Anda di halaman 1dari 23

PIE MAKRO

Pertemuan ke-4
Febria Anjara, S.S.T.,MIT
PENDAPATAN NASIONAL
(LANJUTAN)
• GNP/GDP Nominal dan Riil
• GNP/GDP Potensial & Aktual
(Sebenarnya)
• Perhitungan Pendapatan Nasional Dari
Sisi Output
• Perhitungan Pendapatan Nasional Dari
Sisi Pendapatan
GNP/GDP nominal mengukur

GNP/GDP nilai output pada harga yang


berlaku pada masa output
diproduksi.

Nominal GNP/GDP riil mengukur nilai

dan Riil output pada periode kapan


saja pada tingkat harga suatu
tahun dasar (base year)
• GDP dihitung dengan mengalikan total output
nasional suatu negara dengan harga output. Misalnya
sebuah negara hanya menghasilkan tiga jenis output
pada tahun 2000 :
A = 1000 unit
B = 2000 unit
C = 3000 unit

Jika harga A, B, dan C masing adalah $100, $200, dan


$100, maka GDP negara tersebut adalah sebesar :
GDP Riil A = 1000 unit x $100 = $100.000
B = 2000 unit x $200 = $400.000
C = 3000 unit x $100 = $300.000 +
Total GDP $800.000
Kelebihan vs kekurangan GDP riil

1. Memberikan gambaran yang lebih 1. Memerlukan perhitungan yang lebih


akurat tentang pertumbuhan kompleks dan sulit untuk dihitung.
ekonomi sebenarnya suatu negara 2. Kadang-kadang tidak dapat
karena memperhitungkan inflasi atau memberikan gambaran yang akurat
deflasi. tentang pertumbuhan ekonomi jika
2. Memberikan gambaran yang lebih pengukuran harga konstan tidak
akurat tentang daya beli riil dari akurat.
barang dan jasa yang dihasilkan.
• GDP nominal dihitung dengan mengalikan jumlah output
dengan harga pasar output (atau GDP nominal = P x Q).
Misalkan pada tahun 2001 output negara tidak berubah,
namun terjadi inflasi sebesar 10% sehingga harga produk A,
B, dan C masing-masing naik sebesar 10%. Maka
perhitungan GDP secara nominal untuk tahun 2001 adalah
sebagai berikut :
GDP Nominal
A = 1000 unit x $110 = $110.000
B = 2000 unit x $220 = $440.000
C = 3000 unit x $110 = $330.000 +
Total GDP $880.000
Kelebihan vs kekurangan GDP nominal :

1. Memberikan gambaran yang akurat 1. Tidak memperhitungkan perubahan


tentang pertumbuhan ekonomi riil harga karena inflasi atau deflasi.
suatu negara pada saat itu. 2. Tidak mencerminkan daya beli riil
2. Mudah dihitung dan digunakan dari barang dan jasa yang dihasilkan.
sebagai alat ukur standar dalam
ekonomi.
GDP DEFLATOR
• GDP riil menghitung GDP dengan mengalikan jumlah output dengan harga yang konstan, artinya tidak
menggunakan harga pasar yang berlaku pada tahun tersebut. Harga konstan ini dapat ditentukan
dengan menggunakan satu tahun dasar yang mana harganya dijadikan acuan. Pada contoh ini,
diasumsikan harga adalah berdasarkan tahun dasar 2000. Maka selanjutnya kita perlu menghitung
deflator harga untuk 2001, yaitu :

Deflator harga 2001 = GDP nominal / GDP riil


= 880.000 / 800.000
= 1,1
Setelah diketahui deflator harga tahun 2001, maka GDP riil dapat diketahui sebagai berikut :
GDP riil 2001 = GDP nominal 2001 / Deflator harga 2001
= $880.000 / 1,1
= $800.000
GNP/GDP potensial (pendapatan nasional) potensial
adalah nilai output atau pendapatan nasional yang
seharusnya dapat dihasilkan jika semua sumberdaya
dimanfaatkan pada tingkat normal.

GNP/GDP GNP/GDP aktual (pendapatan nasional sebenarnya)


Potensial & adalah nilai output atau pendapatan nasional yang pada
kenyataannya dihasilkan.
Aktual
(Sebenarnya)
GNP/GDP gap mengukur perbedaan antara apa yang
seharusnya dapat dihasilkan jika pendapatan potensial
tercapai dengan apa yang secara aktual (sebenarnya)
dihasilkan, diukur dengan GNP/GDP saat ini.
Perhitungan
Pendapatan
Nasional • Kegiatan produksi adalah kegiatan yang menciptakan nilai
tambah (value added). Jadi pada perhitungan pendekatan
Dari Sisi produksi, hanya mencakup perhitungan niai tambah pada
setiap sektor (lahan) produksi. Dengan pendekatan ini,
Output pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan
nilai tambah (value added) dari seluruh sektor produksi
(Produksi) selama satu periode tertentu (biasanya dalam satu tahun).
• Nilai tambah yang dimaksud di sini adalah selisih antara
nilai produksi (nilai output) dengan nilai biaya antara (nilai
input), yang terdiri atas bahan yang terlibat dalam proses
produksi termasuk bahan baku dan bahan penolong.
Lanjutan

• Pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan


Sektor Primer
• ISIC (International Standard Industrial
• Pertambangan dan penggalian
Classification) mengklasifikasikan
perekonomian Indonesia menjadi

Sektor
beberapa sektor atau lapangan usaha
yang terbagi dalam tiga kelompok, di
• Industri pengolahan
antaranya: Sekunder
• Listrik, air, dan gas

• Perdagangan, hotel, dan restoran


Sektor Tersier • Pengangkutan dan telekomunikasi, jasa lainnya
Lanjutan

• Rumus Pendekatan Produksi (Output) adalah sebagai berikut:

Y=(P1X Q1)+(P2X Q2)+….(PnX Qn)

Keterangan :
• Y= Pendapatan nasional
• P1= harga barang ke-1 Pn= harga barang ke-n
• Q1= jenis barang ke-1 Qn= jenis barang ke-n
Contoh Soal
• Diketahui:
Jenis Barang Harga (Rp.) Jumlah Barang
Kapas 6.000 30.000
Benang 8.000 25.000
Kain 13.000 15.000
Baju 25.000 10.000
Jumlah 52.000 80.000
• Tentukan jumlah pendapatan nasionalnya!
• Penyelesaian :
Jenis Barang Harga Nilai Tambah Jumlah Barang Pendapatan
Kapas 6.000 6.000 30.000 180.000.000
Benang 8.000 2.000 25.000 50.000.000
Kain 13.000 5.000 15.000 75.000.000
Baju 25.000 12.000 10.000 120.000.000
Jumlah 52.000 27.000 80.000 425.000.000
• Jadi, perkiraan pendapatan nasionalnya adalah Rp. 425.000.000
Perhitungan Pendapatan
Nasional Dari Sisi Pendapatan

• Pendekatan pendapatan adalah jenis pendekatan


pendapatan nasional yang diperoleh dengan cara
menjumlahkan pendapatan dari berbagai faktor
produksi yang memberikan sumbangan terhadap
proses produksi. Metode pendekatan pendapatan
merupakan pendapatan hasil dari penjumlahan
seluruh penerimaan yang diterima oleh pemilik
faktor produksi dalam suatu negara selama satu
periode atau satu tahun.
Lanjutan
Yang termasuk faktor produksi adalah tenaga kerja, modal,
tanah, dan keahlian/kewirausahaan.
Masing-masing dari faktor produksi akan
menghasilkan pendapatan yang berbeda-beda, misalnya:
• Tenaga kerja dapat memperoleh gaji/upah
• Pemilik modal akan mendapat bunga
• Pemilik tanah dapat memperoleh sewa
• Keahlian atau skill dapat memperoleh laba.
Rumus pendekatan pendapatan adalah sebagai berikut:

Y=r+w+i+p

Keterangan :

Y = Pendapatan Nasional

Lanjutan r = rent (sewa), yaitu balas jasa atau faktor produksi tanah

w = wages (upah), yaitu balas jasa atas faktor produksi tenaga kerja

i = interest (bunga), Pendapatan dari bunga atau balas jasa atas faktor
produksi modal
p = profit (laba), Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha
perorangan
Diketahui data-data perekonomian
suatu negara seperti berikut:

• Sewa Tanah = Rp 300 T


• Upah = Rp 2500 T
Contoh Soal • Bunga modal = Rp 500 T
• Laba Usaha = Rp 400 T

Hitunglah pendapatan nasional


dengan pendekatan penerimaan atau
pendapatan.
Y=r+w+i+p
r = 300
w = 2500
i = 500
p = 400
Y = 300 + 2500 + 500 + 400
Y = 3700
Jadi, pendapatan nasional negera tersebut adalah 3700 triliun rupiah.
Buatlah kelompok masing-masing 2 orang. Carilah
Data Berikut ini (masing-masing kelompok 1 pilihan):
1. GDP negara-negara asean tahun 2010
2. GDP negara-negara asean tahun 2015
3. GDP negara-negara asean tahun 2020
4. GDP beberapa negara Eropa tahun 2010
5. GDP beberapa negara Afrika tahun 2010
6. GDP negara-negara Asia Timur tahun 2010
7. GDP beberapa negara Amerika tahun 2015
8. GDP negara-negara Asia Selatan tahun 2020
Berikan sekilas tanggapan kalian tentang GDP
tersebut.
Kumpulkan di link yang telah di sediakan.

Anda mungkin juga menyukai