P D S
T G3 G1 G2 T
P s F1 F2 F3 F4 P (Partner)
D1
O Q1 Q2 Q3 Q4 Q
Kurva DD dan SS msg2 menunjukkan permintaan &
penawaran negara A. Utk menyederhanakan, misal
kurva penawaran negara B (partner pedagang) elastis
sempurna, spt garis PP. Kurva PP ditambah dg tarif T
diperoleh kurva TT.
P D S
T G3 G1 G2 T
P s F1 F2 F3 F4 P (Partner)
D1
O Q1 Q2 Q3 Q4 Q
Sblm pembentukan CU (anggap biaya rata2 negara C lbh
tinggi drpd OP, konsumsi negara A sbsr OQ3 produksi OQ2
dan impor dr negara B sbsr Q2 Q3.
Pendapatan dr tarif sebesar G1 F2 F3 G2 (*).
Stlh pembentukan CU, negara A mmbebaskan tarif
thd B. Konsumsi negara A naik mjd OQ4, produksi mjd
OQ1 impor naik mjd OQ4 & pndptn dr tarif hilang.
Konsumen negara A mmperoleh manfaat, yg
ditunjukkan dg trapesium PF4G2T yg berupa
kenaikan surplus konsumen. Namun ini semua
bukanlah keuntungan bersih bg negara A sebab di
pihak produsen mngalami kerugian yg berupa
hilangnya surplus produsen sbsr PF1G1T, dan jg
hilangnya pndptn pemerintah dr tarif sbsr G1F2F3G2.
Dengan demikian :
Keuntungan bersih hanyalah sbsr F1F2G1 dan F3F4G2.
Segitiga F1F2G1 menunjukkan kenaikan efisiensi sbg
akibat dibebaskannya tarif (pembentukan CU).
P D S
T G3 G1 G2 T
P s F1 F2 F3 F4 P (Partner)
D1
O Q1 Q2 Q3 Q4 Q
Produksi dlm negeri diganti dg impor yg biaya
produksinya lbh rendah. Ini yg disebut oleh Viner
dg Trade Creation (production effect). Jml Q1Q2 yg
semula diproduksi di dlm negeri dg biaya yg sbsr
Q1Q2G1F1 skg diimpor dr negara B yg biayanya lbh
murah (sbsr Q1Q2F2F1), shg keuntungan bersih sbsr
F1F2G1.
P D S
T G3 G1 G2 T
P s F1 F2 F3 F4 P (Partner)
D1
O Q1 Q2 Q3 Q4 Q