Anda di halaman 1dari 3

Coba Anda pelajari teori-teori dalam perdagangan internasional, dan jelaskan bagaimana

teori tersebut berlaku. Selanjutnya sebutkan aktivitas-aktivitas Bisnis Internasional yang


terjadi, pelajari juga di buku-buku referensi atau artikel-artikel di internet dan sebutkan
sumbernya.!
JAWAB :
1. Merkantilisme
Merkantilisme adalah paham ekonomi yang menganut konsep bahwa logam-logam
berharga dianggap sebagai satu-satunya sumber kesejahteraan. Berdasarkan teori ini,
neraca perdagangan dikatakan positif (baik) jika nilai ekspor lebih tinggi dari nilai impor.
Dalam hal ini, pemerintah membuat kebijakan ekonomi yang mempromosikan ekspor
dan mengurangi impor serta mengakibatkan surplus perdagangan yang harus dibayar
dengan emas dan perak. Larangan-larangan impor dilakukan dengan meningkatkan bea
masuk agar impor menurun. Sementara itu, pemerintah berupaya meningkatkan subsidi
kepada pengekspor agar mereka termotivasi untuk meningkatkan ekspor. Tindakan-
tindakan ini semata-mata dilakukan sebagai upaya untuk menciptakan surplus
perdagangan.

Perlakuan teori ini : jika kegiatan ekspor harus dilakukan sesering mungkin dan kegiatan
impor dilakukan seminim mungkin, agar negara menjad lebih kuat dan kaya.

2. Teori Keunggulan Absolut


Pada teori ini, masing-masing negara akan mengkhususkan diri dalam memproduksi
barang-barang yang dapat diproduksinya dengan lebih efisien serta memiliki suatu
keunggulan absolut, baik alamiah maupun yang dibuat/diproduksi. Sebagian barang-
barang tersebut akan diekspor untuk membayar impor barang-barang yang dapat
diproduksi lebih efisien di tempat lain.

Perlakuan teori : jika kekayaan suatu negara akan makin bertambah seiring dengan
adanya peningkatan keterampilan serta efisiensi tenaga kerja di bidang produksi.

3. Teori Keunggulan Komparatif


Pada teori ini, meskipun sebuah bangsa memegang keunggulan absolut dalam produksi
dua barang, kedua negara masih dapat memperdagangkan keunggulan masing-masing
sepanjang bangsa yang produknya menyebabkan inefisiensi mampu mempertahankan
efisiensinya pada produksi kedua barang itu. Suatu negara perlu memproduksi dan
mengekspor barang-barang dan jasanya yang secara relatif lebih produktif dibanding
dengan negara lain serta mengimpor barang- barang dan jasa dari negara lain yang
secara relatif lebih produktif.

Teori ini berlaku : menyertakan konsep biaya kesempatan (opportunity cost) dalam
menentukan kebaikan barang-barang apa saja yang dapat diproduksi pada suatu
negara. Biaya kesempatan atau opportunity cost dari suatu kebaikan produk adalah
nilai yang didapat dari apa yang diberikan untuk mendapatkan kebaikan barang-barang
tersebut.

4. Teori Faktor Pendukung oleh Heckscher-Ohlin


Teori Heckscer-Ohlin menyatakan bahwa perbedaan-perbedaan internasional dan
interegional dalam biaya produksi timbul karena perbedaan dalam pasokan faktor-
faktor produksi. Barang-barang yang memerlukan sejumlah besar faktor produksi yang
berlimpah akan memperoleh biaya produksi yang lebih murah sehingga memungkinkan
menjual produknya dengan harga lebih murah di pasar-pasar internasional.
Teori ini berlaku : jika negara yang memiliki faktor produksi tinggi dan biaya produksi
murah akan cenderung melakukan ekspor dengan spesialisasi produk.

Bisnis Internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas – batas suatu
negara. Adapun transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lainyang
sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Trade). Terdapat beberapa aktivitas
bisnis internasional, yaitu :
1. Eksport Insidentil (Incident At Export)
Suatu perusahaan yang dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan
melakukan eksport insidentil. Terjadi pada saat adanya kedatangan orang asing di negeri kita
kemudian dia membeli barang – barang dan kemudiannya mengirimkan ke negeri asing.
2. Eksport Aktif (Active Export)
Tahap terdahulu dapat berkembang terus dan terjalinlah hubungan bisnis yang rutin dan
kontinyu dan transaksi tersebut makn lama akan semakin aktif. Keaktifan hubungan
transaksi bisnis ditandai dengan semakin berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi
perdagangan internasional tersebut. Tahap aktif di perusahaan negeri sendiri mulai aktif
melaksanakan manajemen atas transaksi. Tidak seperti tahap awal dimana pengusaha
bertindak pasif.yang disebut tahap pembelian atau “Purchasing”.
3. Penjualan Lisensi (Licensing)
Tahap berikutnya tahap penjualan lisensi adalah hanya merek atau lisensinya, sehingga
negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap pemasaran
maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya. Untuk pemakaian
lisensi tersebut perusahaan dan negara penerima harus membayar fee atas lisensi kepada
perusahaan asing tersebut.
4. Franchising
Tahap yang lebih aktif yaitu perusahaan di suatu negara menjual tidak hanya lisensi atau
merek dagang akan tetapi lengkap segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi,
resep – resep campuran proses produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu
bahan baku maupun barang jadinya serta bentuk pelayanannya. Yang disebut “Franchising”,
atau franchise maka perusahaan yang menerima disebut “Franchisee”, perusahaan pemberi
disebut “Franchisor”. Jenis usahanya misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness
centre dan sebagainya.

5. Pemasaran Di Luar Negeri


Tahap bentuk Pemasaran di Luar Negeri, ini akan memerlukan intensitas manajemen serta
keterlibatan yang lebih tinggi karena perusahaan pendatang (Host Country) haruslah secara
aktif dan mandiri untuk melakukan manajemen pemasaran bagi produknya itu di negeri
asing (Home Country). Maka perusahaan akan mengetahui lebih pasti tentang perilaku
konsumennya yang tidak lain dan tidak asing baginya karena mereka adalah orang – orang
setempat atau penduduk setempat. Tahap ini sering disebut sebagai tahap “Pemasaran
aktif” atau “Active Marketing”.

6. Produksi Dan Pemasaran Di Luar Negeri (Total International Business)


Tahap yang terakhir adalah tahap yang paling intensif dalam melibatkan diri pada bisnis
internasional yaitu “Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri”. Dalam tahap ini perusahaan
asing datang dan mendirikan perusahaan di negeri asing itu lengkap dengan segala
modalnya, lalu melakukan proses produksi di negeri itu, dan menjual hasil produksinya di
negeri penerima tersebut.
Bentuk ini memiliki unsur positif bagi negara yang sedang berkembang karena negara
penerima tidak perlu menyediakan modal yang sangat banyak untuk mendirikan pabrik
tersebut pada umumnya negara berkembang masih miskin dana untuk pembangunan
bangsanya. Hal ini wajar karena tidak impor maka barang hasil industri dari negara asing itu
akan menyaingi dan mematikan cabang industri didalam negeri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai