Anda di halaman 1dari 8

Peran Indonesia di PBB

Sebagai anggota PBB, Indonesia juga tergabung dalam


beberapa lembaga di bawah naungan PBB. Diantaranya
Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC), Organisasi Buruh
Internasional (ILO), dan Organisasi Pangan dan
Pertanian (FAO).
Selain tergabung dalam beberapa organisasi dunia,
peran Indonesia dalam PBB juga bisa dilihat dari
aksi nyata bangsa ini dalam menegakkan
perdamaian dunia. Menurut penjelasan di buku
“Pengetahuan Sosial Sejarah”, berikut beberapa
peran Indonesia sebagai anggota PBB.
1. Mengirimkan Pasukan Garuda
Indonesia diketahui sudah sejak lama mengirimkan
kontingen Garuda untuk turut serta dalam perdamaian
dunia. Pasukan Garuda mengembang misi perdamaian
PBB di beberapa negara yang sedang mengalami
konflik.
2. Pelopor Gerakan Non Blok (GBN)
Gerakan Non Blok adalah organisasi dunia yang di
dalamnya berisikan negara-negara yang tidak beraliansi
atau berpihak kepada kekuatan besar apapun. Dengan kata
lain, Gerakan Non Blok merupakan perkumpulan negara
yang bersikap netral.
H
Indonesia menjadi salah satu pelopor gerakan ini. Gerakan
Non Blok berupaya meredakan ketegangan dunia dan
menciptakan perdamaian yang pada saat itu sedang terjadi
perang dingin antara Blok Barat dan Timur.
3. Mensponsori Penyelenggaraan Jakarta Informal
Meeting (JIM I) bulan Juli 1988
Peran Indonesia dalam PBB juga turut aktif
membantu menyelesaikan konflik di Kamboja
dengan mensponsori penyelenggaraan Jakarta
Informal Meeting (JIM I) ada bulan Juli 1988.
Kegiatan ini berhasil menemukan penyelesaian
konflik di Kamboja yaitu penarikan pasukan
Vietnam dari Kamboja. Dalam kegiatan ini juga
mengupayakan pencegahan rezim Pol Pot yang
sudah banyak membantai rakyat Kamboja.
4. Menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB
Dalam buku “PPKn Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK” juga
disebutkan peran Indonesia di PBB yaitu menjadi Dewan
Keamanan (DK) PBB. Indonesia terpilih menjadi anggota
tidak tetap DK sebanyak empat kali. Periode pertama
pada 1974 – 1975. Periode kedua tahun 1995 – 1996.
Dan periode ketiga pada tahun 2007 – 2009. Periode
keempat pada 1 Januari 2019 hingga 31 Desember 2020.
Selama menjadi anggota tidak tetap DK, Indonesia
berperan menengahi, menjembatani, dan membentuk
konsensus di antara para anggota Dewan Keamanan PBB
dan negara anggota PBB lainnya.
5. Menjadi Anggota Dewan HAM
Selain menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB,
Indonesia juga menjadi salah satu anggota pertama Dewan
HAM dari 47 negara anggota PBB lainnya. Indonesia
terpilih sebagai anggota Dewan HAM pada tahun 2006,
kemudian terpilih lagi untuk periode 2007 – 2010 melalui
dukungan 165 suara negara anggota PBB.
Dalam jurnal Kajian Lemhannas RI Edisi 37, Maret 2019,
disebutkan ada empat fokus Indonesia dalam menjalankan
tugas keanggotaannya. Berikut penjelasannya:
1.Berupaya memperkuat ekosistem perdamaian dan
stabilitas dunia dengan cara meningkatkan kapasitas
pasukan perdamaian PBB, termasuk kontribusi kaum
wanita.
2.Berupaya meningkatkan sinergi antara DK PBB dan
organisasi di kawasan Asia Pasifik dalam rangka
mewujudkan perdamaian dunia.
3.Mendorong kemitraan global untuk mencapai sinergi
penciptaan perdamaian dan kegiatan pembangunan
berkelanjutan. Khusunya agenda Sustainable
Development Goals (SDGs) PBB 2030
4.Mendorong terbentuknya pendekatan komprehensif
global untuk mengurangi terorisme, radikalisme, dan
ekstrimisme. Indonesia juga menekan fokus dan atensi
pilitik luas negerinya terhadap isu Palestina.

Itulah beberapa peran Indonesia dalam PBB. Peran


tersebut cukup strategis untuk mewujudkan perdamaian
dunia.

Anda mungkin juga menyukai