- Pendapatan Pribadi
Pendapatan pribadi adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh mayarakat dalam suatu
Negara. Pendapatan yang bahkan diperoleh tanpa memberikan balas jasa melakukan
apapun seperti subsidi dari pemerintah, juga termasuk dalam pendapatan pribadi. Subsidi
yang didapat dari pemerintah tanpa balas jasa tersebut misalnya seperti BLT dan Kartu Pra
Kerja di Indonesia.
PENDAPATAN NASIONAL
Dikurangi:
Subsidi
Bunga pinjaman konsumen
Bunga pinjaman pemerintah
= PENDAPATAN PRIBADI
Pada bagian yang dikurangi diatas, merupakan item yang ada dalam pendapatan nasional
namun bukan termasuk dalam pendapatan pribadi. Sedangkan bagian yang ditambahkan
merupakan bagian yang termasuk dalam pendapatan pribadi.
- Disposable Income (Pendapatan Disposabel)
Dari pemahaman yang telah disampaikan diatas, sehingga rumus disposable income
(pendapatan disposabel) dapat diperlihatkan sebagai berikut:
Yd = Yp – T …………………… (1)
Yd = C + S …………………… (2)
Kesimpulan :
Perbedaan disposable income dengan personal income ialah, jika disposable income
merupakan pendapatan bersih yang sudah siap dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari. Sedangkan, personal income merupakan pendapatan kotor, pendapatan yang belum
siap digunakan untuk kepentingan pribadi
Dalam artian sederhana, pertumbuhan ekonomi merupakan keadaan ekonomi dalam suatu
negara di jenjang periode tertentu, bisa tahunan, semester, maupun triwulanan.
Pertumbuhan ekonomi suatu negara tersebut dapat menjadi lebih baik maupun menurun jika
dibandingkan dengan periode sebelumnya. Hal tersebut dapat diketahui melalui indikator
yang telah dihitung sebelumnya.
Indikator dalam menentukan apakah pertumbuhan ekonomi bergerak positif atau tidak ada 3
jenis. Ketiga indikator itu adalah pendapatan per-kapita dan peningkatan pendapatan
nasional, jumlah pengangguran lebih kecil ketimbang jumlah tenaga kerjanya, dan
menurunnya tingkat kemiskinan. Ketika 3 indikator tersebut ditemukan dalam sebuah
negara, maka bisa dikatakan pertumbuhan ekonomi negara tersebut sedang bergerak ke
arah yang positif.
Sebaliknya, jika indikator-indikator tidak ditemukan atau bahkan mengacu ke kondisi yang
berlawanan, kondisi ekonomi negara tersebut sedang mengalami kemunduran ekonomi.
Jika dibiarkan terlalu lama, negara yang mengalami kemunduran ekonomi dapat menjadi
negara yang gagal dan masyarakatnya tidak sejahtera.
Pengertian lainnya dikemukakan oleh Simon Kuznets. Menurutnya, yang dimaksud dengan
pertumbuhan ekonomi adalah kondisi atau keadaan ketika negara dapat meningkatkan
output atau hasil produksi ekonominya melalui kemajuan teknologi yang juga menyesuaikan
ideologi.
Berdasarkan kedua penjelasan tersebut, terlihat ada 3 komponen yang saling berkaitan
dalam hal meninggikan pertumbuhan ekonomi. Ketiga komponen itu adalah peningkatan
produksi, kemajuan teknologi guna meningkatkan produktivitas, serta penyesuaian ideologi
terbuka dan mampu menerima adanya teknologi yang baru
(https://www.cermati.com/artikel/mengenal-apa-itu-pertumbuhan-ekonomi-dan-bagaimana-cara-mengukurnya)
Untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi negara melalui pendekatan GNP, negara dapat
membandingkan GNP pada periode berjalan dengan periode sebelumnya. Sebagai contoh,
saat ingin mengetahui besaran persentase pada tahun 2016, negara perlu mengetahui
jumlah GNP pada tahun 2016 dan di tahun 2015.
Kemudian, cara menghitung pertumbuhan ekonominya, GNP di tahun 2016 akan dikurangi
dengan GNP di tahun 2015, dan dibagi dengan GNP tahun 2015 lalu dikali dengan 100%.
Dengan begitu, dapat diketahui apakah pertumbuhan ekonomi suatu negara bergerak ke
arah positif atau tidak dan dalam skala berapa persen.
2. Produk Domestik Bruto
Jika PNB dilihat berdasarkan pendapatan sebuah negara melalui penghasilan dari seluruh
warga negaranya, Produk Domestik Bruto atau PDB melihat pendapatan negara melalui
batas teritorial atau wilayah. Artinya, semua produksi yang terjadi dan dilakukan di wilayah
suatu negara, baik warga negara sendiri maupun warga negara asing, tergolong ke dalam
penghitungan PDB.
Begitupun sebaliknya pada pendapatan atau kegiatan produksi dari warga negara sendiri di
wilayah negara lain tidak akan dimasukkan dalam perhitungan PDB ini. Rumus perhitungan
PDB pun pada dasarnya serupa dengan GNP, yakni melihat perbandingan antara PDB di
periode berjalan dengan periode sebelumnya.
Sebagai contoh, menghitung PDB pada tahun 2015 juga membutuhkan data PDB pada
tahun 2014. Kemudian, PDB tahun 2015 dikurangi dengan PDB tahun 2014, dibagi dengan
PDB tahun 2014, lalu dikalikan 100%. Jadi, dapat terlihat bahwa proses penghitungan PDB
dan PNB sebenarnya tidak jauh berbeda kecuali pada jenis pemasukan yang didapatkan
oleh negara saja.
Memahami tentang apa itu pertumbuhan ekonomi dan cara menghitungnya tentu akan
menjadi lebih mudah dengan melihat contohnya. Untuk itu, simak contoh penghitungan
pertumbuhan ekonomi sebuah negara berikut ini.
(3,2/40)x100%= 8%
Jadi, dari data dan rumus penghitungan PDB tersebut, diketahui persentase pertumbuhan
ekonomi negara X adalah sebesar 8 persen jika dibandingkan dengan periode di tahun
sebelumnya.
- Ciri-ciri Pertumbuhan Ekonomi
Seorang Profesor bernama Simon Kuznets mengatakan bahwa setidaknya ada 6 ciri
pertumbuhan ekonomi, yaitu:
Pertumbuhan ekonomi dapat menjadi acuan dalam menentukan kondisi ekonomi suatu
negara dan erat kaitannya dengan kesejahteraan rakyat. Semakin tinggi persentase
pertumbuhan ekonomi suatu negara, hampir dapat dipastikan rakyat negara tersebut juga
memiliki hidup yang semakin sejahtera.
(https://www.cermati.com/artikel/mengenal-apa-itu-pertumbuhan-ekonomi-dan-bagaimana-cara-mengukurnya)