Anda di halaman 1dari 21

Sistem Ekonomi Dunia dan

Pengaruhnya terhadap
Bisnis Internasional
Materi 3 & 4
Kelompok 2
• Alyssa Putri Ahmadi 1707617052
• Argo Wiranata Prasetya 1707617074
• Malikah Mulqi 1707617051
Pentingnya Pengetahuan Teori Ekonomi

Para manajer bisnis harus memiliki pengetahuan yang baik


mengenai teori ekonomi agar dapat memahami strategi pembangunan
ekonomi suatu negara untuk melakukan perdagangan internasional,
yang sangat bergantung pada kepercayaan dan pendidikan para
perencana ekonomi pemerintah.
Teori Perdagangan Internasional
Merkantilisme

Teori Keunggulan Absolut

Teori Keunggulan Komparatif

Teori Faktor Pendukung oleh Heckscher-Ohlin

Daur Hidup Produk Internasional


Merkantilisme merupakan suatu
falsafah ekonomi berdasarkan keyakinan
bahwa

1. Kemakmuran sebuah negara Merkantilisme


bergantung pada harta yang
terakumulasi, biasanya emas

2. Untuk meningkatkan kemakuran,


kebijaksanaan pemerintah
hendaknya meningkatkan ekspor
dan mengurangi impor.
Teori Keunggulan Absolut

Keunggulan Absolut merupakan kemampuan sebuah


bangsa untuk memproduksi suatu barang dengan
jumlah masukan yang sama lebih banyak daripada
negara lain.
Teori Keunggulan Komparatif

Keunggulan Komparatif memperlihatkan sebuah bangsa


yang memiliki kelemahan absolut dalam memproduksi
dua barang dari sudut bangsa lain memiliki suatu
keunggulan komparatif atau relative dalam memproduksi
barang dimana kelemahan absolutnya kurang.
Teori Keunggulan Absolut dan Keunggulan Komparatif menggunakan
asumsi-asumsi:
1. Sumberdaya digunakan secara penuh
2. Seluruh kegiatan dilakukan untuk tujuan ekonomi semata
3. Model menggunakan 2 negara dan 2 komoditi saja
4. Pembagian berdasarkan keuntungan relatif
5. Biaya transport tidak ada
6. Sumberdaya dapat bergerak secara bebas dari suatu negara ke negara
lainnya.
7. Model hanya berlaku untuk barang; bukan jasa.
Asumsi 1, 2, 4, dan 6 ditentang oleh banyak analis dan pembuat kebijakan.
Teori Faktor Pendukung oleh Heckscher-Ohlin

Teori dari Heckscher-Ohlin bahwa negara-negara


mengekspor produk-produk yang memerlukan sejumlah
besar faktor produksi mereka yang berlimpah dan
mengimpor produk-produk yang memerlukan sejumlah
besar faktor produksi mereka yang langka.
Daur Hidup Produk Internasional
(International Product Life Cycle-IPLC)
Daur hidup produk internasional merupakan sebuah teori yang menjelaskan
mengapa suatu produk yang mula-mula sebagai ekspor sebuah negara
akhirnya menjadi impor. Empat tahap yang dilalui sebuah produk baru sebagai
berikut :

Persaingan Luar Persaingan impor


Produksi Luar
Ekspor AS Negeri dalam di Amerika
Negeri dimulai
pasar ekspor Serikat
Restriksi Perdagangan
Restriksi perdangan mengurangi efisiensi ekonomi, karena
masyarakat tidak dapat mengambil keuntungan dari produktivitas
negara lain. Pihak yang diuntungkan dari adanya hambatan perdangan
adalah produsen dan pemerintah. Produsen mendapatkan proteksi dari
hambatan perdagangan, sementara pemerintah mendapatkan
penghasilan dari bea-bea.
Alasan diberlakukan Restriksi Perdagangan
• Pertahanan Internasional
• Melindungi Industri yang baru tumbuh
• Melindungi Tenaga Kerja Domestik dari Tenaga Asing yang Murah
• Tarif Ilmiah atau Persaingan yang Adil
• Tindakan Balasan
• Dumping
- Dumping Sosial
- Dumping Lingkungan
- Dumping Jasa Keuangan
- Dumping Budaya
• Subsidi
• Dan lain-lain
Pembangunan Ekonomi

Pelaku bisnis yang bergerak dari bisnis domestik ke internasional


akan menghadapi pasar dengan perbedaan tingkat pembangunan
ekonomi yang lebih besar daripada asalnya. Tingkat pembangunan
ekonomi memengaruhi seluruh aspek bisnis yang meliputi
pemasaran, produksi, dan keuangan.
1. Kategori Pasar Berdasarkan Tingkat Pembangunan Ekonomi

a. Maju (developed), merupakan klasfikasi untuk semua negara industri yang secara
teknis paling maju. Beberapa negara tersebut antara lain negara di Eropa Timur,
Jepang, Australia, Selandia Baru, Kanada, Israel, dan Amerika Serikat.
b. Berkembang (developing), merupakan klasifikasi untuk negara yang berpenghasilan
rendah dan kurang maju secara teknis.
c. Negara Industri Baru (Newly Industrializing Countries-NIC), menurut Bank
Dunia dianggap sebagai negara yang perekonomiannya tumbuh secara cepat
dengan penghasilan sedang atau tinggi, memiliki konsentrasi investasi luar
negeri yang berat, dan mengekspor barang manufaktur berteknologi tinggi
dengan jumlah yang besar. Negara tersebut adalah perekonomian Brazil,
Meksiko, Malaysia, Chili, dan Thailand yang berpenghasilan menengah.
d. Perekonomian Industri Baru (Newly Industrialized Economies-NIE),
merupakan negara dengan keadaan perekonomian berpenghasilan menengah
atas dan berpenghasilan tinggi yang tumbuh dengan cepat. Negara tersebut
diantaranya Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong, dan Singapura
2. PNB/Kapita sebagai Indikator

Produk Nasional Bruto (PNB)/kapita yang sekarang Pendapatan Nasional Bruto


(GNI)/kapita digunakan secara luas untuk membandingkan negara-negara dalam hal
kesejahteraan warganya dan untuk pasar atau potensi investasi. Meskipun demikian,
pelaku bisnis harus memakai data tesebut dengan berhati-hati. Untuk memperoleh hasil
PNB, ahli ekonomi pemerintah harus menghubungkan nilai-nilai moneter dengan
berbagai barang dan jasa yang tidak dijual di pasar.
Teori Investasi Internasional
1. Teori Keunggulan Monopolistik

Teori Keunggulan Monopolistik dikemukakan oleh Stephen Hymer


pada tahun 1960-an yang menyatakan bahwa investasi langsung luar
negeri dilakukan oleh perusahan dalam industri oligopolistik memiliki
keunggulan teknis dan keunggulan lain atas perusahaan pribumi.
Investasi langsung luar negeri terjadi karena ketidaksempurnaan pasar
produk dan faktor produksi.
2. Ketidaksempurnaan Pasar Produk dan Faktor Produksi

Caves mengungkapkan bahwa dengan pengetahuan yang unggul


memungkinkan perusahaan yang melakukan investasi untuk memproduksi
produk lebih disukai konsumen daripada produk buatan lokal, dengan demikian
akan memberikan perusahaan beberapa kendali untuk harga jual. Hal tersebut
dengan catatan perusahaan yang berinvestasi di luar negeri adalah industri yang
secara khusus terkait dalam penelitian produk dan usaha pemasaran yang kuat.
3. Teori-teori Lain

• Knickerbocker mengemukakan bahwa sebuah perusahaan khususnya yang

memimpin dalam industri oligopolistik memasuki sebuh pasar, maka perusahaan lain

dalam industri akan mengikutinya yang sering disebut dengan Teori Ikut Sang

Pemimpin (follow the leader theory). Teori tersebut dianggap defensif karena para

pesaing melakukan investasi untuk menghindari kehilangan pasar yang dilayani dengan

ekspor ketika investor pertama memulai produksi lokal.


• Graham mengungkapkan kecenderungn untuk melakukan Investasi Silang (cross

investment) yaitu investasi langsung luar negeri oleh perusahaan oligopoli di negara-

negara asal masing-masing sebagai tindakan pertahanan.


•Teori Internalisasi Teori ini merupakan pengembangan dari teori
ketidaksempurnaan pasar. Dalam teori pasar tidak sempurna dijelaskan bahwa
untuk memperoleh laba yang lebih tinggi atas investasinya, sebuah perusahaan
akan mentransfer pengetahuan unggulnya ke cabang di luar negeri daripada
menjualnya dipasar terbuka. Dengan melakukan investasi dianak perusahaan luar
negeri ketimbang memberikan lisensi, perusahaan itu mampu mengirim
pengetahuannya melewati batas negara dan tetap mempertahankannya didalam
perusahaan.
4. Teori Eklektik Produksi Internasional
• Dunning menyatakan apabila sebuah perusahaan melalukan investasi dalam

sarana produksi diluar negeri, ia harus memiliki tiga keunggulan, yaitu :

a. Kepemilikan khas (ownership spesific) yaitu sejauh mana perusahaan


memiliki atau memperoleh aset-aset kelihatan (tangible) dan tidak kelihatan
(intangible) yang tidak dapat diperoleh perusahaan lain.
b. Internalisasi (internalization) yaitu dalam kepentingan terbaik perusahaan
untuk menggunakan keunggulan kepemilikan khas(menginternalisasi)
ketimbang melisensikannya kepada pemilik asing(mengeksternalisasi).

Anda mungkin juga menyukai