NIM : 43121010253
Prodi : Manejemen
Tugas Besar 2
1.a.) Dalam perhitungan pendapatan nasional, dikenal tiga pendekatan. Coba saudara
jelaskan tida pendekatan tersebut, apa perbedaannya dan pendekatan mana yang
terbaik. Apa kesulitan dalam mengihtung pendapatan nasional suatu negara.
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
Pendekatan kedua yang digunakan untuk menghitung pendapatan nasional adalah pendekatan
pendapatan. Berdasarkan pendekatan pendapatan, pendapatan nasional dihitung
dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima masyarakat (pemilik faktor produksi)
sebagai balas jasa yang mereka terima dalam proses produksi meliputi:
1. Upah/gaji (w) = balas jasa pemilik tenaga kerja
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
Y = Pendapatan nasional
I = investment ( investasi )
X = ekspor
M = impor
b.) Apa perbedaan terminology antara GNP dan GDP. Mengapa di negara berkembang GDP
lebih besar dari GNP
GDP (Gross Domestic Product) atau Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan ukuran moneter
dari nilai pasar keseluruhan produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit
produksi dalam suatu negara selama satu tahun. Sementara GNP (Gross National Product) atau
Produk Nasional Bruto (PNB) secara sederhana dapat dipahami sebagai nilai pasar keseluruhan
produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara baik di dalam maupun di luar
negeri dalam satu tahun. keduanya sama-sama berfungsi sebagai ukuran moneter dari nilai pasar
keseluruhan produk baik barang dan jasa yang dihasilkan dalam periode satu tahun
-Cakupan produksi/penghasilan
GDP menghitung total pendapatan negara dari lingkup batas wilayah, sedangkan GNP
menghitung total pendapatan negara dari lingkup warga negara. GDP tidak memperhitungkan
pendapatan dari warga negaranya yang tinggal atau berdomisili di luar negeri, tetapi dari warga
negara asing yang tinggal di dalam negeri. Sebaliknya, GNP memperhitungkan total pendapatan
yang diperoleh hanya dari warga negaranya saja baik yang tinggal di dalam maupun di luar
negeri, dan tidak memperhitungkan pendapatan warga negara asing yang tinggal di dalam negeri.
-Cara menghitungnya
Perbedaan antara GDP dengan GNP juga tampak dari rumus atau cara menghitungnya. GNP
dapat dihitung setelah nilai GDP diketahui. Jika GDP > GNP, artinya pendapatan warga negara
yang bekerja di luar negeri lebih rendah dibandingkan dengan pendapatan warga negara asing
yang bekerja di dalam negeri. Sebaliknya, apabila GDP < GNP, artinya pendapatan warga negara
yang bekerja di luar negeri lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan warga negara asing
yang bekerja di dalam negeri.
Gross Domestic Product (GDP) atau Pendapatan Domestik Bruto (PDB) adalah nilai perkiraan
dari total nilai produksi barang dan jasa di suatu negara, di dalam batas wilayahnya, baik oleh
warga negara itu maupun orang asing, dihitung selama satu tahun. Gross National Produk (GNP)
atau Pendapatan Nasional Bruto (PNB) adalah nilai perkiraan dari total produksi barang dan jasa,
oleh warga suatu negara, baik di wilayah negaranya sendiri atau di luar negeri, dihitung selama
satu tahun. PNB dihitung dari nilai PDB yang dikurangi dengan faktor pendapatan luar negeri
dan ditambah dengan faktor pendapatan dalam negeri.
Pada negara berkembang, banyak sektor ekonomi negara itu yang dikuasai oleh warga atau
perusahaan luar negeri. Sementara warga atau perusahaan dari negara tersebut sedikit memiliki
kegiatan ekonomi di negara lain. Akibatnya faktor pengurang dalam perhitungan PNB atau GNP
lebih tinggi dari pada faktor penambahnya. Sehingga PNB atau GNP lebih kecil dari GDP atau
PDB negara tersebut. Misalnya adalah perbedaan antara GNP dan GDP di negara Qatar. Negara
di Timur Tengah ini pada tahun 2002. Memiliki GDP atau PDB sebesar 17,3 milyar dollar
Amerika. Namun negara ini hanya memiliki GNP atau PNB sebesar 14,97 milyar dollar
Amerika. Perbedaan ini disebabkan karena beberapa bagian dari sektor ekonomi utama Qatar
yaitu minyak dan gas bumi yang dikuasai oleh perusahaan asing seperti BP (Inggris), Shell
(Belanda) atau Exxon (Amerka Serikat).
c.) Kalau merajuk peringkat GDP perkapita, temasuk kategori manakah Indonesia diantara
negara-negara dunia.
Berdasarkan data Bank Dunia, produk domestik bruto (PDB) per kapita Indonesia senilai US$
3.869,59 per kapita setara Rp 54,58 juta per kapita (kurs Rp 14.105,1 per US$) pada 2020.
Dengan nilai tersebut, PDB per kapita Indonesia berada di urutan kelima dari 10 negara anggota
negara-negara Kawasan Asia Tenggara (Association of Southest Asian Nation/ASEAN/)
2.Ukuran kemajuan dan kemakmuran suatu negara tidak terlepas dari kemajuan Industri dan
Jasa karena memberikan nilai tambah dan efek berganda (multiplier effect) yang besar dalam
perekonomian. Sedangkan kondisi riil kegiatan ekonomi Indonesia masih didominasi sektor
Primer yang memberikan nilai tambah yang kecil.Jelaskan apa kelebihan sektor Industri dan
Jasa dalam perekonomian suatu negara. Menurut analisa saudara, bagaimana kebijakan dan
perhatian pemerintahan Indonesia sekarang terhadap sektor Industri dan Jasa. Berikan
beberapa contoh terobosan yang membedakan dengan pemerintahan sebelumnya
Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, mengatakan bahwa
industri jasa memiliki potensi besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sektor ini dapat berkontribusi terhadap peningkatan PDB nasional, penciptaan lapangan kerja,
dan pengurangan kemiskinan. Sektor industri jasa berkontribusi meningkatkan PDB nasional
dari 45 persen di tahun 2010 menjadi 55 persen di tahun 2012. Selain itu, sektor industri jasa
mampu mencipatkan 21,7 juta lapangan pekerjaan dalam kurun waktu 2000-2010.
Menurutnya, sektor jasa mampu menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi Indonesia
melalui berbagai industri jasa, seperti pariwisata, logistik, dan transportasi. Kendati begitu, masih
terdapat sejumlah kendala dalam pengembangan sektor industri jasa ini. Salah satunya, masih
lemahnya daya saing pelaku industri jasa di Indonesia karena adanya kebijakan dan regulasi
yang membatasi kesempatan pertumbuhan industri jasa. Namun demikian, disampaikan Mari,
kebijakan pemerintah saat ini semakin mendukung pertumbuhan sektor ini. Kebijakan Indonesia
yang telah menyepakati Asean Framework Agreement on Services (AFAS) membuka peluang
sektor jasa domestik untuk berkembang, tidak hanya di dalam negeri, namun juga di tingkat
regional tanpa adanya dikriminasi maupun hambatan.
Dalam CEO Talk The Walk “The Servicea Sector as a Driver of Change: Indonesia Experience
in the ASEAN Context” turut menghadirkan Prof. Chris Findlay, University of Adelaide. Dalam
kesempatan itu, Findley menyampaikan bahwa industri jasa mampu mengurangi angka
kemiskinan di Indonesia. Industri jasa mampu mengeluarkan masyarakat miskin dari garis
kemiskinan karena penghasilan dari sektor tersebut. Findlay mengungkapkan sektor jasa menjadi
sumber pekerjaan penting bagi perempuan Indonesia. Lebih dari separuh pekerja (52%) di sektor
ini berasal dari kalangan perempuan.
Bagaimana kebijakan dan perhatian pemerintahan Indonesia sekarang terhadap sektor Industri
dan Jasa?
Kebijakan pertama yaitu, kebijakan peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM)
industri. Upaya ini, antara lain melalui program pendidikan vokasi yang link and match antara
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri, Diklat 3in1, serta pembangunan politeknik
atau akademi komunitas di kawasan industri.
Kebijakan kedua, yakni pendalaman struktur industri melalui hilirisasi sektor kimia tekstil dan
aneka, agro, logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika. Dari program hilirisasi ini, rencana
investasi sampai tahun 2020 dari sektor-sektor tersebut mencakup 97 proyek dengan nilai sebesar
Rp567,31 triliun dan diperkirakan menyerap tenaga kerja sebanyak 555.528 orang baik tenaga
kerja langsung maupun tidak langsung.
Ketiga, pengembangan sektor padat karya berorientasi ekspor, antara lain industri alas kaki,
industri tekstil dan produk tekstil, industri makanan dan minuman, industri furniture kayu dan
rotan, serta industri kreatif. Kemenperin telah mengusulkan mengenai pemberian insentif fiskal
berupa pemotongan pajak penghasilan yang digunakan untuk reinvestasi.
Kebijakan keempat, pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) dengan platform digital
yang terintegrasi melalui program e-smart IKM.
Kelima, pengembangan industri berbasis sumber daya alam. Terakhir, pengembangan kawasan
industri, terutama di luar Pulau Jawa.
Bukti nyata sektor industri berperan penting terhadap jalannya roda perekonomian, antara lain
adalah konsistensi sumbangsihnya yang terbesar pada PDB nasional. Pada tahun 2020,
kontribusi sektor industri pengolahan mencapai 17,89%. Selain itu, kinerja gemilang sektor
industri tercemin pada capaian nilai ekspor dan investasi.
Kemenperin dalam memacu pembangunan industri di tanah air, misalnya memfasilitasi
pembangunan kawasan industri. Hingga saat ini, terdapat 128 kawasan industri yang sudah
memiliki Izin Usaha Kawasan Industri dan telah beroperasi. Sementara itu, ada 38 kawasan
industri yang saat ini masih dalam tahap konstruksi.
Pemerintah juga mendorong sektor industri untuk melakukan perluasan pasar ekspor, khususnya
pasar-pasar nontradisional seperti ke Afrika, Asia Selatan, dan Eropa Timur. Di samping itu,
perlu dilakukan percepatan penyelesaian perundingan dengan negara-negara potensial sebagai
agenda prioritas. Saat ini, Indonesia telah menjalin kerja sama ekonomi komprehensif dengan
Australia, Korea, dan Uni Eropa.
Kebijakan Moneter (Monetary Policy) Adalah kebijakan yang dilakukan oleh otoritas moneter
(Bank Sentral) untuk mempengaruhi kegiatan ekonomi melalui pengawasan jumlah uang beredar
atau suku bunga atau kombinasi keduanya.
Kebijakan moneter secara garis besar dapat dibedakan menjadi 2 :
1) Kebijakan moneter yang bersifat kuantitatif
2) Kebijakan moneter yang bersifat kualitatif
Kebijakan moneter yang bersifat kuantitatif adalah kebijakan moneter yang ditujukan untuk
mempengaruhi jumlah uang beredar melalui tindakan-tindakan tertentu dalam rangka
memperbaiki kinerja ekonomi.
Kebijakan moneter yang bersifat kuantitatif dapat dibedakan dalam 3 tindakan:
1) Operasi pasar terbuka
2) Mengubah ubah suku bunga dan tingkat diskonto
3) Mengubah cadangan minimal
Tujuan Kebijakan Moneter, Sebagaimana yang dijelaskan dalam UU No. 3 Tahun 2004 tentang
Kebijakan Moneter Bank Indonesia, tujuan kebijakan moneter yang utama yakni menjaga
kestabilan nilai rupiah. Demi mewujudkan hal tersebut, banyak aspek yang berpengaruh dalam
pengambilan keputusan kebijakan moneter Bank Indonesia. Di bawah ini berbagai tujuan
kebijakan moneter adalah berikut ini.
- Menjamin Stabilitas Ekonomi
- Mengendalikan Inflasi
- Meningkatkan Lapangan Pekerjaan
- Melindungi Stabilitas Harga Barang di Pasar
- Menjaga Keseimbangan Neraca Pembayaran Internasional
- Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
kebijakan moneter yang telah dilakukan pemerintah di Indonesia 2 tahun belakangan
Pertama, BI akan melanjutkan stimulus moneter. Kebijakan ini memungkinkan BI tetap
menetapkan suku bunga rendah dan likuditas yang longgar sampai tanda-tanda tekanan
terhadap inflasi meningkat. Sebelumnya, BI telah menurunkan suku bunga hingga menjadi 3,75
basis poin. Ini merupakan angka terendah sepanjang sejarah.
Kemudian kedua, Bank Indonesia akan mendukung pembiayaan ekonomi dengan melanjutkan
kebijakan makroprudensial. Pada 2020, BI telah melonggarkan seluruh kebijakan
makroprudensial yang berkaitan dengan likuiditas, uang muka, dan perkreditan yang mendukung
sektor-sektor produktif.
Ketiga, Bank Indonesia akan bersinergi dengan Kementerian Keuangan untuk menetapkan
kebijakan fiskal dan moneter. BI dan Kementerian Keuangan akan melanjutkan skema burden
sharing atau pembagian beban. Kebijakan ini telah diputuskan bersama pada 16 April 2020 dan
akan dilanjutkan sampai 31 Desember 2021.
Keempat, BI akan terlibat dalam pembiayaan pembangunan untuk mendukung sektor keuangan.
BI akan mendukung pembiayaan jangka panjang, baik dalam bentuk obligasi, sekuritas, maupun
pembiayaan lainnya.
Adapun kelima, Bank Indonesia akan mendukung ekonomi keuangan digital. Ekonomi digital
digadang-gadang bisa mengakselerasi pertumbuhan keuangan melalui kegiatan transaksi
elektronik di e-commerce hingga bank digital. BI akan menyambungkan digital banking atau
fintech melalui interlink untuk kedua layanan.
dan adapun kebijakan monter yang dilakukan indonesia selama masa pandemi yaitu :
Indonesia menggunakan tiga game changer guna menekan pemulihan ekonomi nasional tahun
ini. Pertama, lewat intervensi kesehatan dengan program vaksinasi nasional. Lalu anggaran
APBN akan tetap fleksibel sehingga bisa dijadikan alat pemulihan ekonomi. Fleksibelitas
tersebut dua di antaranya mencakup kesinambungan bisnis dan program perlindungan
sosial. Terakhir, reformasi struktural yang didorong melalui UU Ciptaker. Termasuk di dalamnya
soal penyediaan lapangan kerja, pemberdayaan UMKM, dan reformasi regulasi.
C.Dewan Gubernur Bank Indonesia merupakan institusi inti yang paling independen yang
diangkat Presiden setelah disetujui DPR. Jelaskan keterkaitan peran antara Dewan Gubernur
Bank Indonesia dengan DPR, khususnya dalam rangka transparansi dan kemandirian Bank.
Karena Akuntabilitas dan transparansi yang dituntut dari Bank Indonesia tersebut dimaksudkan
agar semua pihak yang berkepentingan dapat ikut melakukan pengawasan terhadap setiap
langkah kebijakan yang ditempuh oleh Bank Indonesia. Sesuai amanat Undang-Undang, DPR
merupakan pihak yang diberikan kewenangan secara konstitusi untuk melakukan fungsi
pengawasan terhadap lembaga negara lain, termasuk Bank Indonesia. Sesuai hakikatnya, kontrol
legislatif ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembuatan keputusan melalui peningkatan
respons terhadap kebutuhan dan tuntutan masyarakat, mengawasi penyalahgunaan kekuasaan
Pemerintah melalui investigasi, dan menegakkan kinerja lembaga negara.
Untuk membantu DPR melakukan fungsi pengawasan di bidang tertentu terhadap Bank
Indonesia, maka sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Bank Indonesia, dibentuk
Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI). BSBI dibentuk berdasarkan Undang-Undang tentang
Bank Indonesia dan bertanggung jawab langsung kepada DPR-RI, serta tidak berada dalam
struktur organisasi Bank Indonesia. BSBI menyampaikan hasil telaahannya terkait dengan
kegiatan operasional dan keuangan Bank Indonesia kepada DPR-RI setiap triwulan, dan tidak
mengevaluasi kinerja Dewan Gubernur Bank Indonesia. Keberadaan BSBI diharapkan
memperkuat fungsi pengawasan DPR-RI terhadap Bank Indonesia dalam rangka meningkatkan
akuntabilitas, independensi, transparansi, dan kredibilitas Bank Indonesia.
Bank Indonesia wajib menyampaikan Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank
Indonesia kepada DPR-RI dan Pemerintah secara triwulanan dan tahunan sesuai dengan amanat
Undang-Undang tentang Bank Indonesia. Diseminasi laporan tersebut juga dilakukan kepada
masyarakat melalui media massa dengan mencantumkan ringkasannya dalam berita negara.
Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia dapat diakses di laporan kepada
DPR.
Di bidang keuangan Bank Indonesia, mekanisme checks and balances menjadi hal yang penting.
Hal ini mengingat Bank Indonesia memiliki keistimewaan sebagai lembaga independen yang
melakukan pengelolaan anggaran yang terpisah dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara.
Terkait dengan transparansi anggaran, Bank Indonesia berkewajiban menyampaikan anggaran
tahunannya kepada DPR yang meliputi anggaran untuk kegiatan operasional dan anggaran untuk
kebijakan. Dalam penyampaian anggaran tersebut, Bank Indonesia juga menyampaikan evaluasi
terkait penggunaan anggaran tahun berjalan dalam bentuk Laporan Evaluasi Pelaksanaan
Anggaran Operasional dan Rencana Investasi Bank Indonesia.
Dengan proses audit ini diharapkan dapat mendukung pelaksanaan tugas Bank Indonesia dengan
pengelolaan keuangan dan pelaksanaan anggaran yang tertib, taat pada peraturan perundang-
undangan, efisien, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa
keadilan dan kepatutan.
4. Inflasi dapat terjadi karena factor demand-pull inflasi dan cost-push inflation. Jelaskan
dan gambarkan proses terjadinya inflasi pada kedua factor tersebut dan beri contoh
serta kebijakan apa saja yang dapat diberikan oleh pemerintah untuk menguranginya.
Akibat kenaikan biaya produksi, kurva supply bergeser dari S1 ke S2 dan harga naik dari P1 ke
P2, dan jumlah barang yang diperjualbelikan turun dari Q1 menjadi Q2. Bilan kenaikan harga ini
terjadi terus menerus maka akan terjadi inflasi (cost-push inflation).
Menurut Nopirin proses terjadinya cost-push inflation adalah :
Cost-push inflation ini biasanya dimulai dengan adanya penurunan dalam penawaran total
(aggregat supply), sebagai akibat adanya kenaikan biaya produksi. Kenaikan biaya produksi ini
dapat timbul karena beberapa faktor, diantaranya :
1.Perjuangan serikat buruh yang berhasil dalam menuntut kenaikan upah.
2.Suatu industri yang sifatnya monopolis, manager dapat menggunakan kekuasaannya dipasar
untuk menentukan harga yang lebih tinggi.
3.Kenaikan harga bahan baku industri, seperti kenaikan harga minyak pada tahun 1972-1973.
Contoh cost-push inflation
Cost push inflation terjadi terutama sebagai imbas kebijakan pemerintah. Sebagai contoh,
kebijakan pengurangan subsidi energi dengan menaikkan harga BBM. Kenaikan harga BBM
menyebabkan biaya produksi naik. Efek karambol terjadi dimana harga barang dan jasa turut
naik secara merata.
Masalah kependudukan di Indonesia adalah persebaran penduduk yang tidak merata. Akibat dari
tidak meratanya penduduk, luas lahan pertanian di pulau jawa semakin sempit karena dijadikan
lahan permukiman dan industri.
Untuk mengurangi masalah kependudukan yang terjadi di Indonesia, ada beberapa upaya yang
bisa dilakukan;
1. Pengurangan pertumbuhan penduduk. Salah satu cara yang sudah dilakukan oleh pemerintah
Indonesia adalah memberlakukan program Keluarga Berencana (KB).
2. Meningkatkan pemerataan pembangunan.
3. Menciptakan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduk.
4. Melakukan program transmigrasi.
5. Melaksanakan program perbaikan gizi, salah satunya melalui POSYANDU.
6. Melengkapi sarana dan prasarana Kesehatan. Salah satu caranya adalah dengan
membangunapuskesmas dan rumah sakit.
7. Penyediaan air bersih.
8. Menambah jumlah sekolah dari tingkat SD sampai perguruan tinggi.
9. Menambah jumlah tenaga kependidikan di semua jenjang Pendidikan.
10. Melaksanakan program wajib belajar Pendidikan dasar 9 tahun.
11. Pemberian beasiswa.
12. Menyediakan kelengkapan fasilitas Pendidikan, seperti perpustakaan, laboratorium, dan alat
keterampilan lainnya.
13. Menciptakan kurikulum Pendidikan yang sesuai.
14. Meningkatkan kualitas tenaga pengajar.
15. Meningkatkan pengolahan dan pengelolaan suber daya alam.
16. Meningkatkan kemampuan bidang teknologi.
17. Mengoptimalkan peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian.
b.Bagaimana dampak positif dan negatifnya terhadap tenaga kerja Indonesia dalam
menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean).
Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar merupakan potensi bagi perusahaan untuk
memasarkan produk dan jasanya, serta potensi pasar tenaga kerja yang melimpah dapat
menjadi dampak yang positif dari adanya MEA. Investasi dalam negeri berpotensi akan
meningkat yang akan menambah jumlah lapangan kerja dalam negeri. Bertambahnya lapangan
kerja di Indonesia dapat menambah kesempatan kerja bagi tenaga kerja Indonesia. Dampak
positif lainnya adalah penduduk Indonesia dapat mencari pekerjaan di luar negeri dengan aturan
yang lebih mudah.
Dengan adanya MEA berdampak pada peningkatan peluang kerja, tetapi kondisi ini memberikan
dampak negatif. Dampak negatif di bidang ketenagakerjaan adalah seperti meningkatnya
persaingan untuk mendapatkan pekerjaan terutama di dalam negeri. Karena para pencari kerja
bukan hanya akan bersaing dengan masyarakat lokal, tapi juga dengan masyarakat internasional.
Sehingga, kualitas dan keterampilan yang dimiliki oleh setiap masyarakat indonesia harus dapat
bersaing dengan masyarakat luar.
HITUNGAN :
1. Diketahui data-data ekonomi makro suatu Negara adalah sebagai berikut :
Fungsi Konsumsi C = 100 + 0,8 YD
Investasi I = 180
Pengeluaran Pemerintah G = 100
Pajak TX = 70 + 0,15 Y
Transfer Tr = 20
Ekspor X = 50
Impor M = 10 + 0,1 Y
Pertanyaan :
a. Berapa besarnya pandapatan nasional ekuilibrium ?
b. Berapa besarnya deficit atau surplus neraca perdagangan pada tingkat pendapatan
nasional ekuilibrium?