Anda di halaman 1dari 4

Peran Indonesia Dalam Menjaga Kedamaian Dunia

•Pendahuluan

Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dan salah satu anggota aktif dalam komunitas
internasional, memiliki peran penting dalam menjaga kedamaian baik di tingkat regional maupun global.
Dalam makalah ini, akan dibahas tentang peran Indonesia dalam menjaga stabilitas dan kedamaian, serta
kontribusinya dalam penyelesaian konflik-konflik yang terjadi di wilayahnya maupun di tingkat
internasional.

•Kedamaian Regional

Indonesia telah lama menjadi penengah dan mediator dalam penyelesaian konflik antarnegara di
kawasan Asia Tenggara. Melalui kerja sama dengan ASEAN (Association of Southeast Asian Nations),
Indonesia telah berperan aktif dalam memfasilitasi dialog antara negara-negara anggota untuk
menyelesaikan perselisihan dengan cara damai.

•Peran dalam Organisasi Internasional

Sebagai anggota PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), Indonesia juga telah berkontribusi dalam menjaga
perdamaian dunia melalui partisipasi dalam misi-misi perdamaian PBB di berbagai negara yang
mengalami konflik. Keikutsertaan dalam misi penjaga perdamaian PBB menunjukkan komitmen
Indonesia dalam mendukung upaya pemeliharaan kedamaian global.

•Diplomasi Kemanusiaan

Indonesia juga dikenal sebagai negara yang aktif dalam diplomasi kemanusiaan, terutama dalam
penanganan bencana alam dan konflik kemanusiaan di berbagai belahan dunia. Melalui Badan SAR
Nasional (BASARNAS) dan Kementerian Luar Negeri, Indonesia telah memberikan bantuan dan dukungan
kepada negara-negara yang membutuhkan dalam situasi darurat.

•Kedamaian dalam Keragaman

Selain itu, Indonesia juga memegang teguh prinsip keberagaman dan toleransi sebagai landasan dalam
menjaga kedamaian di dalam negeri. Melalui semangat Bhinneka Tunggal Ika, Indonesia mengedepankan
dialog antaragama dan antarsuku sebagai cara untuk memperkuat persatuan dan menjaga stabilitas
sosial.
•Adapun Peran-Peran Indonesia Dalam Menjaga Perdamaian Dunia=

1. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)

Peran Indonesia dalam perdamaian dunia diwujudkan melalui partisipasi dan kontribusi aktif dalam Misi
Pemeliharaan Perdamaian PBB atau MPP PBB. Dalam konteks internasional, partisipasi tersebut
merupakan indikator penting dan konkrit dari peran suatu negara dalam memberikan kontribusi dalam
menjaga perdamaian dan keamanan internasional. Sedangkan dalam konteks nasional, keterlibatan
tersebut merupakan sarana peningkatan profesionalisme individu dan organisasi yang terlibat secara
langsung dalam penggelaran operasi internasional.

Peran Indonesia dalam perdamaian dunia melalui MPP PBB dimulai pada tahun 1957. Saat itu Indonesia
mengirimkan 559 personel infanteri sebagai bagian dari United Nations Emergency Force (UNEF) di Sinai.
Pengiriman tersebut diikuti dengan kontribusi 1.074 personel infanteri (1960) dan 3.457 personal infantri
(1962), sebagai bagian dari United Nations Operation in the Congo (ONUC) di Republik Kongo.

2. Misi Garuda

Peran Indonesia dalam perdamaian dunia juga diwujudkan melalui partisipasi dan kontribusi aktif
melalui Misi Garuda atau Misi Kontingen Garuda. Kontingen Garuda adalah pasukan penjaga perdamaian
yang anggotanya diambil dari militer Indonesia yang bertugas di bawah naungan PBB.

Peran aktif Indonesia dalam mengirimkan Kontingen Garuda untuk misi perdamaian pada masa perang
dunia. Negara-negara yang pernah menjadi tujuan dalam misi Kontingen Garuda adalah Negara-negara
di Timur Tengah seperti Mesir, Libanon, Palestina, Irak. Negara Asean seperti Filipina, Kamboja, dan
Vietnam. Juga Negara Eropa Timur seperti Georgia dan Bosnia.

3. Gerakan Non Blok (GNB)

Peran Indonesia dalam perdamaian dunia juga diwujudkan melalui partisipasi dan kontribusi aktif dalam
Gerakan Non-Blok (GNB). Suatu organisasi internasional yang terdiri lebih dari 100 negara-negara yang
menganggap dirinya tidak beraliansi dengan kekuatan besar apapun.

Dalam GNB, Indonesia memiliki peran penting sebab negara ini memiliki prinsip politik luar negeri yang
bebas aktif, tidak mendukung pakta militer atau aliansi militer manapun. Prinsip tersebut dianggap
sesuai dengan tujuan didirikannya GNB.

Pada tahun 1992, peran penting lain dari Indonesia bagi KTT GNB adalah sebagai tuan rumah dan
Presiden Soeharto sebagai ketua GNB. Pada saat itu, Indonesia memprakarsai kerjasama teknis di
beberapa bidang seperti pertanian dan kependudukan serta mencetuskan upaya untuk menghidupkan
kembali dialog Utara Selatan.
4.Deklarasi Djuanda

Termasuk dalam peran Indonesia dalam perdamaian dunia adalah melalui Deklarasi Djuanda. Hal ini
sebagai bentuk perjuangan di kancah internasional agar Indonesia memiliki kedaulatan atas seluruh
wilayah perairan dan pulau-pulaunya.

Deklarasi ini digagas oleh Perdana Menteri Indonesia, Djuanda Kartawidjaja pada 13 Desember 1957. Isi
Deklarasi Djuanda bahwa Indonesia menyatakan sebagai negara kepulauan yang mempunyai corak
tersendiri. Bahwa sejak dahulu kala kepulauan nusantara ini sudah merupakan satu kesatuan.

5.Association of Southeast Asian Nations (ASEAN)

Tak kalah penting, peran Indonesia dalam perdamaian dunia adalah melalui Association of Southeast
Asian Nations (ASEAN), suatu perserikatan atau organisasi antar bangsa yang wilayahnya berada di
kawasan Asia Tenggara.

Negara Indonesia merupakan salah satu negara termasuk pemrakarsa berdirinya ASEAN. Hal ini melalui
perwakilan Indonesia yakni Menteri Luar Negeri yang menandatangani Deklarasi Bangkok. Selain itu,
tentunya Indonesia juga memiliki peran tersendiri sebagai anggota ASEAN.

Peran Indonesia dalam mewujudkan perdamaian di kawasan Asia Tenggara ini terlihat saat Indonesia
membantu mewujudkan perdamaian konflik di Kamboja dan Vietnam. Indonesia ditunjuk oleh ASEAN
sebagai pihak penengah dalam konflik tersebut.

Pada kasus lainnya, yaitu saat pemerintah Filipina dan Moro National Front Liberation (MNFL) berkonflik.
Kedua pihak tersebut akhirnya menyetujui perjanjian damai yang kala itu dipertemukan di Indonesia.

6.Organisasi Konferensi Islam (OKI)

Tak kalah penting, peran Indonesia dalam perdamaian dunia adalah turut berpartisipasi dalam Organisasi
Konferensi Islam (OKI). Pembentukan OKI dilatarbelakangi oleh pembakaran Masjid Al-Aqsa oleh Israel
pada 21 Agustus 1969.

Peran Indonesia dalam OKI antara lain ikut upaya penyelesaian konflik antara Pemerintah Filipina dengan
Moro National Liberation Front (MNLF), Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina dengan ibukota di
Yerusalem dukungan tersebut dibuktikan dengan hubungan diplomatik dengan Palestina pada 19
Oktober 1989. Indonesia juga memperjuangkan tentang penyelesaian masalah isu Islamofobia.

7. Jakarta Informal Meeting (JIM)

Jakarta Informal Meeting (JIM) merupakan upaya peran Indonesia dalam perdamaian dunia, terutama di
kawasan Asia Tenggara. Pemrakarsa JIM yaitu Menteri Luar Negeri Indonesia, Ali Alatas. JIM merupakan
upaya untuk menyelesaikan konflik Kamboja. Melalui JIM, masalah Kamboja dapat diselesaikan
berdasarkan Perjanjian Paris pada tanggal 23 Oktober 1991.
Kesimpulan:

Dalam kesimpulannya, dapat disimpulkan bahwa Indonesia memiliki peran yang signifikan dalam
menjaga kedamaian, baik di tingkat regional maupun global. Melalui diplomasi, partisipasi dalam
organisasi internasional, serta komitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan keberagaman, Indonesia
terus berupaya untuk menjadi kekuatan yang mempromosikan perdamaian dan stabilitas di dunia.

Anda mungkin juga menyukai