Anda di halaman 1dari 33

1

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Yuliani
Angga Rizka Junia
Nasution
Nur Bintang Insani
Nur Hamidah Lubis
Sri Mulyaningsih
Galih Permana 2
Outline Materi

1. Pengertian dan latar belakang


kebijakan fiskal
2. Macam-macam kebijakan fiskal
3. Pengertian dan latar belakang
kebijakan moneter
4. Instrumen kebijakan moneter
5. Analisis kebijakan campuran

3
• Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah
dalam bidang anggaran dan belanja negara
yang bertujuan untuk mempengaruhi jalannya
perekonomian
• Kebijakan fiskal bukan semata-mata
kebijakan dibidang perpajakan, akan tetapi
menyangkut bagaimana mengelola pemasukan
dan pengeluaran negara untuk mempengaruhi
perekonomian.
• Jenis Kebijakan fiskal : kebijakan fiskal
deskresioner (menyangkut kebijakan anggaran
belanja –surplus atau defisit) dan kebijakan
fiskal Penstabil Otomatik berupa pajak, asuransi
pengangguran dan kebijakan harga minimum) 4
• Semakin diperlukannya peran pemerintah
dalam perekonomian
• Kegagalan kebijakan Moneter menangani
ketidakstabilan ekonomi terutama yang
berhubungan dengan ketenaga-kerjaan
(pengangguran terbuka semakin meningkat)
• Pembagian dan distribusi pendapatan
sebagian besar terkonsentrasi pada
kelompok tertentu tertentu yang
mendominasi perekonomian 5
• Fungsi kebijakan fiskal :
•Fungsi alokasi
•Fungsi distribusi
•Fungsi stabilisasi

6
• Mencapai stabilitas perekonomian
• Memacu dan mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi
• Memperluas dan menciptakan lapangan kerja
• Menciptakan terwujudnya keadilan sosial bagi masyarakat
• Mewujudkan pendistribusian dan pemerataan
pendapatan. 
• Mencegah pengangguran dan menstabilkan harga 

7
• Pembiayaan Fungsional
• Pengelolaan anggaran
• Stabilisasi anggaran otomatis
• Anggaran belanja seimbang (kebijakan
anggaran belanja defisit untuk mengatasi
depresi dan pengangguran. Bila terjadi
inflasi maka kebijakan anggaran surplus
dilakukan)
8
• Berdasarkan Segi Teorinya
• Bedasarkan Jumlah Penerimaan
dan Pengeluaran

9
1. Pembiayaan Fungsional (Functional Finance) :
Pembiayaan fungsional adalah kebijakan yang
mengatur dan mempertimbangkan pengeluaran
pemerintah dari berbagai akibat tak langsung pada
pendapatan nasional dan bertujuan dalam
peningkatan kesempatan kerja
2. Pengelolaan Anggaran (The Managed Budget
Approach) : Pengelolaan anggaran adalah mengatur
pengeluaran pemerintah, hutang dan perpajakan
dalam mencapai ekonomi yang stabil

10
3. Stabilisasi Anggaran Otomatis
(The Stabilizing budget) :
Stabilisasi anggaran adalah
kebijakan yang mengatur segala
pengeluaran pemerintah dengan
pertimbangan manfaat dan
besarnya biaya dari berbagai
pengeluaran dan program-program
pemerintah. tujuannya adalah
penghematan anggaran pemerintah
11
1. Kebijakan Anggaran Seimbang : kebijakan
anggaran seimbang adalah kebijakan yang
menyusun jumlah penerimaan dan pengeluaran
sama besar, jadi penerimaan yang diterima
pemerintah harus sama dengan pengelurannya dan
begitupun sebaliknya.
Keuntungan kebijakan ini adalah tidak perlu
adanya lagi pinjaman baik dari dalam negeri dan
luar negeri, sedangkan kerugiannya adalah jika
perekonomian negara dalam keadaan kurang baik
akan mengakibatkan ekonomi semakin memburuk

12
2. Kebijakan Anggaran Surplus
: kebijakan anggaran surplus
adalah kebijakan yang disusun
dengan
pendapatan/penerimaan harus
lebih besar dari pada
pengeluaran atau pengeluaran
dengan sedikit tetapi
pendapatan/penerimaan
banyak. ini digunakan untuk
mencegah inflasi

13
3. Kebijakan Anggaran Defisit : kebijakan
anggaran defisit adalah kebijakan yang disusun
dengan cara pengeluaran lebih besar dari pada
penerimaan/pendapatan.
Ini berupakan kebalikan dari kebijakan anggaran
surplus.
Kebijakan anggaran defisit dilakukan untuk
mengurangi depresi dan kelesungan dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi tetapi
menyebabkan kekurangan anggaran.

14
4. Kebijakan Anggaran
Dinamis : kebijakan
anggaran dinamis adalah
kebijakan yang disusun
dengan cara  jumlah
pengeluaran dan
penerimaan sama besar dan
lama kelamaan jumlahnya
makin bertambah.
Kebijakan ini dilakukan
untuk mengatasi kebutuhan
yang terus bertambah
sehingga dibutuhkan jumlah
yang besar

15
• Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan
dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan
erat dengan pajak. Dari sisi pajak jelas jika
mengubah tarif pajak yang berlaku akan
berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak
diturunkan maka kemampuan daya beli
masyarakat akan meningkat dan industri akan
dapat meningkatkan jumlah output.
• Dan sebaliknya kenaikan pajak
16
• Inflasi adalah jumlah uang beredar dimasyarakat
yang besar dibandingkan jumlah barang dan jasa
akan menyebabkan kenaikan harga-harga barang
• Cara-cara dalam menghadapi inflasi melalui
kebijakan fiskal antara lain;
 BI sebagai bank sentral yang memiliki otoritas
keuangan akan berusaha mengurangi jumlah
uang yang beredar di masyarakat
 Mengupayakan peningkatan produksi

17
• Mengurangi anggaran pengeluaran pemerintah
dengan mengoptimalkan pos-pos vital
• Meningkatkan perolehan pajak melalui upaya
peningkatan kesadaran pajak masyarakat serta
pengenaan tarif pajak yang tinggi untuk beberapa
komponen pajak yang dianggap perlu 
• Melakukan pinjaman pemerintah guna menutup
kekurangan yang ada. Tetapi sifat dari pinjaman
yang dilakukan pemerintah hanyalah sebagai
pelengkap dalam proses pembangunan

18
• Kebijakan moneter adalah kebijakan yang
dilakukan oleh pemerintah melalui bank central
guna mengatur penawaran uang dan tingkat
bunga dalam tingkat yang wajar dan aman
• Kebijakan moneter banyak digunakan untuk
mengatasi masalah-masalah perekonomian yang
biasanya langsung berhubungan dengan tarik
menarik antara kepentingan ekonomi jangka
panjang dengan keuntungan jangka pendek
(misalnya kepentingan investasi dan
kepentingan selisih nilai tukar)

19
• Kebijakan Moneter kuantitatif yaitu suatu
kebijakan yang bertujuan untuk
mempengaruhi penawaran uang dan
tingkat bunga dalam perekonomian dengan
menggunakan instrumen terukur seperti
OMO dan DR
• Kebijakan moneter kualitatif yaitu kebijakan
moneter non intervensi yang lebih banyak
menekankan pada kesadaran fihak
perbankan dan yang berhubungan
dengannya secara umum 20
• Kebijakan pasar terbuka (Open
market Operation – OMO)
• Kebijakan tingkat diskonto (Discount
rate –DR)
• Kebijakan cadangan minimum
(Reserve requirement)
• Pinjaman selektif (Selected
consumption Loan)
• Pembujukan Moral (Moral Suation)
21
• Kebijakan Operasi Pasar Terbuka
adalah Kebijakan pemerintah menjual
ataupun membeli obligasi ke pasar
bebas dengan tujuan mengendalikan
jumlah uang yang beredar

22
• Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang
yang beredar dengan menjual atau membeli surat
berharga pemerintah (government securities). Jika
ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah
akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila
ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka
pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah
kepada masyarakat.

23
• Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah Uang yang
beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral
pada bank umum atau kebijakan pemerintah
dibidang keuangan dengan cara menaikkan
dan menurunkan tingkat suku bunga

24
• Kebijakan cadangan minimum
(Reserve requirement)
• Pinjaman selektif (Selected
consumption Loan)
• Pembujukan Moral (Moral Suation)

25
• Kebijakan Moneter kuantitatif yaitu suatu
kebijakan yang bertujuan untuk mempengaruhi
penawaran uang dan tingkat bunga dalam
perekonomian dengan menggunakan instrumen
terukur seperti Open market Operation (OMO) dan
Discount rate (DR)
• Kebijakan moneter kualitatif yaitu kebijakan
moneter non intervensi yang lebih banyak
menekankan pada kesadaran fihak perbankan
dan yang berhubungan dengannya secara umum

26
• Stabilitas Ekonomi
• Kesempatan Kerja
• Kestabilan Harga
• Neraca Pembayaran Internasional

27
• kebijakan moneter akan mempengaruhi pasar uang dan pasar
surat berharga, dan pasar uang dan surat berhargta itu akan
menentukan tinggi rendahnya tingkat bunga, dan tingkat bunga
akan memperngaruhi tingkat agregat.
• Kebijakan fiskal akan mempunyai pengaruh terhadap
permintaan dan penawaran agregat, yang pada giliranya
permintaan dan penawaran agregat itu akan menentukan
keadaan di pasar barang dan jasa.

28
Keadaan Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal

• Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal adalah dua


konsep paralel yang digunakan oleh pemerintah di
seluruh dunia sebagai ukuran kesejahteraan dan
reformasi. Salah satu perbedaan mendasar adalah,
kebijakan fiskal biasanya ditentukan oleh pemerintah
pusat, sementara kebijakan moneter ditentukan oleh
bank sentral. Tujuan utama dari kebijakan yang
digunakan oleh pemerintah ini adalah untuk
meminimalkan fluktuasi dalam perekonomian.

29
• Kebijakan Fiskal dan Moneter dapat
dijalankan secara bersama-sama bila
misalkan pemerintah ingin mengurangi
beban pengeluarannya akan tetapi
perekonomian tetap bisa ekspansi dengan
cara :
1. Menaikan pajak pendapatan lalu diiringi dengan
2. Menaikan suku bunga perbankan dengan cara
menaikan suku bunga sertifikat bank central
3. Mengurangi pengeluaran pemerintah untuk pos-pos
yang bersifat non rutin (misalnya biaya perjalan
pejabat negara)
30
• Bila misalkan pemerintah berniat untuk
menghambat konsumsi masyarakat terhadap
barang impor dan menggalakan ekspor
dilakukan dengan cara :
1. Mempertinggi pajak impor terutama untuk jenis
barang mewah (mobil jaguar,Bentley)
2. Menurunkan kuota impor atas barang tertentu
3. Pengawasan valas
4. Memberi rangsangan ekspor (menyediakan
fasilitas kredit ekspor dengan bunga sangat
rendah)
5. Melakukan kebijakan devaluasi
31
• Kebijakan fiskal adalah kebijakan
pemerintah (bukan negara) dalam
bidang anggaran
• Kebijakan moneter adalah kebijakan
pemerintah untuk mengatur jumlah
uang beredar dan suku bunga
• Kebijakan campuran biasanya
digunakan apabila masalah ekonomi
bersifat integratif
32
33

Anda mungkin juga menyukai