Anda di halaman 1dari 14

Materi Badan Khusus PBB

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Lembaga Internasional

Disusun Oleh :

1. Kesi Kosasi (21401244028)


2. M. Afan Gaffar (21401244004)
3. Muhammad Nur Kholiq
(21401244007)
4. Nikami Wulan M.W (21401241034)
5. Oktavia Try Rizky Setyawati
(21401244044)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL, HUKUM DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penulisan tugas makalah ini dapat terselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan. Penyusunan tugas
makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Lembaga Internasional. Penyusunan
tugas ini diharapkan dapat membantu pembaca untuk lebih memahami materi dan menambah
pengetahuan tentang Materi Badan Khusus PBB. Namun demikian, tentu saja dalam penyusunan makalah
ini masi terdapat banyak kekurangan, dalam penulisan maupun pemilihan kata. Dengan ini, kami
memohon saran dan kritik yang konstruktif, sehingga penulis dapat menyempurnakan hasil makalah yang
telah dibuat.

Yogyakarta, 3 Oktober 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I..............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN..........................................................................................................................4

A. Latar Belakang......................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................5

BAB II............................................................................................................................................5

PEMBAHASAN.............................................................................................................................5

BAB III.........................................................................................................................................13

PENUTUP....................................................................................................................................13

A. Kesimpulan..........................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah organisasi otonom yang bekerja bersama
Perserikatan Bangsa-Bangsa dan berhubungan satu sama lain melalui wadah kerja sama Dewan
Ekonomi dan Sosial PBB di tingkat antar pemerintahan, dan melalui Kepala Badan Eksekutif
untuk Kerjasama (Bahasa Inggris: Chief Executives Board for Coordination, CEB) di tingkat antar
sekretariat. Badan-badan khusus ini mungkin pada awalnya dibentuk atau tidak dibentuk oleh
Perserikatan Bangsa-Bangsa, tetapi badan-badan tersebut kemudian masuk ke dalam Sistem
Perserikatan Bangsa-Bangsa oleh Dewan Ekonomi dan Sosial PBB yang bertindak berdasarkan
Pasal 57 dan 63 Piagam PBB. Saat ini PBB memiliki total 15 badan khusus yang menjalankan
berbagai fungsi atas nama PBB. Badan-badan khusus PBB yang akan dibahas dalam makalah ini
meliputi Uni Telekomunikasi Internasional, Uni Pos Sedunia, Organisasi Perburuhan
Internasional, Organisasi bahan makanan dan pertanian, Unesco, Dana Moneter Internasional,
Bank Internasional untuk pembangunan dan perkembangan.
Uni Telekomunikasi Internasional (ITU) didirikan untuk menstandardisasi dan mengatur siaran
radio dan telekomunikasi internasional. ITU didirikan di Paris pada 17 Mei 1865 dengan nama
Uni Telegraf Internasional. Tugas utama ITU meliputi standardisasi, alokasi spektrum radio, dan
pengorganisasian pengaturan rangkaian interkoneksi antarnegara berbeda untuk memungkinkan
panggilan telepon internasional, yang dalam hal ini berfungsi untuk telekomunikasi. Fungsinya
mirip dengan apa yang dilakukan UPU untuk layanan pos. ITU memiliki kantor pusat di Jenewa,
Swiss di sebelah kampus utama PBB.

Kesatuan Pos Sedunia (UPU), yang berkantor pusat di Bern, Swiss, bertugas mengoordinasikan
kebijakan pos di antara negara-negara anggota, dan mengelola sistem pos di seluruh dunia. Setiap
negara anggota menyetujui persyaratan yang sama untuk melakukan tugas pos internasional.

Organisasi Buruh Internasional (ILO) menangani masalah ketenagakerjaan di dunia. Kantor


pusatnya berada di Jenewa, Swiss. Didirikan pada tahun 1919, ILO dibentuk melalui negosiasi
Perjanjian Versailles dan awalnya merupakan salah satu badan dari Liga Bangsa-Bangsa. ILO
menjadi anggota dari sistem PBB setelah pembubaran Liga Bangsa-Bangsa yang diikuti dengan
pembentukan PBB pada akhir Perang Dunia Il. Konstitusinya sebagaimana telah mengalami
perubahan (amandemen) hingga saat ini, memuat Deklarasi Philadelphia tentang maksud dan
tujuan ILO. Sekretariatnya dikenal sebagai Kantor Buruh Internasional.

Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa berusaha untuk


mengupayakan tindakan berskala internasional agar dapat mengalahkan bencana kelaparan.
Dengan beranggotakan negara-negara maju dan negara-negara berkembang, FAO bertindak
sebagai forum netral di mana semua negara secara setara bertemu bersama-sama untuk
menegosiasikan kesepakatan dan memperdebatkan kebijakan. Mandat FAO adalah untuk
menaikkan tingkat gizi, meningkatkan produktivitas pertanian, memperbaiki kehidupan penduduk
pedalaman dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dunia. FAO adalah badan khusus PBB
terbesar di dunia. FAO didirikan pada tahun 1945 dan kantor pusatnya terletak di Roma, Italia.

Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO)


adalah badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa yang didirikan pada tahun 1946 dengan kantor
pusatnya berada di Paris, Prancis. Tujuan UNESCO adalah untuk berkontribusi pada perdamaian
dan keamanan dengan mempromosikan kolaborasi internasional di bidang bl pendidikan, ilmu
pengetahuan, dan budaya dalam rangka meningkatkan rasa saling menghormati yang berlandaskan
keadilan, penegakan hukum, serta hak asasi manusia dan kebebasan mendasar yang dinyatakan di
dalam Piagam PBB.

Dana Moneter Internasional (IMF) ialah bagian dari sistem PBB dan memiliki perjanjian
hubungan formal dengan PBB, tetapi tetap mempertahankan independensinya.[8] IMF bertugas
untuk mengatur kerja sama moneter dan stabilitas keuangan. IMF juga dapat bertindak sebagai
forum nasihat, negosiasi, dan bantuan seputar masalah keuangan. IMF berkantor pusat di
Washington, D.C., Amerika Serikat.

Dana Internasional untuk Pengembangan Pertanian (IFAD) yang didirikan sebagai lembaga
keuangan internasional pada tahun 1977, menjadi salah satu hasil utama dari Konferensi Pangan
Dunia pada tahun 1974, dan juga sebagai tanggapan terhadap situasi di Sahel. IFAD berdedikasi
untuk memberantas kemiskinan di daerah pedalaman negara-negara berkembang. Kantor pusatnya
berada di Roma, Italia.

B. Rumusan Masalah:
1. Apa pengertian Uni Telekomunikasi Internasional?
2. Apa pengertian dengan Uni Pos Sedunia?
3. Apa pengertian Organisasi bahan makanan dan pertanian?
4. Apa yang dimaksud UNESCO?
5. Apa yang dimaksud Dana Moneter Internasional?
6. Apa itu Bank Internasional untuk pembangunan dan perkembangan?

C. Tujuan Penelitian
Dengan adanya makalah ini yang membahas mengenai Uni Telekomunikasi Internasional, Uni
Pos Sedunia, Organisasi Perburuhan Internasional, Organisasi bahan makanan dan pertanian,
Unesco, Dana Moneter Internasional, Bank Internasional untuk pembangunan dan perkembangan,
diharapkan pembaca dapat memahami beberapa badan khusus tersebut.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Uni Telekomunikasi Internasional (ITU - International Telecommunication Union)

ITU adalah sebuah badan PBB yang bertanggung jawab atas regulasi dan koordinasi sektor
telekomunikasi internasional. ITU didirikan pada tahun 1865 dan memiliki tugas utama untuk
mengembangkan standar teknis, alokasi spektrum frekuensi, dan merancang kebijakan yang
berkaitan dengan telekomunikasi global. ITU juga bertanggung jawab atas pemantauan
perkembangan teknologi telekomunikasi dan mempromosikan akses yang lebih luas ke layanan
telekomunikasi di seluruh dunia. ITU memiliki tiga sektor utama: Radiokomunikasi (ITU-R),
Standarisasi (ITU-T), dan Pengembangan (ITU-D).

Peran Indonesia :
 Indonesia adalah anggota ITU dan aktif berpartisipasi dalam kegiatan organisasi ini.
Negara ini terlibat dalam proses perancangan dan pengembangan standar teknis
telekomunikasi internasional yang diatur oleh ITU.
 Indonesia juga berperan dalam merancang kebijakan telekomunikasi internasional,
termasuk dalam alokasi spektrum frekuensi untuk berbagai layanan komunikasi, seperti
jaringan seluler dan penyiaran.
 Melalui keterlibatan aktif di ITU, Indonesia dapat memastikan bahwa kepentingan
nasionalnya dalam sektor telekomunikasi terwakili dan dijaga dalam lingkup
internasional.

Uni Pos Sedunia (UPU - Universal Postal Union)

UPU adalah sebuah badan internasional yang bertanggung jawab atas koordinasi layanan pos dan
perantara antarbangsa. UPU didirikan pada tahun 1874 sebagai badan PBB yang berfokus pada
pengembangan sistem pos global yang efisien dan terpadu. Salah satu tujuan utama UPU adalah
untuk memastikan aliran pos internasional yang lancar dan teratur. UPU juga membantu negara-
negara anggota dalam merancang regulasi dan tarif pos yang adil serta memberikan panduan
teknis untuk pengembangan layanan pos yang lebih baik.

Peran Indonesia :
 Indonesia juga merupakan anggota UPU dan berkontribusi dalam pembangunan sistem
pos global yang efisien. Melalui partisipasinya dalam UPU, Indonesia terlibat dalam
pembuatan kebijakan dan regulasi yang berkaitan dengan layanan pos dan pengiriman di
tingkat internasional.
 Negara ini juga berperan dalam memastikan aliran pos internasional yang lancar dan
teratur. Hal ini mencakup kerja sama dengan negara-negara lain untuk mengatur tarif pos
yang adil dan merancang sistem pengiriman yang efisien.

Organisasi Buruh Internasional (ILO - International Labour Organization)

ILO adalah sebuah badan PBB yang bertanggung jawab atas masalah ketenagakerjaan dan
hubungan pekerja di tingkat internasional. ILO didirikan pada tahun 1919 dan berfungsi untuk
mempromosikan norma-norma dan praktek-praktek kerja yang layak, termasuk hak-hak pekerja,
keamanan kerja, dan perlindungan sosial. ILO juga berperan dalam memfasilitasi dialog sosial
antara pemerintah, pekerja, dan pengusaha untuk mencapai kesepakatan yang adil dalam isu-isu
ketenagakerjaan. Salah satu tugas utama ILO adalah mengembangkan dan memantau konvensi-
konvensi internasional yang berkaitan dengan ketenagakerjaan dan hak asasi manusia di tempat
kerja.

Peran Indonesia :
 Indonesia adalah anggota aktif ILO dan telah mengadopsi konvensi-konvensi
internasional yang dikeluarkan oleh ILO untuk melindungi hak-hak pekerja dan mengatur
masalah ketenagakerjaan.
 Indonesia terlibat dalam dialog sosial dengan masyarakat pekerja dan pengusaha di
tingkat nasional, dan ini dapat membantu negara dalam melaksanakan standar ILO secara
efektif.
 Melalui partisipasinya dalam ILO, Indonesia berusaha untuk mempromosikan dan
meningkatkan standar kerja yang layak dan perlindungan sosial bagi pekerja di dalam
negeri serta berkontribusi dalam upaya memperbaiki situasi ketenagakerjaan di tingkat
internasional.
Ketiga organisasi ini memiliki peran penting dalam mempromosikan kerjasama internasional
dan menangani isu-isu yang bersifat global di bidang telekomunikasi, pos, dan
ketenagakerjaan. Mereka bekerja untuk menciptakan standar, regulasi, dan kerangka kerja
yang membantu negara-negara di seluruh dunia dalam mengelola aspek-aspek ini secara
efektif dan berkelanjutan.

B. Organisasi Bahan Makanan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization)

Menurut Fajariah, (2023: 29-30) Food and Agriculture Organization (FAO) merupakan
organisasi khusus di bawah naungan PBB bergerak di bidang pangan dan pertanian yang
menjalankan upaya internasional untuk memerangi kelaparan. FAO dibentuk pada 16 Oktober
1944 dari pelaksanaan United Nations Conference on Food and Agriculture di Amerika Serikat
yang dihadiri oleh 44 negara. Dibentuknya organisasi ini bertujuan untuk membantu negara-
negara dalam meningkatkan standar hidup, meningkatkan gizi masyarakat di semua negara,
meningkatkan efisiensi pertanian, kehutanan dan perikanan, memperbaiki kondisi masyarakat
tertinggal akan pemenuhan gizi dan nutrisi, serta meningkatkan produktivitas pangan dan
pertanian
Organisasi ini beranggotakan sebanyak 195 anggota dengan 194 merupakan negara anggota dan
Uni Eropa. Organisasi ini memiliki kantor pusat di Roma, Italia. FAO sendiri merupakan
organisasi yang menjadi sebuah wadah untuk mengkoordinasikan upaya pemerintah dalam
membantu mengembangkan pertanian, kehutanan, perikanan, dan lain sebagainya. FAO memiliki
tujuan untuk mencapai ketahanan pangan di semua negara dan memastikan bahwa semua
masyarakat bisa mengakses pangan dengan baik, mendapatkan makanan dengan kualitas yang
baik, serta terpenuhi gizi dan nutrisinya, sehingga masyarakat bisa hidup secara sehat dan aktif

Selain itu, menurut Cahyati (2021: 90-91) FAO merupakan Organisasi Pangan dan
Pertanian yang dinaungi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). FAO bertekad untuk
meningkatkan gizi & standar hidup, meningkatkan produksi, pemasaran, dan distribusi makanan
serta produk pertanian, mempromosikan pembangunan pedesaan & membrantas kelaparan.
Indonesia resmi menjadi anggotan FAO sejak tahun 1949. Sebagai anggota, Indonesia sudah
diberikan kepercayaan untuk mengelola berbagai komite & kelompok kerja penting, termasuk
posisi Ketuan Independen Komite FAO, komite makanan, komite konstitusional serta hukum.
Seiring berkembangnya hubungan Indonesia dengan FAO, jumlah program FAO di Indonesia
meningkat. Karena sebab itu, kantor FAO yang berada di Jakarta mulai dibuka pada tahun 1979.

Sama seperti halnya organisasi-organisasi internasional lainnya, FAO juga memiliki visi-
misi, tugas dan tujuan dalam pembentukannya. Ada pun Visi dari Organisasi Pangan dan
Pertanian adalah“Remaining fully responsive to the ideas and requirements of member, and being
recognized for leadership and partnership in helping to build a food secure world” (Responsif
terhadap keinginan negara anggotanya, memiliki kepemimpinan dan kemitraan yang diakui
dalam rangka menciptakan dunia yang cukup pangan). Organisasi Pangan dan Pertanian juga
memiliki misi sebagai berikut, Mengurangi kerawanan pangan dan menurunkan kemiskinan di
pedesaan, membantu merumuskan kebijaksanaan dan peraturan perundangan yang menunjang
bidang pertanian, perikanan dan kehutanan, meningkatkan suplai makanan secara
berkesinambungan, mengkonservasi sumberdaya alam. meningkatkan iptek tentang makanan,
pertanian, perikanan dan kehutanan.

1. Tugas dan Tujuan organisasi Bahan Makanan dan Pertanian (Food and Agriculture
Organization)

Menurut Rahman (2017: 1249) FAO memiliki tugas untuk menghimpun, menganalisa,
menerjemahkan dan menyebarluaskan informasi yang berkaitan dengan pangan, gizi, dan
pertanian (perikanan, peternakan, kehutanan dan hasil-hasil laut). Selain itu, FAO juga bertugas
mendorong dan dan memberikan rekomendasi untuk bertindak baik secara nasional maupun
secara internasional yang berhubungan dengan:

a. Melaksanakan pendidikan dan peng-administrasian serta menyebarluaskan tentang ilmu dan


praktek gizi, pangan dan pertanian,
b. Melestarikan sumber daya alam dan menerapkan metoda produksi pertanian.
c. Memantapkan pemrosesan, pemasaran dan pendistribusian pangan dan hasilhasil pertanian.
d. Menerapkan kebijaksanaan internasional dengan memperhatikan perjanjian-perjanjian
mengenai komoditi pertanian. Secara umum menerapkan kebijakan-kebijakan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.

Selain itu, FAO mempunyai tujuan utama untuk membantu negara-negara anggotanya dalam
upaya mereka untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya dan sekaligus meningkatkan
ketahanan pangan guna kepentingan umat manusia di dunia melalui:

a. Memperbaiki tingkat gizi dan taraf hidup rakyat di wilayah hukum masing-masing.
b. Meningkatkan efesiensi dan produksi semua hasil pangan dan pertanian.
c. Memperbaiki kondisi penduduk pedesaan.
d. Menunjang perekonomian dunia dan membebaskan manusia dari kelaparan.

Dalam mencapai tujuannya, FAO melaksanakan fungsinya dalam empat bidang:


a. Mengumpulkan, menganalisa dan menyebarkan informasi Memberikan nasihat kepada
pemerintah mengenai kebijaksanaan dan perencanaan
b. Menggalakkan konsultasi dan kerjasama diantara anggota
c. Memberikan nasihat dan bantuan teknis dalam segala aspek pangan dan pertanian, termasuk
pelaksanaa proyek.

UNESCO
Menurut Priscilla dan Yudharta (2021: 68) United Nations Educational, Scientific and
Cultural Organization, disingkat UNESCO merupakan badan khusus PBB yang didirikan pada
tahun 1945. UNESCO berdiri dengan ditandatanganinya konstitusi UNESCO di London pada
tanggal 16 November 1945. Suasana keprihatinan atas terjadinya perang dunia pertama dan kedua
secara berturut-turut yang kurang dari masa satu generasi dinyatakan sebagai tujuan dasar dari
pendirian dan sekaligus menjadi moto organisasi ini yang tertuang dalam kalimat terkenal
berikut: since wars begin in the mind of men, it is in the minds of men that the defenses of peace
must be constructed (oleh karena perang diawali dari pikiran manusia, maka dalam pikiran
manusialah upaya menjaga perdamaian dibangun).

Dalam melaksanakan tugasnya, UNESCO meletakkan prioritasnya pada masalah kesetaraan


gender, pendidikan, dan pengembangan Negara-negara Afrika. UNESCO telah memiliki rencana
aksi kesetaraan gender UNESCO tahun 2014- 2021 yang memberikan perhatian khusus pada kasus-
kasus kekerasan terhadap perempuan, terutama di wilayah konflik. UNESCO berusaha mengatasi
masalah tersebut sesuai dengan tugas UNESCO, yaitu dengan memberikan pendidikan.

1. Struktur UNESCO
Dikutip dari Kemetrian Luar Negeri Republik Indonesia (2022) UNESCO memiliki
beberapa struktur diantaranya adalah sebagai berikut :
a. General Conference: organ tertinggi/badan pengambil keputusan utama UNESCO, berlangsung
dua tahun sekali. GC terakhir (ke-41) pada 2021.
b. Executive Board: terdiri dari 58 negara anggota yang dipilih oleh General Conference, untuk
masa kerja selama empat tahun. Anggota EB bertemu dua kali setahun, dan memiliki fungsi
untuk mengkaji perkiraan anggaran dan program kerja UNESCO sebelum diadopsi oleh General
Conference, serta mengawasi pelaksanaan program-program UNESCO.
c. Sekretariat: Sekretariat UNESCO, dikepalai oleh Direktur Jenderal, merupakan organ yang
menjalankan berbagai program UNESCO. DG UNESCO dinominasikan oleh EB dan dipilih oleh
GC UNESCO.
d. Jakarta Field Office: Kesepakatan antara Pemri dan UNESCO untuk pendirian kantor UNESCO
di Jakarta ditandatangani pada 1967. Sejak 2001, Kantor UNESCO Jakarta menjadi Science
Bureau for Asia and the Pacific and Cluster Office Indonesia, Malaysia, dan Filipina, dan sejak
tahun 2002, menjadi focal point untuk Timor Leste.

2. Peran UNESCO
Menurut Mahjuro (2007: 15) Peran UNESCO adalah mengkampanyekan kedamaian dan
keamanan dengan mempromosikan kerja sama antar negara melalui pendidikan, sains, dan
budaya dalam rangka meningkatkan rasa hormat universal kepada keadilan, peraturan hukum,
dan HAM dan kebebasan dasar.
Dengan 50 kantor wilayah dan beberapa institut dan pusat di seluruh dunia. UNESCO
mengejar aksinya melalui lima program utama: pendidikan, ilmu alam, ilmu sosial & manusia,
budaya, dan komunikasi & informasi. Proyek yang disponsori oleh UNESCO termasuk program
"literacy", teknikal, dan pelatihan-guru; program ilmu internasional; proyek sejarah regional dan
budaya, promosi keragaman budaya; kerja sama persetujuan internasional untuk mengamankan
warisan budaya dan alam dunia dan untuk memelihara HAM; dan mencoba untuk memperbaiki
perbedaan digital dunia.

C. Dana Moneter Internasional dan Bank Internasional untuk Pembangunan Dan


Perkembangan
a. Dana Moneter Internasional/ International Monetary Fund (IMF)
International Monetary Fund (IMF) merupakan organisasi moneter internasional yang
berperan besar dalam mengakhiri kekacauan sistem moneter internasional. Dengan
hadirnya IMF, maka penyeragaman ketentuan nilai tukar dalam sistem nilai tukar yang
sebelumnya tidak jelas atau mengambang sehingga menghambat perdagangan
internasional dapat teratasi (Widhiyanti, 2020).
Tujuan IMF terdapat pada Articles of Agreement International Monetary Fund Pasal 1
Bagian (i) sampai (vi) bahkan salah satunya adalah turut serta memberikan bantuan dana
keuangan bagi negara anggota. Pemberian dana bantuan ditegaskan dalam tujuan
pembentukan IMF serta dalam bentuk kegiatan IMF, oleh karena itu peran IMF sebagai
dokter penolong dalam krisis sudah menjadi cap tersendiri bagi organisasi tersebut,
IMF memberikan bantuan dana berfokus pada isu makro ekonomi skala
internasional, menyelesaikan masalah neraca pembayaran negara serta permasalahan
kebijakan moneter jangka pendek hingga menengah.
IMF senantiasa siap untuk memberikan pinjaman valuta asing kepada negara
anggotanya yang tengah dililit kesulitan berupa defisit transaksi berjalan yang parah
dan tidak dapat diatasi dengan kebijakan fiskal atau moneter. Dana yang dipinjamkan
oleh IMF merupakan dana kuota para negara anggota IMF itu sendiri, tertuang pada
Pasal 3 Articles of Agreement of The International Monetary Fund. Oleh karena itu pinjaman
IMF berlaku tindakan pengamanan terhadap dana pinjaman yang diberikan kepada
negara pemohon. Hal ini dilakukan guna mengamankan dana pinjaman serta
memastikan bahwa dana tersebut akan dapat dikembalikan, apabila terjadi penarikan
dari persetujuan yang ada. Prinsip ini dikemukakan dalam Anggaran Dasar pendirian IMF,
dimana adequate safeguards diperlukan pada setiap pemberian pinjaman.

Pinjaman IMF, umumnya akan diberikan dengan balance of payments support atau
pinjaman yang dipergunakan untuk memperkuat cadangan devisa suatu negara, pinjam
oleh IMF agar terjalin kepercayaan bagi negara untuk menghadapi berbagai kewajiban
pembayaran ke luar negeri termasuk pembayaran impor serta agar mampu memberikan angka
yang lebih baik pada cadangan devisa negara peminjam. Usai Dewan Eksekutif menyetujui
pinjaman, IMF memantau bagaimana anggota menerapkan tindakan kebijakan yang
mendasarinya. Kembalinya suatu negara ke kesehatan ekonomi dan keuangan memastikan
bahwa dana IMF dibayar kembali sehingga dapat disediakan untuk negara-negara anggota
lainnya. Apabila Dewan Eksekutif meninjau bahwa negara yang ingin mengajukan pinjaman
belum memenuhi kriteria, maka negara tersebut dapat diminta untuk melakukan beberapa
langkah agar negara tersebut memenuhi kriteria pinjaman. Perubahan selanjutnya kemudian
akan terjadi setelah pinjaman disetujui.

Structural Adjustment Program adalah salah satu instrumen yang IMF miliki istilah
tersebut digunakan oleh IMF dalam memberikan persyaratan kondisi negara yang ingin
meminjam namun pada nyatanya hal itu akan mengarah kepada kemiskinan pada negara
tersebut, salah satunya penjualan asset negara. IMF biasanya akan mendesak negara
peminjam untuk melakukan apa yang menurut mereka paling besar memiliki pengaruh
keuangan, seperti dengan mengurangi pengeluaran publik, menaikkan pajak, seperti
memotong subsidi untuk bahan bakar atau makanan dan menerapkan reformasi yang
dirancang untuk menurunkan rasio utang terhadap Produk domestik bruto (PDB).
b. Bank Internasional untuk Pembangunan dan Perkembangan/ World Bank
Bank Dunia atau yang kita kenal dengan sebutan World Bank adalah lembaga keuangan
internasional yang berafiliasi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). World Bank
dirancang untuk membiayai proyek-proyek pembangunan pada negara anggota. Adapun,
kantor pusat World Bank sendiri terletak di Washington DC, Amerika Serikat. Selain itu,
World Bank juga memberikan bantuan berupa teknikal dan saran regulasi ekonomi. Lembaga
ini pun turut mengawasi pelaksaan pasar bebas termasuk infrastruktur, pendidikan, dan
kesehatan. Bersama dengan International Monetary Fund (IMF) dan Organisasi Perdagangan
Dunia, World Bank terlibat dalam kegiatan reformasi lembaga publik di negara berkembang.
Bank Dunia (World Bank) didirikan pada 1 Juli 1944 dengan nama Bank Internasional
untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (IBRD). Awalnya, World Bank dibentuk dengan
tujuan untuk memberi bantuan berupa pendanaan kepada negara-negara yang terdampak
akibat Perang Dunia II. Sejarah World Bank berawal dari Konferensi Bretton Woods yang
diikuti oleh delegasi dari 44 negara. Dari hasil konferensi tersebut, selain terbentuk IBRD
juga terbentuk IMF. Pendiri World Bank adalah John Maynard Keynes yang merupakan
seorang ekonom asal inggris serta Harry Dexter yang merupakan pejabat senior di
Kementerian Keuangan Amerika Serikat.
Terdapat 5 (lima) tujuan utama didirikannya World Bank. Pertama, membantu
rekonstruksi dan pembangunan dengan cara memfasilitasi modal untuk tujuan tertentu suatu
negara. Kedua, mendorong investasi lewat pinjaman atau jaminan. Ketiga, menyusun
pinjaman internasional yang bisa membiayai proyek baik besar ataupun kecil dengan
jaminan. Keempat, membantu perdagangan internasional dengan cara mempertahankan
keseimbangan saldo pembayaran. Kelima, mempengaruhi investasi internasional, sehingga
tercipta keadaan ekonomi yang damai.
Salah satu persyaratan agar sebuah negara bisa jadi anggota World Bank dan bisa pinjam
uang adalah harus jadi anggota IMF terlebih dahulu. Seperti diketahui, kedua lembaga ini
sama-sama bisa memberi pinjaman atau utang. Tetapi bedanya, IMF lebih memperhatikan
kinerja ekonomi makro dan sektor keuangan negara yang bersangkutan. Pinjaman IMF juga
lebih ditujukan untuk jangka pendek, sementara World Bank untuk jangka panjang.
Indonesia sendiri mulai meminjam di World Bank pada awal masa pemerintahan Presiden
Soeharto tahun 1968. Sebelum memberikan pinjaman, World Bank memberikan bantuan
teknis terlebih dahulu untuk mengidentifikasi kebijakan makro ekonomi, sektoral, dan dana
yang diperlukan. Saat itu, pinjaman yang diberikan World Bank tanpa bunga kecuali
dipotong dengan biaya administrasi
BAB II
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Badan-badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah organisasi otonom yang
bekerja sama dengan PBB. Mereka berkoordinasi melalui Dewan Ekonomi dan Sosial PBB serta
Kepala Badan Eksekutif untuk Kerjasama (Chief Executives Board for Coordination, CEB) di
tingkat antar-sekretariat. Pasal 57 dan 63 Piagam PBB memberikan kerangka hukum untuk
integrasi badan-badan ini dalam sistem PBB. Saat ini, PBB memiliki 15 badan khusus yang
menjalankan berbagai fungsi.
Salah satu badan khusus yang dibahas adalah Uni Telekomunikasi Internasional (ITU), yang
didirikan untuk mengatur siaran radio dan telekomunikasi internasional. ITU bertanggung jawab
atas standardisasi, alokasi spektrum radio, dan pengaturan rangkaian interkoneksi antarnegara
untuk mendukung panggilan telepon internasional. ITU mirip dengan Kesatuan Pos Sedunia (UPU)
dalam hal mengatur layanan pos. Kantor pusat ITU terletak di Jenewa, Swiss, dekat dengan
kampus utama PBB.
Badan-badan khusus PBB, seperti ITU, memiliki peran penting dalam mengatur berbagai aspek
komunikasi internasional, termasuk telekomunikasi dan siaran radio. Mereka berperan dalam
standarisasi dan koordinasi untuk memfasilitasi komunikasi lintas negara
.

Daftar Pustaka
Cahyati. (2021). Upaya food and agriculture organization (fao) dalam menangani krisis pangan di nusa
tenggara barat (ntb). Jurnal Analisis Sosial Politik. Vol,5. 90-91.

Ensiklopedia (2022). Badan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa.


https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Daftar_badan_khusus_Perserikatan_Bangsa-Bangsa diakses pada
selasa, 3 Oktob er 2023 pukul 16.00 WIB.

Darusman, Y. M. (2022). Konvensi Internasional (Pelaksanaan dan Pengawasannya). Pascal Books

KHAIRUNNISA, R. A. (2017). PERAN UNITED NATIONS WOMAN DALAM MENGAKHIRI


DISKRIMINASI TERHADAP PEREMPUAN DI AFGHANISTAN.

Fajariah. (2023). Rekomendasi kebijakan food and agriculture organization (fao) dalam membantu
mencapai ketahanan pangan indonesia pada masa pandemi covid-19. Surabaya: Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Hz, E. D., & Diana, L. (2023). Peran Organisasi Moneter Internasional Dalam Pemulihan Ekonomi Sri
Lanka Perspektif Hukum Ekonomi Internasional. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 9(16), 67-75.
Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia. (2022). The United Nations Educational, Scientific and
Cultural Organization (UNESCO).
https://kemlu.go.id/portal/id/read/4251/halaman_list_lainnya/the-united-nations-educational-
scientific-and-cultural-organization-unesco

Mahjuro. (2007). Pilar-pilar pendidikan rekomendasi unesco dalam perspektif pendidikan islam.
Semarang: Institut Agama Islam Negeri Walisongo.

Priscilla., & Yudharta. (2021). Implementasi Pilar-Pilar Pendidikan UNESCO. Asatiza: Jurnal
Pendidikan. Vol,2. 68.

Rahman. (2017).Peran FAO (Food and Agriculture Organization) Dalam Menangani Masalah Krisis
Pangan di Republik Afrika Tengah 2014 – 2016. eJurnal Ilmu Hubungan Internasional.

Anda mungkin juga menyukai