Anda di halaman 1dari 13

(Industrial Relation/Labour Relation/ Workplace Relation)

Oleh : Cici Febriyanti, S.E.,M.Si


Situasi Ketenagakerjaan Nasional
PEREKONOMIAN KONDISI
ERA • Pertumbuhan Ek. Relatif KETENAGAKERJAN
GLOBALISASI rendah • Tkt pengangguran dan
• Daya saing rendah ½ pengangguran tinggi
• Lapangan kerja terbatas
• Proporsi pekerja Ek. Informal
STANDAR K K relatif tinggi
INTERNASIONAL

KONDISI HUBUNGAN
DECENT WORK INDUSTRIAL
• Posisi tawar pekerja dalam
hubungan kerja rendah
KEBIJAKAN • Kualitas syarat-syarat kerja &
KETENAGAKERJAAN perlindungan relatif rendah
• Perubahan hubungan kerja

KEBIJAKAN PENGUPAHAN

1. Peningkatan Produktivitas Kerja


2. Peningkatan Kesejahteraan
3. Penciptaan Lapangan Kerja Produktif
4. Peningkatan daya saing usaha

Dikutip dari Tianggur Sinaga, 2005


Hubungan Industrial
• Hubungan antara manajemen perusahaan
dan pekerja dalam satu organisasi
• Perusahaan yang dimaksud bisa juga
merupakan organisasi non-profit (skala
kecil ataupun besar)
• Hubungan bisa pada tingkat individual
(person to person relationship), tidak
hanya kelompok yang diwakili oleh satu
bentuk serikat buruh/pekerja
Model Dunlop
(Model Klasik)
Lingkugan 3 aktor
• Pasar dan • Serikat pekerja
keterbatasan
dana • Manajemen
Hasil/outcomes
• Kekuatan • Pemerintah Peraturan
teknologi di (terkait dengan kerja
masyarakat ideologi atau
• Distribusi tujuan yang
kekuatan di sama)
masyarakat
The Tripartite Gum Model
(Pengembangan Model Dunlop)
Partisipan Hasil/outcomes
Lingkugan

• Ekonomi • Serikat pekerja • Hubungan damai


• Manajemen • Pertumbuhan
• Politik
• Pemerintah investasi
• Hukum
Mekanisme • Kualitas
• Sosial kehidupan kerja
• Kerja tim
• Ekologi • Collective Bargaining • Tingkat kompetisi
(tawar-menawar kolektif)
• Pasar Tenaga Kerja • Dispute settlement • Produktifitas
• Teknologi (wadah sengketa)
• Saling percaya
• Berbagi nilai (Shared Proses
• Keadilan sosial
Values) • Tripartisme
• Konsultasi
Skema Hubungan Tripartite

Pemerintah

Perlindungan tindakan Perlindungan tindakan


legal legal

Aktifitas Serikat Aktifitas


Pekerja Manajemen

Kesempatan kerja
Manajemen Serikat Pekerja
Kinerja kerja yang efektif

Kontrak Manajemen – Serikat Pekerja


Hubungan Pekerja dan Perusahaan/Pemilik
dinilai baik jika:
• Sistem Kompensasinya adil
• Kondisi kerja sehat dan aman
• Ada peluang untuk memanfaatkan kapabilitas seorang
• Ada peluang untuk mengembangkan diri,
mengembangkan karir, dan keamanan kerja (job
security)
• Ada integrasi sosial dan identitas dalam organisasi
• Ada kesesuaian antara peran kerja dan kehidupan
pekerja lainnya
• Ada keterlibatan dalam pengambilan keputusan bagi
lingkungan/kehidupan kerjanya
Tahapan Pengembangan Hubungan yang Baik

Tah Karateristik Tipe Hubungan


ap 1 Penolakan dan Antagonistik:
Blokade

Tah Karateristik Tipe Hubungan


ap 2 Kompetisi dan Adversarial
Konfrontasi

Tah Karateristik Tipe Hubungan


ap 3 Pasif dan reaktif Mutually tolerant:

Tah Karateristik Tipe Hubungan


ap 4 Mudah diterima Kooperatif
dan kerja tim

Tah Karateristik Tipe Hubungan


ap 5 Proaktif dan Kreatif:
inovatif
Bersikap positif
dan senantiasa
Saling percaya siap menghadapi
dan pengertian setiap perubahan Jika perusahaan
untung maka seluruh
pekerja akan dapat
bonus yang adil, dan
manfaat lain yang
berguna

Seluruh pekerja
Dapat bersemangat dan
committed untuk
berdiskusi mencari metode terbaik
Pertemanan dan
secara bagi perbaikan /
Persaudaraan
terbuka peningkatan kinerja
yang kuat (tim
kerja yang kuat)
Struktur dalam Memelihara Hubungan Industrial
yang Baik

• Peraturan Perundangan Ketenagakerjaan:


UU no.13 tahun 2003 (Ketenagakerjaan), UU no.21 tahun 2000 (Serikat
Pekerja), UU no.40 tahun 2004 (Sistem Jaminan Sosial Nasional)  PER
-24/MEN/VI/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Jaminan
Sosial Tenaga Kerja, dst

• Pemerintah, Serikat Pekerja dan Perusahaan/Pemilik:


Bentuk/pola kerjasama dan konsultasi; Tripartite body: Menakertrans – SPSI
– APINDO

• Nilai-nilai Nasional:
Konsensus dan harmoni  Pancasila
Bagaimana Mengatasi Hambatan Menuju
Hubungan yang Baik?
Komitmen Manajemen Kepemimpinan Serikat
• Harus menjadi prioritas tertinggi • Tugas utamanya menjaga dan membangun
manajemen puncak/pimpinan tingkat kepercayaan serta kesepahaman
(keteladanan sikap dan perilaku)
• Ikut menjaga kenyamanan kondisi kerja
• Komitmen (pernyataan formal) harus (kompensasi yang adil,
direalisasi (jangan “lip service”/ kesehatan/keselamatan kerja, manfaat
“Omdo-Omong Doank”) lainnya)
• Good Corporate Governance harus • Ikut membina sikap dan perilaku positif
dipahami dan dijalankan bersama pekerja

Pentingnya Supervisi
• Merupakan ‘garis depan’ kontak
manajemen dengan setiap pekerja.
• Bertanggung jawab dalam menjalankan
kebijakan dan peraturan perusahaan
• Perusahaan harus terus berupaya
meningkatkan kapasitas supervisi,
terutama dalam perannya sebagai
perantara (middle-man)
Bagaimana Upaya Mencapai Hubungan
yang Baik?
Komisi
Pengembangan
Manajemen:
Melibatkan Serikat
Pekerja sebagai
konsultan

Komisi Penanganan
Komisi Pengendalian Keluhan:
Kualitas:
Menyusun prosedur
Memberdayakan
standar (termasuk
partisipasi seluruh pertemuan manajemen dan
pekerja Serikat)

Komunikasi internal
newsletter, milis email, Komisi Kesehatan
dll sebagai skema dan Keselamatan
alternatif Kerja dan Komisi
pengembangan dan Rekreasi
terobosan
Tantangan Membangun Hubungan
Industrial yang Baik
Permasalan baru
Perubahan karena
Teknologi: restrukturisasi dan
Perlu terus menerus privatisasi:
meningkatkan
pengetahuan dan
ketrampilan Perubahan Profil
Pekerja:
Perubahan umur,
peningkatan edukasi,
semakin banyak
pekerja wanita, dll
Perlindungan Baru:
Kompetisi yang Menghubungkan Hak
Meningkat: Asasi Manusia dan
Produktifitas perlu Perdagangan
ditingkatkan sejalan Internasional
dengan peningkatan
upah/gaji

Anda mungkin juga menyukai