Anda di halaman 1dari 15

Alat Pengamat Prestasi Kegiatan Ekonomi

• 1. Pendapatan Nasional.
• 2. Penggunaan Tenaga Kerja dan Pengangguran.
• 3. Tingkat Perubahan Harga-harga.
• 4. Neraca Perdagangan dan Pembayaran.

Pendapatan Nasional (National Income).


Produk nasional = Pendapatan nasional :
Menerangkan tentang nilai barang-barang dan jasa-jasa yang di-
produksikan sesuatu negara dalam suatu tahun tertentu.

Produk/Pendapatan Nasional dibedakan :


1. Produk Nasional Bruto (PNB) = Gross National Product (GNP) :
diwujudkan warga negara sesuatu negara.
2. Produk Domestik Bruto (PDB) = Gross Domestic Product (GDP) :
diwujudkan Penduduk dalam suatu negara + warga negara asing.
• GNP/GDP : Ukuran besarnya kemampuan suatu negara untuk
menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa dalam
suatu tahun tertentu.

Data Produk Nasional digunakan untuk :


1. Menilai prestasi pertumbuhan ekonomi.
2. Menentukan tingkat kemakmuran masyarakat dan
perkembangannya
Prestasi pertumbuhan ekonomi

Pendapatan nasional riil :


PNB / PDB yang dihitung menurut harga yang berlaku dlm tahun dasar

Nilai yang diperoleh di namakan PNB / PDB menurut “harga tetap”


( harga yang berlaku dalam tahun dasar )

Jadi tingkat pertumbuhan ekonomi di hitung dari pertambahan PNB /


PDB yang berlaku dari tahun ke tahun
Contoh : Pada tahun 1993 suatu negara mempunyai PNB riil bernilai
120 Triliun rupiah, tahun 1994 meningkat menjadi 126 triliun rupiah.
Berapakah Tingkat pertumbuhan ekonomi tahun 1994 ( Rate of
Growth = r tahun 1994 )
Tingkat pertumbuhan = 126 – 120 X 100 = 5 %
Ekonomi tahun 1994 120
Contoh lain : PNB riil tahun 1985 = 130 Triliun rupiah
tahun 1995 = 210 Triliun rupiah
Berapa rate of growth pertahun ?

Tingkat Pertambahan Kemakmuran

Pendapatan Perkapita di berbagai tahun PNB / POP

Contoh : Tahun 1993 PNB riil 120 Triliun, penduduk 120 juta
Tahun 1994 PNB riil 126 Triliun, penduduk 122 juta
Dit. 1. Pendapatan Perkapita tahun 1993 & 1994 ?
2. Kelajuan pertambahan Kemakmuran ?
Jwb : 1. Pendapatan Perkapita = 120 Triliun = 1.000.000
tahun 1993 120 Juta
Pendapatan Perkapita = 126 Triliun = 1.032.787
tahun 1994 122 Juta
2. Pertambahan Pedapatan
Perkapita tahun 1994 = (1.032.787 – 1.000.000) X 100 = 3,3 %
( ukuran kemakmuran ) 1.000.000
Tujuan dan Kebijaksanaan Makro Ekonomi
1. Tujuan-tujuan kebijaksanaan makro ekonomi dapat
dibedakan
kepada 4 aspek berikut :
a. Menstabilkan kegiatan ekonomi.
b. Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja
(kesempatan kerja) penuh tanpa inflasi.
c. Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh.
d. Menghindari masalah inflasi.

2. Bentuk-bentuk kebijakan makro ekonomi :


@ Kebijakan Fiskal : langkah-langkah pemerintah membuat
perubahan dalam bidang perpajakan dan pengeluaran
pemerintah dengan maksud untuk mempengaruhi
pengeluaran agregat dalam perekonomian.
• @ Kebijakan moneter : langkah-langkah pemerintah yg dilaksana-
kan oleh Bank Sentral untuk mempengaruhi penawaran uang
dalam perekonomian atau merubah tingkat bunga, dengan
maksud mempengaruhi pengeluaran agregat.

• @ Kebijakan dari segi penawaran : bertujuan untuk mempertinggi


efisiensi kegiatan perusahaan sehingga dapat menawarkan
barangnya dengan harga yang lebih murah atau dengan mutu
yang lebih baik.
Contoh : Kebijakan pendapatan : langkah pemerintah untuk mengenda-
likan tuntutan kenaikan pendapatan pekerja.
Caranya :
1. Mencegah kenaikan pendapatan yang berlebihan.
2. Melarang tuntutan kenaikan upah > produktivitas kerja sehingga
biaya produksi turun atau menghindari kenaikan biaya produksi.
• Kebijaksanaan dari segi penawaran menekankan :
- Kegairahan tenaga kerja untuk bekerja.
- Efisiensi kegiatan produksi yang dilakukan para pengusaha.
Untuk mencapai tujuan ini :
1. Pajak pendapatan rumah tangga akan dikurangi, terutama
golongan masyarakat yang berpendapatan tinggi.
2. Pemerintah akan memberikan insentif kepada perusahaan
yang melakukan inovasi.
misal :
- pengurangan pajak.
- pembebasan pajak.
Pengertian Pendapatan Nasional
• Menurut National Income Accounting System :
1. Nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan dalam
suatu negara.
2. Nilai dari berbagai jenis pengeluaran atas produk nasional yang
diciptakan.
3. Jumlah pendapatan yang diterima oleh berbagai faktor produksi
yang digunakan untuk menciptakan produksi nasional tersebut.

• GNP : Nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan oleh


faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara dari
negara yang pendapatan nasionalnya dihitung.
• GDP : Nilai barang-barang dan jasa-jasa dalam suatu negara yang
diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara
tersebut dan negara asing.
• Contoh : Secara konseptual Pendapatan Warga Negara Singapura
dan Perusahaan Multinasional yang beroperasi di Indone-
sia, tidak termasuk dalam perhitungan Produk Nasional
Bruto (PNB) di Indonesia.

• Jadi PDB = PNB – PFN dari Luar Negeri.


PFN dari Luar Negeri = Pendapatan faktor neto dari luar negeri.
Selisih pendapatan faktor produksi yang diterima dgn pendapatan
faktor produksi yang dibayarkan ke luar negeri.

• Pendapatan Nasional dapat dihitung berdasarkan atas :


1. Harga yang berlaku.
2. Harga tetap (Pendapatan Nasional Riil).
• PN menurut harga yang berlaku :
Nilai barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh suatu
negara dalam jangka waktu tertentu biasanya 1 tahun dan dinilai
menurut harga yang berlaku pada tahun tersebut.
• PN menurut harga tetap :
Dinilai berdasarkan harga tetap; artinya harga yang berlaku pada
tahun tertentu yang seterusnya digunakan untuk menilai barang-
barang dan jasa-jasa yang dihasilkan pada tahun-tahun yg lain.

• PN menurut harga pasar :


Nilai barang didasarkan kepada harga yang dibayar oleh pembeli.
Misal : Konsumen membeli baju dan sepatu di Toko A.
- Harga Sepatu Rp. 20.000,-dan Baju Rp. 10.000,-
• PN menurut harga faktor : Jumlah pendapatan faktor produksi yang
digunakan untuk menghasilkan barang tersebut.
Misal : Untuk menghasilkan sepatu dan baju harga faktor produksi
masing-masing Rp. 15.000,- dan Rp. 8.000,-
• Jadi harga pasar = harga faktor + pajak tak langsung – subsidi.
Pendapatan Nasional Netto = PNB – Penyusutan(Depresiasi).

• Dalam perhitungan pendapatan nasioanal perlu dihindari


perhitung-
an ganda (Double Counting).
Caranya : dengan hanya menjumlahkan nilai tambah atau memper-
hitungkan nilai tambah (Value Added).
• Contoh : menghitung nilai tambah :
Jenis kegiatan Nilai Prod. Value Added
1. Mengambil kayu di hutan 50 50
2. Menggergaji papan 200 150
3. Membuat Prabot 600 400
4. Menjual Prabot di Toko 800 200
Jadi Jumlah Nilai Tambah/Value Added ……………… = 800
Sifat-sifat dasar PNB/GNP
• 1. PNB adalah ukuran moneter.
• 2. PNB hanya memperhitungkan barang-barang dan jasa-jasa akhir
saja.
• 3. PNB tidak memperhitungkan nilai-nilai yang timbul dari :
- Transaksi yang tidak dilakukan melalui pasar.
- Transaksi barang bekas.
- Kualitas produk.
- Waktu luang.
- Kerusakan lingkungan.
- Distribusi dan komposisi output.
Metode/Pendekatan Perhitungan Pendapatan Nasional
• 1. Pendekatan Pengeluaran : dengan komponen-komponen sbb :
a. Pengeluaran konsomsi RT (C).
b. Pengeluaran pemerintah (G).
c. Pembentukan modal sektor swasta (I).
d. Ekspor netto (X – M).
Y = C + I + G + ( X – M ).
• 2. Pendekatan Penerimaan : menggolongkan pendapatan yang di-
terima pemilik faktor produksi sbb :
a. Pendapatan para pekerja yaitu gaji/upah.
b. Pendapatan perusahaan perseorangan/usaha perseorangan
c. Pendapatan dari sewa.
d. Bunga netto : seluruh nilai pembayaran bunga yang dilaku-
kan dikurangi bunga atas pinjaman konsumsi dan bunga
atas pinjaman pemerintah.
e. Keuntungan perusahaan.
Y=w+i+r+p
• 3. Pendekatan produksi : PN adalah nilai barang-barang dan jasa-
jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam jangka waktu ter-
tentu biasanya 1 tahun.
Jenis barang-barang yg dihasilkan oleh suatu negara banyak
mungkin 1.000 jenis, 10.000 jenis dst, sehingga nilainya dapat
dihitung sbb :
PN = Po.Qo + P1.Q1 + P2.Q2 + P3.Q3 …………. + Pn.Qn.

• Istilah lain dari Pendapatan Nasional :


Dalam perhitungan akuntansi sosial terdapat 5 jenis pendapatan :
1. Produk/Pendapatan Nasional Bruto (PNB).
2. Pendapatan Nasional Neto (PNN).
3. Pendapatan Nasional (PN).
4. Pendapatan Pribadi (PP).
5. Pendapatan Siap Pakai (PSP).
Hubungan ke 5 jenis pendapatan nasional :
• 1. PNB = ………………………….
Depresiasi = …………………………. ( - )
2. PNN = ………………………….
Pajak tak langsung = …………………………. ( - )
3. PN = …………………………
Asuransi = ………………………… ( - )
Pajak perseroan = ………………………… ( - )
Laba tidak di bagi = ………………………… ( - )
Pembayaran Transfer = …………………………. ( + )
Bunga neto = …………………………… ( + )
4. PI = ……………………………
Pajak – Pajak Pribadi = ……………………………. ( - )
5. PSP = …………………………….
Tabungan Pribadi = …………………………… ( - )
Konsumsi = …………………………….
Investasi = ……………………………. ( + )
Pengeluaran Pemerintah = ……………………………. ( + )
PNB = ………………………………

Anda mungkin juga menyukai