Anda di halaman 1dari 14

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Mata Kuliah : Ekonomi Makro (Materi ke 2)


Oleh : Dr. Muhammad Akbar Siregar.

Bahagian 4. Indikator Perekonomian.


4.1 Definisi Indikator Perekonomian .
Pendapatan perkapita lebih populer digunakan sebagai indikator penilaian atas suatu
pembangunan ekonomi, untuk itu dalam Bahagian ini akan dijelaskan maksud serta tujuan dari
pendapatan perkapita serta hubungannya dengan pembangunan ekonomi. (Suatu proses yang
menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu negara dapat meningkat secara terus
menerus dalam jangka panjang
Jika definisi dari pembangunan ekonomi tersebut diuraikan maka, diperoleh :
1. Terjadinya peningkatan pendapatan perkapita masyarakat dari waktu ke waktu.
( boleh angka yang diperoleh dari selisih perhitungan GDP atau GNP)
2. Peningkatan pendapatan perkapita dari waktu kewaktu dimaksudkan berlangsung secara
kontiniutas atau berlangsung terus menerus dalam jangka panjang.
3. Peningkatan pendapatan perkapita disebabkan oleh terjadinya perubahan struktur
ekonomi, bukan semata akibat selisih perubahan peningkatan ekspor ( X - M )
4. Peningkatan pendapatan perkapita disertai dengan turunnya nilai persentase
pertambahan penduduk.
Dalam kenyataannya sering terlihat orang mencampur adukan pemakaian istilah
pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi, memang kedua istilah tersebut sama-sama
menjelaskan perkembangan ekonomi yang terjadi disuatu negara namun perbedaannya
pertumbuhan ekonomi menjelaskan tingkat perkembangan ekonomi di suatu negara yang dinilai
melalui pertambahan pendapatan nasional rill sedangkan pembangunan ekonomi menjelaskan
terjadinya pertumbuhan ekonomi melalui perubahan-perubahan struktur dan corak kegiatan
ekonomi negara sedang berkembang.
Pertumbuhan Ekonomi. Angka perseratus persen, dalam menghitungnya tidak
direspons selisih dari peningkatan atau penurunan angka ( GDP / GNP ) tetapi
lebih menyatakan kepada perubahan angka kependudukan, serta terjadi atau
tidaknya perubahan struktur ekonomi dinegara tersebut disimbolkan dengan

(cara mencari angka pertumbuhan ekonomi, disampaikan pada halaman berikut)


Sedangkan definisi dari GNP, GDP dan GNI adalah sebagai berikut :

Gross Domestic Product ( GDP) Total nilai produksi barang dan jasa yang
dihasilkan oleh suatu negara selama 1 tahun fiskal. Dimana pendapatan warga
negara asing bekerja didalam negeri turut dihitung didalamnya tetapi pendapatan
warga negara berkerja diluar negeri tidak dihitung. Maksudnya batas dalam
perhitungan jumlah produksi adalah teritorial wilayah negara (Domestic Teritory).

Gross National Product (GNP) Total nilai produksi barang dan jasa yang
dihasilkan oleh suatu negara selama 1 tahun fiskal. Dimana pendapatan dari
Warga Negara yang berkerja diluar negeri turut dihitung didalamnya tetapi
pendapatan Warga Negara Asing didalam negeri tidak dihitung. Maksudnya batas
perhitungan untuk penjumlahan produksi adalah kewarga negaraan atau

2.2Gross
Metode Untuk
National Mencari
Income GDP
(GNI) Atau GNP.
mengukur pendapatan yang diperoleh, termasuk
dari investasi, yang mengalir kembali ke negara tersebut. Produk nasional bruto
termasuk pendapatan dari semua aset yang dimiliki oleh penduduk. Bahkan
termasuk yang tidak mengalir kembali ke negara itu. Ini kemudian menghilangkan
pendapatan semua orang asing yang tinggal di negara tersebut, bahkan jika mereka
menghabiskan didalam negeri. Atau GNI mengukur semua pendapatan penduduk
dan bisnis suatu negara, terlepas barang/jasa dimana diproduksi.

Penghasilan yg diperoleh GDP GNI GNP

Warga Negara, tinggal di


C+I+G+X C+I+G+X C+I+G+X
Negara tersebut

Warga Negara Asing, tinggal di Termasuk jika dihabiskan di Tidak termasuk


Termasuk
Negara tersebut Negara tersebut Seluruhnya

Warga Negara, tinggal diluar Tidak Termasuk jika dikembalikan ke Termasuk


diluar Negara tersebut termasuk Negara tersebut Seluruhnya
Penghasilan yg diperoleh GDP GNI GNP

Warga Negara Asing, tinggal Tidak


Tidak termasuk Tidak termasuk
diluar Negara tersebut termasuk

Untuk meletakkan segala sesuatunya dalam bentuk yang lebih sederhana, berikut ini adalah
rumus untuk menghitung GDP, GNP, dan GNI.
GDP = C + I + G – (X-M).
Komponen GDP adalah konsumsi pribadi (C) + investasi bisnis (I) + belanja pemerintah (G) +
[ekspor - impor (X-M)].
GDP mengukur produksi sementara GNI mengukur pendapatan. GNI (dihitung dari GDP).
GDP + (pendapatan dari warga dan bisnis yang diterima di luar negeri) - (pendapatan yang
dikirim oleh orang asing yang tinggal di negara kembali ke negara asal mereka).
GNP hanya melaporkan berapa banyak yang diterima oleh warga negara dan bisnis negara, di
mana pun ia dibelanjakan di dunia. (dihitung dari GDP).
GDP + (pendapatan yang diperoleh dari semua aset asing) - (pendapatan yang diterima oleh
orang asing di negara ini).

4.2 GNI berdasarkan Negara


Bank Dunia menyediakan data GNI untuk semua negara. Untuk membandingkan pendapatan
antar negara, ia menghilangkan efek dari nilai tukar mata uang. Ini dilakukan dengan
mengonversi semuanya ke dolar AS menggunakan paritas daya beli.
Masalahnya dengan metode PPP, bagaimanapun itu, mengubah semua barang dan jasa di suatu
negara keatas apa yang akan dibiayai. Kasus di Amerika Serikat. Di satu sisi, metode ini bekerja
dengan baik untuk barang-barang seperti hamburger McDonald's yang dijual di seluruh dunia. Di
sisi lain, itu melakukan pekerjaan yang buruk dalam memperkirakan nilai barang yang tidak
dijual di Amerika. Yak cart adalah salah satu contohnya. Dapatkah dikatakan bahwa nilainya
sama dengan mobil, bentuk dominan transportasi AS, atau hewan sejenis seperti ternak.
4.3 Metode untuk mencari GDP atau GNP ada 3 cara yang lazim yaitu :
1, Metode Produksi : Menjumlahkan nilai tambah dari barang dan jasa yang
dihasilkan oleh suatu negara / wilayah didalam satu satuan waktu.
Tujuan menghitung GDP/GNP dengan methode ini untuk menghindari terjadinya
multiple accounting. Metode ini disebut pula Value Add Method.
2. Metode Pendapatan : Menjumlahkan pendapatan yang diperoleh dari faktor-faktor
produksi yang digunakan untuk memproduksi barang & jasa oleh suatu negara atau
wilayah dalam satu satuan waktu. Metode ini disebut pula sebagai Gross National
Income Method dan jikalau hasilnya dikurangi oleh penyusutan barang & modal,
dikurangi faktor produksi maka diperoleh Nett National Income. Atau diringkaskan
NNI = GNI – Depreciate – Factor of Production.
3. Metode Pengeluaran : Dengan menjumlah pengeluaran (konsumsi) rumah tangga
dan Pemerintah serta Investasi perusahaan ditambah selisih eksport – import pada
suatu negara atau wilayah dalam satu satuan waktu. Hasilnya adalah pendapatan
nasional, atau sama dengan aplikasi dari persamaan Y = C + I + G + ( X – M ).

Pendapatan nasional disimbolkan sebagai (Y) yaitu nilai nominal / riil, yang
menunjukan tingkat kegiatan perkonomian telah dicapai pada tahun (t) oleh suatu bangsa. Atau
pendapatan nasional disebut juga sebagai jumlah yang harus dibayar oleh usahawan kepada gaji,
bunga, sewa, pajak, serta biaya lain yang terkait dalam memproduksi barang dan jasa yang
dihasilkan. Sedangkan pertumbuhan ekonomi adalah persentase angka yang menunjukan tingkat
perubahan dari kegiatan ekonomi yang terjadi dari tahun sebelumnya kepada tahun berikutnya
disimbolkan dengan (Gt).
Suatu perekonomian dapat dikatakan “tumbuh“ jikalau jumlah barang dan jasa yang
dihasilkan dan dikonsumsi telah mengalami nilai peningkatan dari jumlah yang dihasilkan atau
dikonsumsi dari waktu sebelumnya. Sehingga didalam membanding-bandingkan pendapatan
nasional harus dipisahkan kembali metode mencarinya, hal ini disebabkan kondisi, bahwa nilai
pendapatan nasional sangat terpengaruh oleh 2 faktor yang memiliki korelasi langsung terhadap
suatu perekonomian, faktor tersebut yaitu :
1. Perubahan tingkat kegiatan ekonomi yang terjadi dari waktu ke waktu.
2. Perubahan tingkat harga barang dan jasa hasil akibat interaksi dipasar.
Menyadari kondisi tersebut harus dibuat suatu cara dalam menetapkan harga atas barang dan jasa
yang berlaku pada tahun tersebut. Sehingga didalam menghitung pendapatan nasional dibagi
lagi kepada 2 kelompok yaitu :
1. Menghitung dengan harga yang berlaku pada saat harga tersebut diperoleh, atau hasilnya
disebut Pendapatan Nasional Nominal.
2. Menghitung dengan harga yang konstan ( konstanta = nominal ) atau hasilnya dikenal
sebagai Pendapatan Nasional riil.
Indikator ekonomi , dapat disederhanakan sebagaimana penjelasan dibawah ini :
Jika GDP > GNP berarti PMA > PMLN. ( PMA = Penanaman Modal Asing ).
Jika GDP < GNP berarti PMA < PMLN. ( PMLN=Penanaman Modal Luar Negeri ).
Maka andai GDP > GNP = selisihnya (NFP) Nett Factor Payment to abroad.
Dan untuk GDP < GNP = selisihnya (NFI ) Nett Factor Income to abroad.
Atau boleh juga notasi tersebut diartikan jikalau :
 GDP - NFP = GNP maka NFP < 0
GNP - NFI = GDP maka NFP > 0 atau ( ∆ NFI)
Selanjutnya jikalau :
 GNP / GDP - ( DpV ) Nilai penyusutan = ( NNP ) Nett National Product.
NNP - ( IdT ) Pajak tak langsung = ( NNI ) Nett National Income.
Kemudian jikalau :
 Angka GDP atau GNP dibagi jumlah penduduk = ( IP ) Income Percapita.
 Income Percapita (IP) - Personal Taxes ( PT ) = Disposable Income ( DI ).
atau ( IP – PT = DI ). DI = Pendapatan masyarakat yg belum digunakan.
Pendapatan nasional (Y) dihitung dengan menjumlahkan komponen : konsumsi masyarakat
( C) , Investasi ( I ) , belanja pemerintah (G) dan selisih nilai eksport (X) dikurangi import (M)
Maka persamaannya ditulis : Y = C + I + G + ( X – M )
 Gross National Income = Nett National Income+Depreciate + Factor product.
Atau GNI = NNI + DpV + FPd
(cara menghitungnya lihat metode pendapatan pada halaman berikut).
 Biaya produksi barang & jasa =komponen pendapatan nasional+pajak +penyusutan.
 Komponen pendapatan nasional dihitung atas 4 faktor produksi, yaitu sbb :
1. Sumber daya Manusia ( Human Resources ) terdiri atas :
a. Pekerja ( Labor ) kepada pendapatan upah.
b. Tenaga ahli ( Skill ) kepada pendapatan gaji.
c. Usahawan ( Entrepreneur) kepada pendapatan laba usaha.
2. Sumber Daya Alam ( Land ) kepada pendapatan pajak / sewa.
3. Modal ( Capital ) kepada pendapatan bunga uang.
4. Teknologi ( Technology ) kepada pendapatan hak cipta.

Catatan :
1. Entrepreneur harus dibedakan dengan labor dan skill, sebab Entrepreneur tidak
memperoleh apa yang disebut upah atau gaji tetapi mereka menerima laba.
2. Sumber daya alam untuk saat ini lebih sesuai jika diartikan sebagai faktor non ekonomi
dengan sumbangan pendapatan diperoleh disebut sebagai pajak usaha (bussines tax) atau
biaya sewa pakai dan juga harus dihitung nilai depresiasinya.
Untuk menyatukan persepsi indikator ekonomi di Indonesia maka istilah dari : GDP (
Gross Domestic Product ) diartikan PDB ( Produk Domestik Bruto) dan GNP ( Gross
National Product ) diartikan sebagai PNB ( Produk Nasional Bruto) .
Sebagaimana didefinisi tujuan utama dari suatu pembangunan ekonomi hanyalah
“kenaikan pendapatan perkapita masyarakat secara kontinuitas” sehingga didalam pemaparan
ekonomi selalu digunakan istilah GNP / GDP sebagai alat indikator pertumbuhan ekonomi.
Berikutnya akan diuraikan tentang peranan dan fungsi dari indikator perekonomian tersebut
kedalam berbagai keadaan ekonomi. Sebagai contohnya diambil dari laporan keuangan yang
biasa digunakan oleh setiap perusahaan.Tujuannya untuk menyatukan persepsi pendistribusian
GDP/GNP pada perusahaan yang dicontohkan kepada output perekonomian nasional.

Diketahui : Di Medan suatu perusahaan industri manufaktur bersifat padat modal berskala Multi
Nasional Corporate ( MNC ) , memperkerjakan karyawan sebanyak 28 orang dengan rincian 4
orang pekerjanya adalah warga negara Jepang dan 24 orang adalah warga negara Indonesia
dimana 9 orang diantaranya berkerja diluar negeri. Misalnya laporan keuangan dari perusahaan
tersebut, ialah sebagai berikut :
Pemasukan Perusahaan……….………………………….……. …..…. Rp 30.000.000. (1)
Biaya Operasional …………………………………………... Rp 22.000.000. (2)
Gaji ……………………………………. Rp 15.000.000. (2.a)
Gaji pekerja W.N Indonesia Rp 9.000.000. (2a.1)
Gaji pekerja W.N Jepang Rp 6.000.000. (2a.2)
Biaya sewa dan bahan material …….... Rp 7.000.000. (2.b)
Laba bersih Perusahaan …………………………………..... Rp 8.000.000. (3)
Dibayar kepemilik modal Indonesia Rp 5.000.000. (3a)
Dibayar kepemilik modal Jepang Rp 3.000.000. (3b)
Penerimaan dan transfer……………………………………………… Rp 1.000.000. (4)
Kiriman gaji kepada keluarga di Jepang Rp 3.000.000. (4a)
Kiriman gaji dari luar negeri ke di Indonesia Rp 4.000.000. (4.b)

Pertanyaan : Bagaimana caranya menafsirkan kontribusi perusahaan tersebut kedalam output


perekonomian nasional khususnya untuk mengklarifikasi dari perbedaan antara penerimaan dan
pembayaran GDP dan GNP. ( Sebelum menjawabnya, coba simak kembali definisi dari GDP dan
definisi dari GNP ).

Jawab : Maka dari contoh laporan keuangan diatas telah dapat dihitung kontribusi GDP dan GNP
atas perusahaan tersebut kedalam output perekonomian nasional yakni :
GDP = Rp 23 juta = Rp 30 juta (1) – Rp 7 juta (2b) atau Rp 15 juta (2.a) + Rp 8 juta (3).
GNP = Rp 18 juta = Rp 30 juta (1) – Rp 7 juta (2b) - { Rp 6 juta (2.a.2)+ Rp 3 juta (3.b)} + Rp 4
juta (4.b) atau Rp 9 juta (2a.1)+ Rp 5 juta (3a) + Rp 4 juta (4.b).
Sehingga dapat didefinisikan jika GNP = GDP ditambah faktor diterima dari pihak asing
dikurangi faktor yang harus dibayarkan kembali kepada pihak asing.
Dari perhitungan kontribusi perusahaan contoh tersebut terlihat : GDP > GNP berarti ada selisih
yang kemudian disebut sebagai Nett Factor Payment to abroad (NFP) yaitu sebesar Rp 5 juta.
tetapi sebaliknya jikalau angka GDP < GNP maka pendapatan yang diperoleh disebut sebagai
Nett Factor Income to abroad (NFI).

4.4 Indeks Harga Konsumen.

Indeks Harga Konsumen ( IHK ) : Maksudnya adalah cara menghitung dari perubahan
harga barang & jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat dari tahun ketahun Untuk itu diberikan
angka indeks pada tahun dasar sebagai perbandingan nilai indeks tahun dasar yaitu nilai indeks =
100. Selanjutnya dengan demikian jika terjadi perubahan harga pada tahun t+1, misalnya
sebesar 5 % maka indeks harga pada tahun t+1 atau = 105%. Kemudian jikalau terjadi lagi
perubahan harga pada tahun t+2 sebesar 15 % maka indeks harga pada tahun t + 2 = 90%.
Demikian seterusnya.Angka indeks adalah suatu nilai / ukuran bersifat statistik untuk
menyatakan perubahan relatif yang terjadi dari satuan waktu ke satuan waktu lain atau lebih
dimana hasilnya dinyatakan dalam %,. Untuk saat ini ada 3 macam angka indeks yang telah
dikenal yaitu :
1.Indeks Harga : Angka menunjukan perubahan harga dari waktu kewaktu. Rumus mencarinya :
Keterangan :
IP( t ) = Pt x 100% IP (t) = indeks harga tahun t berdasar thn 0.
Po
Pt = harga berlaku pada tahun t
Po = harga pada tahun dasar
2.Indeks Kuantitas : Angka indeks menunjukan adanya perubahan yang terjadi pada jumlah
komoditi yang dikonsumsi dari waktu kewaktu. Rumus mencarinya :

Keterangan :

IQ = Qn x 100 % IQ = Indeks kuantita thn t berdasar thn 0.


Qo Qn = Kuantitas yang dihitung pada thn t.
Qo = Kuantitas pada tahun dasar.
3.Indeks Nilai : Angka indeks yang menunjukan -perubahan nilai uang dari satu waktu ke waktu
lainnya. Rumus mencari indeks nilai adalah :
Keterangan :
IV = Vt x 100 % IV = Indeks nilai tahun t berdasar tahun 0.
Vo
Vt = Nilai yang berlaku pada tahun t
Vo = Nilai pada tahun dasar.
Pendapatan nasional riil, dapat dicari dengan cara mendeflasikan pendapatan nasional
menurut harga yang berlaku, yaitu dengan menilainya kembali atas dasar perbandingan harga-
harga barang dan jasa dalam kuantiti dan kualiti yang sama pada tahun dasar. Dan untuk
mendeflasikan harga tersebut ada beberapa cara tetapi yang paling populer adalah cara
mendeflasi Indeks harga konsumen atau IHK. Dimana indeks harga sebagai konstanta adalah
menunjukan perubahan harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh konsumen dari waktu ke
waktu. Untuk menghitung dengan menggunakan metode konstanta, terlebih dahulu konversikan
harga – harga barang & jasa kepada index harga konsumen (IHK) selanjutnya nilai yang telah
dikonversikan tersebut dapat digunakan sebagai variabel input pendapatan nasional. Rumus
mencari pendapatan nasional riil adalah : 100

Yr (t) = ---------- X YB

Keterangan, Yr (t) = Pendapatan nasional riil pada tahun (t).


IHK(t)= Indeks harga konsumen pada tahun (t).
YB (t)= Pendapatan nasional harga berlaku thn (t).
Contoh perhitungan indikator ekonomi :
Tabel 02 : Pendapatan Nasional Riil ( Sumber : angka fiktif )
Tahun GDP atas Harga Indeks Harga GDP atas harga konstan / Riil
berlaku (Rp.Milyar) 1993 = 100. ( Rp )
1995 3.206 106 100 / 106 X 3.206 = 3.024.528.
1996 3.768 109 100 / 109 X 3.768 = 3.456.880.
1997 3.911 115 100 / 115 X 3.911 = 3.400.869.
1998 4.265 240 100 / 240 X 4.265 = 1.777.083.
1999 4.678 364 100 / 364 X 4.678 = 1.285.164.
2000 5.032 375 100 / 375 X 5.032 = 1.341.866.

Jikalau angka GDP atas harga konstan/ riil untuk berbagai tahun telah diperoleh, maka angka
tingkat pertumbuhan ekonomi dapat dihitung dengan menggunakan
Keterangan :
G(t) =Tkt pertumbuhan ekonomi pada thn (t). G(t) = Yr(t) - Yr(t-1) x 100 %
Yr (t-1)
Yr(t)= Pendapatan riil pada tahun (t).
Tabel 03 : Tingkat Pertumbuhan Ekonomi ( Sumber : angka fiktif )
Tahun GDP atas harga konstan / Riil Tingkat pertumbuhan ekonomi %
(Rp.milyar)
1996 3.456.880. 3.456.880 – 3.024.528 X 100 % = 14.29.
3.024.528
1997 3.400.869. 3.400.869 – 3.456.880 X 100 % = -1.62.
3.456.880
1998 1.777.083. 1.777.083 – 3.400.869 X 100 % = - 47.74.
3.400.869
1999 1.285.164. 1.285.264 – 1.777.083 X 100 % = - 27.67.
1.777.083
2000 1.341.866. 1.341.866 – 1.285.164 X 100 % = 4.41.
1.285.164
Selain itu dengan didapatkannya angka GDP atas harga konstan / riil pada berbagai tahun, maka
juga dapat dicari nilai pendapatan perkapita masyarakat, dengan rumus :
Keterangan :
Yp (t) = Pendapatan perkapita tahun (t)
YP(t) = Yr (t)
Yr (t) = Pendapatan riil pada tahun (t) P (t)
P (t) = Jumlah penduduk pada tahun (t)

Sebagai catatan, angka untuk tahun (t) pada pendapatan nasional riil { Yr (t) } haruslah sama
dengan angka tahun (t) pada jumlah penduduk { P(t) } .

Tabel 04 : Pendapatan Perkapita ( Sumber : angka fiktif )


Tahun GDP harga Riil Jumlah penduduk Pendapatan perkapita pertahun
konstan ( juta jiwa) ( Rupiah)
(Rp / Milyar)
1995 3.024.528. 196 3.024.528./ 196 = 15.431.000.
1996 3.456.880. 198 3.456.880./ 198 = 17.458.000.
1997 3.400.869. 201 3.400.869./ 201 = 16.919.000.
1998 1.777.083. 205 1.777.083./ 205 = 8.668.000.
1999 1.285.164. 210 1.285.164./ 210 = 6.119.000.
2000 1.341.866. 216 1.341.866./ 216 = 6.212.000.
Kemudian untuk menentukan tingkat pertumbuhan pendapatan perkapita dapat dicari dengan
menggunakan rumus :
GC(t) = Y P (t) - Y P( t -1) X 100 %
YP (t-1)
Keterangan :
Gc(t) = Pertumbuhan pendapatan
Perkapita pada tahun t.

Tabel 05 : Tingkat Pertumbuhan Pendapatan Perkapita ( Sumber : angka fiktif )


Tahun Pendapatan.perkapita Tingkat pertumbuhan pendapatan perkapita
pertahun (Rupiah / Milyar) ( %)
1996 17.458.000. 17.458.000 – 15.431.000 X 100% = 13,13
15.431.000
1997 16.919.000. 16.919.000 - 17.458.000 X 100% = - 3,08
17.458.000
1998 8.668.000. 8.668.000 - 16.919.000 X 100 % = - 48,7
16.919.000
1999 6.119.000. 6.119.000. - 8.668.000 X 100 % = - 29,4
8.668.000
2000 6.212.000. 6.212.000 - 6.119.000 X 100 % = 1.51
6.119.000

4.5. Kelemahan Pendekatan Pendapatan Perkapita Sebagai


Indikator Perbandingan Kesahjateraan Masyarakat.

1. Nilai perolehan pendapatan nasional telah mengabaikan pola pengeluaran konsumsi yang
berbeda dari setiap negara sehingga angka GNP /GDP tidaklah mutlak sebagai angka pedoman
dalam pendistribusian barang & jasa, walaupun hanya antar daerah. Contohnya, seorang peneliti
ekonomi : Usher ( 1963) telah melaksanakan study perbandingan dalam hal pendapatan
perkapita diantara Inggris dan Thailand, pada tahun 1963. dari hasil riset tersebut diperoleh
kenyataan penelitian :
- GNP antara masyarakat Inggris dan Thailand adalah 13,06 : 1 dimana nilai mata uang
Bath & Poundsterlling lebih dahulu dikonversikan kepada nilai kurs US $ pada saat itu namun
jika diperbandingkan langsung GNP dari kedua negara kepada Bath Thailand maka diperoleh
perbandingan GNP 6,27 : 1.
- Sedangkan jika diperbandingkan langsung GNP kedua negara kepada Poundsterlling
inggris diperoleh perbandingan GNP 2,76 : 1.
2. Perbedaan alam geografis dan iklim mengakibatkan perbedaan dalam biaya hidup.
Contoh. Masyarakat berada didaerah empat musim harus menambah biaya energi bahan bakar
( alat pemanas ) pada musim dingin, sementara masyarakat pada dua musim harus membayar
lebih mahal untuk biaya air bersih dimusim kemarau.
3. Metode perhitungan bersifat agregatif, sehingga tidak dapat menunjukan perobahan antar
sektor ekonomi. Contoh untuk GNP Sektor pertanian menyumbang 60%, sektor Industri
menyumbang 30%, dan sektor jasa 10% dan pertumbuhan ekonomi 7% jika terjadi 2%
pertumbuhan GNP maka datang dari sektor mana perubahan itu.?
4. Di NSB kebanyakan nilai barang dan jasa dinilai tidak sesuai dengan harga dipasar dimana
penilaian selalu under value, bahkan kepada pendapatan Contohnya petani yang mengkonsumsi
hasil produksinya sendiri misal beras, sayur buah tidak ikut dinilai sebagai pendapatan petani
berakibat penilaian terlalu rendahnya pendapatan petani.( maksudnya hampir sama pada ad.1)
padahal konsumsi pokok pada setiap manusia yang bertempat tinggal pada satu wilayah regional
umumnya adalah sama.

Latihan Soal Bahagian 4.


1. Di Jakarta suatu perusahaan jasa finansial berskala internasional , memperkerjakan
karyawan sebanyak 97 orang dengan rincian,10 orang penduduk Singapura dan 9 orang
penduduk Malaysia. Serta 78 orang penduduk Indonesia, diantaranya 14 orang berkerja di
Singapura dan Malaysia. Misalnya laporan keuangan perusahaan itu sebagai berikut :
Pemasukan kas…………….………………………….……. ………. S$ 8.000.000
Biaya Operasional …………………………………………………….S$ 5.000.000.
Gaji pegawai penduduk Indonesia……… S$ 1.500.000.
Gaji pegawai penduduk Malaysia………..S$ 400.000.
Gaji pegawai penduduk Singapura………S$ 500.000.
Biaya, sewa, bahan, pajak dan lainnya S$ 2.600.000.
Laba bersih perusahaan ……………………………………………S$ 3.000.000.
Dibayar kepemodal Indonesia S$ 1.100.000.
Dibayar kepemodal Malaysia dan Singapura S$ 900.000.
Laba ditahan S$ 1.000.000.
Kiriman gaji kepada keluarga di Malaysia & Singapura S$ 450.000.
Kiriman gaji dari luar negeri ke Indonesia S$ 350.000.
Pertanyaan : a. Berapa perolehan GDP dan GNP ?. b. Beri komentar jawaban anda.
2. Dari Internet dalam situs Http//www//EntahDimana @Gov.Economics.id , diperoleh
data-data Indikator ekonomi untuk Negara Entah Dimana, yaitu pada tabel dibawah:
Tabel : 06. Latihan Soal.
Tahun GDP harga belaku Indeks Harga Jumlah Penduduk
( U$ Juta ) Konsm ( juta jiwa )
(IHK 1990 = 100)
1992 226, 901 120 105.729
1993 229, 012 122 105.895
1994 232, 123 124 106.012
1995 236, 345 128 106.234
1996 240, 456 132 106.467
1997 244, 567 137 106.578
1998 249, 678 146 106.689
1999 255, 789 144 106.790
2000 360, 123 140 106.856
2001 368, 345 139 106.967
Hitung indikator perekonomian untuk Negara “Entah Dimana” yaitu :
a. % pertumbuhan ekonomi.( Gt ) “Negara Entah Dimana” .
b. % pertumbuhan pendapatan percapita ( Gct ) “Negara Entah Dimana” .
c. Berikan komentar dan saran,supaya “Negara Entah Dimana” tetap mampu
meningkatkan pertumbuhan ekonomi mereka dimasa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai