Anda di halaman 1dari 20

PENDAPATAN NASIONAL

{ National Income }
Pertemuan Ke : 6

Pendapatan Nasional secara konsep dapat di bedakan menjadi 2 :


1. Pendapatan Domestik Bruto { PDB }
Adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan dari unit unit produksi di dalam
lingkup domestic atau batas wilayah negara selama 1 tahun . Pendapatan nasional ini
memperhitungkan pendapatan masyarakat dalam negeri ditambah dengan pendapatan
warga negara asing yang berada di dalam negeri
2. Pendapatan Nasional Bruto { PNB }
Adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk/masyarakat suatu
negara baik yang tinggal didalam negeri maupun yang tinggal diluar negeri selama I
tahun. Jadi PNB memperhitungkan pendapatan seluruh masyarakat baik yang berada
didalam negeri maupun yang berada diluar negeri.
Pentingnya Pendapatan Nasional
• Ekonomi begitu melekat erat dalam setiap sendi kehidupan bermasyarakat
dan bernegara berkembang tidaknya suatu negara diukur dari pertumbuhan
ekonominya. Sedangkan pertumbuhan ekonomi itu sendiri diukur dengan
dengan pendapat nasional yang dimiliki suatu negara .
• Pendapatan nasional menjadi isu yg harus selalu diperhatikan oleh
pemerintahan suatu negara beserta jajarannya . Bagaimana tidak
pendapatan nasional menjadi indikator bahkan tolok ukur keberhasilan
pemerintah dlm mewujudkan masy yang makmur dan sejahtera secara
merata diseluruh wilayahnya. Oleh sebab itu pemerintah dituntut untuk
mampu meningkatkan tingkat produksi brg dan jasa agar pendapatan
nasional meningkat dan shg berpengaruh positif terhdp pertumbuhan
ekonomi.
Manfaat Pendapatan Nasional

• Menilai prestasi atau keberhasilan negara dibidang ekonomi dan


untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara.
• Mengetahui dan Mempertegas struktur perekonomian suatu negara
dan dapat membandingkan kinerja ekonomi antar sektor ekonomi.
• Mengetahui sektor mana yang menjadi sektor yg dominan /sektor
unggulan dlm perekonomian suatu negara
• Bahan perbandingan dengan perekonomian dengan negara lain.
• Menjadi dasar pertimbangan pemerintah dalam merumuskan
kebijakan dan perencanaan ekonomi , menjadi sumber informasi bagi
pemerintah dalam hal menilai efektifitas kebijakan yang diambilnya.
Cara Menghitung Pendapatan Nasional
• Sebagai jumlah dan keseluruhan barang dan jasa yang diproduksi , pendapatan nasional membutuhkan
penghitungan yang tepat dan akurat shg nilai yg diperoleh benar benar sesuai dgn data yg ada bukan sekedar
pencitraan pemerintah saja.
• Ada 3 pendekatan dalam perhitungan Pendapatan nasional yaitu
1. Pendekatan Pengeluaran :
Cara menghitung pendapatan nasional melalui pendekatan pengeluaran dilakukan dengan menjumlahkan
seluruh pengeluaran dari berbagai sektor ekonomi seperti rumah tangga, perusahaan, pemerintah dan
masyarakat diluar negeri suatu negara selama 1 tahun
Pengeluaran yang dimaksud dalam pendekatan ini adalah mencakup, konsumsi , investasi, pengeluaran
pemerintah, ekspor dan impor.
Rumus : Y = C + I + G + ( X – M )
Y = Pendapatan Nasional
C = Consumption ( Pengeluarah u konsumsi )
I = Investasi ( Pengeluaran un investasi )
G = Government Expenditure ( Pengeluaran untuk Pemerintah )
X = Ekspor
M = Impor
• Contoh :
• Dalam sebuah negara dengan perekonomian terbuka 4 sektor yaitu
1. rumah tangga/masyarakat ( C )
2. Perusahaan/investasi ( I )
3. Pemerintah ( G )
4. Perdagangan Internasional :
Ekspor ( X )
Impor ( M )
• Diketahui data 2 sbb :
Fungsi C = 200+0,6 Yd, I = 45 M, G = 30 M, Pajak ( Tx ) = 10 M
Subsidi ( Tr) = 8, Expor ( X ) = 22 M dan Impor ( M ) = 5 M
Hitung berapa besar ( Equilibrium/keseimbangan )
a. Pendapatan nasional ( Y )
b. Konsumsi ( C )
c. Tabungan ( S )
Jawab :
Rumus : Y = C+I+G+( X-M) dan rumus Yd = Y-Tx+ Tr
Yd = Y- 10+8 =
Yd = Y-2
• Y = C+I+G+X-M
Y= 200+0,6Yd +45+30+(22-5)
Y= 200+0,6(Y-2)+75+17
Y= 292 +0,6Y-1,2
Y -0,6 Y= 290,8
0,4 Y = 290,8
Y = 727 M
a. Pendapatan Nasional / Y ( Keseimbangan ) sebesar 727 M
Fungsi C = 200+0,6 Yd
C = 200+0,6 (Y-2)
C= 200+0,6(727-2)
C = 200+0,6(725)
C = 200+435
C = 635
b. Konsumsi ( C ) keseimbangan sebesar 635 M
• Rumus S = -C+(1-b)Yd
S = -200+(1-0,6) Yd
S= -200+ 0,4 (Y-2)
S = -200+0,4(727-2)
S = -200+0,4(725)
S = -200+290
S = 90 M
c. Besar S ( tabungan ) keseimbangan = 90 M
• 2. Pendekatan Produksi :
Adalah suatu cara untuk menghitung besarnya Pendapatan Nasional suatu negara dgn jalan
menjumlahkan nilai dari hasil produksi dari semua sektor yang ada di negara tsb selama satu tahun.
( Produk Domestik Bruto /PDB )
Menurut ISIC ( International Standard Industrial Classification ) perekonomian Indonesia dibagi menjadi
beberapa sektor atau lapangan usaha yang terbagi kedalam 3 kelompok antara lain :
1. Sektor Primer
Sektor ini mencakup kebutuhan pokok rakyat pada umumnya yakni sandang , pangan dan papan .
Sektor ini terdiri dari sektor :
Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan serta pertambangan dan penggalian.
2. Sektor sekunder
Sektor ini adalah sektor yang masih berisi kebutuhan manusia di kehidupan sehari hari, meskipun
bukan termasuk kebutuhan pokok. Sektor ini terdiri dari industry pengolahan, listrik , air dan gas.
• 3. Sektor Tersier
Sektor ini adalah sektor yg berisi hal hal yg bukan kebutuhan pokok, bahkan bias
dikategorikan sebagai kemewahan di kehidupan sehari hari. Sektor ini terdiri dari
perdagangan , hotel, restoran, pengangkutan , telekomunikasi dan jasa lain lain.
Rumus penghitungan Pendapatan nasional dgn pendekatan produksi
Y = ( P1 x Q1 ) + ( P2x Q2) +……….( Pn x Qn )
Y = Pendapatan Nasional/PDB (Produk Domestik Bruto )
P1 = Price/harga barang ke 1 Q1 = jenis barang ke1
P2 = Price/harga barang ke 2 Q2 = Jenis barang ke 2
Pn = Price/harga barang ke n Qn = Jenis barang ke n
• Konsep Pendapatan Nasional /PDB (Produk Domestik Bruto )
PDB (Produk Domestik Bruto ) adalah total pendapatan yg dihasilkan didalam
suatu negara termasuk pendapatan orang asing yang berkerja di suatu negara
tersebut.
PNB ( Produk Nasional Bruto) adalah total pendapatan yang dihasil kan oleh warga
suatu negara termasuk yang bekerja di luar negeri.
Apabila PNB >PDB berarti
Penanaman modal asing dinegara ini lebih kecil dari penanaman modal negara ini
diluar negeri , sehingga negara ini sudah dianggap sebagai negara maju dimana
investasinya banyak diluar negeri.
Apabila PNB<PDB berarti
Penanaman modal asing dinegara ini lebih besar dari pada penanaman modal
negara ini di luar negara ini di luar negeri, sehingga negara ini dianggap sebagai
negara belum maju dimana masih menerima atau banjir investor di luar negeri.
Contoh : Negara negara sedang berkembang seperti Indonesia banyak terdapat
• Nilai PNB dan PDB selalu di hitung berdasarkan nilai uang barang dan jasa sehingga
diperlukan alat ukur yg dapat mengantisipasi kenaikan harga yang disebut Index harga
yang dlm konsep ini disebut Deflator PNB.
• 2 Konsep PDB yaitu :
• PDB Nominal :
Adalah nilai produk yang dihitung berdasarkan harga yang berlaku ketika produk tsb
dihasilkan ( Mengalikan P dan Q )( harga pasar pada tahun teb pada saat produk tsb
dihasilkan )
PDB ini dinamakan juga PDB atas harga berlaku .
PDB Riil

Adalah nilai produksi yg dihitung berdasarkan harga tahun tertentu yang ditetapkan
sebagai tahun dasar ( mengalikan Q dan P ( harga ) Konstan yaitu
harga yg terjadi pd tahun tertentu yg ditetapkan sbg tahun dasar.
PDB Riil dinamakan juga sbg PDB atas Harga Konstan
Deflator PDB = PDB Nominal /PDB Riil x 100 %
Deflator PNB = PNB Nominal/PNB Riil x 100 %
Deflator PDB adalah rasio antara PDB Riil dengan PDB Nominal di
kalikan 100. Angka ini menunjukan besarnya perubahan harga dari
semua barang produksi dan jasa.
Berikut adalah contoh penghitungan PDB pendekatan produksi.
Diasumsikan suatu negara hanya menghasilkan 2 produk perkebunan
saja yaitu kopi dan coklat dengan data kondisi produk nasional nya
dengan Tahun 2010 sbg tahun dasar sbb:
Tahun Kopi (Q) Harga (P ) Coklat (Q) Harga (P) PDB PRDB Deflator
Rp Rp Nominal Riil PDB
Rp Rp

2010 10 100 20 220 5400 5400 100 %

2011 11 100 25 240 7000 6600 108 %

2012 18 120 35 250 10310 8800 117 %

2013 19 150 35 250 11000 9600 114 %


• Cara menghitung PDB Riil ( Memakai harga tahun dasar 2010 )
harga kopi Rp.100 dan harga coklat Rp.220
2010 : 10 x 100 + 20 x 220 = 5400
2011 : 11 x 100 + 25 x 220 = 6600
2012 : 10 x 100 + 35 x 220 = 8800
2013 : 19 x 100 + 35 x 220 = 9600

Cara menghitung PDB Nominal ( memakai harga berlaku ) pada tahun ybs
2010 : 10 x 100 + 20 x 220 = 5400
2011 : 11 x 100 + 25 x 240 = 7000
2012 : 18 x 120 + 35 x 250 = 10310
2013 : 19 x 150 + 25 x 250 = 11000
• Cara menghitung deflator PDB :
2010 : 5400/5400 x 100 % = 100 %
2011 : 7000/6600 x 100 % = 108 %
2012 : 10310/8800 x 100 % = 117 %
2013 : 11000/9600 x 100 % = 114 %

Hasilnya nilai PDB Nominal jauh lebih besar dari nilai PDB Riil hal ini
disebabkan kenaikan PDB secara Nominal terjadi akibat dari kenaikan
volume produk dan kenaikan harga produk ( terdapat faktor kenaikan
harga/inflasi ).
Sedangkan PDB Riil terjadi akibat kenaikan produksi saja.
Selanjutnya dari tabel diatas dapat dihitung Laju Pertumbuhan PDB nya :
LP PDB Nominal =
PDB Nominal th 2013 – PDB Nominal Th 2012 x 100 % =
PDB Nominal Th 2012
11000 – 10310 x 100 % = 6,7 %
10310
LP PDB Riil =
PDB Riil Th 2013 – PDB Riil Th 2012 x 100 % = 9600 -8800 x 100 % = 9,9 %
PDB Riil Th 2012 8800
• 3. PDB Pendekatan Pendapatan :
PDB ( Y ) pendekatan pendapatan adalah total nilai pendapatan yang diperloleh pemilik
faktor produksi dalam sautu negara dlm periode satu tahun.
Faktor Produksi terdiri :
Tanaga kerja : Menerima Upah ( Wages )
Pemilik Modal : Menerima Bunga ( Interest)
Pemilik Tanah : Menerima Sewa ( Rent )
Pemilik Skill : Menerima laba ( Profit )

Rumus u menghitung PDB/Y pendekatan Pendapatan =

PDB/ Y = r + w + i + p
• Contoh :
Dalam suatu negara terdapat data data sbb
Sewa = 400 M
Upah = 30 M
Bunga = 100 M
Keuntungan = 300 M
Berdasarkan data data tsb maka dapat di hitung PDB ( Y ) berdasarkan pendekatan
pendapatan sbb
PDB ( Y ) = r + w + i + p
Y = 400 + 30 + 100 + 300
Y = 830 M

Anda mungkin juga menyukai