Anda di halaman 1dari 35

KEBIJAKAN MONETER DAN

KEBIJAKAN FISKAL
Pengantar Ilmu Ekonomi
Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Uang Yang Disimpan
Masyarakat

• The quantity of money that people plan to


hold depends on four main factors:
■ The price level
■ The nominal interest rate
■ Real GDP
■ Financial innovation
Permintaan terhadap uang
Lembaga Keuangan
• Lembaga yang kegiatan utamanya
menghimpun dan menyalurkan dana dengan
motif mendapatkan keuntungan
• Lembaga yang meningkatkan efisiensi pasar
uang-modal
• Titik equilibrium supply & demand akan uang
Lembaga Keuangan Perbankan
• BU yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau
bentuk lainnya.
• Bank ada 2 jenis:
– Bank Umum
– BPR/Bank Perkreditan Rakyat
Bank Umum
• Kegiatan usaha memberi jasa dalam lalu lintas
pembayaran
– Menghimpun dana (tabungan dll)
– Memberikan kredit
– Menerbitkan surat pengakuan utang
– Membeli, menjual, menjamin untuk kepentingan
dan atas perintah nasabahnya
Bank Umum
• Bank umum tidak boleh melakukan:
– Penyertaan modal
– Melakukan usaha perasuransian
BPR
• Lembaga yang tidak memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayarannya (prinsip syariah
atau konvensional)
• Bank yang menerima simpanan dalam bentuk
deposito berjangka, tabungan dll
Yang boleh vs yang tidak (BPR)

• Menghimpun dana • Menerima simpanan


dari masyarakat (giro)
(simpanan)
• Melakukan
• Memberikan kredit
penyertaan modal
• Menyediakan
• Melakukan usaha
pembiayaan (bagi
hasil) perasuransian
• Menempatkan
dananya
(obligasi,SBI)
Bank Sentral Bank Indonesia

• Mengatur jumlah uang beredar dalam


perekonomian
• Fungsi:
– Agen fiskal pemerintah
– Banknya bank
– Menentukan kebijakan moneter
– Pengawasan, evaluasi dan pembinaan perbankan
– Penanganan transaksi giro
– Riset-riset ekonomi
Independensi BI

• Kepemimpinan & kewenangan BI


– Presiden tidak punya kemampuan intervensi
terhadap kepemimpinan dan kewenangan BI (UU
No.23/1999 pasal 41)
• Hubungan keuangan dengan pemerintah
– Tidak boleh meminjam
– BI wajib membagi hasil usahanya kepada
pemerintah (pasal 62)
Lembaga Keuangan Non Bank

Mengeluarkan kertas berharga dan


menyalurkannya untuk membiayai
investasi/konsumsi individu/perusahaan
– Perusahaan Asuransi
– Lembaga Dana Pensiun
– Perusahaan Investasi
– Perusahaan Pembiayaan (leasing)
– Pegadaian
Lembaga Keuangan Informal
• Tidak berlandasan kekuatan hukum
• Prosedur sederhana dan cepat
• Bunga tinggi
• Menolong masyarakat
Suku Bunga
a. Interest: pembayaran yang dilakukan atas
penggunaan sejumlah uang.
b. Interest rate : jumlah interest yang dibayarkan
per unit waktu atau orang harus membayar
untuk kesempatan meminjam uang.
c. Karakteristik pinjaman dari tingkat suku bunga
d. Suku bunga diskonto adalah tingkat suku bunga
yang dibayar oleh bank umum apabila
meminjam uang dari Bank Sentral.
Suku Bunga
• Tipe-tipe Suku Bunga
Ada 2 tipe suku bunga, yaitu :
1. Real interest rate
Koreksi atas tingkat inflasi dan didefinisikan sebagai
nominal interest rate dikurangi dengan tingkat inflasi.
Real rate = Nominal rate – Rate of inflation
2. Nominal interest rate.
Tingkat suku bunga yang biasanya tertera di rekening
koran dimana mereka memberikan tingkat
pengembalian untuk setiap investasi yang dilakukan.
Kebijakan Moneter
• Upaya mengendalikan/mengarahkan
perekonomian makro ke kondisi yang
diinginkan (better) dengan mengatur jumlah
uang beredar
• Better:
– Meningkatnya output keseimbangan
– Terpeliharanya stabilitas harga
Kebijakan Moneter
• Jenisnya:
– Monetary expansive (menambah jumlah uang
beredar)
– Monetary contractive (jumlah uang beredar
dikurangi)  tight money policy
Instrumen Kebijakan Moneter
Ada 3 instrumen kuantitatif untuk mengatur
jumlah uang yang beredar:
• Open market operation
• Discount rate
• Reserve requirement ratio
• Moral persuasion (Kualitatif)
Open market operation
• Pemerintah mengendalikan jumlah uang
beredar dengan menjual/membeli surat2
berharga milik pemerintah (SBI, SBPU)
– Jika mengurangi  OM selling, uang akan lari ke
otoritas moneter
– Jika menambah  OM buying
Discount Rate
• Yaitu tingkat bunga yang ditetapkan
pemerintah atas bank-bank umum yang
meminjam ke bank sentral
– Jika menambah  DR diturunkan
– Jika mengurangi  DR ….?
Rasio cadangan wajib (RRR)
• Jika RRR diperbesar  kemampuan bank
memberikan kredit akan < dari sebelumnya.
– RRR= 10%  bank dapat mengalirkan pinjaman
sebesar 90%
Moral persuation (kualitatif)
• BI sebagai otoritas moneter
mengarahkan/mengendalikan jumlah uang
dengan
– Memberi saran agar perbankan hati-hati dengan
kreditnya
– Membatasi keinginannya meminjam uang dari
bank sentral
Kebijakan Fiskal
Kebijakan ekonomi yang digunakan
pemerintah untuk mengelola/mengarahkan
perekonomian ke kondisi yang lebih
baik/diinginkan dengan cara mengubah-ubah
penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
Perbedaan Moneter dan Fiskal
• Kebijakan moneter
– Pemerintah mengendalikan jumlah uang beredar
• Kebijakan fiskal
– Pemerintah mengendalikan penerimaan dan
pengeluarannya
Penerimaan & Pengeluaran Pemerintah
• Pajak (Tax)  T
• Government Expenditure  G
Pajak
• Untuk memperdalam pemahaman tentang
kebijakan fiskal dan pengaruhnya terhadap
keseimbangan perekonomian
• Besarnya pajak yang diterima tergantung
pendapatan.
• Pajak dapat mempengaruhi perilaku produksi
dan konsumsi
Pajak
• Iuran wajib kepada pemerintah yang bersifat
memaksa dan legal, sehingga pemerintah
mempunyai kekuatan hukum untuk menindak wajib
pajak yang tidak memenuhi kewajibannya (hukum)
• Tidak ada balas jasa pemerintah atas ini
• Dipungut untuk menjalankan roda perekonomian
Pajak
• Pemindahan sumber daya yang ada di sektor
RT dan perusahaan (dunia usaha) ke sektor
pemerintah melalui mekanisme pemungutan
tanpa wajib memberi balas jasa langsung
(ekonomi)
Klasifikasi Pajak

• Pajak objektif
– Pajak yang dikenakan berdasarkan aktivitas ekonomi para
Wajib Pajak (PPN)
• Pajak subjektif
– Dipungut dengan melihat kemampuan WP (PPh)
• Pajak langsung
– Pajak yang beban pajaknya tidak dapat digeser kepada WP
yang lain (no tax incidence). (PBB,PPh)
• Pajak tidak langsung
– Dapat digeser (tax incidence). (PPn)
Tarif Pajak
• Pajak Nominal
– Pengenaannya berdasarkan sejumlah nilai nominal
tertentu
• Pajak Persentase
– Proporsional (tarif % tetap)
– Progresif (tarif makin tinggi)
– Regresif (tarif makin turun)
Politik Anggaran
• Anggaran tidak berimbang
– Anggaran defisit (kebijakan fiskal ekspansif)
• G direncanakan > dari T
– Anggaran surplus (kebijakan fiskal kontraktif)
• Pemerintah mengerem pengeluarannya untuk
menurunkan tekanan permintaan atau mengurangi
daya beli dengan menaikan pajak
• Anggaran berimbang
– Bila G=T
– Peningkatan disiplin dan kepastian anggaran
Komponen APBN
APBN mempunyai dua komponen besar yaitu :
1. Anggaran pendapatan Negara terdiri dari :
a. Pajak
b. Retribusi
c. Royalti
d. Bagian laba BUMN
e. Dan berbagai pendapatan non-pajak lainnya.
2. Anggaran pengeluaran pemerintah Pusat terdiri
dari :
a. Pengeluaran pemerintah pusat
b. Pengeluaran pemerintah daerah
Kebijakan Fiskal dan APBN
• Di Indonesia, kebijakan fiskal mempunyai dua prioritas.
• Prioritas pertama adalah mengatasi APBN, dan masalah – masalah APBN
lainnya.Defisit APBN terjadi apabila penerimaan pemerintah lebih kecil daripada
pengeluarannya.
• Prioritas kedua adalah mengatasi masalah stabilitas ekonomi makro, yang terkait
dengan antara lain laju pertumbuhan ekonomi, tingkat atau laju pertumbuhan
inflasi, jumlah kesempatan kerja/ penggangguran dan saldo neraca pembayaran.
• Apabila APBN defisit, pemerintah hanya mempunyai dua pilihan untuk membiayai
saldo negatif tersebut, yaitu didanai oleh Bank Indoneisa lewat printing money yang
berarti jumlah uang yang beredar di masyarakat meningkat, atau melebihi
pinjaman, baik dari dalam negeri, misalnya dengan menerbitkan obligasi, atau dari
luar negeri ( cara yang kedua ini berarti ekonomi tidak lagi tertutup ).
• Karena opsi pertama tersebut sangat berisiko terhadap peningkatan laju inflasi,
maka biasanya opsi kedua yang dipilih.
Untuk Dipelajari
• Batasan-batasan jumlah uang yang dapat
diciptakan oleh bank
• Peran suku bunga bagi perekonomian dan dunia
bisnis
• Peran BI dalam mengatasi inflasi
• Taylor Rule
• Penyusunan APBN
• Jenis Kebijakan Fiskal dan Stimulus Fiskal
• Kurva Laffer

Anda mungkin juga menyukai