Kelas : 1DD02
NPM : 30220267
1. Jelaskan tentang bagaimana perdagangan antar negera dapat terjadi, berikan contoh dan
teorinya !
Jawab: Suatu masyarakat dalam negara tentunya membutuhkan barang atau jasa yang tidak
ada di negara yang ditinggalinya. Dengan adanya perdagangan antar negara tentu
memperlancar pemenuhan kebutuhan untuk warga di masing masing negara yang
melakukan perdagangan ini.
Misalnya saja, Indonesia membutuhkan mesin modern untuk pengolahan sawah, maka
negara luar menyediakan mesin tersebut.
Atas dasar kebutuhan dan saling menguntungkan kedua belah pihak tentunya perdagangan
antar negara ini sangat membantu dan bermanfaat. Bagi negara yang membutuhkan barang
atau jasa sudah terbantu pemenuhan kebutuhannya. Dan bagi negara yang menawarkan
barang serta jasa juga mendapat keuntungan secara finansial dari negara lain.
Ada dua hal yang perlu dipahami sebagai teori yang mendasari perdagangan secara
internasional. Yaitu teori tentang keunggulan mutlak dan teori keunggulan komparatif
dengan penjelasan berikut.
1. Teori Keunggulan Mutlak
Pada teori keunggulan mutlak dijelaskan bahwa perdagangan secara internasional akan
memberikan keuntungan pada suatu negara. Dengan syarat negara yang melakukan
produksi menetapkan harga lebih rendah. Dan dibandingkan dengan harga yang telah
ditetapkan di negara lain.
Misalnya, produksi negara A menentukan 5 sabun per jam sementara itu di negara B, 2
sabun per jam. Kemudian untuk sampo negara A memproduksi 3 sampo perjam dan
negara B, 7 sampo per jam. Kenapa terjadi perbedaan? Karena di negara A terjadi
efektifitas serta efisiensi produksi sabun , berbeda dengan negara B yang kurang efektif.
Begitu sebaliknya untuk sampo, negara B lebih efektif.
Dengan adanya perbedaan produksi dan efektifitas antar negara maka bisa dilakukan
pertukaran perdagangan secara internasional. Yaitu dengan negara A membeli Sampo
negara B dan negara B membeli sabun dari Negara A. Akan terjadi keuntungan untuk dua
negara jika negara A menjual sabun dan negara B menjual sampo.
2. Teori Keunggulan Komparatif
Adanya teori keunggulan komparatif yaitu suatu negara tidak mempunyai keunggulan
secara mutlak pada produksi barang. Pada suatu negara bisa melakukan perdagangan
secara internasional yaitu memilih barang yang paling efektif dan efisien untuk proses
produksi.
Pada contoh ini misalnya, bahwa di negara A produksi sabun bisa 5 sabun per jam
sementara di negara B hanya 2 sabun per jam. Kemudian untuk sampo, negara A untuk
sampo bisa menghasilkan 2 sampo per jam dan negara B, 2 sampo per jam. Bisa
dikatakan sama-sama memiliki efisiensi. Namun di negara A bahan baku sampo lebih
mahal, jadi negara B tetap dianggap efisien dalam produksi.
Maka dengan kejadian tersebut, bisa dilakukan pertukaran perdagangan dengan negara A
memproduksi sabun. Sementara itu negara B memproduksi sampo. Sehingga menjadi
efektif dan efisien dalam produksi dan penjualan internasional guna mendapatkan
keuntungan.
Itulah penjelasan dari teori perdagangan secara internasional yang dilakukan antar
negara. Berikutnya bahwa perdagangan tersebut juga memiliki berbagai manfaat untuk
kedua belah pihak negara yang melakukan kerjasama.
2. Bedakan angka pengganda dalam perekonomian terbuka dan tertutup, berikan contoh
perhitungannya !
Jawab:
Besarnya ekonomi pengganda untuk perekonomia terbuka (perekonomian 4 sektor)
dapat dihitung dengan melakukan diferensiasi
1. Angka pengganda pajak
−b
k r0 =
1−b+m
Misalkan, suatu negara dengan perekonomian 2 sektor memiliki pendapatan nasional (Y)
sebesar Rp 170 T, yang dibentuk dari Konsumsi (C) sebesar Rp 150 T dan Investasi (I) sebesar
Rp 20 T. Jika ada perubahan berupa tambahan Investasi ΔI sebesar Rp.10 T, berapakah
Pendapatan Nasional yang baru (Y’) jika diketahui bahwa MPC penduduk negara tersebut
adalah 0,6?
Y’ = Y + ΔY = C + I + ΔY
Oleh karena ada proses multiplier (pelipat ganda) dalam perekonomian maka,
ΔY = ΔI . ki
DY = Rp. 10 T . 2,5
DY = Rp. 25 T
Dengan demikian,
Y’ = C + I + ΔY
Y’ = Rp. 195 T
3. Jelaskan tentang konsep neraca pembayaran internasional dan pos-pos yang terdapat dalam
neraca pembayaran internasional, berikan contoh data neraca pembayaran internasional
perekonomian Indonesia tahaun 2020 !
Jawab: Berikut komponen utama neraca pembayaran internasional yang harus kamu
ketahui.
a. Neraca perdagangan
Neraca perdagangan mencatat transaksi ekspor dan impor di antara dua negara atau
lebih. Terdapat tiga kemungkinan yang terjadi pada neraca perdagangan, yaitu
surplus, defisit, atau seimbang.
b. Neraca jasa
Neraca jasa mencatat transaksi jasa dari atau kepada negara lain. Transaksi yang
dimasukkan ke dalam neraca jasa adalah seluruh transaksi ekspor dan impor jasa
seperti tenaga kerja, pengiriman uang, biaya transportasi, biaya asuransi, dan
pariwisata.
4. Jelaskan tentang berbagai tujuan dari kebijakan internasional, berikan contoh yang
dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia tahun 2020 !
Jawab:
Tujuan kebijakan perdagangan internasional adalah :
a. Melindungi kepentingan ekonomi nasional dari pengaruh buruk atau negative dari
situasi perdagangan internasional yang tidak baik.
b. Melindungi kepentingan industry di dalam negeri.
c. Melindungi lapangan kerja.
d. Menjaga keseimbangan BOP.
e. Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
f. Menjaga stabilitas nilai tukar
Contohnya: Fokus kebijakan tersebut antara lain, pertama, ada pada kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM). Pemerintah ingin mengembangkan SDM sebagai kunci pertumbuhan
Indonesia baik dari sisi pendidikan, skill, mobilitas, maupun dengan menciptakan inovasi dan
kreasi yang berujung pada peningkatan produktivitas.
Kedua, yaitu membangun infrastruktur. Hal yang ingin ditingkatkan pemerintah adalah
dengan meningkatkan efisiensi, kompetitif, kualitas, serta ketersediaan infrastruktur yang
dipercaya bisa mendukung transformasi ekonomi Indonesia.
Ketiga, adalah perlindungan sosial. Pemerintah tidak hanya ingin pertumbuhan ekonomi
tumbuh tinggi pada angkanya. Pertumbuhan ini harus diiringi dengan penambahan kualitas
hidup masyarakat. "Terutama kami ingin menyelesaikan masalah ketimpangan dan
kemiskinan," tambah Sri Mulyani.
Keempat, adalah dengan melakukan desentralisasi fiskal dari sisi kualitas. Hal ini disebabkan
oleh 1/3 dari belanja negara adalah transfer ke daerah dalam berbagai bentuk, seperti BAU,
DBH, DAK, dana ekonomi khusus, dan dana desa.
5. Jelaskan tentang konsep tarif dan quota serta dampaknya pada perekonomian, berikan
contohnya pada perekonomian Indonesia tahun 2020 !
Jawab:
1. Tarif
Tarif adalah sejenis pajak yang dikenakan atas barang-barang yang diimpor. Tarif spesifik
(Specific Tariffs) dikenakan sebagai beban tetap atas unit barang yang diimpor. Misalnya
$6 untuk setiap barel minyak). Tarifold Valorem (od Valorem Tariffs) adalah pajak yang
dikenakan berdasarkan persentase tertentu dari nilai barang-barang yang diimpor
(Misalnya, tariff 25 persen atas mobil yang diimpor). Dalam kedua kasus dampak tarif
akan meningkatkan biaya pengiriman barang ke suatu negara.
2. Kuota
Kuota impor (import quota) adalah kebijakan impor dengan membatasi kuantitas impor
produk selama jangka waktu tertentu. Pemerintah memberlakukannya untuk
melindungi industri dalam negeri yang rentan terhadap tekanan produk impor. Atau, itu
merupakan pembalasan atas kebijakan serupa oleh negara mitra.
Kuota impor adalah salah satu kebijakan hambatan perdagangan non-tarif selain subsidi
dan embargo.
Dampak pada perekonomian: Selain melindungi industri dalam negeri, tujuan lain dari kuota
impor adalah untuk menghemat cadangan devisa dan mengurangi tekanan pada neraca
pembayaran. Tingginya impor menekan neraca perdagangan. Itu dapat menghasilkan defisit
jika ekspor tidak tumbuh pada tingkat yang setara. Defisit berarti mata uang yang masuk
lebih kecil (hasil dari ekspor) daripada yang keluar (untuk membayar impor). Itu pada
akhirnya menguras cadangan mata uang asing demi membayar impor.
Contohnya:
EKSPOR
Nilai ekspor Indonesia Agustus 2020 mencapai US$13,07 miliar atau menurun 4,62 persen
dibanding ekspor Juli 2020. Sementara dibanding Agustus 2019 menurun 8,36 persen.
Ekspor nonmigas Agustus 2020 mencapai US$12,46 miliar, turun 4,35 persen dibanding Juli
2020. Sementara jika dibanding ekspor nonmigas Agustus 2019, turun 7,16 persen.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Agustus 2020 mencapai US$103,16 miliar
atau menurun 6,51 persen dibanding periode yang sama tahun 2019, demikian juga ekspor
nonmigas mencapai US$97,90 miliar atau menurun 4,38 persen.
Penurunan terbesar ekspor nonmigas Agustus 2020 terhadap Juli 2020 terjadi pada logam
mulia, perhiasan/permata sebesar US$169,6 juta (16,62 persen), sedangkan peningkatan
terbesar terjadi pada bijih, terak, dan abu logam sebesar US$102,2 juta (50,22 persen).
Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari– Agustus 2020 turun
1,18 persen dibanding periode yang sama tahun 2019, demikian juga ekspor hasil tambang
dan lainnya turun 22,45 persen, sementara ekspor hasil pertanian naik 8,59 persen.
Ekspor nonmigas Agustus 2020 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$2,46 miliar, disusul
Amerika Serikat US$1,62 miliar dan Jepang US$0,98 miliar, dengan kontribusi ketiganya
mencapai 40,68 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$1,02 miliar.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–Agustus 2020 berasal
dari Jawa Barat dengan nilai US$16,79 miliar (16,28 persen), diikuti Jawa Timur US$13,36
miliar (12,95 persen) dan Kalimantan Timur US$8,70 miliar (8,44 persen).
IMPOR
Nilai impor Indonesia Agustus 2020 mencapai US$10,74 miliar atau naik 2,65 persen
dibandingkan Juli 2020, namun dibandingkan Agustus 2019 turun 24,19 persen.
Impor nonmigas Agustus 2020 mencapai US$9,79 miliar atau naik 3,01 persen dibandingkan
Juli 2020, namun dibandingkan Agustus 2019 turun 21,91 persen.
Impor migas Agustus 2020 senilai US$0,95 miliar atau turun 0,88 persen dibandingkan Juli
2020. Demikian pula jika dibandingkan Agustus 2019 turun 41,75 persen.
Peningkatan impor nonmigas terbesar Agustus 2020 dibandingkan Juli 2020 adalah golongan
besi dan baja senilai US$89,2 juta (23,31 persen), sedangkan penurunan terbesar adalah
golongan kapal, perahu, dan struktur terapung senilai US$60,8 juta (40,96 persen).
Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Agustus 2020 adalah
Tiongkok senilai US$24,72 miliar (29,90 persen), Jepang US$7,31 miliar (8,84 persen), dan
Singapura US$5,41 miliar (6,55 persen). Impor nonmigas dari ASEAN senilai US$15,61 miliar
(18,89 persen) dan Uni Eropa senilai US$6,61 miliar (7,99 persen).
Nilai impor seluruh golongan penggunaan barang selama Januari–Agustus 2020 mengalami
penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan terjadi pada
golongan barang konsumsi (7,86 persen), bahan baku/ penolong (18,85 persen), dan barang
m odal (20,13 persen).