya
Pedagang
30%
42%
Balita
Jenis pekerjaan yang paling banyak dilakukan oleh ayah balita berdasarkan
Gambar 4.3 secara berturut-turut adalah pedagang sebesar 42%, pekerjaan lainnya
sebesar 30% dan PNS sebanyak 7%. Selebihnya merupakan jenis pekerjaan sopir,
ojek dan bengkel yang masing-masing sebesar 5%, pekerja bangunan sebesar 4%,
serta polisi 2%. Pekerjaan lainnya merupakan gabungan dari beberapa jenis
pekerjaan seperti karyawan suatu perusahaan, usaha pembuatan undangan dan
pegawai honorer.
Jenis pekerjaan yang paling banyak dilakukan oleh ibu balita berdasarkan
Gambar 4.4 secara berturut-turut adalah ibu rumah tangga (IRT) sebesar 57% dan
pedagang sebesar 29%. Selebihnya merupakan PNS dan pekerjaan lainnya
masing-masing sebesar 7%. Pekerjaan lainnya merupakan gabungan dari beberapa
jenis pekerjaan honorer seperti guru SD, guru TK dan perawat.
Faktor yang mempengaruhi pembelian produk susu balita yang ketiga
adalah pendidikan terakhir orangtua balita. Gambar 4.5 dan Gambar 4.6 berikut
menunjukkan persentase orangtua balita berdasarkan pendidikan terakhir.
36
45%
21%
18% 12,5%
3,5%
Lainnya
2%
D3
5%
S1
SD
SMP sederajat
SMA sederajat
9%
16%
23%
45%
Balita
37
Jumlah konsumen
Saat ini
Sebelumnya
Susu balita yang berasal dari susu sapi
61 balita
Susu balita yang berasal dari kedelai
1 balita
1 balita
Susu kaleng (susu kental manis)
5 balita
Berhenti mengkonsumsi produk susu
3 balita
Tidak ada informasi (sedang berlibur
1 balita
bersama orang tua)
Jumlah Konsumen
71 balita
1 balita
Merek
Frisian Flag
BMT, Chilmil, Chilkid dan Chilschool
Dancow
Dancow Batita
Lactogen
Bebelove dan Bebelac
SGM
Lainnya
Simbol Merek
FF
BC
D
DB
L
BB
S
Z
adalah
mendukung
keaktifan
anak
(f),
pilihan
rasa
(g),
berkualitas/bagus (h), tambahan ASI (i), kebiasaan (j), kebetulan (k) dan
kemudahan dalam memperoleh produk (l).
39
Merek
Dancow
SGM
Lactogen
BMT, Chilmil, Chilkid dan Chilschool
Dancow Batita
Bebelove dan Bebelac
Lainnya
Frisian Flag
Total
Jumlah
Konsumen
20
12
8
7
5
4
3
2
61
Proporsi
32,79%
19,67%
13,11%
11,48%
8,19%
6,56%
4,92%
3,28%
100,00%
Pada Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa tiga merek susu balita yang paling
banyak dikonsumsi di Kompleks Maduraja adalah Dancow (32,79%), SGM
(19,67%) dan Lactogen (13,11%). Urutan berikutnya adalah gabungan merek
BMT, Chilmil, Chilkid dan Chilschool (11,48%); merek Dancow Batita (8,19%);
gabungan merek Bebelove dan Bebelac (6,56%). Selebihnya adalah merek
Lainnya (4,92%) dan merek Frisian Flag (3,28%). Untuk mempermudah analisis
data, dibentuk tabel jumlah konsumen susu balita pada saat sebelumnya dan saat
ini seperti pada Tabel 4.4 berikut.
40
Tabel 4.4 Jumlah Konsumen Susu Balita Saat Sebelumnya dan Saat Ini
No
1
2
3
4
5
6
7
8
JK
Sebelumnya
Perolehan
Kehilangan
JK
Saat Ini
13
14
3
5
2
10
3
6
4
4
1
3
2
20
5
8
4
14
7
61
8
2
37
10
6
37
12
3
61
Frisian Flag
BMT, Chilmil,
Chilkid dan
Chilschool
Dancow
Dancow Batita
Lactogen
Bebelove dan
Bebelac
SGM
Lainnya
Total
Kehilangan
JK
: Jumlah Konsumen
Pada Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa merek Frisian Flag memiliki
41
Merek
FF BC
0
0
FF
0
5
BC
0
2
D
2
0
DB
0
0
L
0
2
BB
1
3
S
0
1
Z
13
JK Sebelumnya 3
D
1
0
10
0
0
0
2
1
14
Merek Sebelumnya
DB L BB S Z
0
1 0
0 0
0
0 0
0 2
0
1 1
3 3
2
1 0
0 0
0
2 1
5 0
0
0 0
2 0
1
0 0
4 1
0
0 0
0 1
3
5 2
14 7
JK saat ini
2
7
20
5
8
4
12
3
61
: Jumlah Konsumen
Pada Tabel 4.5 memperlihatkan bahwa konsumen yang berpindah dari
merek Frisian Flag adalah 3 konsumen yaitu ke gabungan merek BMT, Chilmil,
Chilkid dan Chilschool sebanyak 2 konsumen dan berpindah ke merek SGM
sebanyak 1 konsumen. Merek Frisian Flag juga memperoleh tambahan konsumen
sebanyak 2 konsumen yaitu 1 konsumen dari SGM dan 1 konsumen dari
Lactogen. Demikian seterusnya untuk ketujuh merek lainnya dapat dibaca secara
vertikal dari atas ke bawah dan secara horizontal dari kiri ke kanan pada masingmasing kolom merek.
Pembahasan selanjutnya, nilai probabilitas perpindahan konsumen merek
produk susu balita akan disajikan dalam bentuk desimal dan persen. Pada tabel
dan matriks yang terbentuk pada pembahasan berikutnya, terdapat beberapa
kolom tabel dan kolom matriks yang jumlahnya kurang dari 1 atau lebih dari 1
(0,9999 atau 1,0001). Hal ini dikarenakan adanya perubahan dari angka pecahan
ke angka desimal sehingga terdapat pembulatan angka dibelakang koma.
42
()
FF
BC
DB
BB
FF
0,0000
0,0000
0,0714
0,0000
0,2000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0328
BC
0,0000
0,3846
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,2857
0,1148
0,0000
0,1538
0,7143
0,0000
0,2000
0,5000
0,2143
0,4286
0,3279
DB
0,6667
0,0000
0,0000
0,6667
0,2000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0820
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,4000
0,5000
0,3571
0,0000
0,1311
BB
0,0000
0,1538
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,1429
0,0000
0,0656
0,3333
0,2308
0,1429
0,3333
0,0000
0,0000
0,2857
0,1429
0,1967
0,0000
0,0769
0,0714
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,1429
0,0492
Jum
1,0000
0,9999
1,0000
1,0000
1,0000
1,0000
1,0000
1,0001
1,0001
: Merek
Jum
: Jumlah kolom
0,. : Probabilitas pelanggan yang loyal terhadap produk susu balita merek
tertentu
Pada Tabel 4.6 memperlihatkan bahwa probabilitas perpindahan konsumen
dari merek Frisian Flag ke merek Dancow Batita adalah 66,67% atau 0,6667 yang
2
1
3
, dengan angka 1
menunjukkan jumlah konsumen yang berpindah dari merek Frisian Flag ke merek
SGM dan angka 3 menunjukkan jumlah konsumen yang berpindah dari merek
Frisian Flag ke tujuh merek lainnya. Begitu seterusnya untuk memperoleh nilai
probabilitas untuk ketujuh merek lainnya.
Probabilitas konsumen yang loyal terhadap gabungan merek BMT, chilmil,
chilkid dan chilschool adalah 38,46%, sedangkan probabilitas konsumen yang
43
0,6667
0,0000
0,0000
0,3333
0,0000
BC
DB
0,0000
0,3846
0,1538
0,0000
0,0000
0,1538
0,2308
0,0769
0,0714
0,0000
0,7143
0,0000
0,0000
0,0000
0,1429
0,0714
0,0000
0,0000
0,0000
0,6667
0,0000
0,0000
0,3333
0,0000
L
0,2000
0,0000
0,2000
0,2000
0,4000
0,0000
0,0000
0,0000
BB
0,0000
0,0000
0,5000
0,0000
0,5000
0,0000
0,0000
0,0000
S
0,0000
0,0000
0,2143
0,0000
0,3571
0,1429
0,2857
0,0000
Z
0,0000
0,2857
0,4286
0,0000
0,0000
0,0000
0,1429
0,1429
FF
BC
D
DB
L
BB
S
Z
berdasarkan Definisi 2.1.12, matriks P disebut juga matriks tak negatif. Selain itu,
penjumlahan entri-entri pada setiap kolom P adalah 1 (1 + 2 + + =
1), sehingga matriks P disebut juga matriks stokastik. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan notasi entri-entri pada matriks P berikut:
44
FF
BC
11
21
31
41
=
51
61
71
81
D
12
22
32
42
52
62
72
82
DB L
13 14
23 24
33 34
43 44
53 54
63 64
73 74
83 84
BB
15
25
35
45
55
65
75
85
S
16
26
36
46
56
66
76
86
Z
17
27
37
47
57
67
77
87
18
28
38
48
58
68
78
88
FF
BC
D
DB
L
BB
S
Z
Merek Sebelumnya
(0)
1
0,0328
2
0,1148
3
0,3279
4
0,0820
= =
0,1311
5
6
0,0656
7
0,1967
8
0,0492
2
61
jumlah konsumen merek Frisian Flag saat ini dan 61 merupakan total jumlah
konsumen kedelepan merek pada saat ini. Nilai probabilitas 2 = 0,1148
7
45
0,0000
0,3846
0,1538
0,0000
0,0000
0,1538
0,2308
0,0769
0,0000
0,0000
0,0714
0,4445
2
= =
0,1190
0,0476
0,3174
0,0000
0,0714
0,0000
0,7143
0,0000
0,0000
0,0000
0,1429
0,0714
0,0110
0,1699
0,3283
0,0000
0,1593
0,0921
0,1877
0,0515
0,0000
0,0000
0,0000
0,6667
0,0000
0,0000
0,3333
0,0000
0,0510
0,0204
0,5715
0,0476
0,0510
0,0204
0,1769
0,0612
0,2000
0,0000
0,2000
0,2000
0,4000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0714
0,4445
0,1190
0,0476
0,3174
0,0000
0,0943
0,0000
0,2229
0,3467
0,1600
0,0000
0,1619
0,0143
0,0000
0,0000
0,5000
0,0000
0,5000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,2143
0,0000
0,3571
0,1429
0,2857
0,0000
0,1357
0,0000
0,4572
0,1000
0,2000
0,0000
0,0715
0,0357
0,0867
0,0000
0,3572
0,0714
0,3163
0,0408
0,1122
0,0153
0,0000
0,2857
0,4286
0,0000
0,0000
0,0000
0,1429
0,1429
0,0306
0,1507
0,4420
0,0000
0,0510
0,0644
0,1884
0,0730
0,0553
0,0801
0,4009
0,0392
0,1768
0,0529
0,1508
0,0439
0,0510
0,0253
0,4959
0,0759
0,0938
0,0284
0,1785
0,0511
0,0289
0,0000
0,1667
0,3201
0,1848
0,0454
0,2490
0,0051
0,0479
0,0041
0,2320
0,3260
0,1218
0,0231
0,2271
0,0180
0,0726
0,0102
0,3972
0,1971
0,1055
0,0102
0,1694
0,0377
0,0888
0,0044
0,3694
0,1687
0,1870
0,0160
0,1380
0,0277
0,0418
0,0788
0,4529
0,0306
0,1199
0,0501
0,1724
0,0536
46
0,0489
0,0015
0,2342
0,2697
4
=
0,1855
0,0356
0,2120
0,0126
0,0640
0,0433
0,4116
0,0984
0,1510
0,0339
0,1566
0,0411
0,0542
0,0243
0,4512
0,1034
0,1155
0,0294
0,1773
0,0447
0,0489
0,0015
0,2342
0,2697
0,1855
0,0356
0,2120
0,0126
0,0409
0,0067
0,2586
0,2736
0,1414
0,0331
0,2262
0,0194
0,0495
0,0147
0,3639
0,2010
0,1078
0,0258
0,2028
0,0345
0,0638
0,0096
0,3514
0,2091
0,1321
0,0204
0,1830
0,0307
0,0563
0,0456
0,4446
0,0722
0,1346
0,0368
0,1639
0,0461
() = 1 = (0)
Dengan menggunakan persamaan
1 =0
0,0000
0,0000
0,0000
1 =
0,6667
0,0000
0,0000
0,3333
0,0000
0,0000
0,3846
0,1538
0,0000
0,0000
0,1538
0,2308
0,0769
0,0714
0,0000
0,7143
0,0000
0,0000
0,0000
0,1429
0,0714
0,0000
0,0000
0,0000
0,6667
0,0000
0,0000
0,3333
0,0000
0,2000
0,0000
0,2000
0,2000
0,4000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,5000
0,0000
0,5000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,2143
0,0000
0,3571
0,1429
0,2857
0,0000
0,0000
0,2857
0,4286
0,0000
0,0000
0,0000
0,1429
0,1429
0,0328
0,1148
0,3279
0,0820
0,1311
0,0656
0,1967
0,0492
47
0,0496
0,0582
0,3741
0,1028
=
0,1555
0,0458
0,1748
0,0393
Dengan cara yang sama, akan dicari (2) dengan menggunakan persamaan
(2) = (1)
0,0000
0,0000
0,0000
2 =
0,6667
0,0000
0,0000
0,3333
0,0000
0,0000
0,3846
0,1538
0,0000
0,0000
0,1538
0,2308
0,0769
0,0714
0,0000
0,7143
0,0000
0,0000
0,0000
0,1429
0,0714
0,0000
0,0000
0,0000
0,6667
0,0000
0,0000
0,3333
0,0000
0,2000
0,0000
0,2000
0,2000
0,4000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,5000
0,0000
0,5000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,2143
0,0000
0,3571
0,1429
0,2857
0,0000
0,0000
0,2857
0,4286
0,0000
0,0000
0,0000
0,1429
0,1429
0,0496
0,0582
0,3741
0,1028
0,1555
0,0458
0,1748
0,0393
0,0578
0,0336
0,3845
0,1327
=
0,1475
0,0339
0,1733
0,0368
atau 2 dengan nilai yang sama juga dapat diperoleh dengan menggunakan
persamaan berikut:
2 = 2 0
0,0000
0,0000
0,0714
0,4445
=
0,1190
0,0476
0,3174
0,0000
0,0110
0,1699
0,3283
0,0000
0,1593
0,0921
0,1877
0,0515
0,0510
0,0204
0,5715
0,0476
0,0510
0,0204
0,1769
0,0612
0,0000
0,0000
0,0714
0,4445
0,1190
0,0476
0,3174
0,0000
0,0943
0,0000
0,2229
0,3467
0,1600
0,0000
0,1619
0,0143
0,1357
0,0000
0,4572
0,1000
0,2000
0,0000
0,0715
0,0357
0,0867
0,0000
0,3572
0,0714
0,3163
0,0408
0,1122
0,0153
0,0306
0,1507
0,4420
0,0000
0,0510
0,0644
0,1884
0,0730
0,0328
0,1148
0,3279
0,0820
0,1311
0,0656
0,1967
0,0492
0,0578
0,0336
0,3845
0,1327
=
0,1475
0,0339
0,1733
0,0368
48
Analog dengan cara diatas, akan diperoleh nilai dari 3 sampai dengan 22 .
Entri-entri 0 , , 3 dan 20 , , 22 dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut.
Tabel 4.7 Vektor Keadaan 0 , , 3 dan 20 , , 22
M
FF
BC
D
DB
L
BB
S
Z
()
3,28%
11,48%
32,79%
8,20%
13,11%
6,56%
19,67%
4,92%
()
4,96%
5,82%
37,41%
10,28%
15,55%
4,58%
17,48%
3,93%
()
5,78%
3,36%
38,45%
13,27%
14,75%
3,39%
17,33%
3,68%
()
5,70%
2,34%
37,92%
15,65%
13,78%
2,99%
18,10%
3,53%
...
...
...
...
()
5,30%
1,41%
34,89%
19,00%
14,02%
2,99%
19,38%
3,03%
()
5,30%
1,41%
34,89%
19,00%
14,02%
2,99%
19,38%
3,03%
()
5,30%
1,41%
34,89%
19,00%
14,02%
2,99%
19,38%
3,03%
: Merek
49
Keadaan
Tetap
()
50
Diberikan
1
0
0
0
=
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
dan
0,0000
0,0000
0,0000
=
0,6667
0,0000
0,0000
0,3333
0,0000
0,0000
0,3846
0,1538
0,0000
0,0000
0,1538
0,2308
0,0769
0,0714
0,0000
0,7143
0,0000
0,0000
0,0000
0,1429
0,0714
0,0000
0,0000
0,0000
0,6667
0,0000
0,0000
0,3333
0,0000
0,2000
0,0000
0,2000
0,2000
0,4000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,5000
0,0000
0,5000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,2143
0,0000
0,3571
0,1429
0,2857
0,0000
0,0000
0,2857
0,4286
0,0000
.
0,0000
0,0000
0,1429
0,1429
1,0000
0,0000
0,0000
0,6667
0,0000
0,0000
0,3333
0,0000
0,0000
1,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0714
0,0000
1,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
1,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,2000
0,0000
0,7000
1,0999
1,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
1,7501
0,2499
0,8333
1,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
1,7501
0,1071
0.5952
0,1429
1,0000
0,0000
0,0000
0,4672
1,7518
0,2502
.
0,0000
0,0719
6,4052
0,0025
0,0000
0,0000
1,7501
0,2499
0,8333
1,0000
0,0000
0,0000
0,0000
0,0000
1,7501
0,1071
0.5952
0,1429
1,0000
0,0000
0,0000
0,4672
1,7518
0,2502
0,0000
0,0719
6,4052
0,0025
1
0
2
0
3
0
4
0
5 = 0
6
0
7
0
8
0
51
Diperoleh:
1 = 1,7400 8
2 = 0,5000 8
3 = 11,5200 8
4 = 6,3300 8
5 = 4,6600 8
6 = 0,9700 8
7 = 6,4100 8
Jika ditetapkan 8 = , maka diperoleh
1,7400
0,5000
11,5200
6,3300
=
4,6600
0,9700
6,4100
1,0000
1
1,7400 + 0,5000 + 11,5200 + 6,3300 + 4,6600 + 0,9700 + 6,4100 + 1
=
1
33,1300
= 0,0302
Hasil ini mendekati hasil yang diperoleh secara numerik pada Tabel 4.7.
Berdasarkan hasil perhitungan secara eksak, nilai probabilitas perpindahan
konsumen dari masing-masing merek susu balita akan konvergen atau berada
pada keadaan tetap. Probabilitas perpindahan konsumen dari yang terbesar
berturut-turut adalah merek Dancow 34,79%; merek SGM
19,36%; merek
Dancow batita 19,12%; Lactogen 14,07%; Frisian Flag 5,25 %; merek Lainnya
3,02%; gabungan merek Bebelove dan Bebelac 2,93%; yang terakhir adalah
52
yang
53
Tabel 4.8 Alasan-alasan Orangtua Konsumen dalam Memilih Merek Susu Balita
No
Alasan
Harga
terjangkau
Komposisi
lengkap
Kecocokan
dengan sang
anak
Terpengaruh
iklan
Saran dari
orang lain
Mendukung
keaktifan
anak
Pilihan Rasa
Berkualitas
(bagus)
Tambahan
ASI
Kebiasaan
Kebetulan
Mudah
mendapatkan
produk
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
FF
BC
b
c
15
S
1
2
2
40
g
h
JOK
4
1
1
2
i
j
k
l
1
1
3
3
2
1
1
2
1
1
Total
61
JOK
paling dominan dalam memilih produk susu balita adalah adanya kecocokan
dengan sang anak, alasan berikutnya adalah saran dari orang lain. Namun, tidak
ada orangtua konsumen yang menjadikan iklan produk susu balita sebagai alasan
prioritas pertama. Alasan-alasan yang diungkapkan orangtua konsumen dalam
memilih merek susu balita dapat dilihat selengkapnya pada Lampiran 4.
54
V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai
berikut:
1. Probabilitas perpindahan konsumen merek susu balita di Kompleks Maduraja
saat ini dapat dilihat pada matriks transisi rantai Markov (P) berikut ini:
FF
0,0000
0,0000
0,0000
0,6667
=
0,0000
0,0000
0,3333
0,0000
BC
0,0000
0,3846
0,1538
0,0000
0,0000
0,1538
0,2308
0,0769
DB
0,0714
0,0000
0,7143
0,0000
0,0000
0,0000
0,1429
0,0714
0,0000
0,0000
0,0000
0,6667
0,0000
0,0000
0,3333
0,0000
0,2000
0,0000
0,2000
0,2000
0,4000
0,0000
0,0000
0,0000
BB
0,0000
0,0000
0,5000
0,0000
0,5000
0,0000
0,0000
0,0000
S
0,0000
0,0000
0,2143
0,0000
0,3571
0,1429
0,2857
0,0000
Z
0,0000
0,2857
0,4286
0,0000
0,0000
0,0000
0,1429
0,1429
FF
BC
D
DB
L
BB
S
Z
55
2. Pada penelitian ini, tidak ada orangtua konsumen yang menjadikan iklan
produk susu balita sebagai alasan prioritas pertama dalam memilih merek susu
balita. Penelitian selanjutnya, dapat dilakukan dengan tujuan mengetahui
pengaruh iklan terhadap alasan orangtua konsumen dalam memilih merek susu
balita bagi sang anak.
56
DAFTAR PUSTAKA
Allo, D. G., Hatidja, D., & Paendong, M. 2013. Analisis Rantai Markov untuk
Mengetahui Probabilitas Perpindahan Merek Kartu Seluler Pra Bayar
GSM (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Pertanian Unsrat Manado). Jurnal
Mipa Unsrat Online 2 (!) 17-22 .
Anton, H., dan Rorres, C. 2002. Aljabar Linier Elementer Versi Aplikasi Edisi
Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
. 2005. Aljabar Linier Elementer Versi Aplikasi Edisi
Kedelapan Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
BPS. 2012. Statistik Daerah Kabupaten Manokwari 2012. Manokwari: BPS
Kabupaten Manokwari.
Budhi, W. S. 1995. Aljabar Linier. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Chiang, A. C., dan Wainwright, K. 2002. Dasar-dasar Matematika Ekonomi Edisi
Keempat Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
D'Alessandro, D. F., dan Owens, M. 2001. Perang Merek (10 Hukum untuk
Membangun "The Killer Brand"). Yogyakarta: Andi.
Dharmmesta, B. S., dan Handoko, H. 2008. Manajemen Pemasaran Analisis
Perilaku Konsumen Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Djan, I., dan Ruvendi, R. 2006. Prediksi Perpindahan Penggunaan Merek
Handphone di Kalangan Mahasiswa (Studi Kasus pada Mahasiswa
Binaniaga). Jurnal Ilmiah Binaniaga Vol 02 No 1.
Harinaldi. 2005. Prinsip-prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains. Jakarta:
Erlangga.
Hasan, A. 2009. Marketing. Yogyakarta: Media Pressindo.
Hemilda, Yugi. 2010. Aplikasi Rantai Markov dalam Menganalisis Perpindahan
Tempat Belanja (Studi Kasus pada Konsumen yang Berbelanja Di Pasar
Modern Kota Semarang). Skripsi Program Studi Matematika Jurusan
Matematika Fakultas MIPA. Semarang: Universitas Diponegoro.
Irawan, Wijaya, F., dan Sudjoni, M. N. 2001. Pemasaran Prinsip dan Kasus Edisi
2. Jakarta: BPFE.
Kotler, P. 1988. Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan, Implementasi
dan Pengendalian) Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
57
58
59
60
61
Lampiran 3 Kuisioner
KUESIONER
Judul Penelitian
Nama Peneliti
NIM
Jurusan
Program Studi
:
:
:
:
Status Responden
Ayah balita
Ibu balita
Nama balita
Tempat tanggal lahir
62
Lanjutan Lampiran 3
2. Alasan mengkonsumsi merek susu balita diatas: (pilih maksimal 3 alasan
utama)
a. Harga terjangkau
b. Komposisi lengkap
c. Kecocokan dengan sang anak
d. Terpengaruh iklan
e. Saran dari orang lain (Dokter, teman, tetangga atau keluarga)
Lainnya (sebutkan apa saja selain pilihan a-e!)
f. .
g. .
D. Perpindahan Merek Susu Balita
a. Pernahkah anak anda mengkonsumsi merek susu balita lain sebelumnya?
a. Ya
b. Tidak
Jika Ya, maka lanjut pertanyaan berikutnya. Jika Tidak, maka STOP!
1. Apa merek susu balita yang dikonsumsi anak anda sebelumnya?
Jawab :.
Terima kasih banyak atas partisipasi anda dalam pengisian kuesioner ini!!!
63
BL
NT
Identitas Ibu
Identitas Anak
N3
Merek S
Alasan
14
15
16
N1
Suku
Pend.
Pekerjaan
N2
Suku
Pend.
Pekerjaan
10
11
12
Jawa
S1
Swasta
Jawa
SMA
Guru TK
thn
Dancow
Sunda
S1
Swasta
Jawa
S1
PNS
thn
NAN H.A 3
Mandacan
SD
Pedagang
Mandacan
no
Pedagang
thn
Lactogen
Mandacan
SD
Pedagang
Mandacan
no
Pedagang
thn
Lactogen
Jawa
Jawa
SD
Pedagang
10
bln
Lactogen
SGM
Makassar
S1
PNS
Makassar
S1
Guru SD (h)
thn
SGM
c,a,b
Dancow
Makassar
SMA
Swasta
Makassar
SMA
IRT
11
bln
Chilmil
Makassar
SMA
Pedagang
Makassar
SMA
Pedagang
thn
SGM
a,c
Chilmil
Buton
SD
Swasta
Buton
SD
IRT
thn
Dancow batita
Frisian Flag
10
Buton
SD
Swasta
Buton
SD
IRT
bln
SGM
Frisian Flag
11
Jawa
S1
PNS
Jawa
SMA
IRT
thn
Dancow
Chilkid
Umur
Perpindahan Merek
13
Ya
Tdk
17
Merek D
18
AL 110
12
10
Makassar
SMA
Pedagang
Makassar
SMP
IRT
thn
Bebelove
13
11
Makassar
SMK
Swasta
Makassar
SMA
IRT
bln
BMT
e,c
SGM
14
12
Jawa
SMA
Pedagang
Jawa
SMA
IRT
thn
Frisian Flag
c, e
15
13
Makassar
SMA
Swasta
Makassar
SMP
IRT
thn
SGM
e,c
16
14
Makassar
SMP
Pedagang
Makassar
SMK
Pedagang
bln
SGM
17
15
Makassar
Aliyah
Pedagang
Makassar
SMA
IRT
10
bln
Bebelac
BMT
18
16
Makassar
SD
Swasta
Makassar
SMP
IRT
thn
Dancow
SGM
19
17
Sunda
SMA
Pedagang
Makassar
SMA
Pedagang
thn
Dancow Batita
c, b
Frisian Flag
20
18
Madura
SMA
Swasta
Madura
SMP
Pedagang
10
bln
Bebelove
b, c
SGM
Lactogen
64
Lanjutan Lampiran 4
Identitas Ayah
No
BL
NT
21
19
22
23
24
25
Identitas Ibu
Identitas Anak
Perpindahan Merek
N1
Suku
Pend.
Pekerjaan
N2
Suku
Pend.
Pekerjaan
N3
Umur
Merek S
Alasan
Ya
Tdk
10
11
12
13
14
15
16
Makassar
SMA
Sopir
Makassar
SMA
IRT
thn
Dancow
Makassar
SMA
Sopir
Makassar
SMA
IRT
10
bln
Chilmil
20
Jawa
SMP
Bengkel
Jawa
SMA
IRT
thn
Dancow
21
Jawa
SMP
Bengkel
Jawa
SMA
IRT
thn
Dancow
c, g
22
Makassar
SMP
Pedagang
Makassar
SD
Pedagang
thn
SGM
Dancow batita
26
23
Makassar
SMP
Pedagang
Makassar
SMP
IRT
thn
Lactogen
SGM
27
24
Makassar
SMP
Sopir
Jawa
SMK
IRT
thn
Chilkid
h, c
Pediasure
28
25
Jawa
SMK
Pedagang
Jawa
SMP
IRT
thn
SGM
Chilmil
29
26
Jawa
MTS
Pedagang
Jawa
Aliyah
IRT
thn
Chilkid
c, i
S 26 Gold
30
27
Jawa
S1
Pedagang
Jawa
SMA
Pedagang
thn
Dancow
Nutrilon
31
28
Makassar
SMP
Sopir
Makassar
SMK
IRT
thn
SGM
Chilkid
32
29
Jawa
D3
Pedagang
Jawa
SMA
Pedagang
thn
Dancow
33
30
Jawa
SMP
Pedagang
Jawa
SMP
IRT
thn
Dancow
34
31
Jawa
S1
PNS
Jawa
S1
PNS
thn
Bebelac
Chilkid
35
32
Jawa
S1
Ojek
Jawa
SMP
IRT
thn
Dancow
Lactogen
36
33
Makassar
SD
Bangunan
Makassar
Aliyah
IRT
thn
Chilkid
37
34
Makassar
SMK
Pedagang
Makassar
D3
Perawat
thn
Dancow
c, d
38
35
Makassar
SLTA
Polisi
Makassar
S1
Guru
thn
Lactogen
b, c
39
36
Jawa
SMA
Pedagang
Jawa
SMP
Pedagang
thn
Dancow
40
37
Makassar
SMA
Swasta
Jawa
SMA
Swasta
thn
Dancow
17
Merek D
18
Chilkid
#
Boneeto
#
Bebelac
#
Bebelac
65
Lanjutan Lampiran 4
Identitas ayah
No
BL
NT
41
38
42
I
I
Identitas ibu
Identitas anak
N1
Suku
Pend.
Pekerjaan
N2
Suku
Pend.
Pekerjaan
N3
Umur
Merek S
Alasan
10
11
12
13
14
15
16
Buton
SD
Ojek
Buton
SD
IRT
thn
Lactogen
39
Jawa
SMA
Pedagang
Jawa
SD
IRT
thn
Dancow
l, c
Perpindahan merek
Ya
Tdk
17
Merek D
18
SGM
#
40
Jawa
STM
Ojek
Jawa
SMA
Pedagang
thn
Dancow
c, a
SGM
44
41
Jawa
SMP
Swasta
Jawa
SMP
IRT
thn
Milo
Dancow
45
42
Makassar
SMA
Swasta
Makassar
SMA
Pedagang
thn
Dancow
j, c
46
Makassar
SMA
Swasta
Makassar
SMA
Pedagang
thn
Dancow
j, c
47
Buton
SMA
Pedagang
Buton
SMA
IRT
thn
Dancow batita
48
Buton
SMA
Pedagang
Buton
SMA
IRT
thn
Dancow batita
49
44
Buton
SMP
Pedagang
Buton
SD
Pedagang
thn
SGM
h, c
50
45
Jawa
SD
Bangunan
Jawa
SD
Pedagang
thn
Dancow
51
46
Buton
SMA
Pedagang
Buton
SMP
IRT
thn
Lactogen
52
47
Jawa
SMP
Pedagang
Jawa
SMP
IRT
thn
SGM
c, a
53
48
Buton
S1
Pedagang
Buton
SMP
Pedagang
thn
Dancow
k, c
Nutrilon
49
SMA
SMA
IRT
thn
SGM
g, c
Dancow
50
S1
PNS (Guru)
thn
Chilschool
g, c
51
Kehutanan
(H)
Staf Dinas
Kes
Swasta
SMA
IRT
thn
Dancow
SGM
43
54
55
56
H
H
G
43
Makassar
Makassar
Jawa
S1
SMA
Makassar
Makassar
Jawa
Milo
#
SGM
#
#
SGM
57
52
Buton
SD
Pedagang
Buton
SMA
IRT
thn
Lactogen
i, c
58
53
Jawa
STM
Bengkel
Jawa
SMK
IRT
thn
Frisian Flag
g, c
Dancow
59
54
Jawa
D3
PNS
Jawa
D3
IRT
thn
Dancow batita
Lactogen
60
55
Buton
SMP
Pedagang
Buton
SD
Pedagang
thn
SGM
66
Lanjutan Lampiran 4
Identitas ayah
No
BL
NT
56
61
Identitas ibu
Identitas anak
N1
Suku
Pend.
Pekerjaan
N2
Suku
Pend.
Pekerjaan
N3
Umur
Merek S
Alasan
10
11
12
13
14
15
16
Jawa
S1
Bengkel
Jawa
D3
PNS
Chilschool
thn
Perpindahan merek
Ya
Tdk
17
Merek D
18
Keterangan Lampiran 4
H : Honorer
NT : Nomor urut rumahtangga
N1 : Nama ayah
N2 : Nama ibu
N3 : Nama anak
R
: Status responden (r=ayah, s= ibu, t=keluarga)
Kes : Kesehatan
Pend. : Pendidikan
thn
: Tahun
bln
: Bulan
Merek D : Merek sebelumnya
Merek S : Merek saat ini
a, b, , l : merupakan simbol dari 12 alasan yang diungkapkan orangtua konsumen (selalu disusun berurutan dari prioritas pertama)
67
()
()
()
()
()
()
()
()
()
()
()
()
Frisian Flag
0,0328
0,1148
0,3279
0,0820
0,1311
0,0656
0,1967
0,0492
0,0496
0,0582
0,3741
0,1028
0,1555
0,0458
0,1748
0,0393
0,0578
0,0336
0,3845
0,1327
0,1475
0,0339
0,1733
0,0368
0,0570
0,0234
0,3792
0,1565
0,1378
0,0299
0,1810
0,0353
0,0546
0,0191
0,3709
0,1699
0,1347
0,0295
0,1875
0,0339
0,0534
0,0170
0,3643
0,1766
0,1356
0,0297
0,1907
0,0328
0,0531
0,0159
0,3597
0,1805
0,1372
0,0299
0,1918
0,0320
0,0531
0,0153
0,3566
0,1832
0,1383
0,0299
0,1923
0,0315
0,0531
0,0149
0,3543
0,1852
0,1389
0,0298
0,1927
0,0311
0,0531
0,0146
0,3527
0,1867
0,1393
0,0298
0,1930
0,0309
0,0530
0,0144
0,3516
0,1877
0,1395
0,0298
0,1932
0,0307
0,0530
0,0143
0,3507
0,1884
0,1397
0,0298
0,1934
0,0306
Dancow
Dancow Batita
Lactogen
Bebelove dan Bebelac
SGM
Lainnya
Merek
()
()
()
()
()
()
()
()
()
()
()
Frisian Flag
0,0530
0,0143
0,3502
0,1889
0,1399
0,0298
0,1935
0,0305
0,0530
0,0142
0,3498
0,1893
0,1400
0,0298
0,1936
0,0305
0,0530
0,0142
0,3495
0,1895
0,1401
0,0299
0,1937
0,0304
0,0530
0,0141
0,3493
0,1897
0,1401
0,0299
0,1937
0,0304
0,0530
0,0141
0,3492
0,1898
0,1401
0,0299
0,1937
0,0304
0,0530
0,0141
0,3491
0,1899
0,1402
0,0299
0,1937
0,0304
0,0530
0,0141
0,3490
0,1899
0,1402
0,0299
0,1938
0,0303
0,0530
0,0141
0,3490
0,1900
0,1402
0,0299
0,1938
0,0303
0,0530
0,0141
0,3489
0,1900
0,1402
0,0299
0,1938
0,0303
0,0530
0,0141
0,3489
0,1900
0,1402
0,0299
0,1938
0,0303
0,0530
0,0141
0,3489
0,1900
0,1402
0,0299
0,1938
0,0303
Dancow
Dancow Batita
Lactogen
Bebelove dan Bebelac
SGM
Lainnya
Keterangan :
Kolom yang diberi warna kuning merupkaan keadaan tetap (steady state).
68