Anda di halaman 1dari 18

Nama : Dahlia

NIM : 43121010253
Prodi : Manejemen
Tugas Besar 2

1.a.) Dalam perhitungan pendapatan nasional, dikenal tiga pendekatan. Coba saudara
jelaskan tida pendekatan tersebut, apa perbedaannya dan pendekatan mana yang
terbaik. Apa kesulitan dalam mengihtung pendapatan nasional suatu negara.

terdapat tiga pendekatan untuk mengukur pendapatan nasional, yaitu pendekatan produksi


(production approach), pendekatan pendapatan (income approach), dan pendekatan
pengeluaran (expenditure approach).
1. Pendekatan Produksi (Production Approach)
pendekatan yang pertama adalah pendekatan produksi. Nah, pendekatan ini menekankan
pada kegiatan yang menciptakan nilai tambah (value added). Maka dari itu, perhitungan hanya
mencakup perhitungan nilai tambah pada sektor produksi. Perhitungan pendapatan nasional
dengan pendekatan produksi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

Y = Pendapatan Nasional

P1 = Harga barang ke-1

Pn = Harga barang ke-n

Q1 = jenis barang ke-1

Qn = jenis barang ke-n 

2.Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

Pendekatan kedua yang digunakan untuk menghitung pendapatan nasional adalah pendekatan
pendapatan. Berdasarkan pendekatan pendapatan, pendapatan nasional dihitung
dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima masyarakat (pemilik faktor produksi)
sebagai balas jasa yang mereka terima dalam proses produksi meliputi:
1. Upah/gaji (w) = balas jasa pemilik tenaga kerja

2. Sewa (r) = balas jasa pemilik tanah

3. Bunga (i) = balas jasa pemilik modal

4. Keuntungan (profit/p) = balas jasa pengusaha

Jadi secara matematis, menurut pendekatan pendapatan, pendapatan nasional dirumuskan


sebagai berikut:

Keterangan: 

Y = Pendapatan Nasional

r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya

w = Pendapatan bersih dari sewa

i = Pendapatan dari bunga

p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan

3.Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)

Terakhir adalah pendekatan pengeluaran. Nah, pada pendekatan ini pendapatan nasional dihitung


dengan cara menjumlahkan permintaan akhir dari para pelaku ekonomi (konsumen, produsen,
dan pemerintah) dalam suatu negara, meliputi: 

1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga (Consumption/C).

2. Investasi domestik bruto (Investment/I).

3. Pengeluaran konsumsi pemerintah (Government Expenditure/G).

4. Ekspor neto atau nilai ekspor (Export/X) dikurangi impor (Import/I) → (X–M).

Secara matematis dituliskan sebagai berikut.


Keterangan :

Y = Pendapatan nasional

C = consumption ( konsumsi rumah tangga )

I = investment ( investasi )

G = government expenditure ( pengeluaran pemerintah )

X = ekspor

M = impor

Perbedaan 3 pendekatan diatas adalah :


> Pendekatan produksi
menjumlahkan nilai seluruh produk yang di hasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris,
extratis , jasa dan niaga selama satu priode . dengan rumus
NI  = E + A + I + N + J
> Pendekatan pendapatan
menghitung dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah , sewaa , bunga , dan laba ) 
yang di terima rumah tangga konsumsi .dengan rumus
y  = w + r + i  p

> Pendekatan pengeluaran


menghitung semua jumlah pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang di produksi dalam
suatu negara , dengan rumus
y = c + i + g + ( x-m)
dan dengan menggunakan 3 metode pendekatan pendapatan nasional yaitu produksi, pendapatan,
dan pengeluaran dapat membantu suatu negara untuk menentukan jumlah atau besarnya
pendapatan nasional . Karena besar kecilnya pendapatan nasional suatu negara menentukan maju
dan berkembangnya suatu negara karena berhubungan dengan laju perekonomian negara. Dan
cara paling efektif dari ketiganya adalah dengan metode

Kesulitan dalam mengihtung pendapatan nasional suatu negara :


1.Kurang lengkapnya catatan-catatan statistik.

Kekuranglengkapan ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu

- tidak lengkapnya data yang tersedia,

- kurangnya tenaga-tenaga statistikus,

- masyarakat kurang menyadari arti penting catatan statistik.

- Terjadinya kesalahan perhitungan ganda Kesalahan ganda mengakibatkan jumlah Pendapatan


Nasional menjadi terlalu besar, tidak sesuai dengan yang sebenarnya.
- Sulit memisahkan secara tegas antara barang-barang jadi dan barang-barang setengah jadi. 

b.) Apa perbedaan terminology antara GNP dan GDP. Mengapa di negara berkembang GDP
lebih besar dari GNP

GDP (Gross Domestic Product) atau Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan ukuran moneter
dari nilai pasar keseluruhan produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit
produksi dalam suatu negara selama satu tahun. Sementara GNP (Gross National Product) atau
Produk Nasional Bruto (PNB) secara sederhana dapat dipahami sebagai nilai pasar keseluruhan
produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara baik di dalam maupun di luar
negeri dalam satu tahun. keduanya sama-sama berfungsi sebagai ukuran moneter dari nilai pasar
keseluruhan produk baik barang dan jasa yang dihasilkan dalam periode satu tahun

Membedakan antara GDP dengan GNP

-Cakupan produksi/penghasilan

 GDP menghitung total pendapatan negara dari lingkup batas wilayah, sedangkan GNP
menghitung total pendapatan negara dari lingkup warga negara. GDP tidak memperhitungkan
pendapatan dari warga negaranya yang tinggal atau berdomisili di luar negeri, tetapi dari warga
negara asing yang tinggal di dalam negeri. Sebaliknya, GNP memperhitungkan total pendapatan
yang diperoleh hanya dari warga negaranya saja baik yang tinggal di dalam maupun di luar
negeri, dan tidak memperhitungkan pendapatan warga negara asing yang tinggal di dalam negeri.

-Cara menghitungnya

Perbedaan antara GDP dengan GNP juga tampak dari rumus atau cara menghitungnya. GNP
dapat dihitung setelah nilai GDP diketahui. Jika GDP > GNP, artinya pendapatan warga negara
yang bekerja di luar negeri lebih rendah dibandingkan dengan pendapatan warga negara asing
yang bekerja di dalam negeri. Sebaliknya, apabila GDP < GNP, artinya pendapatan warga negara
yang bekerja di luar negeri lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan warga negara asing
yang bekerja di dalam negeri.

Di negara berkembang GDP lebih besar dari GNP karena :

Gross Domestic Product (GDP) atau Pendapatan Domestik Bruto (PDB) adalah nilai perkiraan
dari total nilai produksi barang dan jasa di suatu negara, di dalam batas wilayahnya, baik oleh
warga negara itu maupun orang asing, dihitung selama satu tahun. Gross National Produk (GNP)
atau Pendapatan Nasional Bruto (PNB) adalah nilai perkiraan dari total produksi barang dan jasa,
oleh warga suatu negara, baik di wilayah negaranya sendiri atau di luar negeri, dihitung selama
satu tahun. PNB dihitung dari nilai PDB yang dikurangi dengan faktor pendapatan luar negeri
dan ditambah dengan faktor pendapatan dalam negeri.

Pada negara berkembang, banyak sektor ekonomi negara itu yang dikuasai oleh warga atau
perusahaan luar negeri. Sementara warga atau perusahaan dari negara tersebut sedikit memiliki
kegiatan ekonomi di negara lain. Akibatnya faktor pengurang dalam perhitungan PNB atau GNP
lebih tinggi dari pada faktor penambahnya. Sehingga PNB atau GNP lebih kecil dari GDP atau
PDB negara tersebut. Misalnya adalah perbedaan antara GNP dan GDP di negara Qatar. Negara
di Timur Tengah ini pada tahun 2002. Memiliki GDP atau PDB sebesar 17,3 milyar dollar
Amerika. Namun negara ini hanya memiliki GNP atau PNB sebesar 14,97 milyar dollar
Amerika. Perbedaan ini disebabkan karena beberapa bagian dari sektor ekonomi utama Qatar
yaitu minyak dan gas bumi yang dikuasai oleh perusahaan asing seperti BP (Inggris), Shell
(Belanda) atau Exxon (Amerka Serikat).

c.) Kalau merajuk peringkat GDP perkapita, temasuk kategori manakah Indonesia diantara
negara-negara dunia.

Berdasarkan data Bank Dunia, produk domestik bruto (PDB) per kapita Indonesia senilai US$
3.869,59 per kapita setara Rp 54,58 juta per kapita (kurs Rp 14.105,1 per US$) pada 2020.
Dengan nilai tersebut, PDB per kapita Indonesia berada di urutan kelima dari 10 negara anggota
negara-negara Kawasan Asia Tenggara (Association of Southest Asian Nation/ASEAN/)

2.Ukuran kemajuan dan kemakmuran suatu negara tidak terlepas dari kemajuan Industri dan
Jasa karena memberikan nilai tambah dan efek berganda (multiplier effect) yang besar dalam
perekonomian. Sedangkan kondisi riil kegiatan ekonomi Indonesia masih didominasi sektor
Primer yang memberikan nilai tambah yang kecil.Jelaskan apa kelebihan sektor Industri dan
Jasa dalam perekonomian suatu negara. Menurut analisa saudara, bagaimana kebijakan dan
perhatian pemerintahan Indonesia sekarang terhadap sektor Industri dan Jasa. Berikan
beberapa contoh terobosan yang membedakan dengan pemerintahan sebelumnya
Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, mengatakan bahwa
industri jasa memiliki potensi besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sektor ini dapat berkontribusi terhadap peningkatan PDB nasional, penciptaan lapangan kerja,
dan pengurangan kemiskinan. Sektor industri jasa berkontribusi meningkatkan PDB nasional
dari 45 persen di tahun 2010 menjadi 55 persen di tahun 2012. Selain itu, sektor industri jasa
mampu mencipatkan 21,7 juta lapangan pekerjaan dalam kurun waktu 2000-2010.
Menurutnya, sektor jasa mampu menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi Indonesia
melalui berbagai industri jasa, seperti pariwisata, logistik, dan transportasi. Kendati begitu, masih
terdapat sejumlah kendala dalam pengembangan sektor industri jasa ini. Salah satunya, masih
lemahnya daya saing pelaku industri jasa di Indonesia karena adanya kebijakan dan regulasi
yang membatasi kesempatan pertumbuhan industri jasa. Namun demikian, disampaikan Mari,
kebijakan pemerintah saat ini semakin mendukung pertumbuhan sektor ini. Kebijakan Indonesia
yang telah menyepakati Asean Framework Agreement on Services (AFAS) membuka peluang
sektor jasa domestik untuk berkembang, tidak hanya di dalam negeri, namun juga di tingkat
regional tanpa adanya dikriminasi maupun hambatan.
Dalam CEO Talk The Walk “The Servicea Sector as a Driver of Change: Indonesia Experience
in the ASEAN Context” turut menghadirkan Prof. Chris Findlay, University of Adelaide. Dalam
kesempatan itu, Findley menyampaikan bahwa industri jasa mampu mengurangi angka
kemiskinan di Indonesia. Industri jasa mampu mengeluarkan masyarakat miskin dari garis
kemiskinan karena penghasilan dari sektor tersebut. Findlay mengungkapkan sektor jasa menjadi
sumber pekerjaan penting bagi perempuan Indonesia. Lebih dari separuh pekerja (52%) di sektor
ini berasal dari kalangan perempuan.

Bagaimana kebijakan dan perhatian pemerintahan Indonesia sekarang terhadap sektor Industri
dan Jasa?
Kebijakan pertama yaitu, kebijakan peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM)
industri. Upaya ini, antara lain melalui program pendidikan vokasi yang link and match antara
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri, Diklat 3in1, serta pembangunan politeknik
atau akademi komunitas di kawasan industri.
Kebijakan kedua, yakni pendalaman struktur industri melalui hilirisasi sektor kimia tekstil dan
aneka, agro, logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika. Dari program hilirisasi ini, rencana
investasi sampai tahun 2020 dari sektor-sektor tersebut mencakup 97 proyek dengan nilai sebesar
Rp567,31 triliun dan diperkirakan menyerap tenaga kerja sebanyak 555.528 orang baik tenaga
kerja langsung maupun tidak langsung.
Ketiga, pengembangan sektor padat karya berorientasi ekspor, antara lain industri alas kaki,
industri tekstil dan produk tekstil, industri makanan dan minuman, industri furniture kayu dan
rotan, serta industri kreatif. Kemenperin telah mengusulkan mengenai pemberian insentif fiskal
berupa pemotongan pajak penghasilan yang digunakan untuk reinvestasi.
Kebijakan keempat, pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) dengan platform digital
yang terintegrasi melalui program e-smart IKM.
Kelima, pengembangan industri berbasis sumber daya alam. Terakhir, pengembangan kawasan
industri, terutama di luar Pulau Jawa.
Bukti nyata sektor industri berperan penting terhadap jalannya roda perekonomian, antara lain
adalah konsistensi sumbangsihnya yang terbesar pada PDB nasional. Pada tahun 2020,
kontribusi sektor industri pengolahan mencapai 17,89%. Selain itu, kinerja gemilang sektor
industri tercemin pada capaian nilai ekspor dan investasi.
Kemenperin dalam memacu pembangunan industri di tanah air, misalnya memfasilitasi
pembangunan kawasan industri. Hingga saat ini, terdapat 128 kawasan industri yang sudah
memiliki Izin Usaha Kawasan Industri dan telah beroperasi. Sementara itu, ada 38 kawasan
industri yang saat ini masih dalam tahap konstruksi.
Pemerintah juga mendorong sektor industri untuk melakukan perluasan pasar ekspor, khususnya
pasar-pasar nontradisional seperti ke Afrika, Asia Selatan, dan Eropa Timur. Di samping itu,
perlu dilakukan percepatan penyelesaian perundingan dengan negara-negara potensial sebagai
agenda prioritas. Saat ini, Indonesia telah menjalin kerja sama ekonomi komprehensif dengan
Australia, Korea, dan Uni Eropa.

3. Dalam rangka memelihara kestabilan perekonomian, peranan Bank Sentral (Bank


Indonesia) sangat vital sekali sebagai Otoritas Moneter (pengendali jumlah uang beredar)
melalui Kebijakan Moneter :
a. Jelaskan fungsi dan Tugas-tugas Bank Sentral
Bank Sentral 
Bank sentral adalah lembaga yang bertanggung jawab untuk mengawasi sistem keuangan pada
suatu negara. Biasanya, lembaga ini dimiliki oleh pemerintah, dan bertugas untuk menjamin
kegiatan dari badan-badan keuangan yang ada dalam negara tersebut dapat meningkatkan dan
menstabilkan perekonomian negara secara nasional.
- Tugas Bank Sentral
1. Menetapkan dan Menjalankan Kebijakan Moneter
Bank Indonesia membuat kebijakan moneter dan menjalankannya untuk mengontrol jumlah
peredaran uang yang beredar dalam masyarakat. Hal ini sangat penting, agar harga produk
berupa barang dan jasa tetap terkendali dan sesuai dengan daya beli masyarakat. Kebijakan
moneter itu haruslah bertujuan untuk mendorong tumbuhnya ekonomi nasional. Karena itu, Bank
Indonesia biasanya bekerjasama dengan pemerintah, agar kebijakan tersebut sesuai dengan
kebijakan-kebijakan ekonomi dan fiskal yang lain sebagai pendukungnya.
2. Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran
Ada dua sistem pembayaran yang kita kenal, yakni sistem pembayaran tunai dan sistem
pembayaran non tunai. Jika dahulu penggunaan sistem pembayaran non tunai masih terbatas,
saat ini teknologi sudah mempermudah kita untuk melakukan transaksi non tunai hanya lewat
gadget saja. Berperan penuh dan menyusun serangkaian standar, aturan, prosedur dan
kesepakatan tentang sistem pembayaran ini merupakan tugas bank sentral.
3. Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan
Tugas bank sentral yakni melakukan pengawasan secara menyeluruh pada aktivitas ekonomi
suatu negara. Hal ini bertujuan untuk menjaga kestabilan sistem keuangan. Kebijakan
makroprudensial juga sangat penting untuk diawasi. Kebijakan makroprudensial adalah suatu
kebijakan yang ditetapkan untuk memberi batasan pada biaya dan resiko krisis, agar
keseimbangan sistem keuangan tetap terjaga.

- Fungsi Bank Sentral


BI sebagai bank sentral di Indonesia juga memiliki beberapa fungsi yang melengkapi tugas-tugas
yang sudah kita bahas sebelumnya. Berikut adalah fungsi bank sentral, khususnya di Indonesia.
1. Memperlancar Lalu Lintas Pembayaran
Salah satu fungsi bank sentral yaitu memperlancar lalu lintas pembayaran. Bank Indonesia dalam
hal ini menyelenggarakan kliring dan mengadakan uang kartal yang beredar antar bank umum.
Agar dapat menjalankan fungsinya mengatur dan menjaga lalu lintas pembayaran, Bank
Indonesia mendapat beberapa wewenang dari pemerintah. Salah satu wewenang tersebut yaitu
untuk memberi persetujuan dan izin, serta melaksanakan penyelenggaraan berbagai jasa sistem
pembayaran. Selain itu, Bank Indonesia harus mewajibkan para penyelenggara jasa sistem
pembayaran menyampaikan laporan tentang kegiatan mereka. Bank Indonesia juga memiliki
wewenang untuk menetapkan penggunaan alat tukar/pembayaran.
2. Sebagai Bankir, Agen, dan Penasehat Pemerintah
Sebagai bankir, fungsi bank sentral di Indonesia yaitu melaksanakan transaksi yang berhubungan
dengan jual beli valuta asing. Selain itu, Bank Indonesia menjadi lembaga yang menerima
pembayaran pajak dari pemerintah, serta membantu pembayaran pemerintah dari pusat ke
daerah-daerah. Sebagai bankir, bank Indonesia juga membantu pengedaran surat berharga milik
pemerintah, serta membantu menganalisis data ekonomi nasional.
Sebagai agen dan penasehat dari pemerintah, Bank Indonesia berfungsi untuk mengelola dan
mengurus segala administrasi terkait hutang nasional. Selain itu, Bank Indonesia harus memberi
jasa pembayaran bunga atas hutang-hutang tersebut. Bank Indonesia juga memberikan saran dan
informasi tentang bagaimana keadaan pasar uang dan pasar modal saat ini kepada pemerintah.
3. Memelihara Cadangan Kas Negara
Dalam hal ini, yang menjadi fungsi bank sentral tak hanya cadangan kas dari bank umum, tapi
juga devisa negara. Bank Indonesia dapat menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar
dalam masyarakat. Caranya dengan menaikkan atau menurunkan cadangan minimum yang harus
dipenuhi oleh bank umum dalam pemberian kredit dan pengedaran uang. Dengan menaikkan
cadangan kas, berarti Bank Indonesia bermaksud untuk mengurangi jumlah uang yang beredar.
Sementara itu, dengan menurunkan cadangan kas berarti bank sentral ingin menambah jumlah
uang yang beredar. Hal ini saling berhubungan karena semakin tinggi cadangan kas, bank
tentunya harus menahan lebih banyak uang dan tidak bisa mengedarkannya begitu saja. Bank
Indonesia tak hanya berfungsi sebagai internal reserve, yakni mengurus peredaran uang dalam
negeri. Bank sentral ini juga berfungsi sebagai eksternal reserve, yang mengatur segala hal
terkait pembayaran internasional.
Selain fungsi-fungsi di atas, Bank Indonesia juga dulunya berfungsi untuk mengawasi bank dan
berbagai perusahaan yang bergelut dalam bidang keuangan. Namun, sekarang tugas tersebut
sudah beralih menjadi wewenang Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
 b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Kebijakan Moneter? Bagaimana kebijakan
moneter di Indonesia saat ini?

Kebijakan Moneter (Monetary Policy) Adalah kebijakan yang dilakukan oleh otoritas moneter
(Bank Sentral) untuk mempengaruhi kegiatan ekonomi melalui pengawasan jumlah uang beredar
atau suku bunga atau kombinasi keduanya. 
Kebijakan moneter secara garis besar dapat dibedakan menjadi 2 :
1) Kebijakan moneter yang bersifat kuantitatif
2) Kebijakan moneter yang bersifat kualitatif
Kebijakan moneter yang bersifat kuantitatif adalah kebijakan moneter yang ditujukan untuk
mempengaruhi jumlah uang beredar melalui tindakan-tindakan tertentu dalam rangka
memperbaiki kinerja ekonomi.
Kebijakan moneter yang bersifat kuantitatif dapat dibedakan dalam 3 tindakan:
1) Operasi pasar terbuka
2) Mengubah ubah suku bunga dan tingkat diskonto
3) Mengubah cadangan minimal
Tujuan Kebijakan Moneter,  Sebagaimana yang dijelaskan dalam UU No. 3 Tahun 2004 tentang
Kebijakan Moneter Bank Indonesia, tujuan kebijakan moneter yang utama yakni menjaga
kestabilan nilai rupiah. Demi mewujudkan hal tersebut, banyak aspek yang berpengaruh dalam
pengambilan keputusan kebijakan moneter Bank Indonesia. Di bawah ini berbagai tujuan
kebijakan moneter adalah berikut ini.
- Menjamin Stabilitas Ekonomi
- Mengendalikan Inflasi
- Meningkatkan Lapangan Pekerjaan
- Melindungi Stabilitas Harga Barang di Pasar
- Menjaga Keseimbangan Neraca Pembayaran Internasional
- Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
kebijakan moneter yang telah dilakukan pemerintah di Indonesia 2 tahun belakangan
Pertama, BI akan melanjutkan stimulus moneter. Kebijakan ini memungkinkan BI tetap
menetapkan  suku bunga  rendah dan likuditas yang longgar sampai tanda-tanda tekanan
terhadap inflasi meningkat. Sebelumnya, BI telah menurunkan suku bunga hingga menjadi 3,75
basis poin. Ini merupakan angka terendah sepanjang sejarah.
Kemudian kedua, Bank Indonesia akan mendukung pembiayaan ekonomi dengan melanjutkan
kebijakan makroprudensial. Pada 2020, BI telah melonggarkan seluruh kebijakan
makroprudensial yang berkaitan dengan likuiditas, uang muka, dan perkreditan yang mendukung
sektor-sektor produktif.
Ketiga, Bank Indonesia akan bersinergi dengan Kementerian Keuangan untuk menetapkan
kebijakan fiskal dan moneter. BI dan Kementerian Keuangan akan melanjutkan skema burden
sharing atau pembagian beban. Kebijakan ini telah diputuskan bersama pada 16 April 2020 dan
akan dilanjutkan sampai 31 Desember 2021.
Keempat, BI akan terlibat dalam pembiayaan pembangunan untuk mendukung sektor keuangan.
BI akan mendukung pembiayaan jangka panjang, baik dalam bentuk obligasi, sekuritas, maupun
pembiayaan lainnya.
Adapun kelima, Bank Indonesia akan mendukung ekonomi keuangan digital. Ekonomi digital
digadang-gadang bisa mengakselerasi pertumbuhan keuangan melalui kegiatan transaksi
elektronik di e-commerce hingga bank digital. BI akan menyambungkan digital banking atau
fintech melalui interlink untuk kedua layanan.
dan adapun kebijakan monter yang dilakukan indonesia selama masa pandemi yaitu : 
Indonesia menggunakan tiga game changer guna menekan pemulihan ekonomi nasional tahun
ini. Pertama, lewat intervensi kesehatan dengan program vaksinasi nasional. Lalu anggaran
APBN akan tetap fleksibel sehingga bisa dijadikan alat pemulihan ekonomi. Fleksibelitas
tersebut dua di antaranya mencakup kesinambungan bisnis dan program perlindungan
sosial. Terakhir, reformasi struktural yang didorong melalui UU Ciptaker. Termasuk di dalamnya
soal penyediaan lapangan kerja, pemberdayaan UMKM, dan reformasi regulasi.

C.Dewan Gubernur Bank Indonesia merupakan institusi inti yang paling independen yang
diangkat Presiden setelah disetujui DPR. Jelaskan keterkaitan peran antara Dewan Gubernur
Bank Indonesia dengan DPR, khususnya dalam rangka transparansi dan kemandirian Bank.
Karena Akuntabilitas dan transparansi yang dituntut dari Bank Indonesia tersebut dimaksudkan
agar semua pihak yang berkepentingan dapat ikut melakukan pengawasan terhadap setiap
langkah kebijakan yang ditempuh oleh Bank Indonesia. Sesuai amanat Undang-Undang, DPR
merupakan pihak yang diberikan kewenangan secara konstitusi untuk melakukan fungsi
pengawasan terhadap lembaga negara lain, termasuk Bank Indonesia. Sesuai hakikatnya, kontrol
legislatif ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembuatan keputusan melalui peningkatan
respons terhadap kebutuhan dan tuntutan masyarakat, mengawasi penyalahgunaan kekuasaan
Pemerintah melalui investigasi, dan menegakkan kinerja lembaga negara.
Untuk membantu DPR melakukan fungsi pengawasan di bidang tertentu terhadap Bank
Indonesia, maka sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Bank Indonesia, dibentuk
Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI). BSBI dibentuk berdasarkan Undang-Undang tentang
Bank Indonesia dan bertanggung jawab langsung kepada DPR-RI, serta tidak berada dalam
struktur organisasi Bank Indonesia. BSBI menyampaikan hasil telaahannya terkait dengan
kegiatan operasional dan keuangan Bank Indonesia kepada DPR-RI setiap triwulan, dan tidak
mengevaluasi kinerja Dewan Gubernur Bank Indonesia. Keberadaan BSBI diharapkan
memperkuat fungsi pengawasan DPR-RI terhadap Bank Indonesia dalam rangka meningkatkan
akuntabilitas, independensi, transparansi, dan kredibilitas Bank Indonesia.

Bank Indonesia wajib menyampaikan Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank
Indonesia kepada DPR-RI dan Pemerintah secara triwulanan dan tahunan sesuai dengan amanat
Undang-Undang tentang Bank Indonesia. Diseminasi laporan tersebut juga dilakukan kepada
masyarakat melalui media massa dengan mencantumkan ringkasannya dalam berita negara.
Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia dapat diakses di laporan kepada
DPR.
Di bidang keuangan Bank Indonesia, mekanisme checks and balances menjadi hal yang penting.
Hal ini mengingat Bank Indonesia memiliki keistimewaan sebagai lembaga independen yang
melakukan pengelolaan anggaran yang terpisah dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara.
Terkait dengan transparansi anggaran, Bank Indonesia berkewajiban menyampaikan anggaran
tahunannya kepada DPR yang meliputi anggaran untuk kegiatan operasional dan anggaran untuk
kebijakan. Dalam penyampaian anggaran tersebut, Bank Indonesia juga menyampaikan evaluasi
terkait penggunaan anggaran tahun berjalan dalam bentuk Laporan Evaluasi Pelaksanaan
Anggaran Operasional dan Rencana Investasi Bank Indonesia.
Dengan proses audit ini diharapkan dapat mendukung pelaksanaan tugas Bank Indonesia dengan
pengelolaan keuangan dan pelaksanaan anggaran yang tertib, taat pada peraturan perundang-
undangan, efisien, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa
keadilan dan kepatutan.
4. Inflasi dapat terjadi karena factor demand-pull inflasi dan cost-push inflation. Jelaskan
dan gambarkan proses terjadinya inflasi pada kedua factor tersebut dan beri contoh
serta kebijakan apa saja yang dapat diberikan oleh pemerintah untuk menguranginya.

A. Demand – pull inflation (inflasi tarikan permintaan)


Yang dimaksud dengan demand-pull inflation adalah inflasi yang disebabkan oleh adanya
tarikan permintaan terhadap barang dan jasa, sehingga mendorong harga-harga barang dan jasa
semakin meningkat.
Tarikan permintaan ini biasanya disebabkan oleh adanya pembelanjaan defisit atau anggaran
belanja pemerintah defisit (defisit financing). Anggaran belanja defisit adalah anggaran belanja
pemerintah yang lebih besar dari pendapatan/penerimaan pemerintah. Untuk menutup defisit
tersebut, biasanya pemerintah mengambil jalan yang termudah yaitu dengan mencetak uang.

Proses Terjadinya “Demand-pull inflation”


Berdasarkan “teori kuantitas uang”, naik turunnya tingkat harga disebabkan oleh naik turunnya
jumlah uang beredar dalam perekonomian.
Jika jumlah uang beredar dalam perekonomian meningkat, maka saldo kas yang dimiliki oleh
rumah-rumah tangga akan meningkat pula. Akibatnya rasio antara jumlah saldo kas dengan
besarnya pendapatan menjadi terlalu tinggi.
Untuk mengurangi kelebihan saldo kas tersebut “menurut teori kuantitas uang”. Rumah tangga
akan langsung menggunakannya untuk memperbesar pengeluaran konsumsi mereka. Akibatnya
permintaan agregatif akan meningkat pula. Dengan asumsi perekonomian dalam keadaan “full-
employment” (suplly tetap), maka adanya peningkatan permintaan akan mengakibatkan adanya
kenaikan harga (inflasi).
Contoh “Demand-pull inflation”
Contoh kasus inflasi yang sangat mencerminkan bentuk dari demand pull inflation adalah
kenaikan harga strap masker. Pada saat sebelum virus Corona masuk ke tengah-tengah
masyarakat, harga strap masker persatuannya adalah Rp.5.000, namun saat ini harga masker
dapat mencapai Rp15..000 hingga Rp30.000 per 1 strap masker.
B. Cost Pust Inflation
Cost-pus inflation adalah inflasi yang ditimbulkan oleh adanya desakan biaya produksi.
Kenaikan biaya produksi ini dapat disebabkan oleh adanya tuntutan kenaikan upah oleh
organisasi buruh (wage push inflation), maupun karena perusahaan menghendaki kenaikan
keuntungan (profit push inflation).

Akibat kenaikan biaya produksi, kurva supply bergeser dari S1 ke S2 dan harga naik dari P1 ke
P2, dan jumlah barang yang diperjualbelikan turun dari Q1 menjadi Q2. Bilan kenaikan harga ini
terjadi terus menerus maka akan terjadi inflasi (cost-push inflation).
Menurut Nopirin proses terjadinya cost-push inflation adalah :
Cost-push inflation ini biasanya dimulai dengan adanya penurunan dalam penawaran total
(aggregat supply), sebagai akibat adanya kenaikan biaya produksi. Kenaikan biaya produksi ini
dapat timbul karena beberapa faktor, diantaranya :
1.Perjuangan serikat buruh yang berhasil dalam menuntut kenaikan upah.
2.Suatu industri yang sifatnya monopolis, manager dapat menggunakan kekuasaannya dipasar
untuk menentukan harga yang lebih tinggi.
3.Kenaikan harga bahan baku industri, seperti kenaikan harga minyak pada tahun 1972-1973.
  Contoh  cost-push inflation 
Cost push inflation terjadi terutama sebagai imbas kebijakan pemerintah. Sebagai contoh,
kebijakan pengurangan subsidi energi dengan menaikkan harga BBM. Kenaikan harga BBM
menyebabkan biaya produksi naik. Efek karambol terjadi dimana harga barang dan jasa turut
naik secara merata.

C. Cara Mengurangi Inflasi :


Inflasi ini bisa diatasi atau ditangani dengan beberapa cara.
– Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah alat yang digunakan oleh pemerintah untuk mengontrol jumlah uang
yang beredar dalam perekonomian. Ini termasuk uang kertas, koin, dan deposito bank yang
dipegang oleh bisnis dan individu dalam perekonomian. Kebijakan moneter menggunakan suku
bunga untuk mengontrol jumlah uang dalam perekonomian.
– Operasi pasar terbuka
Ketika terjadi inflasi tinggi dalam perekonomian, jumlah uang yang diciptakan oleh lembaga
keuangan perlu dibatasi. Federal Reserve Bank menurunkan pasokan uang dengan menjual
sekuritas besar mereka kepada publik, khususnya ke dealer sekuritas. Pembeli membayar
sekuritas dengan menulis cek atas simpanan yang mereka pegang di bank komersial. Ini adalah
cara yang efektif untuk mengontrol suplai uang karena simpanan bank komersial di Federal
Reserve Bank adalah cadangan resmi bank. Dengan penjualan sekuritas, bank terpaksa
membatasi pinjaman dan pembelian sekuritas mereka, sehingga mengurangi jumlah uang dalam
perekonomian.
– Meningkatkan persyaratan cadangan
Persyaratan referensi mengacu pada jumlah uang yang harus dimiliki bank komersial untuk
disimpan di Federal Reserve Bank. Persyaratan cadangan yang rendah berarti bank memiliki
lebih banyak uang untuk dipinjamkan yang dapat meningkatkan jumlah uang yang diambil.
Tetapi ketika terjadi inflasi tinggi dalam perekonomian, pemerintah meningkatkan cadangan
yang menahan pertumbuhan uang dan bahkan menguranginya.
– Tingkat diskon ulang
Tingkat potongan kembali adalah tingkat bunga yang dibebankan oleh bank komersial. Bank
komersial meminjam dari Federal Reserve dengan imbalan surat promes. Sebagai gantinya, Bank
Federal meningkatkan setoran bank. Tingkat rediscount mengontrol biaya bank untuk
menambahkan cadangan tambahan. Ketika inflasi tinggi, bank meningkatkan tingkat rediskon,
yang membuatnya lebih mahal bagi bank untuk membeli cadangan. Biaya ini biasanya
diterjemahkan kepada pelanggan dalam bentuk suku bunga tinggi atas pinjaman yang dipinjam
dari bank komersial yang pada akhirnya mengurangi suplai uang dalam perekonomian. Untuk
mengontrol suplai uang dalam perekonomian dengan kebijakan moneter, tingkat rediskon
digunakan sehubungan dengan persyaratan cadangan dan penjualan sekuritas.
– Kebijakan fiskal
Kebijakan Fiskal menggunakan pengeluaran dan perpajakan pemerintah untuk mengontrol suplai
uang dalam perekonomian. Kebijakan tersebut dirancang oleh John Maynard Keynes yang
mempelajari hubungan antara pengeluaran agregat dan jumlah aktivitas ekonomi di masyarakat.
Dia juga mengklaim bahwa pengeluaran pemerintah dapat digunakan untuk mengontrol
permintaan agregat.
– Penurunan pengeluaran pemerintah
Pengiriman oleh pemerintah merupakan bagian besar dari aliran pendapatan melingkar dalam
perekonomian. Selama periode inflasi tinggi, pemerintah dapat mengurangi pengeluaran untuk
mengurangi jumlah uang yang beredar. Dalam banyak kasus, pengeluaran pemerintah yang
tinggi merupakan akar penyebab inflasi. Namun, seringkali sulit bagi pemerintah untuk
membedakan antara pengeluaran esensial dan non-esensial, sehingga kebijakan pengeluaran
harus ditambah dengan pajak.
– Kenaikan pajak
Kenaikan tingkat pajak mengurangi jumlah uang yang harus dikeluarkan orang untuk barang dan
jasa. Pengaruh pajak dapat bervariasi dengan jenis pajak yang dikenakan, tetapi setiap kenaikan
pajak akan mengurangi pengeluaran dalam perekonomian. Kenaikan pajak yang dikombinasikan
dengan penurunan pengeluaran pemerintah dapat memiliki efek ganda pada suplai uang dalam
perekonomian.
– Peningkatan tabungan
Teori lain yang diturunkan oleh Keynes adalah keyakinannya pada tabungan wajib atau
pembayaran yang ditangguhkan. Untuk mencapai hal tersebut, pemerintah harus
memperkenalkan pinjaman publik dengan bunga tinggi, skema tabungan yang menarik dan dana
JHT atau pensiun. Langkah-langkah ini mengunci pendapatan orang ke dalam rekening tabungan
untuk jangka waktu yang lama dan merupakan cara yang efektif untuk mengendalikan inflasi.

5.Kependudukan, Tenaga Kerja, Kesempatan Kerja, dan Pengangguran Indonesia ternyata


memiliki potensi terpendam yang tidak kalah luar biasanya yaitu bonus Demografi,
dimana saat negara lain makin menua (mayoritas penduduknya berusia tua), Indonesia ke
depan malah akan memiliki mayoritas penduduk berusia muda, ditambah lagi dengan
jumlah penduduk 250 juta jiwa (ke-4 terbanyak di dunia).
a.Apa masalah utama kependudukan di Indonesia? tindakkan apa yang dilakukan oleh
pemerintah dalam mengatasi masalah tersebut?

Masalah kependudukan di Indonesia adalah persebaran penduduk yang tidak merata. Akibat dari
tidak meratanya penduduk, luas lahan pertanian di pulau jawa semakin sempit karena dijadikan
lahan permukiman dan industri.
Untuk mengurangi masalah kependudukan yang terjadi di Indonesia, ada beberapa upaya yang
bisa dilakukan;
1. Pengurangan pertumbuhan penduduk. Salah satu cara yang sudah dilakukan oleh pemerintah
Indonesia adalah memberlakukan program Keluarga Berencana (KB).
2. Meningkatkan pemerataan pembangunan.
3. Menciptakan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduk.
4. Melakukan program transmigrasi.
5. Melaksanakan program perbaikan gizi, salah satunya melalui POSYANDU.
6. Melengkapi sarana dan prasarana Kesehatan. Salah satu caranya adalah dengan
membangunapuskesmas dan rumah sakit.
7. Penyediaan air bersih.
8. Menambah jumlah sekolah dari tingkat SD sampai perguruan tinggi.
9. Menambah jumlah tenaga kependidikan di semua jenjang Pendidikan.
10. Melaksanakan program wajib belajar Pendidikan dasar 9 tahun.
11. Pemberian beasiswa.
12. Menyediakan kelengkapan fasilitas Pendidikan, seperti perpustakaan, laboratorium, dan alat
keterampilan lainnya.
13. Menciptakan kurikulum Pendidikan yang sesuai.
14. Meningkatkan kualitas tenaga pengajar.
15. Meningkatkan pengolahan dan pengelolaan suber daya alam.
16. Meningkatkan kemampuan bidang teknologi.
17. Mengoptimalkan peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian.
b.Bagaimana dampak positif dan negatifnya terhadap tenaga kerja Indonesia dalam
menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean).

Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar merupakan potensi bagi perusahaan untuk
memasarkan produk dan jasanya, serta potensi pasar tenaga kerja yang melimpah dapat
menjadi dampak yang positif dari adanya MEA. Investasi dalam negeri berpotensi akan
meningkat yang akan menambah jumlah lapangan kerja dalam negeri. Bertambahnya lapangan
kerja di Indonesia dapat menambah kesempatan kerja bagi tenaga kerja Indonesia. Dampak
positif lainnya adalah penduduk Indonesia dapat mencari pekerjaan di luar negeri dengan aturan
yang lebih mudah.
Dengan adanya MEA berdampak pada peningkatan peluang kerja, tetapi kondisi ini memberikan
dampak negatif. Dampak negatif di bidang ketenagakerjaan adalah seperti meningkatnya
persaingan untuk mendapatkan pekerjaan terutama di dalam negeri. Karena para pencari kerja
bukan hanya akan bersaing dengan masyarakat lokal, tapi juga dengan masyarakat internasional.
Sehingga, kualitas dan keterampilan yang dimiliki oleh setiap masyarakat indonesia harus dapat
bersaing dengan masyarakat luar.

HITUNGAN :
1. Diketahui data-data ekonomi makro suatu Negara adalah sebagai berikut :
Fungsi Konsumsi C = 100 + 0,8 YD
Investasi I = 180
Pengeluaran Pemerintah G = 100
Pajak TX = 70 + 0,15 Y
Transfer Tr = 20
Ekspor X = 50
Impor M = 10 + 0,1 Y
Pertanyaan :
a. Berapa besarnya pandapatan nasional ekuilibrium ?

b. Berapa besarnya deficit atau surplus neraca perdagangan pada tingkat pendapatan
nasional ekuilibrium?

c. Apabila pada jawaban soal (a) Pemerintah menginginkan tingkat pendapatan


nasional kesempatan kerja penuh (full employment) adalah sebesar 600, dengan
hanya merubah Ekspor, sebesar berapakah Ekspor harus dirobah?

Anda mungkin juga menyukai