Anda di halaman 1dari 15

MOSI 1 PKN

PERAN INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA MELALUI


HUBUNGAN INTERNASIONAL MASIH SANGAT MINIM

Contra
Indonesia memiliki peran tersendiri dalam perdamaian dunia,. sikap
politik Indonesia adalah bebas aktif. bebas artinya Indonesia tidak berpihak
kepada blok manapun, baik blok bsrst dsn blok timur. walapun demikian tidak
membuat Indonesia diam. Namun sebaliknya hal tersebut mengakibatkan
Indonesia aktif yang artinya Indonesia turut aktif dalam mewujudkan dunia
yang damai sesuai dengan amanat undang-undang dasar. sikap politik inilah
yang membuat Indonesia selalu menitik beratkan pada peran/kontribusi yang
dapat diberikan oleh bangsa Indonesia bagi kemajuan dan perdamaian dunia,
hal tersebutlah yang membuat kita tidak setuju kepada mosi diatas. Berikut
bukti bahwa Indonesia memiliki peran yang sangat besar bagi perdamaian dunia
melalui hubungan internasional :
6 Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia Melalui
Hubungan Internasional
written by Asih Kusumaningsih

Peran Indonesia dalam perdamaian dunia menjadi bukti dari penerapan Pembukaan UUD
1945 pada alinea keempat. Indonesia bahkan sudah menunjukkan komitmennya sebagai
negara yang menjunjung tinggi perdamaian dunia sejak merdeka tahun 1945. Indonesia mulai
bergabung dalam misi-misi perdamaian di bawah naungan PBB pada tahun 1957. Enam
peran Indonesia dalam perdamaian dunia diantaranya adalah:

1. Pencetus Konferensi Asia Afrika 1955


Indonesia merupak salah satu negara pelopor tercetusnya Konferensi Asia Afrika 1955.
Konferensi tersebut bertujuan untuk menghimpun persatuan dari negara-negara Asia-Afrika
yang baru saja memperoleh kemerdekaan, mempromosikan dan meningkatkan kerja sama
antar negara, serta menentang segala bentuk penjajahan. Konferensi ini dipelopori oleh 5
pemimpin negara yang salah satunya adalah Indonesia, yakni diwakili oleh PM Ali
Sastroamidjojo. Keempat negara lainnya ialah Indoa (Jawaharlal Nehru), Pakistan (Mohamad
Ali Bogra), Burma (U Nu), dan Sri Lanka (Sir John Kotelawala).

Pertemuan pertama antara kelima pemimpin negara dilaksanakan pada 28 April – 2 Mei 1952
di Kolombo, Sri Lanka. Indonesia melalui PM Ali Sastroamidjojo mengusulkan adanya
Konferensi Asia-Afrika. Pertemuan kedua dilaksanakan di Istana Bogor pada 29 Desember
1952 untuk mematangkan konsep Konferensi Asia-Afrika, tujuan persidangan, dan negara
mana saja yang akan diundang. Indonesia kemudian menjadi tuan rumah dari Konferensi
Asia-Afrika, tepatnya di Bandunga. Konferensi yang dilaksanakan pada tanggal 18 – 25 April
1955 ini menghasilkan prinsip utama Gerakan Non Blok (GNB) yang disebut Dasa Sila
Bandung. Baca juga Konferensi Asia Afrika dan sejarah Konferensi Meja Bundar.
2. Pengiriman Kontingen Garuda (KONGA)
PBB membentuk suatu komando PBB yang disebut United Nations Emergency Fores
(UNEF) pada tanggal 5 November 1956. Komando tersebut adalah pasukan khusus PBB
yang dibentuk untuk memelihara perdamaian di Timur Tengah. Indonesia dalam rangka
mendukung perdamaian dunia menyetujui untuk berpartisipasi dengan menyumbangkan
pasukan pada UNEF mulai tanggal 8 November 1965. Indonesia pun membentuk pasukan
Indonesia yang disebut Pasukan Garuda pada 28 Desember 1956. Pasukan tersebut dikirim ke
Timur Tengah pada Januari 1957.

Indonesia mengirimkan Pasukan Garuda atau Kontingen Garuda (KONGA), seperti (1)
Pengiriman Pasukan Garuda atau Kontingen Garuda II dan III untuk menjaga perdamaian di
Kongo; (2) Pengiriman Pasukan Garuda IV, V, dan VII untuk menjaga stabilitas Indocina
karena Perang Vietnam; (3) Pengiriman Pasukan Garudan VI dan VII ke Timur Tengah.
Hingga kini Pasukan Garuda masih aktif berpartisipasi dalam menjaga perdamaian dunia.
Baca juga peran Indonesia dalam Misi Garuda dan sejarah Burung Garuda.

3. Pelopor Gerakan Non-Blok


Indonesia merupakan salah satu pelopor dari Gerakan Non-Blok (GNB). GNB merupakan
sebuah perhimpunan dari negara-negara yang tidak beraliansi dengan negara-negara dengan
kekuatan besar manapun. GNB muncul akibat terjadinya Perang Dingin antara Blok Timur
dan Blok Barat. Kondisi Perang Dingin menyebabka negara-negara yang baru merdeka di
Kawasan Asia, Afrika, dan Amerika Latin menjadi target perebutan pertarungan pengaruh.
Hal ini mengakibatkan banyak konflik terjadi, seperti Perang Korea dan Perang Vietnam.

Hal ini memotivasi para pemimpin dari Asia dan Afrika untuk membuat gerakan supaya tidak
terpengaruh persaingan tersebut. Gerakan Non-Blok (GNB atau Non Align Movement)
dibentuk oleh negara-negara yang khawatir akan menjadi korban Perang Dingin. Presiden
Soekarno bersama pemimpin-pemimpin negara lainnya akhirnya mendeklarasikan
keinginannya untuk tidak terlibat pada konfrontasi tersebut. Berpartisipasinya Indonesia
dalam GNB menunjukkan upaya Indonesia untuk menjaga perdamaian dunia secara tidak
langsung. Hingga kini organisasi ini beranggotakan 120 negara. Baca juga sejarah berdirinya
Gerakan Non-Blok dan peran Indonesia dalam Perang Dingin.

4. Pelopor ASEAN
Indonesia sempat berkonfrontasi dengan Malaysia, tetapi akhirnya kedua negara tersebut
berdamai. Kedua negara bersama dengan negara Asia Tenggara lainnya, yakni Singapura,
Filipina, dan Thailan merasa perlu untuk mencipatkan perdamaian antar negara di Kawasan
Asia Tenggara. Hal tersebut dibuktikan dengan terbentuknya ASEAN pada akhir tahun 1967.
ASEAN dibentuk untuk mempererat hubungan sosial, politik, ekonomi, dan keamanan di
Asia Tenggara. Jumlah anggota negara ASEA sebanyak 10 negara ditambah 5 negara
perluasan.

Kerja sama antar negara di ASEAN merupakan langkah Indonesia dalam menjaga stabilitas
keamanan Asia Tenggara. Misalnya, dalam penyelesaian masalah Indocina. Indonesia
berinisiatif mengadakan konferensi di Jakrta yang dihadiri Laos, Malaysia, Vietnam Selatan,
Filipina, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Singapura, Australia, dan Selandia Baru. Meskpin
hasil dari pertemuan tersebut belum nampak, tetapi tercipta saran-saran dalam rangka
penyelesaian konflik.
Indonesia terpilih menjadi ketua ASEAN pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono tahun 2011. Saat memimpin ASEAN, Indonesia mendorong tiga prioritas, yakni:

▪ Kemajuan yang signifikan dalam pencapaian ASEAN 2015


▪ Dipeliharanya kondisi kawasan Asia-Pasifik yang aman & stabil
▪ Menggulirkan visi ASEAN untuk 10 tahun mendatang berdasarkan pada tema “ASEAN
Community in a Global Community of Nations.” Baca juga peran Indonesia di ASEAN
dalam bidang pangan, organisasi di ASEAN, dan organisasi di ASEAN.

5. Berperan aktif dalam PBB


Indonesia menjadi anggota resmi PBB pada tanggal 28 September 1950. Indonesia sempat
keluar dari PBB karena perselisihan yang terjadi antara Malaysia dan Indonesia. PBB saat itu
mengangkat Malaysia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Menurut
Indonesia, Malaysia adalah negara boneka Inggris. Namun, Indonesia kembali masuk
menjadi anggota PBB pada era Orde Baru tanggal 28 September 1966.

Indonesia memiliki berbagai macam peran di PBB. Salah satunya adalah menjadi anggota
tidak tetap Dewan Keamanan PBB sebanyak tiga kali. Periode pertama pada tahun 1973 –
1974, periode kedua yakni pada tahun 1995 – 1996, dan periode ketiga pada tahun 2007 –
2008. Terpilih dan bergabungnya Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan
PBB menunjukkan bahwa Indoensia berkontribusi nyata dalam menjaga perdamaian dunia.
Baca juga peran Indonesia dalam UNESCO, peran Indonesia dalam globalisasi,
dan kebijakan Orde Baru.

6. Pendirian Pusat Perdamaian dan Keamanan di Indonesia


Peran Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia adalah dengan mempunyai Pusat
Perdamaian dan Keamanan atau Indonesia Peace and Security Center (IPSC). Kawasan Pusat
Perdamaian dan Keamanan tersebut diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
pada 7 April 2014 di Sentul, Bogor, Jawa Barat. IPSC merupakan sebuah fasilitas pelatihan
dan perkantoran berbagai institusi keamanan, kementrian/ lembaga, baik sipil ataupun militer.
Kawasan tersebut disebut Canti Dharma dan bertempat di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Kawasan tersebut dikelola oleh Badan Instalasi Strategis Nasional (Bainstranas), Kementrian
Pertahanan Republik Indonesia. Instansi, Kementrian, dan Lembaga yang berada di kawasan
ini adalah:

▪ Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia


▪ Pusat Pasukan Siaga TNI
▪ Pusat Olaharaga Militer
▪ Universitas Pertahanan Indonesia
▪ Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana, Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB)
▪ Pusat Pelatihan Penanggulangan Terrorisme dan Deradekalisasi, Badan Nasional
Penanggulangan Terorisem
▪ Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan, Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
PRO
Kami selaku tim pro setuju dengan mosi diatas karena peran Indonesia
masih sanagat minim karena Indonesia masih perlu memainkan peranan yang
lebih signifikan lagi dan lebih aktif lagi dalam upaya perdamaian dunia yang
menjadi amanat dari UUD 1945. Ada beberapa yang menjadi pertimbangan
yang menjadikan kami yakin bahwa Indonesia memiliki peranan yang masih
sangat minim dalam perdamaian dunia melalui hubungan internasional, berikut
adalah pertimbangan kami;
1. Indonesia masih kurang berkontribusi dalam hal alat alat ketahanan
ataupun menyumbang alat pertahanan demi menjaga perdamaian dunia
2. Indonesia menjadi anggota tidak tetap dk PBB, hal tersebut membuat
Indonesia dipandang tidak memiliki peranan yang penting karna sewaktu
waktu posisinya bisa dicabut.
3. teknologi Indonesia yang masih tertinggal oleh negara lainnya
4. inndonesia merupakam negara yang menganut asas politik bebas aktif,
asehingga tidak memihak blok manapun. Hal tersebut menjadikan
Indonesia tidak berperan penting bahkan tidak berkontribnusi terhadap
perdamaian dunia sehingga Indonesia hanya berperan dari segi
kemanusiaan saja.
MOSI 2
DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA MASIH
DIPANDANGH SEBELAH MATA

Contra
sebagai salah satu negara yang merdeka di dunia, Indonesia berhak
mengadakan hubungan internasional kepada negara lain di dunia sebagai dalah
satu bentuk peran serta Indonesia dalam pergaulan dunia. hubungan itu dapat
kita lihat sebagai hubungan internasional
dan saya tidak seuju bahwa Indonesia masih dipandang sebelah mata oleh
internasional,karna Indonesia sendiri disebut sebagai negara yang mamiliki
peran yang sangat penting dalam pergaulan dunia.
terdapat dua jenis hubungan yang dijalani oleh inodonesia yaitu hub
multilateral dan hub bilateral
10 Contoh Hubungan Bilateral dan Multilateral Indonesia
written by Ranti Fatya Utami December 18, 2017
Sebagai salah satu negara merdeka di dunia, Indonesia berhak mengadakan
hubungan dengan negara-negara lain di dunia sebagai salah satu bentuk peran
serta Indonesia dalam pergaulan dunia. Hubungan itu dapat kita sebut sebagai
hubungan internasional. Terdapat dua jenis hubungan internasional yang kita
kenal selama ini, yaitu hubungan bilateral dan hubungan multilateral. Yang
dimaksud dengan hubungan bilateral yaitu hubungan yang dilakukan di antara
dua negara untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Di sisi lain, hubungan multilateral merupakan salah satu hubungan internasional
yang dilakukan oleh beberapa negara untuk mecapai suatu tujuan bersama.
Biasanya, hubungan multilateral diwujudkan dalam bentuk organisasi atau
komunitas internasional tertentu. Dalam kesempatan ini, penulis hendak
menyampaikan beberapa contoh hubungan bilateral dan multilateral Indonesia.
tetap simak pembahasan selanjutnya.
Contoh dari Hubungan Bilateral Indonesia
Indonesia banyak menjalin hubungan bilateral dengan negara-negara di dunia,
di berbagai benua. Setidaknya terdapat 94 negara yang menjalin hubungan
bilateral dengan Indonesia. Namun, dalam kesempatan ini kita akan lebih
banyak berfokus pada beberapa hubungan bilateral indonesia dengan negara
lain. Nah, di bawah ini merupakan beberapa contoh hubungan bilateral
indonesia:
1. Hubungan Bilateral Indonesia dan Amerika Serikat
Kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat sejatinya sudah lama terjadi
bahkan sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.
Hubungan diplomatik di antara keduanya ditandai dengan dibukanya kedutaan
besar pada masing-masing negara tersebut. Hubungan bilateral yang terjadi pun
terdapat pada berbagai bidang, entah itu bidang politik, pertahanan dan
keamanan, perdagangan, investasi, wisata, pembangunan, energi, lingkungan,
ketahanan pangan, kemaritiman, pasukan perdamaian, pendidikan, ilmu
pengetahuan, teknologi, dan dialog antar agama. Hubungan bilateral yang
paling diingat antara Indonesia dan AS mungkin adalah ketika kedua negara ini
meluncurkan Indonesia-US Comprehensive Partnership pada tahun 2010.
2. Hubungan Bilateral Indonesia dan Arab Saudi
Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Hal
ini menjadikan Indonesia harus memiliki hubungan bilateral yang baik dengan
negara Arab Saudi. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan salah satu
kewajiban dari umat muslim ialah pergi melaksanakan ibadah haji yang hanya
dapat dilakukan di negara Arab Saudi. Selain itu, umat muslim juga setiap
bulannya ada saja yang melaksanakan ibadah umrah di negara tersebut.
Kerja sama Indonesia dan Arab Saudi utamanya memang berkenaan dengan
ibadah haji dan umrah. Namun, di sisi lain banyak terjadi kerja sama bilateral
antara Indonesia dan Arab Saudi, misalnya yaitu pada bidang pendidikan.
Banyak terjadi pertukaran pelajar antara kedua negara ini. Selain itu, Indonesia
dan Arab Saudi juga banyak bekerja sama di bidang pemberantasan radikalisme
dan terorisme. Bahaya radikalisme dan terorisme sangat perlu untuk diberantas
agar perdamaian dunia dapat terwujud.
3. Hubungan Bilateral Indonesia dan Inggris
Inggris merupakan salah satu negara monarki di benua Eropa. Hubungan kerja
sama bilateral antara Indonesia dan Inggris banyak terjadi dalam bidang
pendidikan dan ekonomi. Pada bidang pendidikan yaitu dengan banyaknya
pertukaran pelajar di antara kedua negara ini. Pada bidang ekonomi sendiri,
Inggris dan Indonesia banyak memiliki kegiatan ekspor dan impor. Selain itu,
terjadi pula investasi dari negara Inggris untuk Indonesia.
4. Hubungan Bilateral Indonesia dan Jepang
Jepang memang merupakan salah satu negara yang pernah menjajah Indonesia
dengan kejamnya selama tiga tahun. Namun, hal ini tidak menghentikan kerja
sama antara Indonesia dan Jepang. Hubungan bilateral antara kedua negara ini
berdasarkan pada perjanjian perdamaian di antara republik Indonesia dan
Jepang pada April tahun 1958. Perjanjian tersebut membawa dampak baik dan
eratnya hubungan antara kedua negara ini. Terjadi kesepakatan mitra strategis
pada 2006 dan perjanjian kemitraan ekonomi Indonesia-Jepang pada tahun
2007. Jepang banyak memberikan investasinya terutama pada pengusaha
UMKM di Indonesia dan memberikan banyak bantuan pada bidang pendidikan.
5. Hubungan Bilateral Indonesia dan China
Hubungan bilateral di antara negara Indonesia dan China sudah terjadi sejak
lama. Terdapat pula sebuah teori dimana nenek moyang bangsa Indonesia
berasal dari China. Hal ini menyebabkan eratnya hubungan di antara kedua
negara ini. Kerja sama antara Indonesia dan China lebih banyak berada pada
sektor ekonomi, terutama pada bidang perdagangan. Kedua negara ini saling
ekspor dan impor komoditi negaranya masing-masing. Selain itu, kedua negara
ini juga saling membebaskan visa kunjungan dari masing-masing penduduknya.
Contoh Hubungan Multilateral Indonesia
Selain memiliki hubungan bilateral, Indonesia juga membutuhkan adanya
hubungan multilateral untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan
nasional. nah, di bawah ini merupakan beberapa contoh hubungan multilateral
Indonesia dalam pergaulan internasional:
1. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Indonesia bergabung menjadi anggota resmi PBB pada tanggal 28 September
1950 sebagai anggota ke-60. Keterlibatan Indonesia dengan PBB pada masa itu
didukung penuh secara bulat oleh para anggotanya. Indonesia banyak terlibat di
dalam kegiatan PBB. Contoh peran Indonesia dalam organisasi ASEAN dan
PBB salah satunya yaitu membentuk Kontingen Garuda untuk membantu
tegaknya perdamaian di berbagai belahan dunia, yaitu dengan bergabung dalam
pasukan penjaga perdamaian PBB. Setidaknya sudah delapan kali Indonesia
mengirimkan kontingen garuda. Yang pertama kali adalah pada tahun 1957
untuk menjaga perdamaian di negara Mesir.
2. Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)
OKI merupakan organisasi internasional yang banyak bergerak di bidang kerja
sama negara-negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia. Latar belakang
dari berdirinya organisasi ini yaitu terjadinya pembakaran tempat suci umat
muslim, yaitu masjid Al-Aqsa pada 21 Agustus 1969 oleh para fanatik Yahudi
dan Kristen di Yerusalem, Palestina. Indonesia sebagai negara dengan jumlah
penduduk muslim terbesar di dunia ikut serta dalam pendirian organisasi ini
bersama 56 negara lainnya. Sudah banyak dampak OKI bagi Indonesia yang
negara ini rasakan, maka dari itu Indonesia tetap bergabung dengan OKI hingga
saat ini.
3. Asia Pacific Economic Community (APEC)
Salah satu indikator kemajuan suatu negara ialah kemajuan pembangunan pada
sektor ekonomi negara tersebut. Indonesia sebagai salah satu negara merdeka di
dunia tentunya juga harus membangun perekonomian negara ini agar
kesejahteraan rakyat Indonesia meningkat. Salah satu upaya yang dilakukan
Indonesia dalam bidang ini ialah mengadakan hubungan multilateral dengan
negara-negara di kawasan Asia Pasifik dalam lingkup APEC.
APEC merupakan salah satu forum kerja sama internasional di dalam bidang
ekonomi. Melalui forum ini, kerja sama ekonomi antara negara di kawasan Asia
Pasifik dieratkan sehingga kemajuan bidang ekonomi dapat merata di seluruh
kawasan tersebut. Kerja sama ini pada akhirnya meluas pada bidang-bidang
lainnya yang masih berkaitan erat dengan bidang ekonomi. Peran Indonesia
dalam APEC sendiri cukup vital. Setidaknya Indonesia sudah dua kali menjabat
sebagai ketua umum APEC sekaligus tuan rumah KTT APEC.
4. Gerakan Non-Blok (GNB)
Sejatinya, konferensi Asia Afrika pada 1955 di Bandung merupakan cikal bakal
lahirnya GNB. Konferensi ini dihadiri oleh 29 kepala negara di kawasan benua
Asia dan Afrika yang baru memperoleh kemerdekaannya. Dalam konferensi ini
dihasilkan Dasasila Bandung yang semakin mendekatkan pada proses
berdirinya GNB. Lima tokoh utama dari pendirian GNB adalah kepala negara
Indonesia, Mesir, Ghana, India, dan Yugoslavia.
Pada Konferensi Tingkat Tinggi GNB yang pertama, terdapat 25 negara
anggota resmi. Pada KTT ini, ditegaskan bahwa GNB tidak mengarah pada
peran pasif atau tidak aktif dalam dunia perpolitikan internasional, melainkan
untuk merumuskan sendiri posisinya secara merdeka yang mencerminkan
kepentingan dari negara-negara anggotanya. Di sisi lain, dunia sedang
dipanaskan dengan adanya perang dingin blok barat (negara liberal) dan blok
timur (negara komunis).
5. G-20
Setelah krisis ekonomi pada tahun 1997 berlalu, Indonesia kembali diterpa
krisis ekonomi pada tahun 2007. Hal ini sejatinya disebabkan oleh krisis
ekonomi di negara maju yang berimbas kepada negara berkembang, yang salah
satunya ialah Indonesia, sehingga menyebabkan dibutuhkannya penanganan
yang menyeluruh dan kerja sama di antara negara-negara di dunia. Pada tahun
2008, pemerintah Amerika Serikat memiliki inisiatif untuk mengadakan suatu
Konferensi Tingkat Tinggi bagi 20 negara di dunia yang terdampak dari krisis
ekonomi ini.
Ke-20 negara tersebut selain AS ialah Indonesia, Kanada, Perancis, Jerman,
Italia, Jepang, Inggris, Argentina, Meksiko, Rusia, Korea Selatan, Arab Saudi,
Cina, Turki, Australia, Brazil, India, dan Afrika Selatan. Indonesia selaku salah
satu negara berkembang di dalam forum ini memiliki peran yaitu membela
kepentingan negara-negara berkembang di dunia.
Hubungan Internasional ini bersifat positif dan normatif, karena menganalisis
dan merumuskan tenang kebijakan luar negeri negara negara tertentu. HI
dianggap sebagai cabang ilmu politik, tapi pihak akademis lebih suka
menganggapnya sebagai bidang studi yang interdisipliner, interdisipliner adalah
pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan menggunakan tinajuan
berbagai sudut pandang ilmu yang relevan.
“Lima tahun ke depan akan menjadi masa yang sibuk untuk diplomasi dan
politik luar negeri Indonesia,” kata perempuan yang kembali dipercaya
Presiden Joko Widodo di periode kedua pemerintahannya itu, di Jakarta,
Selasa (29/10/2019).
PRO
Saya setuju dengan mosi tersbut karna memang Indonesia masih
dipandang sebelah mata dalam hubungan internasional. suatu bangsa yang
merdeka tidak dapat hidup tanpa negara lain di dunia,untuk mendapatkan
dukungan tersebut sebuah negara harus melakukan hubangan timbal balik yang
10ai kantar negara.
hubangan antar negara ini yang disebut dengan hubungan internasioanal.
Hubungan internasional sendiri diartikan sebagai salah satu jawaban bagi
persoalan yang dialami oleh suatu negara ketika mengalami suatu permasalahan
yang menyangkut dengan kelangsungan hidup negaranya maupun rakyatnya.
Indonesia masih dipandang sebelah mata dalam hubungan
internasional,walaupun sudah tidak adalagi konflik yang terjadi di Indonesia,
hal tersebut disebabkan oleh masih banyak petinggi negara yang melakukan
praktek korupsi yang sangat merugikan negara, hal tersesbut menimbulkan
presepsi buruk di mata internasional karna dianggap tidak mampu menjaga
rumah tangga negaranya sendiri.
kesejahteraan rakyat yang juga masish sangat rendah dan belum lagi
Indonesia yang masih termasuk negara berkembang danbelum lagi kualitas
SDM yang kualitasnya masih dibawah rata juga menyebabkan presepsi yang
buruk dimata dunia.
Dan posisi Indonesia di DK PBB yang sifatnya masih tidak teteap.
Indonesia yang tidak bisa memihak pada negara manapun dalam melakuakan
diplomasi agar mampu membantu tercapainya perdamaian dunia Indonesia juga
harus menjaga dan merawat hubungan kerja sama yang sudah dibuat terlebih
dahulu dengan negara lain.
untuk menjapai tujuab tersebut Indonesia harus meningkatkan kualitas
negara terlebih dahulu yang meliputi kualoitas teknologi, SDM dan kualitas
hubungan internasionalnya.
MOSI 3
PERAN INDONESAIA DALAM MENCIPTAKAN PERDAMAIAN
INDONESIA MELALUI ORGANISASI MASIH KURANG

Contra
Organisasi internasional dapat diartikan sebagai organisasi yang
berkedudukan sebagai subjek hukum internasional dan mempunyai kapasitas
untuk membuat perjanjian internasional karna merupakan subjek hukum
internasional. Dan mempunyai hak dan kewajiban yang ditetapkan melalui
konvensi konvensi internasional yang diakui dunia. Organisasi internasional
pada umumnya beranggotakan negara negara akan teteapi tidak menutup
kemungkinan terdiri atas badan badan hukum. hal tersebut bergantung dari sifat
oranisasi yang telah didirikan. Indonesia terlibat dalam berbagai oranisasi
internasional hal tersebut merupakan perwujudan dari menciptakan perdamaian
dunia.
berikut adalah peranan Indonesia
PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL

A. Gerakan Non Blok (GNB)


1. Presiden Soekarno adalah satu dari lima pemimpin dunia yang
mendirikan GNB.
2. Ikut memprakarsai berdirinya Gerakan Non Blok dengan
menandatangani Deklarasi Beograd sebagai hasil Konferensi Tingkat Tinggi
Gerakan Non Blok I pada tanggal 1-6 September 1961.
3. Indonesia menjadi pemimpin GNB pada tahun 1991. Saat itu Presiden
Soeharto terpilih menjadi ketua GNB. Sebagai pemimpin GNB, Indonesia
sukses menggelar KTT X GNB di Jakarta.
4. Indonesia juga berperan penting dalam meredakan ketegangan di kawasan
bekas Yogoslavia pada tahun 1991.
5. Indonesia sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi
Gerakan Non Blok X yang berlangsung pada tanggal 1-6 September 1992 di
Jakarta.
6. Ekspor dan impor perdagangan Indonesia dengan negara anggota GNB.
B. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
1. Secara tidak langsung, Indonesia ikut menciptakan perdamaian dunia
melalui kerja sama dalam konferensi Asia Afrika, ASEAN, maupun Gerakan
Non Blok.
2. Secara langsung yakni Indonesia mengirimkan Pasukan Garuda atau
Kontingen Garuda (KONGA) sebagai sumbangan terhadap PBB untuk
menciptakan perdamaian dunia.
3. Pada tahun 1985 Indonesia membantu PBB yakni memberikan bantuan
pangan ke Ethiopia pada waktu dilanda bahaya kelaparan. Bentuan tersebut
disampaikan pada peringatan Hari Ulang Tahun FAO ke-40.
4. Indonesia pernah dipilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan
PBB pada tahun 1973-1974.
5. Berdasarkan Frago (Fragmentery Order) Nomor 10/10/08 tanggal 30
Oktober 2008, penambahan Kontingen Indonesia dalam rangka misi
perdamaian dunia di Lebanon Selatan.
6. Peran serta Indonesia dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social.
7. Indonesia telah berpartisipasi dalam 4 operasi pemeliharaan perdamaian
PBB (UNPKO) sejak UNEF (Un Emergency Forces) di Sinai tahun 1957.
8. Penyumbang pasukan / Polisi / Troops / Police (Contributing Country)
dengan jumlah personil sebanyak 1.618. Saat ini Indonesia terlibat aktif 6
UNPKO yang tersebar di 5 Negara.
9. Pengiriman PKD dibawah bendera PBB menunjukkan komitmen kuat
bangsa Indonesia sebagai bangsa yang cinta damai.
10. Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Mesir segera mengadakan siding menteri luar negeri negara-negara Liga Ararb
pada 18 Nove,ber 1946. mereka menetapkan tentang pengakuan kemerdekaan
TI sebagai negara merdeka dan berdaulat penuh. Pengakuan tersebut adalah
pengakuan De Jure menurut hokum internasional.
11. Awal pekan ini Indonesia berhasil terpilih sebagai anggota tidak tetap
Dewan Keamanan PBB pada pemilihan yang dilakukan Majelis Hukum PBB
melalui pemungutan suara dengan perolehan 158 suara dukungan dari
keseluruhan 192 negara anggota yang memiliki hak pilih.
C. Konferensi Asia Afrika (KAA)
1. Indonesia ikut memprakarsai dan sebagai tempat penyelenggaraan
Konferensi Pancanegara II yang berlangsung tanggal 28-29 Desember 1954 di
Bogor (Jawa Barat). Konferensi ini sebagai pendahuluan dari KAA.
2. Indonesia ikut memprakarsai dan sebagai tempat penyelenggaraan KAA
yang berlangsung pada tanggal 18-24 April 1955 di Gedung Merdeka Bandung
(Jawa Barat). Dalam konferensi ini beberapa tokoh Indonesia menduduki
peranan penting, diantaranya adalah :
Ketua Konferensi : Mr. Ali Sastroamidjoyo
Sekretaris Jenderal Konferensi : Ruslan Abdulgani
Ketua Komite Kebudayaan : Mr. Muh. Yamin
Ketua Komite Ekonomi : Prof. Ir. Roseno
3. Dalam KAA Indonesia termasuk salah satu penggagas pertemuan tersebut
bersama Mesir dan India sehingga diadakan untuk yang pertama kalinya di
Bandung tahun 1955.

D. ASEAN
Peranan Indonesia dalam ASEAN sangat besar diantaranya sebagai berikut.
1. Indonesia merupakan salah satu negara pemrakarsa berdirinya ASEAN
pada tanggal 8 Agustus 1967.
2. Indonesia berusaha membantu pihak-pihak yang bersengketa untuk
mencari penyelesaian dalam masalah Indocina. Indonesia berpendapat bahwa
penyelesaian Indocina secara keseluruhan dan Vietnam khususnya sangat
penting dalam menciptakan stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Pada tanggal
15-17 Mei 1970 di Jakarta diselenggarakan konferensi untuk membahas
penyelesaian pertikaian Kamboja. Dengan demikian Indonesia telah berusaha
menyumbangkan jasa-jasa baiknya untuk mengurangi ketegangan-ketegangan
dan konflik-konflik bersenjata di Asia Tenggara.
3. Indonesia sebagai penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
Pertama ASEAN yang berlangsung di Denpasar, Bali pada tangga 23-24
Februari 1976.
4. Pada tanggal 7 Juni 1976 Indonesia ditunjuk sebagai tempat kedudukan
Sekretariat Tetap ASEAN dan sekaligus ditunjuk sebagai Sekretaris Jendral
Pertama adalah Letjen. H.R. Dharsono yang kemudia digantikan oleh Umarjadi
Njotowijono.
5. Indonesia menjadi tempat pembuatan pupuk se-ASEAN, tepatnya di
Aceh yang nantinya akan digunakan negara-negara ASEAN, otomatis Indonesia
mendapatkan keuntungan dan juga bisa mengurangi pengangguran di Indonesia.
6. Mengikuti kerja sama regional seperti ini maka akan lebih dihormati
negara lain, seperti hanya kerja sama regional yang di Eropa ataupun Timur
Tengah, lebih-lebih kalau ASEAN kuar dimata Internasional (sayangnya di
Internasional ASEAN kurang dipandang)
7. AL-TNI saring melakukan latihan bersama dengan Singapura sehingga
akan membuktikan pada dunia bahwa militer Indonesia masih kuat, dan
Indonesia pun melakukan perjanjian Ekstradisi disemua negara ASEAN,
walaupun agak lama untuk mendekati Singapura.
8. Pada KTT ASEAN ke-9 tanggal 7-8 Oktober 2003 di Bali, Indonesia
mengusulkan pembentukan komunitas ASEAN (Asean Community). Komunitas
ini mencakup bidang keamanan, sosial – kebudayaan, dan ekonomi.
9. Pada tahun 2004 Indonesia menjadi negara yang memimpin ASEAN.
Selama memimpin, Indonesia menyelenggarakan serangkaian pertemuan.
Diantara pertemuan itu adalah pertemuan Tingkat Menteri ASEAN (Asean
Ministerial Meeting), Forum Kawasan ASEAN (Asean Regional Forum),
Pertemuan Kementrian Kawasan mengenai penanggulangan terorisme, dan
beberapa pertemuan lainnya.
10. Menjadi tuan rumah pertemuan khusus pasca gempa bumi dan tsunami
pada Januari 2005. pertemuan ini bertujuan untuk membicarakan tindakan-
tindakan mengatasi bencana tsunami pada 26 Desember 2004.
11. Pada bulan Agustus 2007 diresmikan Asean Forum 2007 di Jakarta. Forum
ini diselenggarakan untuk mendukung terwujudnya Komunitas Asean 2015
diselenggarakan dalam rangka memperingati hari jadi ASEAN ke-40.
12. Pada KTT Asean ke-19 tanggal 17-19 November 2011 Indonesia kembali
menjadi tuan rumah.
13. Kesepakatan Kawasan Bebas Senjara Nuklir Asia Tenggara atau Southeast
Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ)
PRO
• setelah presiden Jokowi menjabat sebagai presiden RI, Jokowi
memutuskan sasaran politik luar negri Indonesia adalah terwujudnya
kepemimpinan dan peran indonsesia dalam kerjasama internasional,
sasaran tersebut meliputi perdaganga, penjagaaan perbatasan, pemantapan
peran Indonesia di asean dan peran Indonesia dalam hubungan bilateral,
regional dan global.pernanan Indonesia masih terbatas ekonomi saja
tanpa masuk kedalam keamanan padahal di asean , Indonesia
menghadapitantangan di bidang keamanan meliputi konflik di marawi
rohingyadll. urusan politik keamanan ini jelas lebih susah untuk dicapai
penyelesaiannnya
• selain itu, kini terjadi kevakuman kepemimpinan di asean. penyebabnya
adalah Indonesia sebagai negara dengan kepemimpinannya diakui secara
alami kurang mempresentasikan asean di hubungan multlateralnya
terlebih lagi Indonesia tidak menjadikan asean sebagai pijakan utama
dalam politik luar negrinya dan tidak lagi berperan sebagai pemimpin di
asia tenggara lalu memprioritaskan urursannya kepentingannya atas
infakstruktur investasi dan utang.
• peran Indonesia adalm kerjasama bilateral multiteral danglobal ada
pertisipasi seperti APEC KTT ASEAN, namun pimpinan Indonesia lebih
menghgunakan forum forum tersebut sebagai tempat menarik investasi
asing seperti membuka pasar luar negri dan mengundang para turis asing
ke tanah air, hal ini memebuktikan sekarang Indonesia lebih ke sector
ekonomi ketimbang pada tujuan utamanya yaitu menciptakan perdamaian
dunia
• Indonesia yang tergabung dalam pbb terbuktui masih sering sekali absen
dalam siding siding umum pbb,spt siding tentang penindasan muslim dan
Jokowi tidak hadir dalam sidang tersebut.bahkan Indonesia pernah keluar
dari pbb karna konflik dengan malaysia

Anda mungkin juga menyukai