Anda di halaman 1dari 20

Customs Unions

Pd dasarnya ada 2 pendekatan utk mlkkn


pembebasan perdagangan, yaitu :
a. Pendekatan Internasional : dilakukan oleh
GATT (General Agreement on Tariffs and
Trade) seperti Putaran Kennedy, Tokyo, dan
Uruguay.
Tujuan putaran (perundingan) adlh utk
mengurangi rintangan baik tarif maupun
non tarif dlm perdagangan internasional.
b. Pendekatan Regional
menyangkut krjsma/ perjanjian antara bbrp
negara dg tujuan mlkkn perdagangan bebas
diantara mrk tp tetap mengenakan rintangan
thd negara lain yg tdk mengikuti krjsma/
perjanjian tsb.
Bentuk krjsma/ perjanjian ini a.l. :
1. Daerah perdagangan bebas (free trade area)
2. Pasar bersama (common markets)
3. Customs unions
1. Free Trade
Area
Timbul bila 2 atau lbh negara menghapuskan bea masuk
utk impor barang dr negara anggota tp tetap
mengenakan bea masuk ini utk negara lain (bukan
anggota). Salah satu contoh adlh European Free Trade
Area yg beranggotakan Denmark, Austria, Norwegia,
Portugis, Swedia, Switzerland, dan Inggris. Semenjak 1
Juli 1977, Denmark dan Inggris keluar dan
menggabungkan diri dg Masyarakat Ekonomi Eropa.
Negara anggota Free Trade Area ini tdk scr seragam dlm
menentukan kbijaksanaan ekonomi serta tarif thd negara
bukan anggota, bahkan negara anggota tdk scr bersama
mengikuti negosiasi dlm GATT.

Namun apbl negara anggota ini tdk scr seragam mengenakan


tarif thd negara lain, maka dpt tjd barang dr negara lain dpt
msk ke negara yg bea masuknya tinggi melalui negara anggota
lainnya yg bea masuknya rendah. Oleh karena itu, negara
anggota hrs dpt meneliti barang2 mana saja yg berasal dari
anggota dan barang2 mana saja yg berasal dr negara lain.
2. Pasar
Bersama
Tjd bila mrk membentuk customs unions
(seperti Free Trade Area) tp dg mengenakan
tarif yg seragam thd negara lain dg tambahan
adanya lalu lintas faktor produksi scr bebas
diantara negara anggota.

Masy Ekonomi Eropa (MEE) mengarah ke sini.


3. Customs Unions
(CU)

Penulis pertama yg mengemukakan teori CU adlh


Jacob Viner. Ia mengemukakan bhw CU mengandung
unsur2 proteksi yg lbh bsr, dan scr tegas ia menyatakan
tdk dpt dipastikan bhw pembentukan CU akan
meningkatkan kesejahteraan (welfare) suatu negara.
Scr lbh spesifik, ia menyatakan bhw CU menimbulkan 2
efek yg slg berlawanan.
Di satu pihak, CU cenderung
menigkatkan perdagangan dan
persaingan diantara negara anggota, shg
mengarah ke perdagangan bebas.
Di lain pihak, CU cenderung lbh protektif
thd negara bukan anggota.
Viner dlm teorinya menggunakan 2 konsep, yaitu :
1. Trade Creation
2. Trade Diversion
Pembentukan CU dpt menimbulkan adanya trade
creation yg dpt meningkatkan kesejahteraan dan
jg trade diversion yg dpt menurunkan
kesejahteraan.
Efek akhirnya : tergantung mana yg lbh kuat.
▪ Jika trade creation lbh kuat 🡪 kesejahteraan
meningkat.
▪ Jika trade diversion lbh kuat 🡪 kesejahteraan
menurun.
Pembentukan CU spt Masy Ekonomi Eropa biasanya dpt
mengakibatkan pergeseran/ perpindahan tempat/ lokasi
produksi suatu barang dr satu negara ke negara lain.

- Apbl pergeseran lokasi produksi tsb dpt menciptkn


sesuatu yg baru dlm perdagangan, maka dikatakan
CU menimbulkan trade creation.
- Apbl pergeseran lokasi produksi hny mnybbkn
tjdnya pergeseran perdagangan dr suatu negara ke
negara lain, maka yg timbul hny trade diversion yg
justru menurunkan kesejahteraan.
Konsep trade creation
& trade diversion lbh
mudah dipahami apbl
dijelaskan dg
menggunakan angka.
Negara A, B, & C mghslkn barang X dg biaya rata2 tetap sbb:
Negara Biaya rata-rata Negara A Negara A
(Rp) mngenakan bea mmbebaskan tarif
msk 100% (Rp) thd B, tp tdk thd C
(Rp)
A 50 50 50
B 40 80 40
C 30 60 60
Dlm keadaan perdagangan bebas, negara C akan
mengekspor brg X ke negara A & B, sebab biayanya plg
rendah (Rp 30 < Rp 40 < Rp 50).
Misal : Negara A mnggnkn tarif sebesar 100% 🡪 hrg brg
impor dari negara B & C msg2 naik mjd Rp 80 dan Rp 60.
Krn biaya di negara A hny Rp 50 🡪 negara ini akan
mnghslkn sendiri brg X (Rp 50 < Rp 60 < Rp 80)
Apbl negara A & B mmbentuk CU dan
slg menghapuskan bea msk (tetapi
tetap mengenakan thd negara C) 🡪
biaya rata2 negara A, B, & C msg2 mjd
Rp 50, Rp 40, Rp 60.
Dg demikian, biaya produksi brg impor
dr B turun mjd Rp 40 (krn negara A
mmbebaskan tarif impor dr negara B)
dan biaya impor dr negara C tetap
Rp 60.
Negara A tdk lg mnghslkn brg X, tetapi
mengimpor dr negara B yg biayanya
lbh murah.
Pembentukan CU mnyebabkan
pergeseran dr produksi dlm negeri A yg
biayanya Rp 50 ke produksi negara B yg
lbh murah (Rp 40) dan negara A
mengimpor dr negara B.
Inilah yg disebut trade creation, & dpt
memperbaiki alokasi sumber daya.
Contoh : Menjelaskan Trade Diversion
Negara Biaya Rata- Negara A Negara A mmbebaskan
rata (Rp) mngenakan biaya tarif thd B, tp tdk thd C
msk 50% (Rp)
A 50 50 50
B 40 60 40
C 30 45 45
- B. Produksi brg Y di ketiga negara = brg X di atas, yg berbeda adl besarnya
tarif yakni 50%.
- Sblm pembentukan CU, negara A mengimpor brg Y dr negara C, krn Rp 45
< Rp 50 < Rp 60.
- Namun stlh pembentukan CU, negara A mengimpor brg Y dr negara B krn
Rp 40 < Rp 45 < Rp 50.
- Pergeseran produksi skg bergerak dr negara yg b.produksinya rendah,
yakni C (Rp 30) ke negara yg b.produksinya tinggi yakni B (Rp 40).
- Proteksi thd produsen negara B semacam ini mnyebabkan mrk dpt
menambah penjualan ke negara A & sayangnya menggeser/ mengganti
produsen negara C yg lbh efisien.
Pergeseran produksi mencerminkan
adanya trade diversion yg mnyebabkan
alokasi sumberdaya tidak efisien,
sehingga dpt menurunkan kesejahteraan.
Analisa Viner tsb di atas hny menekankan
efek CU thd produksi. CU dpt mempunyai
efek thd konsumsi jg. Efek konsumsi ini
dinilai Meade maupun Lipsey. Oleh
Johnson kedua efek tsb dianalisa scr
bersama-sama.
Trade Creation (TC)
Menjelaskan TC thd konsumsi & produksi

P D S

T G3 G1 G2 T

P s F1 F2 F3 F4 P (Partner)
D1
O Q1 Q2 Q3 Q4 Q
Kurva DD dan SS msg2 menunjukkan permintaan &
penawaran negara A. Utk menyederhanakan, misal
kurva penawaran negara B (partner pedagang) elastis
sempurna, spt garis PP. Kurva PP ditambah dg tarif T
diperoleh kurva TT.
P D S

T G3 G1 G2 T

P s F1 F2 F3 F4 P (Partner)
D1
O Q1 Q2 Q3 Q4 Q
Sblm pembentukan CU (anggap biaya rata2 negara C lbh
tinggi drpd OP, konsumsi negara A sbsr OQ3 produksi OQ2
dan impor dr negara B sbsr Q2 Q3.
Pendapatan dr tarif sebesar G1 F2 F3 G2 (*).
Stlh pembentukan CU, negara A mmbebaskan tarif
thd B. Konsumsi negara A naik mjd OQ4, produksi mjd
OQ1 impor naik mjd OQ4 & pndptn dr tarif hilang.
Konsumen negara A mmperoleh manfaat, yg
ditunjukkan dg trapesium PF4G2T yg berupa
kenaikan surplus konsumen. Namun ini semua
bukanlah keuntungan bersih bg negara A sebab di
pihak produsen mngalami kerugian yg berupa
hilangnya surplus produsen sbsr PF1G1T, dan jg
hilangnya pndptn pemerintah dr tarif sbsr G1F2F3G2.
Dengan demikian :
Keuntungan bersih hanyalah sbsr F1F2G1 dan F3F4G2.
Segitiga F1F2G1 menunjukkan kenaikan efisiensi sbg
akibat dibebaskannya tarif (pembentukan CU).
P D S

T G3 G1 G2 T

P s F1 F2 F3 F4 P (Partner)
D1
O Q1 Q2 Q3 Q4 Q
Produksi dlm negeri diganti dg impor yg biaya
produksinya lbh rendah. Ini yg disebut oleh Viner
dg Trade Creation (production effect). Jml Q1Q2 yg
semula diproduksi di dlm negeri dg biaya yg sbsr
Q1Q2G1F1 skg diimpor dr negara B yg biayanya lbh
murah (sbsr Q1Q2F2F1), shg keuntungan bersih sbsr
F1F2G1.
P D S

T G3 G1 G2 T

P s F1 F2 F3 F4 P (Partner)
D1
O Q1 Q2 Q3 Q4 Q

Sama halnya dg segitiga F3F4G2 merup


keuntungan bg konsumen negara A
(consumption effect). Kenaikan konsumsi ini
spenuhnya dipenuhi dr impor bkn dr produksi
dlm negeri, yg oleh Meade disebut dg Trade
Expansion.

Anda mungkin juga menyukai