DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1 (XII MIPA 1)
1. Baiq Argiya Indriati Utari
2. Baiq Maulina Aprilia Utami
3. Baiq Nadiatul Ismi
4. Fenta Fersika Eka Nalaria
5. Muhammad Muhtada Azzam
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhu tugas untuk mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, dengan judul Kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang
dengan tulus memberikan do’a, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya kai berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.
Penyusun:
Kelompok 1 ( XI MIPA 1)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Tujuan Organisasi Internasional
2.2 Macam-macam Organisasi Internasional dan Peranannya
2.2.1 Organisasi PBB
2.2.2 Organisasi OKI
2.2.3 Organisasi ASEAN
2.2.4 Organisasi APEC
2.2.5 Organisasi GNB
2.2.6 Organisasi UNESCO
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Organisasi internasional merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh banyak negara
untuk saling bekerja sama. Masing-masing negara mengirim perwakilan untuk saling
bertemu, negosiasi dan mengutarakan pendapat. Kemudian setelah menemukan
kesepakatan, maka dilakukan tanda tangan perjanjian.
Organisasi ini sendiri diciptakan karena adanya kesamaan nasib, kebutuhan bersama dan
beberapa faktor lainnya demi mewujudkan kesejahteraan bersama antar negara. Selain
itu, tujuan organisasi internasional cukup banyak. Seperti mengatur agenda internasional,
menjadi mediator tawar-menawar politik, memfasilitasi inisiatif politik dan sebagai
pemercepat untuk membentuk koalisi.
1.3 TUJUAN
1.3.1 Untuk Mengetahui Pengertian dari Organisasi Internasional
1.3.2 Untuk Mengetahui Tujuan dari Organisasi Internasional
1.3.3 Untuk Mengetahui Peranan Indonesia dalam Organisasi Internasional
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Organisasi internasional merupakan organisasi yang menjadi subjek hukum internasional dan memiliki
kapasitas untuk membuat perjanjian internasional.Karena merupakan subjek hukum
Internasional,organisasi Internasional mempunyai hak dan kewajiban yang ditetapkan dalam konvensi-
konvensi internasional.
B. Tujuan
1. Mewujudkan dan memelihara perdamaian dunia, juga keamanan internasional dengan berbagai
variasi cara yang di pilih oleh organisasi internasional yang berhubungan di antara cara dan
upaya yang di sediakan hukum internasional. Kita bisa lihat juga, organisasi regional dan
global yang juga bisa bantu kita lebih memahami, lebih banyak hal.
2. Mengatur serta meningkatkan kesejahteraan dunia maupun negara anggota, melalui berbagai
cara yang di pilih dan sesuai dengan ketentuan organisasi yang bersangkutan.
Pemerintah RI mengutus Lambertus Nicodemus Palar sebagai Wakil Tetap RI yang pertama di PBB.Posisi
Wakil Tetap RI dijabatnya hingga tahun 1953.Sebagai negara anggota PBB,Indonesia terdaftar dalam
beberapa lembaga di bawah naungan PBB,misalnya ECOSOC(Dewan ekonomi dan sosial),ILO(Organisasi
Buruh Internasional),dan FAO(Organisasi Pangan dan Pertanian). Berikut adalah peran Indonesia di PBB:
-Indonesia mengirimkan Pasukan Garuda atau Kontingen Garuda (KONGA) ke wilayah-wilayah konflik.
Hal ini adalah bentuk kontribusi Indonesia di bawah naungan tujuan organisasi PBB untuk menciptakan
perdamaian dunia.
-Indonesia memberikan bantuan pangan ke Ethiopia saat dilanda bahaya kelaparan pada tahun 1985.
Bantuan pangan tersebut disampaikan saat peringatan Hari Ulang Tahun FAO ke-40.
-Indonesia terpilih sebanyak 3 kali sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB. Indonesia
terpilih pertama kalinya pada periode 1974-1975. Indonesia kemudian terpilih kedua kalinya pada
periode 1995-1996. Terakhir, Indonesia terpilih kembali untuk ketiga kalinya pada periode 2007-2009.
-Indonesia mencatat prestasi di International Law Commission (ILC) atau Komisi Hukum Internasional
PBB dengan terpilihnya mantan Menlu Mochtar Kusuma Atmadja. Ia terpilih sebagai anggota ILC untuk
periode 1992 – 2001.
-Indonesia kembali mencatat prestasi di ILC dengan terpilihnya Duta Besar Nugroho Wisnumurti sebagai
anggota ILC periode 2007 -2011. Ia terpilih setelah bersaing dengan 10 kandidat lainnya dari Asia.
-Indonesia dua kali terpilih sebagai anggota Dewan HAM. Pertama adalah saat Indonesia terpilih
menjadi salah satu anggota pertama Dewan HAM dari 47 negara anggota PBB lainnya yang dipilih pada
tahun 2006. Indonesia terpilih kembali pada periode 2007 – 2010 melalui dukungan 165 suara negara
anggota PBB.
-Indonesia selalu menempatkan Wakil Tetap RI di PBB semenjak aktif menjadi anggota PBB.
-Indonesia menerima OKI (Organisasi Kerjasama Islam dahulu mandat sebagai Ketua dari Committee of
Six. Indonesia bertugas memfasilitasi perundingan damai antara Moro National Liberation Front (MNLF)
dengan Pemerintah Filipina pada tahun 1993.
-Indonesia mendukung pelaksanaan OIC’s Ten-Year Plan of Action dalam Konferensi Tingkat Tinggi
pertama di OKI di Senegal.
-Indonesia mendorong negara-negara Islam untuk memperhatikan konflik antara Palestina-Israel dan
mencari jalan keluar atas konflik tersebut.
-Indonesia mendorong Islamic Development Bank dan Sekretariat Oki untuk menggerakkan daya
lainnya sebagai upaya pelaksanaan OIC Strategic Health Programme of Action.
Indonesia menjadi salah satu negara yang mempelopori berdirinya ASEAN. ASEAN merupakan organisasi
regional yang bergerak di bidang ekonomi dan geo-politik bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Organisasi ini dibentuk oleh Indonesia,Malaysia,Singapura,Thailand,dan Filipina berdasarkan “deklarasi
Bangkok” pada 8 Agustus 1967 di Bangkok. Berikut adalah peran Indonesia di ASEAN:
-Indonesia mendapatkan kepercayaan untuk mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN. KTT ASEAN
ke-1 yang dilaksanakan di Bali pada 23 – 24 Februari 1976. Pada KTT ke-1 terdapat kesepaktan tentang
pembentukan secretariat ASEAN yang berpusat di Jakarta dengan Sekretaris Jenderal pertamanya yakni
H. R. Dharsono.
-Indonesia menjadi tuan rumah dari KTT ASEAN ke-9 yang dilaksanakan di Bali pada 7 – 8 Oktober 2003.
Pada KTT tersebut Indonesia mengusulkan pembentukan Asean Community yang mencakup bidang
sosial, ekonomi, budaya, dan keamanan.
-Indonesia kembali menjadi tuan rumah dari KTT ASEAN ke-18. KTT tersebut dilaksanakan di Jakarta
pada 4 – 8 Mei 2011.
-Indonesia menjadi tuan rumah dari KTT ASEAN ke-19 yan dilaksanakan di Bali pada 17 – 19 November
2011. Pada KTT ini disepakati tentang kawasan bebas senjata nuklir di Asia Tenggara atau Southeast Asia
Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ).
-Indonesia sebagai negara anggota ASEAN selalu berusaha menciptakan perdamaian di kawasan Asia
Tenggara. Misalnya, Indonesia menjadi penengah konflik antara Kamboja dan Vietnam pada tahun 1987.
Hingga akhirnya pada tahun 1991 dalam Konferensi Paris, kedua negara yang berkonflik menyepakati
perjanjian damai.
Sejarah pembentukan APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) adalah forum kerja sama ekonomi yang
terdiri dari 22 negara anggota yang tersebar di seantero benua Asia dan wilayah lingkar Samudera
Pasifik. APEC berdiri pada bulan Januari 1989. Hingga kini terdapat 21 ekonomi yang menjadi anggota
negara APEC yang salah satunya adalah Indonesia. Setiap anggota APEC disebut “Ekonomi” karena
setiap anggota saling berinteraksi sebagai entitas ekonomi dan bukan sebagai negara. Selain Manfaat
APEC bagi Indonesia dan Manfaat APEC Bagi Anggotanya Terdapat beberapa peran Indonesia dalam
APEC, yakni sebagai berikut:
-Indonesia menjadi ketua dan tuan rumah KTT ke-21 APEC yang bertemakan “Resilient Asia Pacific,
Engine of Global Growth.”
-Indonesia menjabat sebagai Ketua APEC period 1994. Posisi tersebut mengizinkan Indonesia untuk
lebih banyak berpartisipasi dan mempengaruhi arah kebijakan di dalam APEC. Pada masa kepemimpinan
Indonesia, APEC berhasil melahirkan deklarasi bernama Bogor Declaration dan Bogor Goals.
-Indonesia adalah tuan rumah dari Konferensi Tingkat Tinggi APEC 1994. Sebanyak 18 pemimpin negara
anggota APEC hadir pada KTT tersebut. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai sorotan dunia, sehingga
menjadikan potensi pariwisata Indonesia menjadi disebarluaskan.
-Indonesia menjadi negara yang mendorong terbentuknya ECOTECH di dalam dunia kerja sama
ekonomi Asia Pasifik pada KTT APEC 15 November 1994. ECOTECH (Economic and Technical
Cooperation) yang merupakan salah satu pilar utama pembangunan ekonomi dalam konteks APEC.
Terbentuknya ECOETCH dimaksudkan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi Asia Pasifik yang
berkelanjutan dan merata, sehingga mengurangi kesenjang ekonomi diantara negara-negara anggota
APEC. Hal ini dilakukan melalui pembangunan kapasitas sumber daya manusia dan institusi suatu negara
anggota.
Indonesia merupakan negara yang menjalankan politik luar negeri bebas-aktif. Salah satu keikutsertaan
Indonesia dalam ranah politik luar negeri terwujud dalam Gerakan Non-Blok.Gerakan ini diprakarsai oleh
lima tokoh dari masing-masing negara yakni Ir. Soekarno (Presiden Indonesia), Pandit Jawaharlal Nehru
(Perdana Menteri India), Gamal Abdel Nasser (Presiden Mesir), Josep Broz Tito (Presiden Yugoslavia),
dan Kwame Nkrumah (Presiden Ghana).Gerakan Non-Blok dibentuk karena dunia terbagi menjadi dua
blok, yaitu blok barat yang menganut paham liberal dan blok timur yang berpaham komunis. Adapun
blok barat dipimpin oleh Amerika Serikat, sementara blok timur dipimpin oleh Uni Soviet.Gerakan Non-
Blok memiliki lima prinsip, di antaranya:
-Menjaga perdamaian.
-Meredakan ketegangan dunia akibat munculnya perseteruan antara blok barat dengan blok timur.
-Indonesia merupakan salah satu negara yang memprakarsai pembentukan Gerakan Non-Blok.
-Indonesia menjadi tuan rumah dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non-Blok di Jakarta pada
1992.
-Indonesia turut meredakan ketegangan yang terjadi di kawasan bekas Yugoslavia pada 1991.
-Indonesia pernah menjadi Ketua Gerakan Non-Blok di pada 1992. Melalui kedudukannya, Indonesia
berupaya menyelesaikan masalah utang luar negeri yang dialami oleh negara-negara berkembang
miskin secara terpadu, berkesinambungan, dan komprehensif.
-Indonesia bekerja dengan Brunei Darussalam mendirikan Pusat Kerja Sama Teknik Selatan-Selatan GNB
di Jakarta untuk memperkuat hubungan antarnegara anggota. Program tersebut difokuskan untuk
mengentaskan kemiskinan, memajukan usaha kecil dan menengah, serta menerapkan teknologi
informasi dan komunikasi.
-Indonesia mengatasi kesulitan finansial yang dialami UNESCO melalui program IFIT (Indonesia Funds-
In-Trust). Langkah UNESCO untuk menerima Palestian sebagai anggotanya menyebabkan Amerika
Serikat menghentikan pembayaran kontribusi negaranya.Indonesia berkontribusi sebesar 10 juta dolar
AS.Enam juta dolar digunakan untuk dana darurat,sedangkan 4 juta dolar dialokasikan untuk program
IFIT.
-Indonesia terpilih sebagai anggota Badan Eksekutif UNESCO untuk periode 2017 – 2021. Hal ini
merupakan bentuk partisipasi aktif Indonesia dalam UNESCO.UNESCO mengakui Indonesia sebagai
negara besar dalam promosi dan pelestarian budaya.Status Indonesia sebagai anggota badan eksekutif
UNESCO dapat memberi ruang strategi bagi Indonesia untuk berkontribusi nyata dalam UNESCO.
-Indonesia berperan aktif dalam mengimplementasikan Konensi UNESCO 2005. Indonesia menjadi salah
satu negara Pihak sejak meratifikasi konvensi ini pada tahun 2012 silam. Selain itu, Indonesia juga
menjadi anggota Komite Antar Pemerintan Konvensi ini untuk periode 2015 – 2019. Konvensi UNESCO
2005 adalah instrumen standar pengaturan internasional yang menyediakan kerangka kerja bagi tata
kelola budaya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Indonesia memiliki peran yang besar di berbagai organisasi internasional. Semua itu merupakan
perjuangan keras yang telah dilakukan oleh Indonesia selama bertahun-tahun.Indonesia selalu berusaha
untuk berperan aktif dalam berorganisasi,agar dapat memperjuangkan terciptanya perdamaian dunia
dan dapat mengatasi ketegangan Internasional.
https://sejarahlengkap.com/indonesia/peran-indonesia-dalam-organisasi-internasional
https://sejarahlengkap.com/indonesia/peran-indonesia-dalam-unesco