Anda di halaman 1dari 4

CONTOH SOAL PENDAPATAN NASIONAL

1). Suatu negara mempunyai pendapatan nasional sebagai berikut:

Konsumsi masyarakat Rp. 80.000.000

pendapatan laba usaha Rp. 40.000.000

pengeluaran negara Rp. 250.000.000

pendapatan sewa Rp. 25.000.000

Pengeluaran Investasi Rp. 75.000.000

Ekspor Rp. 50.000.000

Impor Rp. 35.000.000

dari diatas hitunglah pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran ...

jawab:

Rumus pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran :

Y = C + I + G + (X - M)

Y = 80.000.000+ 75.000.000+ 250.000.000+ (50.000.000 - 35.000.000)

Y = 405.000.000+ 15.000.000

Y = 420.000.000

Keterangan :

Y = Pendapatan Nasional

C = Pengeluaran konsumsi Rumah Tangga Konsumen (RTK)

I = Pengeluaran Investasi Rumah Tangga Produsen (RTP)

G = Pengeluaran pemerintah dari Rumah Tangga Pemerintah (RTG)

X = Ekspor

M = Impor

Jadi jumlah pendapatan nasional dengan menggunakan pendekatan pengeluaran adalah Rp.
420 juta

2). Jika diketahui Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2004 adalah Rp
131.101,6 Miliar. Pendapatan/Produk neto terhadap Luar Negeri Rp 4.955,7 Miliar, Pajak
tidak Langsung Rp 8.945,6 Miliar, Penyusutan Rp 6.557,8 Miliar, Iuran Asuransi Rp 2,0 Miliar,
Laba ditahan Rp 5,4 Miliar, Transfer Payment Rp 6,2 Miliar dan Pajak Langsung Rp 12,0 Miliar.
Hitunglah :

a). GNP

b). NNP

c). NI
d). PI

e). DI

Jawab ;

a). GNP = GDP + Produk Neto terhadap Luar Negeri= Rp 131.101,6 Miliar + Rp 4.955,7
Miliar

= Rp 136.057,3 Miliar

b). NNP = GNP – Penyusutan= Rp 136.057,3 Miliar – Rp 6.557,8 Miliar

= Rp 129.499,5 Miliar

c). NI = NNP – Pajak tidak Langsung= Rp 129.499,5 Miliar – Rp 8.945,6 Miliar

= Rp 120.553,9 Miliar

d). PI = (NI + Transfer Payment) – (iuran asuransi + iuran jaminan sosial + Laba di tahan +
Pajak Perseorangan)= (Rp 120.553,9 Miliar + Rp 6,2 Miliar) – (Rp 2,0 Miliar + Rp 5,4 Miliar)

= Rp 120.560,1 Miliar – Rp 7,4Miliar

= Rp 120.552,7 Miliar

e). DI = PI – Pajak Langsung = Rp 120.552,7 Miliar – Rp 12,0 Miliar

= Rp 120.540,7 Miliar.

1). Suatu negara mempunyai pendapatan nasional sebagai berikut:

Konsumsi masyarakat Rp. 80.000.000

pendapatan laba usaha Rp. 40.000.000

pengeluaran negara Rp. 250.000.000

pendapatan sewa Rp. 25.000.000

Pengeluaran Investasi Rp. 75.000.000

Ekspor Rp. 50.000.000

Impor Rp. 35.000.000

dari diatas hitunglah pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran ...

jawab:

Rumus pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran :

Y = C + I + G + (X - M)

Y = 80.000.000+ 75.000.000+ 250.000.000+ (50.000.000 - 35.000.000)


Y = 405.000.000+ 15.000.000

Y = 420.000.000

Keterangan :

Y = Pendapatan Nasional

C = Pengeluaran konsumsi Rumah Tangga Konsumen (RTK)

I = Pengeluaran Investasi Rumah Tangga Produsen (RTP)

G = Pengeluaran pemerintah dari Rumah Tangga Pemerintah (RTG)

X = Ekspor

M = Impor

Jadi jumlah pendapatan nasional dengan menggunakan pendekatan pengeluaran adalah Rp.
420 juta

GDP nominal mengukur nilai output selama tahun tertentu menggunakan harga yang
berlaku selama tahun itu. Seiring waktu, tingkat umum harga naik karena inflasi, yang
menyebabkan peningkatan GDP nominal bahkan jika volume barang dan jasa yang
dihasilkan tidak berubah.
GDP rill mengukur nilai output dalam dua tahun atau lebih yang berbeda dengan
menilai barang dan jasa disesuaikan dengan inflasi. Sebagai contoh, jika kedua yang
“GDP nominal” dan tingkat harga dua kali lipat antara tahun 1995 dan 2005, “GDP
riil” akan tetap sama. Untuk tahun ke tahun pertumbuhan PDB, “GDP riil” biasanya
digunakan sebagai memberikan pandangan yang lebih akurat ekonomi.

“ GDP nominal “ dihitung dengan mengalikan jumlah output dengan harga pasar
output (atau GDP nominal = P x Q).
Contohnya : pada tahun 2001 output negara tidak berubah, namun terjadi inflasi
sebesar 10% sehingga harga produk A, B, dan C masing-masing naik sebesar 10%.
Maka perhitungan GDP secara nominal untuk tahun 2001 nya adalah :

A = 1000 unit x $110 = $110.000


B = 2000 unit x $220 = $440.000
C = 3000 unit x $110 = $330.000 +
Total GDP $880.000
Total GDP $880.000
Melalui perhitungan GDP nominal, perbandingan antara tahun 2000 dan 2001
menunjukkan adanya pertumbuhan GDP sebesar 10%. Namun perlu diperhatikan
bahwa output tidak berubah (yaitu unit output tetap sama dengan tahun sebelumnya).
Pertumbuhan GDP sebesar 10% terjadi karena ada inflasi (kenaikan harga), bukan
karena ada peningkatan jumlah output. Oleh karena itu, perhitungan GDP secara
nominal dapat menimbulkan kesalahan dalam menentukan pertumbuhan ekonomi
(GDP) suatu negara.
“ GDP riil “ menghitung GDP dengan mengalikan jumlah output dengan harga yang
konstan, artinya tidak menggunakan harga pasar yang berlaku pada tahun tersebut.
Harga konstan ini dapat ditentukan dengan menggunakan satu tahun dasar yang mana
harganya dijadikan acuan.
Contoh : diasumsikan harga berdasarkan tahun dasar 2000. Maka selanjutnya kita
perlu menghitung deflator harga untuk 2001, yaitu :
Deflator harga 2001 = GDP nominal / GDP riil (Q)
= 880.000 / 800.000
= 1,1

Setelah diketahui deflator harga tahun 2001, maka GDP riil dapat diketahui sebagai
berikut :
GDP riil 2001 = GDP nominal 2001 / Deflator harga 2001
= $880.000 / 1,1
= $800.000

Sehingga diketahui bahwa GDP riil pada tahun 2001 ternyata sama dengan GDP tahun
sebelumnya, artinya tidak ada pertumbuhan output. Negara-negara umumnya mengacu pada
GDP riil ketika mereka menghitung dan mempublikasikan angka GDP-nya.

Pada perhitungan GDP, dapat juga ditemui terjadi pertumbuhan baik pada perhitungan GDP riil
maupun nominal, namun GDP nominal tumbuh lebih banyak. Hal ini mengimplikasikan bahwa
output nasional memang meningkat, namun disertai pula dDeflator GDP (deflator harga implisit)
adalah ukuran tingkat harga semua barang dan jasa akhir produksi baru, dalam negeri, dalam
ekonomi. PDB adalah produk domestik bruto, total nilai semua barang dan jasa akhir yang
dihasilkan dalam ekonomi tersebut selama periode tertentu

Deflator GDP (deflator harga implisit) adalah ukuran tingkat harga semua barang dan jasa akhir
produksi baru, dalam negeri, dalam ekonomi. PDB adalah produk domestik bruto, total nilai
semua barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam ekonomi tersebut selama periode tertentu.

Anda mungkin juga menyukai