Anda di halaman 1dari 28

PENGHITUNGAN

PENDAPATAN NASIONAL
Beberapa jenis data makroekonomi dapat digunakan
untuk menilai prestasi kegiatan perekonomian pada
suatu tahun tertentu utamanya adalah

 Pendapatan nasional
 Penggunaan tenaga kerja dan
pengangguran
 Tingkat perubahan harga
 Neraca perdagangan dan neraca
pembayaran
Di Indonesia, ada sembilan sektor
ekonomi yang dihitung, yaitu:
1. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan
2. Pertambangan dan penggalian
3. Industri pengolahan (manufactur)
4. Listrik, air dan gas
5. Bangunan
6. Perdagangan, hotel dan restoran
7. Pengangkutan dan telekomunikasi
8. Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan
9. Jasa lain-lain.
9 Sektor ekonomi tsb dikelompokkan menjadi 3
kelompok

1) Sektor primer:
 pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan
 Pertambangan dan penggalian
2) Sektor sekunder:
 Industri pengolahan (manufactur)
 Listrik, air dan gas
 Bangunan
3) Sektor tersier:
 Perdagangan, hotel dan restoran
 Pengangkutan dan telekomunikasi
 Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan
 Jasa lain-lain.
Pendapatan Nasional
 Kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan perusahaan
bertujuan menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan
oleh masyarakat.
 Jika keseluruhan barang dan jasa yang dihasilkan tersebut
dihitung, akan diperoleh produk nasional atau pendapatan
nasional.
 Istilah yang paling sering dipakai untuk menerangkan
konsep pendapatan nasional adalah Produk Domestik
Bruto (PDB).
 Jadi, pendapatan nasional adalah keseluruhan pendapatan
masyarakat yang diterima oleh perekonomian suatu
negara dalam jangka waktu satu tahun.
Pendapatan Nasional
 Pendapatan nasional menerangkan tentang nilai barang-
barang dan jasa-jasa yang diproduksikan suatu negara
dalam suatu tahun tertentu
 Pendapatan nasional selanjutnya dapat dibedakan menjadi
dua pengertian, yaitu :
1. Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP),
yaitu produk keseluruhan yang dihasilkan oleh warga
negara suatu negara tertentu
2. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product,
GDP), yaitu produk keseluruhan yang dihasilkan oleh
penduduk suatu negara tertentu
Perhitungan pendapatan nasional dapat
dilakukan dengan 3 cara yaitu :
1. Cara pengeluaran
2. Cara Produksi (metode Output).
3. Cara Pendapatan. Pendapatan nasional dihitung dengan
menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh berbagai
faktor-faktor produksi. Umumnya menggolongkan
pendapatan yang diterima faktor-faktor produksi sebagai
berikut :
 Pendapatan para pekerja
 Pendapatan usaha perseorangan
 Pendapatan dari sewa
 Bunga netto
 Keuntungan perusahaan
Metode Penghitungan Pendapatan Nasional
1. Metode Pengeluaran
 Menurut metode pengeluaran nilai PDB merupakan nilai total
pengeluaran dalam perekonomian selama periode tertentu.
Menurut metode ini ada beberapa jenis pengeluaran agregat dalam
suatu perekonomian yaitu:
a. Konsumsi Rumah Tangga (Household Consumption)
b. Konsumsi Pemerintah ( Government Consumption)
c. Pengeluaran Investasi (Investment Expenditure)
d. Ekspor Neto ( Net Export)

Dengan demikian nilai PDB berdasarkan metode pengeluaran


adalah nilai total lima jenis pengeluaran tersebut :
PDB = C + G + I + (X – M)
Dimana : C = konsumsi rumah tangga
G = konsumsi pemerintah
I = Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
X = Ekspor
M = Impor.
PDB, PNB dan Pendapatan Nasional Indonesia
Menurut Harga Konstan 1993 (dlm triliun rupiah)
Masalah Penghitungan Dua Kali

 Dengan cara pengeluaran, PN dihitung dengan


menjumlahkan nilai perbelanjaan dari berbagai golongan
masyarakat ke atas barang-barang jadi dan jasa-jasa
yang diproduksikan dalam perekonomian tersebut.
 Untuk menghindari perhitungan ganda (double-
counting), nilai PDB dihitung dengan cara menjumlahkan
nilai tambah setiap sektor (bukan pada nilai outputnya),
atau yang harus dijumlahkan dlm menghitung PN
adalah:
 (i) nilai barang-barang jadi saja
 (ii) nilai-nilai tambahan yang diciptakan dalam setiap tingkat
proses produksi
2. Metode Output (cara produksi)

 Pendapatan nasional dihitung dengan


menjumlah nilai produksi barang dan jasa
yang diwujudkan oleh berbagai sektor
(lapangan usaha) dalam perekonomian
 Menurut metode ini, PDB adalah output yang
dihasilkan oleh suatu perekonomian. Tetapi
kenyataannya yang dihitung adalah nilai
tambah masing-masing sektor. Yang dimaksud
nilai tambah adalah selisih antara nilai output
dan nilai input.
Contoh Perhitungan Nilai tambah
Hasil perhitungan pendapatan nasional (PDB) dengan
metode produksi, PDB Indonesia berdasarkan Harga
Berlaku tahun 2003
3. Metode Pendapatan
 Metode ini memandang nilai output
perekonomian sebagai nilai total balas jasa
atas faktor produksi yang digunakan dalam
proses produksi.
Hubungan keduanya dapat digambarkan
dalam fungsi produksi berikut :
Q = f(L, K, U, E)
dimana : Q = output L = tenaga kerja
K = modal U = uang
E = kemampuan entrepreneur
 Dengan demikian Pendapatan Nasional
merupakan total balas jasa seluruh faktor
produksi
PN = w + i + r + π
dimana : w = upah /gaji
I = pendapatan bunga
r = pendapatan sewa
π = keuntungan
contoh
Pendapatan Nasional Indonesia thn 1994
(dlm Milyar dolar AS)
Beberapa pengertian yang harus dipahami
berkaitan dengan pendapatan nasional
1. Produk Domistik Bruto (Gross Domestik
Product)
2. Produk Nasional Bruto (Gross National
Product)
3. Produk Nasional Neto (Net National Product)
4. Pendapatan Nasional (National Income)
5. Pendapatan Perseorangan(Personal Income)
6. Pendapatan Personal Disposibel (Disposible
Personal Income)
Dari Produk Domestik Bruto sampai ke
Pendapatan Personal Disposibel dapat
diringkaskan sebagai berikut :
 Pendapatan nasional potensial adalah
pendapatan nasional yang dapat dicapai
suatu negara pada tingkat penggunaan
tenaga kerja penuh.
 Pendapatan nasional sebenarnya adalah
pendapatan nasional yang dapat dicapai
suatu perekonomian pada kondisi aktual
yang ada.
Penentuan harga Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional pada harga yang berlaku
adalah nilai barang-barang dan jasa-jasa yang
dihasilkan sesuatu negara dalam suatu tahun dan
dinilai menurut harga-harga yang berlaku pada
tahun tersebut.
PDB yang dihitung dengan menggunakan harga
berlaku disebut PDB nominal.
Nilai PDB dengan harga berlaku dapat memberi
hasil yang kurang tepat karena adanya pengaruh
kenaikan harga-harga (inflasi).
Pendapatan nasional pada harga konstan yaitu
penghitungan pendapatan nasional mendasarkan
pada harga yang berlaku pada suatu tahun
tertentu yang seterusnya digunakan untuk menilai
barang dan jasa yang dihasilkan pada tahun-tahun
yang lain.
Jika nilai PDB dihitung berdasarkan harga konstan
disebut PDB riil atau PDB aktual.
Untuk memperoleh PDB harga konstan harus
ditentukan tahun dasar terlebih dahulu, yaitu tahun
ketika perekonomian berada dalam kondisi baik
sehingga harga-harga tetap stabil atau konstan.
Nilai PDB yang dihitung berdasarkan harga konstan
akan memberikan hasil yang lebih akurat sehingga
lebih banyak dipakai dalam analisis ekonomi.
 Dengan menggunakan metode pendekatan
produksi, pendekatan pendapatan, dan
pendekatan pengeluaran, nilai pendapatan
nasional (PDB) dapat ditentukan berdasarkan
harga berlaku maupun harga konstan.
 Ukuran pendapatan nasional lainnya adalah PDB
potensial, yaitu nilai produksi maksimum yang
dapat dicapai oleh suatu perekonomian di
dalam negeri tanpa menaikkan tingkat harga.
 Dalam penghitungan cara pengeluaran
nilai pendapatan nasional yang
diperoleh adalah produk Nasional Bruto
(GNP), sedangkan perhitungan cara
pendapatan menghasilkan pendapatan
nasional (National Income).
 Produk nasional netto adalah produk nasional
bruto setelah depresiasi.
 Produk nasional netto setelah dikurangkan
dengan pajak tidak langsung, biaya transfer
perusahaan (hadiah-hadiah yang diberikan
perusahaan), dan ditambahkan dengan
subsidi pemerintah menjadi Pendapatan
Nasional (National Income).
Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dihitung mendasarkan pada
informasi tentang tingkat pendapatan nasional riil dari tahun ke tahun,
dengan menggunakan formula sebagai berikut.

Pendapa tan Nasional Riil( t 1)  Pendapa tan Nasional Riil( t )


g x 100
Pendapa tan Nasional Riil( t )

Dimana :
g = pertumbuhan ekonomi (persen)
Pendapatan nasional riil dapat dihitung dengan mendeflasikan dengan GNP-
Deflator atau indeks harga (IHt). Formula yang dapat digunakan adalah :
GNP Riil t+1 = (100/ IHt) x GNP t+1
UNTUK MENENTUKAN TINGKAT DAN PERTAMBAHAN
KEMAKMURAN PENDUDUK PERLU DIHITUNG PENDAPATAN PER
KAPITA PER TAHUN.

 Pendapatan per Kapita (t) =


(GNPt / Jml Penduduk t ) = X
 Pendapatan per Kapita (t+1) =
(GNPt+1 / Jml Penduduk t+1) = Y
 Pertambahan Pendapatan Per Kapita (t+1) =
((Y – X) / X) x 100
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai